Anda di halaman 1dari 5

NAMA.

: MUTHMAINNAH JAMALUDDIN
NIM. : A031171327
MATA KULIAH. : PENGAUDITAN INTERNAL

PERTANYAAN PADA SAAT PRESENTASI KELOMPOK 1 "TEMUAN AUDIT"

1. Bagaimana keterkaitan kualitas auditor internal dan/atau independensinya dengan


kualitas temuan audit? Dan apa pengaruhnya terhadap tindak lanjut atas temuan audit
tersebut? (Taufik Rahman, Klp 3)

JAWABAN
Menurut saya kualitas auditor internal dan/atau independensinya memiliki keterkaitan
yang signifikan dengan kualitas temuan audit. Hal ini berarti bahwa kualitas auditor dan atau
independensinya mempunyai peranan yang penting dalam mengungkapkan temuan audit.
Kualitas yang baik dari pemeriksa diharapkan dapat menghasilkan temuan yang berkualitas
baik pula. Hal ini sejalan dengan Hasil penelitian Cheng, et.al. (2013) bahwa kualitas auditor
berhubungan positif dengan kinerja, di mana auditor dengan kualitas tinggi akan menghasilkan
kinerja yang superior, dan penelitian Tubbs dalam Setyaningrum (2014) bahwa semakin banyak
pengalaman yang dimiliki, semakin banyak kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor.
Sementara pengaruhnya terhadap tindak lanjut atas temuan audit memiliki pengaruh
yang signifikan. Pengaruh signifikan memberikan makna bahwa semakin baik kualitas auditor
tentunya akan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pelaksanaan tindak lanjut
rekomendasi hasil pemeriksaan. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hiro
Tugiman (1997:75) bahwa tindak lanjut oleh pemeriksa internal didefinisikan sebagai sebuah
proses untuk menentukan kecukupan, keefektivan, dan ketepatan waktu dari berbagai tindakan
yang dilakukan oleh manajemen terhadap berbagai temuan pemeriksaan yang dilaporkan. Hasil
ini juga sejalan dengan penelitian Wati (2008) bahwa auditor berperan dalam melaksanakan
tindak lanjut hasi audit internal dengan meninjau dan mengawasi temuan-temuan,
rekomendasi serta saran-saran yang disampaikan kepada pihak manajemen.
2. Menurut penyaji apa sja masalah atau kasus yang dihadapi oleh seorang auditor terkait
dengan temuan audit Dan saya belum paham tentang slide 8 yang menyatakan cukup
meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk memperbaiki kondisi 2 yang
mengandung kelemahan. Mungkin penyaji bisa jelaskan lebih lanjut ( Nur Awil Debiyanti,
A031171021)

JAWABAN

Masalah-masalah yang dihadapi oleh Auditor internal terkait dengan temuan audit yaitu
mereka bukanlah orang yang maha tahu dan mereka tidak mampu mengetahui semua hal tentang
operasi yang sedang diaudit. Pengetahuan tentang temuan audit yang dapat dilaporkan
merupakan masalah lain, karena auditor internal mempertentangkan kelayakan status quo.
Mereka mencari sistem atau transaksi yang tidak memenuhi standar operasi yang berlaku. Tetapi
auditor internal bisa mengharapkan adanya tantangan dan mereka harus mengetahui lebih banyak
tentang temuan-temuan audit mereka. Fakta-fakta yang ditemukan auditor internal haruslah
meyakinkan, kriterianya harus dapat diterima, dan logika yang digunakan juga harus
meyakinkan. Selain itu dalam hal memisahkan temuan audit yang besar dan kecil itu tidaklah
mudah sehingga ini merupakan suatu kendala atau masalah bagi auditor terkait dengan
penemuan audit karena dibutuhkan pertimbangan audit yang baik untuk membedakan
keduannya. Dan juga, keputusan akhir mengenai apakah sebuah temuan harus diklasifikasikan
sebagai temuan besar atau kecil merupakan tanggung jawab auditor internal, bukan manajemen.

Maksud dari pernyataan cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk
memperbaiki kondisi yang mengandung kelemahan yaitu hal ini merupakan salah satu
karakteristik dari temuan-temuan audit yang dapat dilaporkan. Karena kita tahu sendiri bahwa
tidak setiap kelemahan yang ditemukan auditor internal harus dilaporkan. Beberapa kelemahan
bersifat kecil dan tidak membutuhkan perhatian manajemen. Sehingga temuan audit yang
didapatkan benar-benar harus meyakinkan bahkan memaksa dilakukannya perbaikan karena
terdapat suatu kelemahan dari temuan tersebut sehingga harus dilaporkan.
3. Sebuah perusahaan ingin diaudit internal karena merasa kurang efektifnya kinerja
perusahaan. Dan pada saat kegiatan audit berlangsung, seorang auditor hanya memperoleh
temuan-temuan yg tidak signifikan. Dan dikatakan belum mampu mengevaluasi secara
keseluruhan efektifitas kinerja perusahaan. Pertanyaan sy, apakah proses audit tersebut
dikatakan berhasil? Apakah ada solusi lain untuk mengatasi masalah perusahaan tersebut?
Terima kasih! (Syahrul A. Patawari)

JAWABAN
Menurut saya proses audit tersebut belum berhasil karena auditor internal hanya
memperoleh temuan-temuan yang tidak signifikan. Hal ini dijelaskan oleh Sawyer's (2005 : 334)
bahwa dalam kenyataannya, memasukan temuan yang tidak signifikan ini kedalam laporan
audit formal akan menjadi tidak produktif karena akan mengaburkan temuan signifikan yang
sebenarnya ada pada laporan, yang mengimplikasikan bahwa auditir internal tidak dapat
melihat perbedaan antara setitik noda dengan noda yang menyebar. Hal ini juga akan semakin
mengukuhkan citra auditor internal sebagai seorang yang hanya memerhatikan hal-hal kecil.
Solusi yang harus dilakukan oleh auditor internal yaitu sebaiknya auditor internal harus
realistis dan adil dalam pertimbangan dan kesimpulan mereka.Mereka harus memiliki naluri
bisnis yang baik untuk mengembangkan temuan-temuan mereka. Karena mereka membuat dan
melaporkan temuan-temuan audit, auditor internal harus mempertimbangkan faktor-faktor ini:
 Meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan realistis. Auditor internal harus
mempertimbangkan keadaan-keadaan yang ada pada saat kelemahan terjadi. Keputusan
manajemen didasarkan pada fakta-fakta yang tersedia saat ini. Auditor internal
seharusnya tidak mengkritik suatu kebijakan hanya karena mereka tidak setuju atau
karena mereka memiliki informasi baru yang tidak tersedia bagi pengambil keputusan.
Auditor internal seharusnya tidak mengganti pertimbangan audit dengan pertimbangan
manajemen.
 Auditor, bukan klien, harus bertanggung jawab untuk memberikan bukti. Jika sebuah
temuan audit belum ditemukan secara mendalam untuk memuaskan seseorang yang
objektif dan wajar, maka temuan ini tidak bisa dilaporkan.
 Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja tersebut tidak mutlak
harus dikritik hanya karena kurang dari 100 persen.
 Auditor internal harus meninjau temuan-temuan audit.Mereka harus memeriksa dengan
teliti untuk menemukan alasan-alasan yang mengandung kesalahan. Auditor internal,
seperti halnya pendukung pernyataan lainnya, akan tergoda untuk merasionalkan
interpretasi untuk mendukung temuan mereka. Setelah menghabiskan banyak waktu dan
tenaga, auditor cenderung melindungi dan mempertahankan temuan mereka menghadapi
pertanyaan-pertanyaan sempurna yang logis.Akan tetapi, temuan-temuan tersebut
mungkin tidak dapat dipertahankan dengan berjalannya waktu atau bila dihadapkam pada
pertanyaan-pertanyaan yang lengkap.

4. Ada 5 ciri temuan yang dapat dilaporkan. Bisakah kelompok memberikan contoh suatu
temuan audit yg memiliki 5 ciri tersebut sehingga ia harus dilaporkan sbg temuan audit.
Apakah suatu temuan tdk mengadung salah satu ciri tersebut apakah tetap layak dilaporkan
atau tidak?

JAWABAN

 Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen. Misalnya, salah satu tujuan utama
departemen utang usaha adalah hanya membayar utang usaha yang benar-benar sah.
Sistem kontrol yang lemah yang bisa atau akan mengakibatkan kesalahan pembayaran
sebesar Rp 500.000.000 yang akan mencerminkan kelemahan yang bisa menghalangi
departemen mencapai tujuan utamanya. Oleh karena aitu, hal ini merupakan temuan audit
yang besar dan harus dilaporkan.

 Disokumentasikan dengan fakta, bukan opini dan dengan bukti yang memadai,
kompeten, dan relevan. Misalnya semua temuan-temuan yang ditemukan auditor terdapat
bukti" yang relevan sesuai dengan temuan tersebut. Terdapatnya bukti seorang pegawai
telah mencampuradukan kas kecil pribadi dengan milik organisasi berupa nota-nota
pembelian atau sebagainya
 Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka. yang mana temuan yang ditemukan oleh
auditor bukan sebuah prasangka atau dugaan melainkan benar" objektif terjadi sehingga
tidak ada unsur subjektif dari seorang auditor. jika memang auditor menemukan temuan
yang harus dilaporkan dan temuan tersebut merupakan hal yang besar yang dapat
mengganggu tujuan organisasi maka auditor harus objektif melaporkannya
 Relevan dengan masalah-msalah yang ada. Contohnya terjadi klebihan pembayaran
sebesar Rp 350.000.000 yang merupakan masalah yang sekarang terjadi diperusahaan
sehingga auditor internal mengevaluasi permasalahan terkait hal itu bukan temuan audit
yang lain
 Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk memperbaiki kondisi-
kondisi yang mengandung kelemahan. Misalnya, salah satu tujuan utama departemen
utang usaha adalah hanya membayar utang usaha yang benar-benar sah. Sistem kontrol
yang lemah yang bisa atau akan mengakibatkan kesalahan pembayaran sebesar Rp
500.000.000 yang akan mencerminkan kelemahan yang bisa menghalangi departemen
mencapai tujuan utama. sehingga hal tersebut harus atau terpaksa dilakukan perbaikan
karena menghalangi tujuan organisasi.

Menurut saya kelima karakteristik diatas harus terpenuhi dalam suatu temuan audit hal
ini karena Karakteristik-karakteristik ini akan diinterpretasikan secara subjektif. Apa yang
dianggap sebagai kelemahan signifikan bagi satu individu bisa jadi dianggap tidak signifikan
bagi yang lain. Kata-kata seperti objektif, meyakinkan, dan logis memiliki konotasi yang berbeda
bagi orang-orang yang berbeda.Sehingga kelima karakteristik diatas harus terpenuhi agar
menjadi dasar-dasar yang kuat mengapa temuan audit yang dia dapatkan harus dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai