Yuli Setiawan Atmaja
Yuli Setiawan Atmaja
Topik
Topik: Gangguan pemerolehan fonologis pada Anak Berkebutuhan Khusus Tuna
Rungu.
Tujuan
1. Menghasilkan deskripsi gangguan/ fenomena fonologis pada ABK- tuna rungu
2. Menghasilkan deskripsi penggunaan bunyi yang terdapat pada kosakata yang
diujarkan oleh ABK- tuna rungu
3. Menghasilkan deskripsi fonetik dan fonemis
3. Hipotesis
Jika dikaji menggunakan fonologi, maka akan ditemukan unsur fonetik dan fonemik
pada pelafalan yang diujarkan oleh ABK- tuna rungu
4. Sinopsis
Bab I Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Manfaat
Bab II Kajian Pustaka
1. Kerangka teori/ Kerangka penelitian
1. Fonologi
a. Fonetik
b. Fonemis
2. Kajian penelitian yang sebelumnya
Bab III Metode Penelitian
1. Pendekatan
2. Sumber data dan Data
3. Teknik pengumpulan data
4. Teknik analisis data
5. Pengumpulan data
1. Studi Pustaka mengenai buku-buku tentang fonologi, fonetik dan fonemik
2. Studi Pustaka mengenai Jurnal/ artikel penelitian sebelumnya tentang
kajian fonologi yang relevan.
6. Kepustakaan
- Buku-buku kajian Linguistik
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Muslich, Masnur. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif
Sistem Bunyi Bahasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
2. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut
membahas tentang bekal penelitian mengenai linguistik terutama tataran Ilmu
Linguistik yang membahas mengenai fonologi, fonetik, dan fonemis yang berkaitan
terhadap pemerolehan bunyi bahasa dan perbandingannya dengan jurnal/ artikel
terdahulu yang relevan. Pada bab ini mencantumkan hasil kutipan langsung dari hasil
pemerolehan data dibuku sumber mengenai kajian fonologi. Kemudian meringkas
hasil perolehan data penelitian dengan beberapa sumber yang telah diringkas tentang
kajian fonologi agar jelas dan dapat dipahami dalam pemerolehan data.
3. Metode Penelitian
Metode Penelitian dibagi menjadi beberapa bagian. Dalam bagian-bagian
tersebut membahas tentang pendekatan, sumber data dan data, proses pengumpulan
data atau teknik analisis data dalam kajian fonologi pada pemerolehan bunyi bahasa
pada anak tunarungu.
4. Daftar Pustaka
Pada bab ini mencantumkan beberapa catatan kutipan atau hasil rujukan yang
telah diperoleh, baik hasil rujukan dari sumber buku maupun artikel lainnya.
9. Sitasi
- Chaer (2014:103) menyatakan fonetik adalah bidang linguistic yang mempelajari
bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi
sebagai pembeda makna atau tidak.
- Menurut Kridalaksana (dalam Chaer, 2014: 42) bunyi adalah kesan pada pusat
saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-
perubahan dalam tekanan udara. Bunyi ini bisa bersumber pada gesekan atau
benturan benda-benda, alat suara pada binatang dan manusia.
- Nazir (1988: 17) menyatakan masalah timbul karena adanya tantangan, adanya
kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, adanya
kemenduaan arti (ambiguity), adanya halangan dan rintangan, adanya celah (gap)
baik antarkegiatan atau antarfenomena, baik yang telah ada ataupun yang aka
nada. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah itu, atau sedikit-
dikitnya menutup celah yang terjadi.
Final Draft
Metodologi Penelitian
GANGGUAN PEMEROLEHAN FONOLOGIS PADA ANAK TUNA RUNGU
Oleh
Yuli Setiawan Atmaja
18020144032
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Secara popular orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa,
atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya, atau lebih tepat lagi, seperti
dikatakan (Martinet dalam Chaer) telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Dalam pelbagai
buku mungkin rumusannya agak berbeda, tetapi, bahwa bahasa menjadi kajian linguistik,
kiranya tidak perlu diperdebatkan lagi.
Ilmu Bahasa atau ilmu linguistik sering juga disebut dengan istilah linguistik Umum
(general Linguistics). Jadi, artinya ilmu linguistik tidak hanya mengkaji sebuah bahasa atau
satu bahasa saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya.
Kridalaksana menyatakan definisi mengenai hakikat bahasa dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa ciri dan sifat yang hakiki, antara lain: (1) bahasa itu adalah sebuah
system, (2) bahasa itu berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat
arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat
unik, (8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu
bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi
sosial, dan (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya. Bahasa berupa bunyi merupakan
poin ketiga hakikat bahasa setelah bahasa itu membentuk suatu sistem dan lambang, kedua
poin sebelumnya memiliki relevan dengan bahasa adalah bunyi , oleh karena itu, sistem
bahasa berupa lambang dan wujudnya disampaikan dengan bunyi. Akan tetapi, kata bunyi
yang sukar dibedakan dengan suara, sudah tidak asing lagi, secara teknis bunyi adalah kesan
pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-
perubahan dalam tekanan udara.
Fenomena gangguan pengucapan atau pemerolehan bunyi pada kalangan disabilitas
merupakan fenomena yang harus dikaji. Beberapa penilitan terkait topik mengenai disabilitas
mendorong beberapa peneliti untuk mengkaji masalah komunikasi pada anak-anak
berkebutuhaan khusus. Secara praktis, kegiatan penelitian ditujukan kepada kalangan
disabilitas yang kesulitan dalam berkomunikasi terutama dalam berkomunikasi secara lisan.
2. Kajian Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian mengenai gangguan bahasa pada ABK sejauh pengamatan peneliti
diantaranya penelitian Yosinta Desy K. Penelitian tentang pemerolehan bahasa yang diteliti
oleh Yosinta Desy K berjudul “Pemerolehan Bahasa Indonesia Anak Tuna Rungu Usia 7-10
tahun (studi kasus pada Tina dan Viki)”. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemerolehan
bahasa pada anak tuna rungu dari tataran linguistik; kosakata, struktur morfologis, struktur
sintaksis anak tuna rungu.
Selain itu, terdapat penelitian serupa yaitu penelitian yang berjudul “Penguasaan
Bunyi Bahasa Anak Disabilitas TunaRungu Usia 10-12 Tahun Pada Kata Pasangan Minimal
Di SDLB Santi Rama Jakarta: Suatu kajian psikolinguistik” diteliti oleh Andri Asmoro. Pada
Penelitian ini, peneliti lebih bertuju kepada penutur dan bagaimanakah hubungan komunikasi
yang dilakukan penutur.
2.2.1.1 Fonetik
Seperti sudah disebutkan dimuka “fonetik merupakan bidang kajian ilmu
pengetahuan yang menelaah bagaimana manusia menghasilkan bunyi bahasa dalam ujaran,
menelaah gelombang-gelombaang bunyi bahasa yang dikeluarkan, dan bagaimana alat
pendengaran manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis oleh otak manusia.
Masnur dalam (Dew dan Jansen, 1977:19).. Menurut urutan proses terjadinya bunyi bahasa
itu dibedakna menjadi tiga jenis fonetik, yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan
fonetik auditoris.
2.2.1.2 Fonemik
Chaer (2014: 125) menyebutkan bahwa objek penelitian fonetik adalah fon, yaitu
bunyi bahasa pada umumnya tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi
sebagai pembeda makna kata atau tidak. Sebaliknya, objek penelitian fonemik adalah fonem,
yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membdekan makna kata. Kalau dalam fonetik
misalnya, kita meneliti bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti lancer, laba, dan lain;
atau meneliti perbedaan bunyi /i/ seperti yang terdapat pada kata-kata ini, intan, dan pahit;
maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai
pembeda makna atau tidak.
3. Metode Penelitian
3.1 Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif.
Pendekatan objektif adalah Pendekatan yang mendasarkan kepada objek penelitian sehingga
peneliti dapat memahami objek yang akan dikaji. Pendekatan objektif memusatkan perhatian
semata-mata pada unsur-unsur yang dikenal dengan analisis metode (Ratna, 2007:73)
4. Daftar Rujukan
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Muslich, Masnur. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi
Bahasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.