Oleh:
Lili Kamilah
220112190056
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh kembung perut
TEE = BMR x FA x FS
=1.365 x 1 x 1.2 = 1638 kalori
Protein = (15/100 x 1.365)/4 = 51,19 gram
Lemak = (25/100 x 1.365)/9 = 37,91 gram
Karbohidrat = (60/100 x 1.365)/4 = 204,75 gram
Minum
Jenis Minuman Air putih dan kopi Puasa sudah 2 hari
Frekuensi 8-10 gelas/hari -
Kebutuhan cairan: KebutuhanCairan:
30- 30-50ml x 45
50ml/kgBB/24jam 1.350-2.250ml/24 jam
Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi 5-7x/ hari 4-5x/hari
Warna Kuning jernih Kuning pekat
Jumlah Tidak terkaji ±500-1500 cc /hari
Jumlah Urin Normal Jumlahurin normal perhari:
Perhari: 1-2ml/kgBB/24 jam
1-2 ml/kgBB/24jam = 1080 – 2160 ml/hari
BAB
Frekuensi 1x/ hari Klien baru 1x BAB selama
di RS
Warna Kuning -
Konsistensi Lembek -
Balance Cairan
Malam
Kualitas Nyenyak Sering terbangun
Kuantitas 6-8 jam/hari 2-5 jam/hari
Personal Hygiene
Kebersihan kulit Klien mandi sehari Klien diseka setiaphari
sebanyak 2 kali
Kebersihan mulut Klien gosok gigi sehari Klien belum gosok gigi
sebanyak 2 kali selama dirumah sakit
Kebersihan kuku Klien gunting kuku Saat dikaji kuku klien bersih
jika sudah panjang
Mobilisasi
Mobilisasi Aktivitas klien normal Klien tidak bisa bergerak
dengan leluasa karena
merasa nyeri dibagian
abdomen
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 M6 V5
b. Tanda-tanda Vital
Tekanandarah : 110/70mmhg
Nadi : 67 x/menit
Respirasi : 27 x/menit
Suhu : 37,6oC
SpO2 : 92
c. Antropometri
BB saatini : 45 Kg
TB : 160 cm
BMI : 17,5 (kurus)
d. Pemeriksaan Fisik Berdasarkan Head to Toe
a. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva anemis, tidak terdapat iktus kordis, suara jantung S1 diikuti S2 reguler, tidak
terdapat suara S3 maupun murmur, perkusi dullness di daerah jantung, CRT tangan kanan dan
kiri serta kaki kanan dan kiri > 2 detik, tidak terdapat peningkatan JVP. TD: 110/70 mmHg,
HR: 67x/menit.
b. Sistem Respirasi
Bentuk dada dan pergerakan dada simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung dan
penggunaan otot bantu nafas, tidak terdapat retraksi intercosta, pola napas cepat dengan
frekuensi 27 x/menit, menggunakan alat bantu napas nasa canule dengan oksigen 4liter dan
suara paru vesikuler.
c. Sistem Gastrointestinal
Mulut kering, mukosa bibir kering, reflek menelan (+), mual (+), muntah (+), makan
selalu habis setiapharinya denganfrekuensi 1 porsi setiap makan, BAB baru 1x selama di
rumah sakit, tidak terdapat stomatitis, abdomen bagian atas terasa keras. BU: 5 x/menit.
d. Sistem Genitourinaria
Tidak terdapat edema atau lesi, perubahan pola BAK (-), klien BAK menggunakan selang
pispot dengan frekuensi500-1500 cc/hari, warna urin kuning pekat, klien tidak memiliki
keluhan pada area perkemihan.
e. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas: kedua tangan bentuk dan ukuran simetris, tidak terdapat deformitas maupun
kontraktur, kedua tangan bisa digerakan ke segala arah, tangan sebelah kiri terpasang infus
(NacL 0,9), kuku panjang dan sedikit kotor.
Ekstremitas Bawah: kedua kaki bentuk dan ukuran simetris antara kiri dan kanan, tidak ada
edema, kuku tampak pendek.
Kekuatan otot:
5 5
3 3
d. Sistem Integumen
Kepala simetris, bulat, rambut hitam, tidak ada kerontokan, tidak ada kutu
rambut,ketombe (-) nyeri (-). Kulit berwarna sawo matang, kulit lembap, tidak ada edema,
turgor kulit kembali (> 2 detik), akral hangat, dan CRT > 2 detik dengan denyutan nadi teraba
lemah pada arteri dorsalis pedis.Klien terpasang infus di tangan kanan NaCL 20 tetes/ menit.
4. TERAPI
No Terapi
.
1 Ceftriaxone
Obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Obat ini
bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh
bakteri dalam tubuh
2 Omeprazole
Omeprazole merupakan obat untuk mengatasi asam lambung dan tukak
lambung dan bermanfaat untuk meringankan gejala sakit yang
ditimbulkan dari asam lambung dan membantu menyembuhkan
kerusakan pada jaringan lambung dan kerongkongan
3 Keterolac
Obat golongan nonstreroidal anti inflammatory drug (NSAID) yang
bekerja dengan memblok produksi substansi alami tubuh yang
menyebabkan inflamasi. Efek ini membantu mengurangi bengkak, nyeri
atau demam
4 Metronidazole
Metronidazole adalah obat antibiotic untuk mengobati infeksi. Obat ini
bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan berbagai bakteri dan
parasite.
N
Data Etiologi
o
1 S: Obstruksi sel cerna
Klien mengatakan sudah 1 minggu
sulit BAB Peristaltic kolon
menurun
O: Penurunan
Bising usus 5 pengeluaran cairan
Abdomen keras di dalam usus
Nyeri tekan abdomen
Penaikan
penyerapan air dari
tinja didalam usus
Tinja kering, keras
Tinja tertahan di
dalam usus
konstipasi
2 S: Ascites
Klien mengatakan jarang makan,
kadang selama 1 hari tidak makan Mual,muntah
O: Penurunan nafsu
Penurunan berat badan dari 53 menjadi makan
45
Adanya mual dan muntah Ketidakseimbangan
Tidak menghabiskan 1 porsi makan nutrisi kurang dari
kebutuhan
3 S: Ketidakefektifan
perfusi jaringan
Klien mengatakan dirinya lemas
perifer
O:
Konjungtiva anemis melena
Wajah pucat
CRT < 3 detik Ketidakseimbangan
elektrolit gangguan
Tekanan darah rendah 110/70 mekanisme
pengaturan
4 S: Ascites
Klien mengatakan tidak mampu
beraktivitas diluar tempat tidur Sulit untuk
bergerak dan
beraktivitas
O:
hambatan kemampuan untuk miring ADL terbatas
kanan dan kiri
hambatan kemampuan bergerak untuk Hambatan
reposisi dirinya sendiri di tempat tidur Mobilitas Fisik
hambatan kemampuan bergerak antara
posisi duduk lama dan terlentang
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan klien untuk melakukan 1. Kebersihan mulut akan mempengaruhi pada
keperawatan 3x24 jam, perawatan mulut sebelum makan nafsu makan klien sehingga perlu tetap dijaga
ketidakseimbangan nutrisi (gosok gigi atau kumur-kumur) kebersihannya
kurang dari kebutuhan tubuh 2. Berikan obat-obatan sebelum makan 2. Ranitidine menurunkan kadar asam lambung
teratasi dengan kriteria hasil: (omeprazole 40mg 1x1 PO) sehingga menurunkan rasa mual
1. Klien mengatakan 3. Dorong pasien untuk makan dengan 3. Meringkankan kerja lambung untuk memproses
makan lebih banyak porsi sedikit-sedikit makanan pada pasien yang mengalami gangguan
dari sebelumnya 4. Tingkatkan istirahat dan tidur yang pada lambung : maag
2. Mual yang dirasakan cukup bagi pasien 4. Istirahat dan tidur yang cukup dapat mendistraksi
berkurang 5. Berikan informasi terkait diet sesuai atau memfasilitasi berkurangnya rasa mual
3. Berat badan meningkat program : TKTP 5. Diet TKTP bermanfaat untuk perbaikan jaringan
atau bisa 6. Anjurkan klien untuk duduk pada rusak akibat prosedur pembedahan dan
mempertahankan berat posisi tegak jika memungkinkan pencegahan kekambuhan penyakit
badan 7. Monitor asupan makanan klien 6. Makan dengan posisi tegak akan membuat klien
lebih nyaman dan mengurangi resiko tersedak
7. Untuk melihat tercukupi atau tidak kebutuhan
nutrisi klien selama 24 jam melalui pemberian
nutrisi secara oral
3 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3x24 jam, 1. Monitoring TTV 1. Identifikasi fluktuasi volume intravascular
ketidakseimbangan elektrolit 2. Monitoring membrane mukosa, kaji 2. Indikator keadekuatan sirkulasi perifer dan
teratasi dengan kriteria hasil: turgor kulit, pengisian kapiler hidrasi seluler
1. 3. Monitoring intake dan output cairan 3. Mengoreksi keseimbangan cairan
4. Kolaborasi pemberian cairan elektrolit 4. Membantu menyeimbangkan cairan
4 Setelah dilakukan tindakan PerawatanTirah baring 1. Menurunkan resiko terjadinya trauma iskemia
keperawatan 1x24 jam, klien 1. Posisikan sesuai dengan body jaringan
tidak mengalami hambatan alignment yang tepat 2. Mencegah terjadinya gangguan mobilitas karena
mobilitas fisik dapat teratasi 2. Hindari menggunakan kain linen kasur ambulasi dapat memperbaiki sirkulasi
dengan kriteria hasil: yang teksturnya kasar 3. Supaya sendi tidak menjadi kaku
1. Klien mengetahui 3. Tinggikan trails tempat tidur 4. Membantu memulihkan kekuatan otot
mengenal mobilisasi 4. Balikkan pasien setiap 2 jam 5. Agar memperkuat otot
dini 5. Monitor kondisi kulit Supaya tulang dan otot lebih sehat
2. Pasien mampu miring
kiri dan kanan PengaturanPosisi
3. Pasien mampu duduk 6. Jelaskan pada pasien bahwa badan
4. Pasien mampu berjalan pasien akan di balik
tanpa dibantu 7. Dorong pasien untuk terlibat dalam
perubahan posisi
8. Monitor status oksigenasi pasien
sebelum dan sesudah perubahan posisi
9. Dorong latihan rom aktif dan pasif
Meminimalisir gesekan dan cedera ketika
memposisikan dan membalikkan pasien
4. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
4 19 S:
November
2019 Klien mengatakan tidak mampu
beraktivitas diluar tempat tidur
O:
hambatan kemampuan untuk miring
kanan dan kiri
hambatan kemampuan bergerak
untuk reposisi dirinya sendiri di
tempat tidur
hambatan kemampuan bergerak
antara posisi duduk lama dan
terlentang
A :Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi
sebagian
P :lanjutkan intervensi sesuai rencana
- Jelaskan pada pasien bahwa badan
pasien akan di balik
- Dorong pasien untuk terlibat dalam
perubahan posisi
- Monitor status oksigenasi pasien
sebelum dan sesudah perubahan
posisi
- Dorong latihan rom aktif dan pasif
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Ed. 12. Jakarta: EGC.
Herdman, T.H & Kamitshuru (Eds.) 2014. NANDA International, Inc. NURSING
DIAGNOSES:Definition & Clasification 2015-2017. Oxford: Willey
Blackwell.
Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, L. 2013. Nursing Outcomes
Classsifcation (NOC) (6th Ed.). USA: Mosby Elsevier.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.