Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4

ONE STOP SERVICE

1. Ayu Nurmandini
2. Enes Astriani
3. Fahrul Rozi
4. Ismania Hanna R
5. Mahari
6. Ninda Uteri
7. Regina
8. Siti Khonisa
9. Yeni Rachmaniah
10. Yudia
PENGERTIAN

Program One Stop Service Lansia adalah upaya inovasi


pelayanan kesehatan kepada lansia usia >60 tahun yang
dimulai dari pendaftaran sampai mendapat obat
dilaksanakan satu paket di satu ruang. Dengan begitu
lansia tidak perlu berpindah tempat dan antri lagi untuk
pelayanan lainnya dalam puskesmas.
TUJUAN

Tujuan program One Stop Service Lansia adalah untuk


meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan
lanjut usia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan
berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Harapannya dengan memberikan pelayanan yang baik
kepada lanjut usia akan membuat mereka menjadi sadar
dengan kesehatan.
SASARAN

Sasaran langsung: Usia lanjut >60 tahun


Sasaran tidak langsung: Petugas Kesehatan dan Keluarga
Usia Lanjut berada
MEKANISME PROGRAM ONE STOP
SERVICE LANSIA

2.4 Mekanisme Program One Stop Service Lansia


Pelaksanaan kegiatan antara lain:
Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan di loket pendaftaran pada umumnya namun tidak perlu
mengantri seperti pasien lain. Di loket sudah ada petugas khusus yang
mendaftarkan lansia.
Ruang Pelayanan Lansia:
Meja 1: pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tanda-tanda vital
Meja 2: pelayanan medis, pemeriksaan laboratorium (bila perlu) dan penyuluhan
oleh petugas kesehatan
Meja 3: pengambilan obat
5 KENDALA PROGRAM ONE
STOP SERVICE LANSIA

pelayanan lansia seperti kursi khusus, pegangan


Membutuhkan SDM yang lebih untuk melakukan
pelayanan khusus lansia
Adapun kendala yang dapat terjadi pada One Stop Service
Lansia, antara lain:
Membutuhkan dana yang besar untuk menunjang
fasilitas yang diperlukan dalam pelayanan lansia (loket
khusus, ruang pelayanan khusus dan semua fasilitas
untuk memudahkan
6 BENTUK PROGRAM ONE
STOP SERVICE LANSIA

Adapun pelayanan yang diberikan antara lain:


1. Pendaftaran
2. Pemeriksaan klinis
3. Pemeriksaan laboratorium bila perlu
4. Konseling
5. Pemberian obat
Selain itu, juga terdapat kemudahan akses:
1. Ada alur pelayanan lansia yang jelas dan mudah
2. Mendahulukan lansia dari pasien umum
3. Trap atau tangga tidak terlalu curam
4. Disediakan jamban / WC duduk sehingga lansia tidak perlu jongkok
5. Pegangan rambat pada tangga dan WC
BERITA
PUSKESMAS BANGUNTAPAN II: PUSKESMAS SATU
ATAP PELAYANAN KESEHATAN (SAPHA) LANSIA

Bantul, Dinkes-Layanan kesehatan harus mudah didapatkan semua


masyarakat yang membutuhkan, termasuk lansia.Puskesmas Banguntapan II
merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Bantul yang menyediakan poli
khusus pasien lanjut usia (lansia). Ramah lansia dengan program “SAPHA
(Satu Atap Pelayanan Kesehatan) Lansia adalah unit layanan terpadu untuk
pasien berusia lebih dari 60 tahun.
“Seringkali para lansia kerepotan saat datang ke puskesmas khususnya saat
antre dan ambil oba, jadi kami sengaja memisahkan dan membuat layanan satu
atap,” ujar Kepala Tata Usaha Puskesmas Bangntapan II Budi Hartini saat
ditemui di ruang Poli SAPHA Lansia, Kamis (27/7).
Ia juga menambahkan SAPHA Lansia merupakan program Puskesmas One
Stop Service. Dengan One Stop Service Lansia, kebutuhan pasien lansia bisa
dilayani dalam satu atap mulai dari pendaftraan, pemeriksaan oleh dokter,
hingga pengambilan obat. Selain itu karena pelayanan satu atap menjadikan
pasien lansia senang karena dalam menunggu panggilan layanan mereka dapat
bertukar cerita dengan teman sebayanya.
Poli one stop service lansia yang dibuka sejak Juli 2016 ini dalam sebulan rata-rata
melayani 500 pasien lansia. Mereka yang datang tidak hanya dimudahkan
dengan proses pelayanan namun juga fasilitas yang diberikan seperti alat bantu
jalan.
“Kita juga berharap tak hanya di Puskesmas Banguntapan II yang
memberikan pelayanan kesehatan One Stop Service lansia namun juga fasilitas
kesehatan lainnya agar mempermudah lansia dalam menerima layanan
kesehatan di Kabupaten Bantul,” ujar Dyah Pangesti Utami,SKM, MSE selaku
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Tradisional (Yankestrad) Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul.
Ibu Dyah juga mengapresiasi Puskesmas Banguntapan II yang tidak hanya
melaksanakan pelayanan pengobatan namun juga memperhatikan infrastruktur
untuk kebutuhan lansia seperti kamar kecil yang dilengkapi dengan penyangga
berjalan dan alat bantu berjalan kesehatan (three pot dan walker standar).
Menurut Dyah, ini merupakan komitmen bersama dalam menerapkan
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat dan Permenkes No 25 Tahun 2016 tentang rencana
Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019
KESIMPULAN

Jumlah usia lanjut yang meningkat saat ini akan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Untuk itu perlu
pengkajian masalah usia yang lebih mendasar agar tercapai tujuan pembinaan
kesehatan usia yaitu mewujudkan derajat kesehatan serta optimal dalam
peningkatan peranan serta masyarakat dapat dilaksanan dengan bentuk
penyuluhan kesehatan yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanan dan penilaian upaya kesehatan usia lanjut dalam rangka
menciptakan kemadirian masyarakat. Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya
kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang
meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan.
Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di Puskesmas-
Puskesmas ataupun Rumah Sakit serta Panti-panti dan institusi lainya.

Anda mungkin juga menyukai