Anda di halaman 1dari 10

1.

Topik
Topik: Gangguan pemerolehan fonologis pada Anak Berkebutuhan Khusus Tuna
Rungu.

2. Signifikasi dan Tujuan


Pentingnya kajian Fonologi terhadap ABK-tuna rungu
1. Mengapa Fonologi
2. Mengapa ABK- tuna rungu
3. Mengapa bunyi bahasa
4. Apakah sudah ada penelitian yang relevan sebelumnya

Tujuan
1. Menghasilkan deskripsi gangguan/ fenomena fonologis pada ABK- tuna rungu
2. Menghasilkan deskripsi penggunaan bunyi yang terdapat pada kosakata yang
diujarkan oleh ABK- tuna rungu
3. Menghasilkan deskripsi fonetik dan fonemis

3. Hipotesis
Jika dikaji menggunakan fonologi, maka akan ditemukan unsur fonetik dan fonemik
pada pelafalan yang diujarkan oleh ABK- tuna rungu

4. Sinopsis
Bab I Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Manfaat
Bab II Kajian Pustaka
1. Kerangka teori/ Kerangka penelitian
1. Fonologi
a. Fonetik
b. Fonemis
2. Kajian penelitian yang sebelumnya
Bab III Metode Penelitian
1. Pendekatan
2. Sumber data dan Data
3. Teknik pengumpulan data
4. Teknik analisis data

5. Pengumpulan data
1. Studi Pustaka mengenai buku-buku tentang fonologi, fonetik dan fonemik
2. Studi Pustaka mengenai Jurnal/ artikel penelitian sebelumnya tentang
kajian fonologi yang relevan.
6. Kepustakaan
- Buku-buku kajian Linguistik
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Muslich, Masnur. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif
Sistem Bunyi Bahasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

- Buku-buku Metodologi Penelitian


Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

- Jurnal/ artikel penelitian yang relevan


Asmoro, Andi. 2016. Penguasaan Bunyi Bahasa Anak Disabilitas
Tunarungu Usia 10-12 Tahun pada Kata Pasangan Minimal di SDLB Santri
Rama Jakarta: Suatu kajian Psikolinguitik dalam Linguistik Indonesia: Jurnal
Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia Volume ke-34, No.2 (hlm. 179-193).
https://ojs.linguistik-
indonesia.org/index.php/linguistik_indonesia/article/view/49

7. The Card System


1. Bibliografi Linguistik Umum Abdul Chaer
Nama penulis : Abdul Chaer
Judul Sumber : Linguistik Umum
Nama Penerbit : Rineka Cipta
Tempat publikasi : Jakarta
Tahun publikasi : 2014
Catatan Kartu : “Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari,
menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa, Menurut
hierarki yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan
fonemik. Secara umum fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai
pembeda makna atau tidak. Sedangkan, fonemik adalah cabang studi yang
mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut
sebagai pembeda makna (h.102).”

2. Bibliografi Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi


Bahasa Masnur Muslich
Nama penulis : Masnur Muslich
Judul Sumber : Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif
Sistem Bunyi Bahasa
Nama Penerbit : Bumi Aksara
Tempat publikasi : Jakarta
Tahun publikasi : 2010
Catatan Kartu : “fonetik merupakan bidang kajian ilmu pengetahuan
yang menelaah bagaimana manusia menghasilkan bunyi bahasa dalam ujaran,
menelaah gelombang-gelombaang bunyi bahasa yang dikeluarkan, dan
bagaimana alat pendengaran manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk
dianalisis oleh otak manusia (Dew dan Jansen, 1977:19). “penutur yang
mempunyai masalah ketidaklancaranberujar ini akan sukar atau tidak langsung
merespon sewajarnya atau keadaan lain yang tidak diharapkan dalam suatu
percakapan. Masalah ketidaklancaran berujar ini dapat dilihat dari segi atau
keadaan kelemahan organ penuturnya, keadaan suara (terutama dari segi nada
dan kenyaringan), dan kelancaran berujar (Thomas dan Carmack, 1990: 2).”

3. Bibliografi Fonetik dan Fonologi Suhendra Yusuf


Nama penulis : Suhendra Yusuf
Judul Sumber : Fonetik dan Fonologi
Nama Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tempat publikasi : Jakarta
Tahun publikasi : 1998
Catatan Kartu : “Proses fonologis berusaha menemukan dan
menjelaskan proses diucapkannya sebuah kata dalam kaitannya dengan
kemampuan berbahasa. Proses fonologis (phonological process) adalah
perubahan bunyi yang sistematis yang mempengaruhi pola dan kelas bunyi
tertentu. Para ahli fonologi berasumsi bahwa proses fonologis ini melewati
dua tataran, yakni tataran tersirat (underlying form), representasi fonologis dan
tataran tersurat (surface form) atau represantasi fonetis, yakni ujaran
sesungguhnya yang didengar. Bentuk tersirat berubah menjadi bentuk baru
sebagai hasil dari proses fonologis (h. 10).”

4. Bibliografi Metode Penelitian Mohammad Nazir


Nama penulis : Mohammad Nazir
Judul Sumber : Metode Penelitian
Nama Penerbit : Ghalia Indonesia
Tempat publikasi : Jakarta
Tahun publikasi : 1988
Catatan Kartu : “Metode Ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-
prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran (h.
42). “Mengadakan survey terhadap data yang ada merupakan langkah yang
penting sekali dalam metode ilmiah. Memperoleh informasi dari penelitian
terdahulu harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian
menggunakan data primer atau data sekunder, apakah penelitian tersebut
menggunakan penelitian lapangan ataupun laboratorium atau di dalam
museum. Menelusuri literature yang ada serta menelaahnya secara tekun
merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam mengerjakan
penelitian (h. 111).”

5. Bibliografi Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan


Tekniknya Mahsun
Nama penulis : Mahsun
Judul Sumber : Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode,
dan Tekniknya.
Nama Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
Tempat publikasi : Jakarta
Tahun publikasi : 2005
Catatan Kartu : “Di samping metode simak dan metode cakap, untuk
penyediaan data dalam pelaksanaan penelitian sosiolinguistik juga digunakan
metode survei, yaitu “metode penyediaan data melalui penyebaran daftar
pertanyaan yang tersstruktur dan rinci untuk memperoleh informasi dari
sejumlah informan yang dipandang representative mewakili populasi
penelitian (h. 222-223).”

8. Note Taking dang Note Making


1. Pendahuluan
Pendahuluan dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut yaitu
berupa latar belakang, tujuan, dan manfaat penelitian yang digunakan dalam
pemahaman peneliti terhadap topik penelitian yaitu Gangguan pemerolehan bunyi
bahasa pada anak tunarungu dengan menggunakan kajian fonologi.

2. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut
membahas tentang bekal penelitian mengenai linguistik terutama tataran Ilmu
Linguistik yang membahas mengenai fonologi, fonetik, dan fonemis yang berkaitan
terhadap pemerolehan bunyi bahasa dan perbandingannya dengan jurnal/ artikel
terdahulu yang relevan. Pada bab ini mencantumkan hasil kutipan langsung dari hasil
pemerolehan data dibuku sumber mengenai kajian fonologi. Kemudian meringkas
hasil perolehan data penelitian dengan beberapa sumber yang telah diringkas tentang
kajian fonologi agar jelas dan dapat dipahami dalam pemerolehan data.

3. Metode Penelitian
Metode Penelitian dibagi menjadi beberapa bagian. Dalam bagian-bagian
tersebut membahas tentang pendekatan, sumber data dan data, proses pengumpulan
data atau teknik analisis data dalam kajian fonologi pada pemerolehan bunyi bahasa
pada anak tunarungu.

4. Daftar Pustaka
Pada bab ini mencantumkan beberapa catatan kutipan atau hasil rujukan yang
telah diperoleh, baik hasil rujukan dari sumber buku maupun artikel lainnya.

9. Sitasi
- Chaer (2014:103) menyatakan fonetik adalah bidang linguistic yang mempelajari
bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi
sebagai pembeda makna atau tidak.
- Menurut Kridalaksana (dalam Chaer, 2014: 42) bunyi adalah kesan pada pusat
saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-
perubahan dalam tekanan udara. Bunyi ini bisa bersumber pada gesekan atau
benturan benda-benda, alat suara pada binatang dan manusia.
- Nazir (1988: 17) menyatakan masalah timbul karena adanya tantangan, adanya
kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, adanya
kemenduaan arti (ambiguity), adanya halangan dan rintangan, adanya celah (gap)
baik antarkegiatan atau antarfenomena, baik yang telah ada ataupun yang aka
nada. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah itu, atau sedikit-
dikitnya menutup celah yang terjadi.

Final Draft
Metodologi Penelitian
GANGGUAN PEMEROLEHAN FONOLOGIS PADA ANAK TUNA RUNGU
Oleh
Yuli Setiawan Atmaja
18020144032

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Secara popular orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa,
atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya, atau lebih tepat lagi, seperti
dikatakan (Martinet dalam Chaer) telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Dalam pelbagai
buku mungkin rumusannya agak berbeda, tetapi, bahwa bahasa menjadi kajian linguistik,
kiranya tidak perlu diperdebatkan lagi.
Ilmu Bahasa atau ilmu linguistik sering juga disebut dengan istilah linguistik Umum
(general Linguistics). Jadi, artinya ilmu linguistik tidak hanya mengkaji sebuah bahasa atau
satu bahasa saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya.
Kridalaksana menyatakan definisi mengenai hakikat bahasa dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa ciri dan sifat yang hakiki, antara lain: (1) bahasa itu adalah sebuah
system, (2) bahasa itu berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat
arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat
unik, (8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu
bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi
sosial, dan (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya. Bahasa berupa bunyi merupakan
poin ketiga hakikat bahasa setelah bahasa itu membentuk suatu sistem dan lambang, kedua
poin sebelumnya memiliki relevan dengan bahasa adalah bunyi , oleh karena itu, sistem
bahasa berupa lambang dan wujudnya disampaikan dengan bunyi. Akan tetapi, kata bunyi
yang sukar dibedakan dengan suara, sudah tidak asing lagi, secara teknis bunyi adalah kesan
pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-
perubahan dalam tekanan udara.
Fenomena gangguan pengucapan atau pemerolehan bunyi pada kalangan disabilitas
merupakan fenomena yang harus dikaji. Beberapa penilitan terkait topik mengenai disabilitas
mendorong beberapa peneliti untuk mengkaji masalah komunikasi pada anak-anak
berkebutuhaan khusus. Secara praktis, kegiatan penelitian ditujukan kepada kalangan
disabilitas yang kesulitan dalam berkomunikasi terutama dalam berkomunikasi secara lisan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah diantaranya, sebagai berikut:
a. Bagaimanakah tahap pemerolehan bunyi pada anak tuna rungu
b. Apakah penyebab kesulitan mengucapkan bunyi
c. Bagaimanakah dampak gangguan fonologis pada anak tuna rungu

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan Penelitian diantaranya, sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan gangguan yang terjadi pada anak tuna rungu
b. Mengetahui penyebab gangguan fonologis pada anak tuna rungu
c. Mendeskripsikan kesulitan berkomunikasi pada anak tuna rungu.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoretis
Diharapkan hasil penelitian dapat memperkaya dan memperkembang
khazanah penelitian bahasa, terutama pada kalangan peneliti bahasa yang mengkaji
tentang Disabilitas atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
1.4.2 Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi informasi yang berkaitan
dengan pemerolehan bunyi, fonetik, fonemis. Sehingga, dapat dijadikan pertimbangan
dalam penelitian bahasa yang serupa.

2. Kajian Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian mengenai gangguan bahasa pada ABK sejauh pengamatan peneliti
diantaranya penelitian Yosinta Desy K. Penelitian tentang pemerolehan bahasa yang diteliti
oleh Yosinta Desy K berjudul “Pemerolehan Bahasa Indonesia Anak Tuna Rungu Usia 7-10
tahun (studi kasus pada Tina dan Viki)”. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemerolehan
bahasa pada anak tuna rungu dari tataran linguistik; kosakata, struktur morfologis, struktur
sintaksis anak tuna rungu.
Selain itu, terdapat penelitian serupa yaitu penelitian yang berjudul “Penguasaan
Bunyi Bahasa Anak Disabilitas TunaRungu Usia 10-12 Tahun Pada Kata Pasangan Minimal
Di SDLB Santi Rama Jakarta: Suatu kajian psikolinguistik” diteliti oleh Andri Asmoro. Pada
Penelitian ini, peneliti lebih bertuju kepada penutur dan bagaimanakah hubungan komunikasi
yang dilakukan penutur.

2.2 Teori yang Digunakan


2.2.1 Struktur Bunyi
Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan
membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa, Menurut hierarki yang menjadi objek studinya,
fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum fonetik mempelajari bunyi
bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai
pembeda makna atau tidak. Sedangkan, fonemik adalah cabang studi yang mempelajari bunyi
bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna
(Chaer.2014:102).

2.2.1.1 Fonetik
Seperti sudah disebutkan dimuka “fonetik merupakan bidang kajian ilmu
pengetahuan yang menelaah bagaimana manusia menghasilkan bunyi bahasa dalam ujaran,
menelaah gelombang-gelombaang bunyi bahasa yang dikeluarkan, dan bagaimana alat
pendengaran manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis oleh otak manusia.
Masnur dalam (Dew dan Jansen, 1977:19).. Menurut urutan proses terjadinya bunyi bahasa
itu dibedakna menjadi tiga jenis fonetik, yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan
fonetik auditoris.

2.2.1.2 Fonemik
Chaer (2014: 125) menyebutkan bahwa objek penelitian fonetik adalah fon, yaitu
bunyi bahasa pada umumnya tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi
sebagai pembeda makna kata atau tidak. Sebaliknya, objek penelitian fonemik adalah fonem,
yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membdekan makna kata. Kalau dalam fonetik
misalnya, kita meneliti bunyi /a/ yang berbeda pada kata-kata seperti lancer, laba, dan lain;
atau meneliti perbedaan bunyi /i/ seperti yang terdapat pada kata-kata ini, intan, dan pahit;
maka dalam fonemik kita meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai
pembeda makna atau tidak.

3. Metode Penelitian
3.1 Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif.
Pendekatan objektif adalah Pendekatan yang mendasarkan kepada objek penelitian sehingga
peneliti dapat memahami objek yang akan dikaji. Pendekatan objektif memusatkan perhatian
semata-mata pada unsur-unsur yang dikenal dengan analisis metode (Ratna, 2007:73)

3.2 Sumber data dan Data


Sumber data dalam penelitian ini adalah kalangan anak berkebutuhan khusus terutama
penyandang tunarungu SDN Klampis Ngasem I SBY, jl. Arif Rahman Hakim 99-C
Data penelitian berupa informasi-informasi berupa ujaran kata, kata pasangan
minimal, kalimat yang menunjukkan kesulitan pengucapan lafal oleh anak tunarungu guna
memahami gangguan fonologis yang dialami baik dari segi fonetis maupun fonemisnya.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pengamatan langsung
dan wawancara. Teknik pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan
menggunakan mata ttanpa pertolongan aalat standar lain untuk keperluan tersebut. Dengan
kata lain, pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.
Berdasarkan pengamatan secara langsung juga diperlukan adanya teknik pertanyaan/
wawancara, yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan caratanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden atau informan dengan cara tatap muka dan
bercakap-cakap.

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Teknik
analisis deskriptif merupakan teknik yang berguna untuk menuturkan dan menafsirkan data
yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dari
pengujaran bunyi oleh anak tunarungu.

4. Daftar Rujukan
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Muslich, Masnur. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi
Bahasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai