Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH VIRUS CORONA TERHADAP EKONOMI

KELOMPOK 2

1. LALU MUHAMMAD IMAM RUSULLY (14)


2. LALU GILBRAN ALI WARDANA (13)
3. LALU Ahmad NAUFAL GINA GAHARA (11)
4. LALU YOSHIO ZAINNUR HATIB (15)
5. LALU ARYA SOPANSYAH (12)
6. NIKEN NITAMI KARTIKA (23)
7. MOHAMAD YUSRON SABANI (19)
8. LENNY ERISKA (16)

SMA NEGERI 1 PRAYA

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dalam penulisan makalah dampak yang ditimbulkan oleh virus corona
terhadap ekonomi dapat diselesaikan dengan baik. Tak lupa kita sampaikan shalawat serta salam
kepada junjungan alam nabi mulia, Nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari alam kegelapan
menuju alam yang terang benderang. Dan kami juga berterima kasih kepada bapak guru, yang telah
memberikan kami tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah yang sudah saya susun ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak virus corona terhadap ekonomi.
Tentunya makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan didalamnya, dan segala upayayang
telah kami lakukan untuk menyempurnakan makalah kami ini tentunya tidak dapat memuaskan
semua pembaca. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang dapat menyempurnakan makalah kami ini.

Praya, 25 Maret 2020

2
DAFTAR ISI
1. Bab I
Latar belakang ………………………………………………………………………………………………….4
Rumusan masalah …………………………………………………………………………………………… 4
Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………. 4
2. Bab II
Dampak virus corona ……………………………………………………………………………………… 5
3. Bab III
Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………. 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus baru yang
belum teridentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus ini menyebabkan penyakit saluran
pernapasan (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam, dan pada kasus yang lebih parah,
pneumonia. Anda dapat melindungi diri Anda dengan mencuci tangan secara rutin dan menghindari
menyentuh wajah Anda. Penyebaran utama coronavirus baru ini adalah melalui kontak dengan
orang yang terinfeksi saat mereka batuk atau bersin, atau melalui tetesan air liur atau cairan hidung.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke
beberapa negara, termasuk Indonesia. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi
sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan,
seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-
paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh virus corona terhadap ekonomi?
2. Apakah ada dampak positif dari virus corona?
3. Bagaimana cara menanggulangi virus corona?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apasaja dampak yang ditimbulkan
2. Untuk mengetahui dampak positif virus corona
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menanggulangi virus corona

4
BAB II

PEMBAHASAN

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus
yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona menyebabkan
penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah
(MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang
artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia,
perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan
Municipal Health Committee mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of
pneumonia of unknown cause”. Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas
negara. Sampai saat ini terdapat 93 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran
virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian
dunia baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata.

China merupakan negara eksportir terbesar dunia. Indonesia sering melakukan kegiatan
impor dari China dan China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Adanya virus
Corona yang terjadi di China menyebabkan perdagangan China memburuk. Hal tersebut
berpengaruh pada perdagangan dunia termasuk di Indonesia. Penurunan permintaan bahan mentah
dari China seperti batu bara dan kelapa sawit akan mengganggu sektor ekspor di Indonesia yang
dapat menyebabkan penurunan harga komoditas dan barang tambang.

Penerimaan pajak sektor perdagangan juga mengalami penurunan padahal perdagangan


memiliki kontribusi kedua terbesar terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS), ekspor migas dan non-migas mengalami penurunan yang disebabkan karena China
merupakan importir minyak mentah terbesar. Selain itu, penyebaran virus Corona juga
mengakibatkan penurunan produksi di China, padahal China menjadi pusat produksi barang dunia.
Apabila China mengalami penurunan produksi maka global supply chain akan terganggu dan dapat
mengganggu proses produksi yang membutuhkan bahan baku dari China. Indonesia juga sangat
bergantung dengan bahan baku dari China terutama bahan baku plastik, bahan baku tekstil, part
elektronik, komputer dan furnitur.

Virus Corona juga berdampak pada investasi karena masyarakat akan lebih berhati-hati saat
membeli barang maupun berinvestasi. Virus Corona juga memengaruhi proyeksi pasar. Investor bisa
menunda investasi karena ketidakjelasan supply chain atau akibat asumsi pasarnya berubah. Di
bidang investasi, China merupakan salah satu negara yang menanamkan modal ke Indonesia. Pada
2019, realisasi investasi langsung dari China menenpati urutan ke dua setelah Singapura. Terdapat
investasi di Sulawesi berkisar US $5 miliar yang masih dalam proses tetapi tertunda karena pegawai
dari China yang terhambat datang ke Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang memberlakukan larangan perjalanan ke dan dari
China untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Larangan ini menyebabkan sejumlah maskapai
membatalkan penerbangannya dan beberapa maskapai terpaksa tetap beroperasi meskipun
mayoritas bangku pesawatnya kosong demi memenuhi hak penumpang. Para konsumen banyak

5
yang menunda pemesanan tiket liburannya karena semakin meluasnya penyebaran virus Corona.
Keadaan ini menyebabkan pemerintah bertindak dengan memberikan diskon untuk para wisatawan
dengan tujuan Denpasar, Batam, Bintan, Manado, Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung, Lombok,
Danau Toba dan Malang. Di Eropa juga memberlakukan aturan dimana maskapai penerbangan harus
menggunakan sekitar 80 persen slot penerbangan yang beroperasi ke luar benua Eropa agar tidak
kehilangan slot ke maskapai pesaingnya. Bukan hanya di Indonesia yang membatasi perjalanan ke
China, namun negara-negara yang lain seperti Italia, China, Singapura, Rusia, Australia dan negara
lain juga memberlakukan hal yang sama

Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor pariwisata. Data Badan Pusat Statistik
(BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai 2.07 juta orang pada tahun 2019 yang
mencakup 12.8 persen dari total wisatawan asing sepanjang 2019. Penyebaran virus Corona
menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor penunjang
pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh dengan
adanya virus Corona. Okupansi hotel mengalami penurunan sampai 40 persen yang berdampak pada
kelangsungan bisnis hotel. Sepinya wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah makan
yang sebagian besar konsumennya adalah para wisatawan. Melemahnya pariwisata juga berdampak
pada industri retail. Adapun daerah yang sektor retailnya paling terdampak adalah Manado, Bali,
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan dan Jakarta. Penyebaran virus Corona juga berdampak
pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena para wisatawan yang datang ke suatu
destinasi biasanya akan membeli oleh-oleh. Jika wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset
UMKM juga akan menurun. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada tahun 2016 sektor UMKM
mendominasi unit bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak menyerap tenaga kerja.

Beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak dari virus Corona ini
adalah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku
bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4.00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps
menjadi 5.50%. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik
di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19.
Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menjaga agar
inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta memperkuat momentum pertumbuhan
ekonomi .

Di lain sisi, virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan
dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah terbukanya peluang pasar
ekspor baru selain China. Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat
terlaksana karena pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri
daripada menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi
agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang.

Dampak yang disebabkan oleh virus Corona bukan hanya di Indonesia saja melainkan di
beberapa negara di belahan dunia. Pada tanggal 22-23 Februari 2020 telah berlangsung pertemuan
G20 yang diadakan di Arab Saudi. Anggota G20 ini terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Australia,
Brasil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi,
Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Uni Eropa. Wabah virus Corona menjadi topik diskusi
pada pertemuan tersebut. Dalam pertemuan G20, negara-negara G20 menyampaikan simpati

6
kepada masyarakat dan negara yang terdampak virus Corona, khususnya China. Munculnya berbagai
tekanan global, salah satunya adalah Covid-19 mendorong negara-negara G20 untuk meningkatkan
kerja sama dengan mempererat kerja sama internasional. Negara-negara G20 juga sepakat
memperkuat pemantauan terhadap risiko global khususnya yang berasal dari Covid-19, serta
meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko dan sepakat untuk
mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter, fiskal, maupun struktural .

Arab Saudi yang menjadi Presidensi G20 pada tahun 2020 mengusung tema “Realizing The
Opportunity of The 21st Century”. Hal ini dilatarbelakangi perkembangan teknologi yang sangat
pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital.
Namun, partisipasi masyarakat dalam perekonomian khususnya kelompok muda, perempuan dan
UMKM dipandang belum optimal, sehingga membutuhkan upaya untuk membuka akses kepada
mereka dalam kegiatan perekonomian melalui pemanfaatan teknologi. Selain itu, agenda Presidensi
G20 adalah pengembangan pasar modal domestik dan penguatan pengaturan dan pengawasan
sektor keuangan.

Di sektor keuangan, penguatan sistem keuangan melalui implementasi agenda reformasi


sektor keuangan dan pemanfaatan teknologi menjadi fokus para Menteri Keuangan dan Gubernur
Bank Sentral negara-negara G20. Rencana Financial Stability Board (FSB), Committee on Payments
and Market Infrastructure dan Standard Setting Bodies (SSBs) dalam menyusun peta jalan (roadmap)
penguatan sistem pembayaran lintas negara disambut baik oleh G20. Gubernur Bank Indonesia
menyampaikan dukungan Indonesia atas agenda Presidensi G20 Arab Saudi khususnya cross borde
payments dan transisi LIBOR (London Interbank Offered Rate).

Bank Indonesia (BI) bahkan mengkaji ulang proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun
ini. Sebelumnya pada rapat dewan gubernur (RDG) BI periode Februari 2020, bank sentral
menurunkan proyeksi ekonomi menjadi 5%-5,4% lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya
5,1%-5,5%.

Masyarakat Indonesia sedang mempertimbangkan opsi alternatif, seperti belanja online atau
pengiriman rumah, sudah mulai banyak orang di Indonesia yang Menghabiskan lebih banyak untuk
pembelian online dalam 2 minggu terakhir, bahkan karena sudah banyak perusahaan yang
memberlakukan Work From Home (WFH), banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa Order
makanan seperti GRAB FOOD dan GOFOOD sebagai jasa Pengiriman makanan yang di pesan lebih
sering oleh masyarakat Indonesia dalam 2 minggu terakhir.

Di Indonesia sendiri, seiring dengan WFH juga menunjukkan terjadi peningkatan konsumsi
media pada platform seperti Facebook atau Instagram dimana lebih dari 30% mengujungi Facebook
dan 36% mengunjung Instagram lebih sering dibandingkan biasanya.

Secara umum, kekhawatiran tentang orang lain lebih penting daripada orang yang terpapar
virus. Data dari Google sendiri menjabarkan juga hasil pencarian yang menjadi tertinggi adalah
mengenai perkembangan Virus Corona (Virus Covid 19) di Indonesia. Dikarenakan tidak adanya
vaksin yang ada saat ini untuk Virus Corona (Virus Covid 19) menyebabkan masyarakat lebih takut
dan mulai peduli perihal penyabab Virus Corona (Virus Covid 19) di Indonesia

7
Sehubungan dengan itu pula, banyak masyarakat yang mulai mengurangi kegiatan diluar
ruangan. masyarakat lebih banyak beralih ke menghabiskan waktu online. Seperti yang kita ketahui,
Youtube mengalami peningkatan yang signifikan selama terjadinya Virus Corona (Virus Covid 19)
dimana ada 41% pencarian youtube untuk Berita Lokal terkait perkembangan Virus Corona (Virus
Covid 19).

Secara dampak diperekonomian Indonesia sendiri, salah satu faktor dari Virus Corona (Virus
Covid 19) menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah meninggi hingga mencapat 16.000 / $US.
Bahkan laporan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan terjadi penurunan dalam
beberapa minggu terkahir. Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham
yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona, di antaranya:

1. Mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah
penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20
detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan
tangan, sela-sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih,
atau mesin pengering tangan. Jika Anda adalah pekerja komuter yang berada di dalam transportasi
umum, akan sulit untuk menemukan air dan sabun. Anda bisa membersihkan tangan dengan hand
sanitizer. Gunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar lebih efektif
membasmi kuman. Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah
menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah batuk atau
bersin. Cuci tangan juga penting dilakukan sebelum menyusui bayi atau memerah ASI.

2. Menggunakan masker

Ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus Corona,
yaitu masker bedah dan masker N95. Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali
pakai yang umum digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan nyaman
dipakai, sehingga banyak orang yang menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari. Cara
pakai masker bedah yang benar adalah sisi berwarna pada masker harus menghadap ke luar,
sementara sisi dalamnya yang berwarna putih menghadap wajah dan menutupi dagu, hidung, dan
mulut. Sisi berwarna putih terbuat dari material yang dapat menyerap kotoran dan menyaring
kuman dari udara. Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan
masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona.
Penggunaan masker lebih disarankan bagi orang yang sedang sakit untuk mencegah penyebaran
virus dan kuman, ketimbang pada orang yang sehat. Sedangkan masker N95 adalah jenis masker
yang dirancang khusus untuk menyaring partikel berbahaya di udara. Jenis masker inilah yang
sebenarnya lebih direkomendasikan untuk mencegah infeksi virus Corona. Meski demikian, masker
ini kurang nyaman untuk dikenakan sehari-hari dan harganya pun relatif mahal. Ketika melepaskan
masker dari wajah, baik masker bedah maupun masker N95, hindari menyentuh bagian depan

8
masker, sebab bagian tersebut penuh dengan kuman yang menempel. Setelah melepas masker,
cucilah tangan dengan sabun atau hand sanitizer, agar tangan bersih dari kuman yang menempel.

3. Menjaga daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk
menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan
sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging
tanpa lemak. Bila perlu, Anda juga menambah konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter. Selain itu,
rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol
juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus Corona.

4. Tidak pergi ke negara terjangkit

Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah mewabah ke beberapa
negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan Eropa.
Virus Corona juga sudah terkonfirmasi ditemukan di negara-negara tetangga Indonesia, seperti
Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Agar tidak tertular virus ini, Anda disarankan
untuk tidak bepergian ke tempat-tempat yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona atau
berpotensi menjadi lokasi penyebaran coronavirus.

5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan coronavirus

Coronavirus jenis baru diduga kuat berasal dari kelelawar dan disebarkan oleh beberapa
hewan mamalia dan reptil. Oleh karena itu, hindarilah kontak dengan hewan-hewan tersebut Jika
ingin mengonsumsi daging atau ikan, pastikan daging atau ikan tersebut sudah dicuci dan dimasak
hingga benar-benar matang. Hindari mengonsumsi daging atau ikan yang sudah tidak segar atau
busuk.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi, virus corona merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan merupakan virus
yang dapat menular melalui kontak fisik dan cipratan air liur. Virus ini sangat rentan terhadap
seseorang dengan imun yang rendah terutama lansia dan balita. Virus ini belum ditemukan obatnya
tetapi, dapat dicegah dengan tetap berada dirumah. Virus ini berdampak pada ekonomi global yang
sangat merugikan. Mari kita bersama-sama cegah virus corona ini dengan

#dirumahaja

#karantinwilayah

10
11

Anda mungkin juga menyukai