Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Aulia Rifani

NIM : 19120065

Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik

Prodi : Administrasi Publik

BUDIDAYA LEBAH MADU

Adapun objek material penulisan laporan penelitian ini adalah :


1) Mengetahui teknik atau cara budidaya lebah madu yang baik dan benar sehingga
dapat menjadi suatu peluang usaha yang menjanjikan
2)  Mengetahui ciri dan manfaat lebah madu (Apis indica) sebagai objek yang akan
dibudidayakan.

1
A. Pengertian Madu 
            Madu merupakan cairan kental seperti sirup bewarna cokelat kuning muda
sampai cokelat merah yang dikumpulkan dalam indung madu oleh lebah  Apis
mellifera. Konstituen dari madu adalah campuran dekstrosa dan fruktosa dengan
jumlah yang sama dan dikenal sebagai gula  invert 50-90% dari gula yang tidak
terinversi dan air. Madu biasa dipalsukan dengan gula invert buatan, sukrosa, dan
glukosa cair perdagangan. Madu dapat pula dipalsukan dengan cara pemberian
suatu asupan kepada lebah berupa larutan gula sukrosa yang bukan berasal dari
nektar (Gunawan, 2004).
            Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa
serta sejumlah mineral seperti Magnesium, Kalium, Potasium, Sodium, Klorin,
Sulfur, Besi, dan Fosfat. Madu juga mengandung  vitamin B1, B2, C, B6 dan B3
yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk
sari yang dikonsumsi lebah. Disamping  itu, didalam madu terdapat pula tembaga,
yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon.
(Sarwono, 2001). 
            Madu alami juga banyak mengandung enzim, yaitu molekul protein yang
sangat komplek yang dihasilkan oleh sel  hidup dan berfungsi sebagai katalisator,
yakni : zat pengubah kecepatan reaksi dalam proses kimia yang terjadi di dalam
tubuh setiap makhluk hidup. (Purbajaya, J.R.2007).
            Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa lebah memilih bunga penghasil
madu, pertama dari warna dan kedua dari bau bunga. Madu dibuat oleh lebah dari
nektar bunga. Lebah mengisapnya dari bunga dan membawanya ke sarangnya.
Setiap lebah pekerja menumpuk nektar yang dikumpulkannya dalam suatu
kantong khusus didalam tubuh yang disebut perut madu. Setelah lebah
mendepositkan nektar dalam sarang, dibiarkan sebagian besar airnya  menguap
sehingga cairan semakin kental (nektar dapat mengandung sekitar 70% air
sewaktu dipungut, lebah pekerja mengipasnya dengan sayap sehingga dapat
menurunkan kadar  air hingga 17%). (Sihombing, 1997).

2
B. Penggolongan Madu 
            Madu berdasarkan asal nektarnya dapat digolongkan menjadi tiga bagian
yaitu :
1.      Madu Flora adalah madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Yang berasal
dari satu jenis bunga disebut madu monoflora, yang berasal dari aneka ragam
bunga disebut madu poliflora. Madu polyfloral dihasilkan dari beberapa jenis
tanaman dari nektar bunga.
2.      Madu Ekstraflora adalah madu yang dihasilkan dari nektar diluar bunga
seperti daun, cabang atau batang tanaman.
3.      Madu Embun adalah madu yang dihasilkan dai cairan hasil suksesi serangga
yang meletakkan gulanya pada tanaman, kemudian dikumpulkan oleh lebah madu
dan disimpan dalam sarang madu.
Sedangkan madu berdasarkan proses pengambilannya menurut Sarwono  (2001)
dapat digolongkan menjadi dua bahagian yaitu :
1.      Madu Ekstraksi (Extracted Honey) : Diperoleh dari sarang yang tidak rusak
dengan cara memusingkan atau memutarnya memakai alat ekstarktor.
2.      Madu Paksa (Strained Honey) : Diperoleh dengan merusak sarang
lebah  lewat pengepresan, penekanan atau lewat cara lainnya. 

C. Kualitas Madu 
            Kualitas madu ditentukan oleh beberapa hal diantaranya waktu pemanenan
madu, kadar air, warna madu, rasa dan aroma madu. Waktu pemanenan madu
harus dilakukan pada saat yang tepat, yaitu  ketika madu telah matang dan sel-sel
madu mulai ditutup oleh lebah. Selain itu,  kadar air yang terkandung dalam madu
juga sangat berpengaruh terhadap kualitas  madu. Madu yang baik adalah madu
yang mengandung kadar air sekitar 17-21 persen (Sihombing, 1997). 
            Warna merupakan salah satu kriteria dari mutu madu. Biasanya warna
madu cenderung akan mengikuti tanaman penghasil nektarnya, misalnya madu
yang berasal
dari tanaman lobak akan berwarna putih seperti air, madu yang berasal dari
tanaman akasia dan apel akan berwarna kuning  terang, sedangkan madu yang

3
berasal dari tanaman lime akan berwarna hijau terang. Selain itu, untuk madu
yang telah disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama maka akan cenderung
mengalami perubahan warna menjadi lebih tua (Jarvis,2007).
            Untuk cita rasa madu ditentukan  oleh zat yang terdapat dalam madu
diantaranya glukosa, alkaloid, gula, asam glukonat dan prolin. Rasa dan aroma
madu yang paling enak adalah ketika madu baru dipanen dari sarangnya. Sesudah
itu, senyawa-senyawa yang terdapat dalam madu sedikit demi sedikit akan
menguap. Hal ini disebabkan senyawa yang terdapat dalam madu
bersifat volatil (mudah menguap). Karena itu, untuk menjaga kualitas madu cara
memanen dan menyimpan madu perlu diperhatikan (Suranto, 2004). 

D. Ciri dan Manfaat Lebah Madu (Apis indica)


Lebah madu (Apis indica) memiliki ciri-ciri yaitu, hidup secara berkelompok
membentuk suatu koloni dan memiliki susunan masyarakat lebah, dimana lebah
pekerja yang bertugas membuat sarang, mengumpulkan madu dan mengurus telur
dan larva, membersihkan sarang, menyuapi anakan dan menyuapi ratu, dan umur
pekerja hanya berkisar 8 minggu.
Lebah tentara, bertugas menjaga sarang dari gangguan musuh dan umurnya 8
minggu. Lebah pejantan, tugasnya membuahi calon ratu, umur pejantan 8 minggu
dan Lebah ratu, menghasilkan telur, memiliki umur yang panjang yaitu 5 tahun,
masa produktif selama 2-4 tahun. 
Lebah madu mempunyai manfaat langsung dan tidak langsung bagi manusia.
Manfaat langsung antara lain : dapat menghasilkan madu, gana, lilin/malam dan
royal jelly serta tepung sari/pollen. Madu bermanfaat bagi manusia untuk daya
tahan tubuh dan untuk obat. Satu liter madu sama dengan 50 butir telur. Gana
(telur baru yang menetas) mengandung protein yang tinggi dan hormone
pertumbuhan. Malam dimanfaatkan orang diolah untuk bahan batik. Tepung
sari/pollen dimanfaatkan untuk daya tahan tubuh. Royal jelly merupakan makanan
calon ratu dan dibuat jika ada calon ratu. Manfaat bagi manusia lainnya adalah
sebagai penambah stamina karena madu memiliki kandungan gizi yang tinggi.

4
Lebah juga memiliki manfaat tidak langsung, yaitu membantu proses
penyerbukaan bunga. Sehingga terjadi fertilisasi, maka akan terbentuk calon
individu baru atau biji pada tanaman.

E. Persyaratan Dalam Budidaya Lebah Madu (Apis indica)


   Untuk menentukan keberhasilan dalam upaya pembudidayaan lebah madu ini
sangat di tentukan oleh :
1.      Tersedianya sumber makanan (madu/bunga dan pollen) serta adanya
tanaman yang berbunga.
2.      Bibit lebah madu yang baik, yaitu memiliki anggota koloni yang banyak,
dalam satu stup/sarang minimal 6 sisiran dan penjantan jumlahnya sedikit (< 100
ekor).
3.      Pelaku budidaya/peternak.
4.      Pemberian tambahan makanan pada saat perubahan cuaca.

F. Pembuatan Sarang (Stoep) Lebah Madu


            Dalam pembuatan sarang/stup, kayu yang baik digunakan adalah kayu
yang sudah kering dan tidak lagi berbau menyengat, hal ini menghindari
pindahnya koloni lebah karena tidak betah akibat pengaruh dari kayu tersebut.
Intinya dapat menggunakan kayu apa saja yang terpenting tidak berbau
menyengat dan mengganggu koloni lebah.  

5
 Konstruksi Stoep
Gambar 1. Bentuk stoep/kandang lebah madu

Keterangan :
1.      Tinggi stoep minimal 22-30 cm
2.      Panjang 30-40 cm dan lebar menyesuaikan jumlah frame tempat sisiran

Gambar 2. Stoep tampak dari atas

Gambar 3. Bentuk frame/sisiran 

6
G. Cara Pemindahan Lebah Madu Kedalam Stoep
1. Dari glodok/klutuk (batang kelapa yang dibuat rongga/lubang)
 Pada umumnya lebah menyenangi tempat di bagian atas pada sebuah klutuk
dan tempat yang gelap.
 Dalam satu klutuk bisa lebiha dari 1 sarang atau koloni
 Untuk memindahkannya, ambil klutuk yang bagian atas (yang ada lebahnya)
dengan pelan-pelan dan sebelumnya stoep disiapkan terlebih dahulu
ditempatkan pada suatu tempat (hanya bagian kotak utamanya dan tutup atas).
Untuk frame diambil 2 atau 3 saja.
 Setelah stoep siap, klutuk yang telah diambil dibuka dan dibalik pelan-pelan
tepat dibawah stoep dan dengan pelan dan halus klutuk diketuk-ketuk untuk
mempercepat pemindahan lebah tersebut kedalam stoep.
 Setelah pindah semua sisiran yang tertinggl diambil beberapa potong dan tali
raffia/benang diikat pada 2-3 frame yang telah diambil selanjutnya masukkan
kedalam stoep.
 Supaya betah diberi makanan tambahan berupa cairan gula pasir/gula jawa.
2.  Dari alam / koloni alami (pohon, gua/gorong-gorong, rumah penduduk)
a. Dalam rongga pohon yang menghadap/berada diatas
 Dalam hal ini apabila pohon tersebut bagian atasnya tidak berlubang. Untuk
ini dibuat lubang kecil dengan garis tengah 1 cm yang tepat dibagian bawah
sisiran dan perlu diukur terlebih dahulu berapa kedalamannya dan terdapatnya
koloni.
 Setelah terbuat lubang kecil dengan diameter 1 cm maka kita sediakan
besek/pithi dan pada bagian atas diolesi cairan gula atau madu, kemudian
ditutup tepat menutupi lubang keci tersebut.
 Agar lebah pindah dari sarangnya kita ganggu sedikit dengan asap obat
nyamuk atau asap rokok, maka lebah akan lari mencari tempat yang gelap dan
ke atas karena lubang bagian atas ditutup besek/pithi kecil yang gelap.
 Setelah terkumpul didalam besek, dapat langsung kita pindahkan ke stoep
yang tersedia. Caranya hamper sama dengan pemindahan dari klutuk, hanya
berbeda pada waktu membalik. Besek dibalik langsung dibawah stoep. Ada

7
bagian yang tertindih stoep. Sisiran yang ada dirongka pohon sebagian
diambil dan dikaitkan pada frame yang kosong dari stoep yang baru.
 Selanjutnya setelah seluruh lebah berpindah semuanya dengan hati-hati stoep
dipindahkan ketempat yang telah tersedia.
 Selama 3 hari diberi makanan tambahan.
b. Dari gua, gorong-gorong dan rumah penduduk
Teknik pemindahan ini umumnya sama prinsipnya dengan pemindahan
lebah madu dari rongga pohon serta selama 3 hari diberi makanan
tambahan.Usahakan pemindahan lebah dilaksanakan setelah matahari terbenam,
sehingga semua koloni lebah sudah berada dalam sarangnya.

Gambar 4. Teknik pemindahan lebah pada rongga pohon 

8
 Dalam hal teknik budidaya lebah madu, angka produksi madu setiap tahun dan
tingkat konsumsi madu, Indonesia sudah tertinggal dua sampai tiga dekade dari
negara lain , meski perlebahan Indonesia terkategori sebagai salah satu komponen
terpenting dalam pembangunan sektor pertanian dan kehutanan berkelanjutan.
Secara ekologis dan ekonomis, peran lebah madu dalam penyerbukan tanaman
cukup menguntungkan bagi kelestarian flora dan peternak lebah.  Seruan
mengembangkan budidaya lebah madu di Indonesia pernah digagas mantan
Presiden  Soeharto di tahun 1977. Saat itu, Presiden Soeharto menganjurkan agar
peternakan lebah  dilakukan dalam skala besar. Dalam Lokakarya Nasional Riset
dan Teknologi tahun 1978,  anjuran presiden ditampung jadi bagian garis
kebijaksanaan kegiatan riset dan teknologi pada PELITA III yang berkaitan
dengan usaha pengadaan “BUTASARMAN” (Kebutuhan dasar manusia).
            Menurut Algamar dkk (1986), Indonesia bisa menjadi  negara industri
perlebahan paling unggul di dunia.  Sayangnya, potensi tersebut belum
dimanfaatkan secara baik.  Di sejumlah negara maju, lebah  madu ditempatkan
dalam mata rantai paket teknologi modern di bidang pertanian, minimal untuk
sektor hortikultural. Ia dilindungi dari bahaya kemusnahan oleh obat-obatan anti
hama.
            Untuk itu dengan mengetahui teknik budidaya lebah madu yang baik dan
tepat maka ini akan menjadi salah satu langkah perubahan yang bisa dilakukan
oleh kelompok-kelompok masyarakat yang berada disekitar hutan ataupun
wilayah yang berpotensi untuk membudidayakan lebah madu serta masyarakat
perlu diberi arahan-arahan yang sifatnya membangun semangat masyarakat
tersebut agar mau mengembangkan dan membudidayakan lebah madu dan
tentunya hal ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada sosialisasi dari
pemerintah daerah yang terkait.

9
 Lebah madu jenis (Apis indica) merupakan spesies lebah lokal yang sangat
sering kita temui baik di rongga pohon, gua/gorong-gorong atau di rumah
penduduk ternyata dapat menjadi suatu peluang bagi masyarakat untuk
mengembangkan dan membudidayakan tentunya dengan teknik yang baik dan
tepat sehingga tidak merusak ekosistem lebah madu tersebut
 Madu merupakan cairan kental seperti sirup bewarna cokelat kuning muda
sampai cokelat merah yang dikumpulkan dalam indung madu oleh lebah  yang
memiliki banyak manfaat bagi manusia antara lain seperti,  gana, lilin/malam
dan royal jelly serta tepung sari/pollen. Madu bermanfaat bagi manusia untuk
daya tahan tubuh dan untuk obat.
  Madu tersusun atas molekul gula, mineral dan vitamin yang berguna bagi
tubuh antara lain : Molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah
mineral seperti Magnesium, Kalium, Potasium, Sodium, Klorin, Sulfur, Besi,
dan Fosfat. Madu juga mengandung  vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang
komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk
sari yang dikonsumsi lebah. Disamping  itu, didalam madu terdapat pula
tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis
hormon.
 Dalam upaya membudidayakan lebah madu tingkat keberhasilan budidaya
tersebut sangat ditentukan oleh : Tersedianya sumber makanan, bibit lebah
madu yang baik, pelaku budidaya/peternak, pemberian tambahan makanan
pada saat perubahan cuaca.

10

Anda mungkin juga menyukai