1
pengintegrasian manajemen pemasaran, keuangan/akuntasi, produksi/operasi, riset
dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai kesuksesan
organiasasi.
B. Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk
manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan
dan kelemahan organisasi. Perumusan strategi meliputi menentukan misi organisasi,
menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan penetapan
modal kebijakan.
1. Visi
Visi organisasi adalah sesuatu kondisi (keadaan atau kata benda) dimasa
mendatang yang akan dicapai oleh suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu.
Visi dalam organisasi akan memberikan arah bagi manajer dalam pengelolaan
organisasi. Visi yang baik akan menjadi ciri khas bagi suatu organisasi dan
menggambarkan perbedaan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Pernyataan
visi yang jelas (spesifik, terukur, nyata, masuk akal dan dapat diterima secara
ilmiah, ada batasan waktu) akan menggambarkan tujuan organisasi yang jelas
pula, sebaliknya visi yang tidak jelas akan menggambarkan organisasi yang
pengelolaannya asal-asalan tanpa tujuan yang pasti.
2. Misi
Misi organisasi adalah kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi
untuk mencapai visi yang telah digariskan. Pernyataan misi yang disusun dengan
baik mengidentifikasi jangkauan operasional atau kegiatan organisasi dalam
menawarkan produk yang dihasilkan dan pasar yang dilayani. Misi
mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan
umum untuk kelompok utama dalam lingkungan kerja organisasi. Misi
memberitahukan siapa kita dan apa yang kita lakukan.
3. Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang
akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan , dan sebaiknya diukur jika
2
memungkinkan. Pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil dari penyelesaian
misi.
4. Strategi
Strategi organisasi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana organisasi akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan
memaksimalkan keunggulan kompeteitif dan meminimalkan keterbatasan dalam
persaingan dengan organisasi lain.
5. Kebijakan
Kebijakan merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan strategi
dan implementasi. Kebijakan tersebut diinterpretasi dan diimplementasikan
melalui strategi dan tujuan masing-msing bagian.
3
Tabel 1. Faktor-Faktor Yang Dianalisis Dalam Lingkungan Eksternal
4
Hill & Jones Duncan Pearce & Robinson Husein Umar
1987 1996 1997 2001
1. Manufacturing 1. Budaya 1. Pemasaran 1. Pemasaran
2. Marketing organisasi 2. Keuangan 2. Keuangan
3. Management 2. Manajemen 3. Produksi, 3. Kegiatan produksi
4. R&D secara umum operasi, dan – operasi
5. Human resources 3. Subsistem tehnik 4. SDM
6. Information klinik 4. SDM 5. Sistem informasi
system 4. Keuangan 5. Manajemen mutu manajemen
7. Company 5. Fasilitas fisik 6. Sistem informasi 6.
Infrastructure 6. Sistem 7. Organisasi dan
8. Finance resource informasi manajemen
7. Marketing umum
8. Administrasi
pendukung
5
1) Strategi SO (Strength – Opportunities) adalah menggunakan kekuatan
internal organisasi untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar
organisasi
2) Strategi WO (Weakness – Opportunities) adalah strategi yang bertujuan
untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal organisasi dengan
memanfaatkan peluang-peluang eksternal
3) Strategi ST (Strength – Threats) adalah strategi organisasi untuk
menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman internal
4) Strategi WT (Weakness – Threats) adalah strategi untuk bertahan dengan
cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman
Matriks SWOT terdiri dari terdiri dari 9 sel. Empat sel untuk key succes
faktor, 4 sel untuk strategi dan 1 sel yang selalu kosong (terletak di sebelah
kiri atas). Keempat sel strategi berlabelkan SO, WO, ST, WT yang
dikembangkan melalui key succes factor pada sel yang bertuliskan S, W, O
dan T.
Tabel 3. Matriks SWOT
Strengths Weakness
Catatlah kekuatan-kekuatan Catatlah kelemahan-
internal organisasi kelemahan internal organisasi
Opportunities Strategi SO Strategi WO
Catatlah peluang-peluang Daftar kekuatan untuk Daftar untuk memperkecil
eksternal yang ada meraih keuntungan dari kelemahan dengan
peluang yang ada memanfaatkan keuntungan
dari peluang yang ada
Threats Strategi ST Strategi WT
Catatlah ancaman- daftar kekuatan untuk Daftar untuk memperkecil
ancaman internal yang menghindari ancaman kelamahan dan menghindari
ada ancaman
6
6) Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal
dan catat hasilnya dalam sel strategi WO
7) Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal
dan catat hasilnya dalam sel strategi ST
8) Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal
dan catat hasilnya dalam sel strategi WT
2. Matching Stage
a. Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Digunakan untuk menyimpulkan dan mengevaluasi hal-hal yang menyangkut
peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal organisasi.
Tahapan kerja dari matriks EFE adalah sebagai berikut :
1) Identifikasi faktor eksternal yang mempunyai dampak penting pada
kesuksesan dan kegagalan usaha yang mencakup perihal peluang dan
ancaman
2) Buat pembobotan (weight) untuk setiap faktor antara 0,0 bila tidak penting
dan 1,0 bila semua penting. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0
3) Buat nilai atau rating setiap criticl succes factor antara 1 – 4 dengan arti
nilai sebagai berikut :
1 = di bawah rata-rata
2 = rata-rata
3 = di atas rata-rata
4 = sangat bagus
4) Kalikan bobot dan rating untuk menentukan skor setiap faktor.
5) Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi organisasi yang
dinilai. Skor 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan
cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari
ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara skor total 1,0
menunjukkan bahwa organisasi tidak memanfaatkan peluang-peluang
yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.
7
Tabel 4. Matriks EFE
No Critical Succes Factor Bobot Skala Skor
1 2 3 4 5 (3x4)
Peluang
1
2
Ancaman
1
2
Total Nilai
8
2,5 mengindikasikan bahwa secara internal organisasi lemah. Sementara
nilai diatas 2,5 mengindikasikan organisasi dalam posisi yang kuat.
9
Merupakan matching tool yang penting untuk membantu manager
mengembangkan empat tipe strategi (SO, WO, ST, WT). Pada matriks ini
menentukan faktor kunci sukses untuk lingkungan eksternal, sedangkan
lingkungan internal merupakan bagian yang sulit sehingga dibutuhkan
judgment yang baik/tepat. Sementara tidak ada satupun matching tool yang
dianggap paling baik.
e. Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation)
Digunakan untuk memetakan kondisi organisasi dengan menggunakan model
yang dipresentasikan dengan mengunakan sebuah diagram cartesius yang
terdiri atas empat kuadran dengan skala ukuran yang sama. Kerangka kerja ke
empat kuadran itu adalah dengan menunjukkan apakah hasil analisisnya akan
mengindikasikan pemakaian strategi agressive, conservative, defensive atau
competitive bagi organisasi
10
Nilai 2 = mungkin atraktif atau mungkin ada keterkaitan
Nilai 3 = atraktif atau ada keterkaitan
Nilai 4 = sangat atraktif atau sangat terkait
e. Hitung TAS (total attractive score)
f. Hitung jumlah total TAS dan bandingkan strategi mana yang TASnya paling
banyak
g. Dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang
tertinggilah yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan
bahwa alternatif strategi tersebut menjadi pilihan terakhir.
Tabel 2.3
Analisis Lingkungan RSMM Bogor Periode Oktober 2008
11
Kekuatan (Strength)
Ditetapkanya RSMM menjadi PPK BLU oleh Menkes RI 0.10 4 0.40
Kuantitas dan kualitas SDM yang cukup memadai 0.10 4 0.40
Memiliki pelayanan unggulan di bidang kesehatan jiwa dan 0.10 4 0.40
NAPZA
Pelayanan penunjang yang memadai 0.05 4 0.20
Dijadikan sebagai rujukan nasional pelayanan kesehatan 0.05 3 0.15
jiwa
Memiliki 2 orang tenaga Magister Kepemimpinan dan 0.05 3 0.15
Manajemen Keperawatan
Memiliki tim Diklat yang terus berupaya meningkatkan dan 0.05 3 0.15
mengembangkan kemampuan SDM keperawatan
Sebagai lahan pendidikan, kegiatan praktek dan penelitian 0.05 3 0.15
bagi beberapa institusi pendidikan keperawatan terutama
program magister kepemimpinan dan manajemen
keperawatan dan spesialis keperawatan jiwa
Adanya kerjasama dengan FIK UI yang terus berupaya 0.1 4 0.40
melakukan berbagai inovasi dalam pemberian pelayanan
keperawatan
Penerapan MPKP di hampir semua ruang rawat inap 0.03 3 0.09
psikiatri
Adanya UGD dan poliklinik psikiatri 0.05 3 0.15
Adanya pelayanan umum (bagian umum) dalam penyediaan 0.05 4 0.20
pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Adanya panitia mutu di lingkungan RSMM 0.05 4 0.20
Kelemahan (Weakness)
Proporsi perbandingan antara tenaga professional (S1) dan 0.05 1 0.05
nonprofessional (DIII) masih sangat tinggi
Belum semua orang dalam sistem organisasi RSMM 0.02 1 0.02
memahami tentang perubahan RSMM menjadi BLU dalam
bidang pelayanan kesehatan
Belum semua orang dalam sistem organisasi RSMM 0.03 1 0.03
memahami tentang implikasi BLU terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat oleh RSMM
Belum optimalnya fungsi panitia mutu 0.05 2 0.10
Masih adanya ruang rawat psikiatri yang belum menerapkan 0.02 1 0.02
MPKP
Total 1.00 3.16
Analisis Lingkungan Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang (Opportunity)
Akses mudah dijangkau 0.20 4 0.80
Sudah terkenal di kalangan masyarakat dalam penyediaan 0.20 4 0.80
pelayanan kesehatan jiwa
Berdirinya berbagai institusi pendidikan kesehatan yang 0.15 4 0.60
berkaitan dengan penyediaan SDM kesehatan
12
Akan diberlakukannya pasar bebas Asia mulai tahun 2010 0.10 3 0.30
Adanya kesepakatan bersama antar rumah sakit bahwa 0.10 3 0.30
model asuhan yang diterapkan menggunakan model
keperawatan profesional
Adanya desa siaga jiwa 0.05 3 0.15
Usaha pemerintah dalam program promotif dan preventif 0.05 2 0.10
terhadap berbagai penyakit yang terjadi di masyarakat
Ancaman (Threat)
Persaingan dengan rumah sakit lain dalam penyediaan jasa 0.03 2 0.06
pelayanan kesehatan umum
Diberlakukannya Undang-Undang Praktek Kedokteran 0.05 1 0.05
Adanya Undang-Undang Perlindungan Konsumen 0.05 1 0.05
Semakin kritis dan tingginya tuntutan masyarakat terhadap 0.02 2 0.04
mutu pelayanan kesehatan
Total 1.00 3.25
13