Anda di halaman 1dari 22

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

1.4 Ruang Lingkup ...................................................................................... 2

1.4.1 Ruang Lingkup Pembahasan.......................................................... 2

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah Studi ......................................................... 2

1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ................................................................................. 5

2.1 Kondisi Fisik .......................................................................................... 5

2.1.1 Topografi ........................................................................................ 5

2.1.2 Klimatologi ...................................................................................... 8

2.1.3 Penggunaan Lahan ........................................................................ 9

2.2 Kondisi Non Fisik ................................................................................. 12

2.2.1 Sosial Ekonomi ............................................................................. 12

2.2.2 Kependudukan ............................................................................. 12

BAB III PEMBAHASAN AGENDA ...................................................................... 14

3.1 Green Agenda ..................................................................................... 14

3.2 Brown Agenda ..................................................................................... 15

3.3 Blue Agenda ........................................................................................ 16

BAB IV KESIMPULAN ....................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 19

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Peta Batas Administrasi Kelurahan Gunung Bahagia ...................... 3
Gambar 2. 1 Peta Kelerengan Kelurahan Gunung Bahagia ................................. 6
Gambar 2. 2 Peta Ketinggian Kelurahan Gunung Bahagia .................................. 7
Gambar 2. 3 Grafik Presentase Penggunaan Lahan pada Gunung Bahagia ..... 10
Gambar 2. 4 Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Gunung Bahagia .................. 11
Gambar 3. 1 Kondisi Sebelum Living Plaza Dibangun ...................................... 14
Gambar 3. 2 Kondisi Setelah Living Plaza Dibangun ........................................ 15

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Data Topografi Kelurahan Gunung Bahagia ........................................ 5
Tabel 2. 2 Suhu Udara di Kelurahan Gunung Bahagia ........................................ 8
Tabel 2. 3 Kelembaban Udara di Kelurahan Gunung Bahagia ............................. 8
Tabel 2. 4 Curah Hujan di Kelurahan Gunung Bahagia........................................ 9
Tabel 2. 5 Penggunaan Lahan di Kelurahan Gunung Bahagia .......................... 10
Tabel 2. 6 Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Gunung Bahagia ....................... 12
Tabel 2. 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian 2017 .................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan berkelajutan atau sustainable development diawali dari
adanya konferensi mengenai lingkungan manusia (Conference on the Human
Environment) yang diadakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di
Stockhom pada tahun 1972. Pada konferensi ini dihadiri oleh perwakilan dari
setiap negara anggota PBB baik negara maju maupun negara berkembang dan
dalam konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan yakni perlu adanya
pertimbangan masalah lingkungan dalam program-program pembagunan yang
dijalankan. Meurut Mitchell (2000), pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunanyang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa perlu merusak
kemampuan lingkungan terhadap generasi yanag akan datang dalam mencukupi
kebutuhan mereka. Pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan,akan
berdampak dalam kerusakan lingkungan dan penurunan daya dukung lingkungan.
Dalam kegiatan pembangunan seharusnya dilakukan secara berkelanjutan yang
mengacu kepada kondisi alam dan juga bagaimana pemanfaatannya agar
lingkungan tetap tejaga (Sunu, 2001).

Pembangunan yang ada di Kelurahan Gunung Bahagia meberikan dampak


yang baik maupun buruk bagi kualitas lingkungan. Menurut UN Habitat 2009, dari
pembangunan tersebut dapat mempengaruhi beberapa agenda antara lain Green
Agenda, Brown Agenda, dan Blue Agenda. Green Agenda adalah agenda
pembangunan yang berhubungan dengan ekosistem alam yang digunakan kota
menjadiii ruang terbuka. Brown Agenda adalah hal-hal mendasar untuk kota dapat
bekerja dalam hal kesehatan lingkungan dan sosial ekonomi. Namun dari fungsi
agenda coklat ini cenderung merusak dan menggunakan sumberdaya alam,
dimana dapat dinyatakan bahwa agenda ini bersinggungan terhadap agenda hijau.
Sedangkan Blue Agenda adalah agenda tentang pengolahan, pengendalia,dan
permasalahan yang berkaitan dengan air. Dari adanya agenda-agenda tersebut
dilakukan identifikasi terhadap dampak lingkungan di Kelurahan Gunung Bahagia.

Kelurahan Gunung Bahagia yang memiliki luas 3,74 . Kelurahan Gunung


Bahagia merupakan kawasan peruntukan perumahan kepadatan tinggi, kawasan
pusat perbelanjaan, dan kawasan pertokoan modern (RTRW Kota Balikpapan,

1
2012). Pada Kelurahan Gunung Bahagia, ada beberapa penggunaan lahan yang
ada yaitu, permukiman, taman, perdagangan dan jasa, perkantoran, prasarana
umum, dan hutan kota. Dengan total luas penggunaan lahan yaitu 3.74 Km2.
Identifikasi yang dilakukan berkaitan dengan segala aktivitas apa saja yang sesuai
dengan agenda di Kelurahan Gunung Bahagia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan laporan ini adalah bagaimana
mengidentifikasi terkait Green Agenda, Brown Agenda, Blue Agenda disertai
dengan dampak yang ditimbulkan atas masalah yang ada dan bagaimana upaya
yang dilakukan dari adanya masalah tersebut yang ada di Kelurahan Gunung
Bahagia

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui hasil
identifikasi atas Green Agenda, Brown Agenda, Blue Agenda disertai dengan
dampak yang ditimbulkan atas masalah yang ada dan mengeahui upaya yang
dilakukan dari adanya masalah tersebut yang ada di Kelurahan Gunung Bahagia.

1.4 Ruang Lingkup


1.4.1 Ruang Lingkup Pembahasan
Adapun ruang lingkup pembahasan pada laporan ini yaitu mengidentifikasi
Green Agenda, Brown Agenda dan Blue Agenda yang terdapat pada Kelurahan
Gunung Bahagia.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah Studi


Adapun ruang lingkup wilayah pada Kelurahan Gunung Bahagia dengan
luas 3.74 KM2 adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Gunung Samarinda


b. Sebelah Timur : Kelurahan Sepinggan Baru
c. Sebelah Selatan : Kelurahan Sungai Nangka
d. Sebelah Barat : Kelurahan Damai Baru

Berikut merupakan peta wilayah studi pada Kelurahan Gunung Bahagia


yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

2
Gambar 1. 1 Peta Batas Administrasi Kelurahan Gunung Bahagia
Sumber : Bappeda ,2018
3
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam laporan ini sebagai beikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan
masalah,tujuan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan dalam lapoan ini.

BAB II GAMBARAN UMUM

Bab ini berisikan tentang gambaran umum yang meliputi kondisi fisik wilayah
pada Kelurahan Gunung Bahagia.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang pembahasan yang meliputi hasil identifikasi atas
Green Agenda, Brown Agenda, Blue Agenda disertai dengan dampak yang
ditimbulkan atas masalah yang ada dan mengeahui upaya yang dilakukan dari
adanya masalah tersebut yang ada di Kelurahan Gunung Bahagia.

BAB IV KESIMPULAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari adanya hasil identifikasi

4
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Fisik


2.1.1 Topografi
Topografi berasal dari bahasa Yunani. Topos yang berarti tempat dan
graphi yang berarti menggambar. Dapat diartikan topografi merupakan
gambaran permukaan bumi. Peta topografi berisikan tempat-tempat yang ada di
permukaan bumi yang memiliki ketinggian sama dari permukaan laut menjadi
garis-garis kontur dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian (Djauhari,
2012). Keadaan topografi menggambarkan keadaan kemiringan lahan, atau
kontur lahan, semakin besar kontur lahan berarti lahan tersebut memiliki
kemiringan lereng yang semakin besar (Suparno ,2005).

Adapun kondisi topografi pada Kelurahan Gunung Bahagia berbeda-


beda baik dari ketinggian maupun kemiringan tanahnya. Pada Kelurahan
Gunung Bahagia kemiringan wilayahnya didominasi oleh lereng 2 – 5% dimana
dapat diketahui bahwa daerah tersebut termasuk dalam relief yang
bergelombang(miring landai). Sedangkan data pada tabel berikut dapat memberi
penjelasan tentang kondisi topografi (ketinggian) tersebut.

Tabel 2. 1 Data Topografi Kelurahan Gunung Bahagia

Ketinggian (m) Luasan Daerah (Km2)


20 0.22
30 0.78
40 1.05
50 0.94
60 0.47
70 0.14
80 0.08
90 0.03
Sumber : Bappeda , 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada Kelurahan Gunung


Bahagia didominasi oleh ketinggian 40 m dengan luas 1.05 Km2 dimana keadaan
morfologi wilayahnya termasuk dalam daerah perbukitan.

5
Gambar 2. 1 Peta Kelerengan Kelurahan Gunung Bahagia
Sumber : Bappeda ,2018
6
Gambar 2. 2 Peta Ketinggian Kelurahan Gunung Bahagia
Sumber : Bappeda ,2018
7
2.1.2 Klimatologi
Ilmu yang mempelajari iklim, yaitu melukiskan atau menguraikan dan
menerangkan hakikat iklim, distribusinya terhadap ruang serta variasinya
terhadap waktu, hubungannya dengan berbagai unsur lain dan lingkungan alam
dan aktivitas manusia (Susilo, 1996). Sedangkan menurut Bayong (1999),
klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim,
mengapa iklim diberbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan antar
iklim dengan aktivitas manusia.

a. Suhu Udara
Berikut adalah tabel suhu udara yang ada di Kelurahan Gunung Bahagia.

Tabel 2. 2 Suhu Udara di Kelurahan Gunung Bahagia

No Bulan Suhu Udara (◦C)


1. Januari 27,6
2. Februari 27,3
3. Maret 27,6
4. April 27,8
5. Mei 27,2
6. Juni 27,3
7. Juli 26,7
8. Agustus 26,4
9. September 26,0
10. Oktober 26,9
11. November 26,4
12. Desember 27,8
Jumlah rata-rata 27,08
Sumber : SIPD,2015

Berdasarkan tabel di atas, suhu udara di Kelurahan Gunung Bahagia


rata-rata suhu udara di Kelurahan Gunung Bahagia tahun adalah 27,08 ◦C.

b. Kelembaban Udara
Berikut adalah tabel kelembaban udara di Kelurahan Gunung Bahagia

Tabel 2. 3 Kelembaban Udara di Kelurahan Gunung Bahagia

No Bulan Kelembaban Udara (%)


1. Januari 85
2. Februari 83
3. Maret 86
4. April 85
5. Mei 82
6. Juni 80
7. Juli 81

8
No Bulan Kelembaban Udara (%)
8. Agustus 80
9. September 80
10. Oktober 85
11. November 86
12. Desember 86
Jumlah rata-rata 83,3
Sumber: SIPD, 2015

Berdasarkan tabel di atas, rata-rata kelembaban udara di Kelurahan


Gunung Bahagia adalah 83,3%.

c. Curah Hujan
Berikut adalah tabel curah hujan di Kelurahan Gunung Bahagia

Tabel 2. 4 Curah Hujan di Kelurahan Gunung Bahagia

No Bulan Curah Hujan (mm)


1. Januari 223
2. Februari 205
3. Maret 57
4. April 81
5. Mei 87
6. Juni 52
7. Juli 12
8. Agustus 18
9. September 44
10. Oktober 109
11. November 279
12. Desember 494
Jumlah rata-rata 138,4
Sumber: SIPD, 2015

Berdasarkan tabel di atas, curah hujan rata-rata di Kelurahan Gunung


Bahagia adalah 138,4.

2.1.3 Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan (land Use) diartikan sebagai bentuk intervensi atau
campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya baik materi maupun spiritual. Penggunaan lahan pada umumnya
digunakan untuk mengacu pemanfaatan lahan masa kini karena aktivitas
manusia bersifat dinamis, sehingga perhatian kajian seringkali diarahkan pada
perubhan penggunaan lahan (Harini, 2005). Sistem penggunaan lahan
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu penggunaan lahan pertanian
(tegalan, sawah, dll) dan penggunaan lahan non pertanian (industri, rekreasi, dll)
(Arsyad, 1989)

9
Pada Kelurahan Gunung Bahagia, terdapat beberapa jenis penggunaan
lahan yaitu kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan perdagangan,
Kawasan prasarana umum dan jasa serta kawasan hijau. Berikut adalah tabel
penggunaan lahan di Kelurahan Gunung Bahagia.

Tabel 2. 5 Penggunaan Lahan di Kelurahan Gunung Bahagia

Lahan Luas Lahan (Ha)


Prasaran Umum 14,9
Kawasan Permukiman 143,3
Kawasan Perdagangan dan Jasa 133,3
Kawasan Perkantoran 5.3
Kawasan Hijau (Hutan Kota) 5,8
Lahan Kosong 70,7
Sumber : Bappeda, 2018

Bedasarkan tabel 2.5 di dapatkan grafik presentase penggunaan lahan


pada kawasan Perkotaan Kelurahan Gunung Sari Ilir yang ditunjukan pada
gambar 2.3

Gambar 2. 3 Grafik Presentase Penggunaan Lahan pada Gunung Bahagia

Berdasarkan grafik diatas sebagian besar penggunaan lahan digunakan


untuk Kawasan permukiman dengan persentase 38% seluas 143,4 Ha serta
kawasan perdagangan dan jasa dengan persentase 36% yaitu seluas 133,3 Ha.
Berikut merupakan peta penggunaan lahan yang terdapat diwilayah studi
dibawah ini.

10
Gambar 2. 4 Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Gunung Bahagia
Sumber : Bappeda ,2018 11
2.2 Kondisi Non Fisik
2.2.1 Sosial Ekonomi
Menurut RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032 Pasal 11 huruf b
bahwa Kelurahan Gunung Bahagia diarahkan sebagai pusat perdagangan dan
jasa skala kecamatan serta pusat pelayanan kesehatan skala kecamatan yang
dapat memegang peranan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota
Balikpapan. Dalam kondisi eksistingnya Kelurahan Gunung Bahagia menjadi
kawasan pusat perbelanjaan, pertokoan modern yang didominasi di Jalan Ruhui
Rahayu.Pada Kelurahan Gunung Bahagia teradapat banyaknya sarana yang
dapat menunjang kebutuhan masyarakat yang berada di wilayah Gunung
Bahagia.

2.2.2 Kependudukan
Jumlah dan perkembangan penduduk di Kelurahan Gunung Bahagia dari
tahun ke tahun mengalami perbedaan jumlah. Seperti pada lima tahun terakhir,
dari tahun 2014-2018 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. 6 Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Gunung Bahagia

Tahun Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk


(Jiwa) (Jiwa/Km2)
2014 22.662 6.067
2015 23.102 6.185
2016 18.266 4.884
2017 24.171 6.462
2018 19.050 5.093
Sumber : Buku Balikpapan Selatan Dalam Angka, 2015-2018 dan Profil Kelurahan
Gunung Bahagia, 2019

Berdasarkan pada tabel di atas, jumlah penduduk dan kepadatan


penduduk di Kelurahan Gunung Bahagia pada tahun 2014-2018 mengalami
perubahan yang naik-turun disetiap tahunnya Sehingga dapat diperkirakan
tenaga kerja yang tersedia juga diharapkan meningkat. Pada Kelurahan Gunung
Bahagia ada beberapa mata pencaharian yang biasa dilakukan para penduduk,
yaitu sebagai berikut tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di
Kelurahan Gunung Bahagia tahun 2017

Tabel 2. 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan


Gunung Bahagia Tahun 2017

Tingkat Pekerjaan Jumlah (Jiwa)


Pensiun 144

12
Tingkat Pekerjaan Jumlah (Jiwa)
PNS 499
TNI/POLRI 132
Pedagang 393
Karyawan 5.409
Petani 61
Buruh 455
Tukang 29
Edukasi 241
Profesi 58
Medis 86
Lain-Lain 1.086
Total Jumlah (Jiwa) 24.171
Sumber: Database SIAK Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Balkpapan, 2017

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan data bahwa penduduk di


Kelurahan Gunung Bahagia sebanyak 5.409 jiwa mata pencahariannya adalah
karyawan, yang merupakan mata pencaharian yang paling banyak dikerjakan.

13
BAB III
PEMBAHASAN AGENDA

3.1 Green Agenda


Kelurahan Gunung Bahagia merupakan kelurahan yang berlokasi ditengah
Kota Balikpapan, dengan berkembangnya Kota Balikpapan maka hal ini
mendorong pula perkembangan pembagunan pada Kelurahan Gunung Bahagia,
hal ini juga didorong oleh lokasi Kelurahan Gunung Bahagia yag berada di tengah
Kota Balikpapan. Sesuai dengan RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032,
Kelurahan Gunung Bahagia merupakan pusat perdagangan dan jasa skala
kecamatan serta sebagai pusat perbelanjaan, dengan ditetapkannya Kelurahan
Gunung Bahagia sebagai pusat perbelanjaan maka terjadilah alih fungsi lahan
yang berawal dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi kawasan pusat
perbelanjaan. Salah satu contohnya adalah pembangunan Living Plaza pada
tahun 2014. Berikut merupakan gambar sebelum dan sesudah dibagunnya Living
Plaza, Melalui citra satelit.

Gambar 3. 1 Kondisi Sebelum Living Plaza Dibangun


Sumber : Google Earth, 2019

14
Gambar 3. 2 Kondisi Setelah Living Plaza Dibangun
Sumber : Google Earth, 2019
Berdasarkan gambar diatas, yang awalnya Living Plaza belum dibangun
yaitu berupa RTH berubah menjadi bangunan sehingga mengurangi daerah
resapan air. Selain Living Plaza, pada gambar di atas ada berbagai daerah yang
RTH juga dialih fungsikan sebagai permukiman, perdagangan dan jasa serta
lainnya.

Adapun hal-hal yang sudah ataupun perlu dilakukan oleh pemerintah dan
warga dalam mengatasi perubahan fungsi lahan RTH di Kelurahan Gunung
Bahagia, yaitu:

1. Dalam upaya mengurangi perubahan fungsi lahan hijau maka pemerintah


Kota Balikpapan diharapkan menerapkan pola 52-48 dimana 52%
diperuntukan bagi lahan hijau dan 48 persen diperuntukan bagi
pembangunan.
2. Pemerintah membuat peraturan zonasi, dimana lahan yang dapat boleh
dibangun ataupun lahan RTH.

3.2 Brown Agenda


Seiring dengan berjalannya waktu jumlah penduduk di Kelurahan Gunung
Bahagia juga bertambah, maka dengan ini terjadi pula peningkatan limbah rumah
tangga, selain limbah rumah tangga limbah dari pusat perbelanjaan pun
bertambah, pembuangan sampah sementara (TPS) yang ada di Kelurahan
Gunung Bahagia berjumlah tujuh buah TPS namun, ketujuh TPS tersebut telah

15
ditutup dikarenakan dianggap kurang efisien. Sebagai langkah alternatif pengganti
dari ketujuh TPS yang telah ditutup tersebut, pemerintah Kota Balikpapan
mendirikan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kelurahan Gunung
Bahagia, dimana dalam pengoprasiannya TPST melakukan pemilihan jenis
sampah yang bisa dimanfaatkan dan yang akan dibuang ke tempat pembuangan
akhir (TPA).

Pada TPST ini, dibuatlah beberapa titik-titik halte sampah yang dibuat jadwal
penentuan pembuangan sampah dan pengangkutan sampah, dimana ada
pemilahan dalam pembuangan sampahnya berupa sampah organik atau non
organik. Selain TPST sebagai langkah alternatif pengganti dari ditutupnya tujuh
TPS sebelumnya, pembuatan TPST ini juga bertujuan untuk mereduksi jumlah
sampah yang akan di teruskan ke TPA manggar. Tercatat bahwa jumlah sampah
yang diolah oleh TPST Kelurahan Gunung Bahagia adalah sejumlah 3,9 ton
sampah perhari. Walaupun sudah dibentuknya halte-halte sampah pada
kelurahan ini, masih saja ada penumpukan sampah ditempat yang tidak
seharusnya yang biasanya dilakukan oleh pedagang makanan yang membuang
sampah di luar waktu yang telah ditentukan.

Untuk mengatasi permasalahan pembuangan sampah yang masih


sembarangan, maka pemerintah perlu atau sudah melakukan hal-hal sebagai
berikut:

1. Pihak kelurahan perlu mengadakan sosialisasi mengenai TPST dan halte


sampah di Kelurahan Gunung Bahagia.
2. Membuat kebijakan yang lebih ketat dalam tata tertib pembuangan sampah
dengan diadakannya konsekuensi bagi pelanggar aturan.

3.3 Blue Agenda


Dengan ditetapkannya Kelurahan Gunung Bahagia sebagai pusat
perdagangan jasa dan pusat perbelanjaan maka hal ini mendorong berkurangnya
daerah resapan air dikarenakan adanya perubahan fungsi lahan dari RTH menjadi
pusat perbelanjaan, hal ini mendorong munculnya berbagai permasalahan seperti
banjir. Pada Kelurahan Gunung Bahagia masih didapatkan masalah banjir yang
tersebar disekitar lokasi perbelanjaan tersebut seperti pada jalan MT.Haryono dan
jalan MT.Haryono dalam. Penyebab terjadinya banjir lainnya pada kelurahan ini
adalah adanya penumpukan sedimen yang menumpuk di jaringan drainase

16
sehingga menyebabkan penghambatan aliran air dan banjir terjadi. Adapun hal-
hal yang sudah ataupun perlu dilakukan oleh pemerintah dan warga dalam
mengatasi banjir di Kelurahan Gunung Bahagia, yaitu:

1. Pada tahun 2015, dilakukan kerja bakti massal oleh warga dengan pihak
Kelurahan Gunung Bahagia untuk membersihkan drainase yang dipenuhi
oleh sedimentasi.
2. Perlu dilakukannya pengerukan rutin pada jaringan drainase yang
berpotensi adanya penumpukan sedimen.

17
BAB IV
KESIMPULAN

Dengan adanya penjelasan dari agenda-agenda pada Kelurahan Gunung


Bahagia dapat diketahui bahwa terjadinya perkembangan pembangunan
mendorong wilayah ini berkembang dengan pesat pula, sesuai dengan RTRW
Kota Balikpapan Tahun 2012-2032, Kelurahan Gunung Bahagia merupakan pusat
perdagangan dan jasa skala kecamatan serta sebagai pusat perbelanjaan. Pada
green agenda, terjadinya alih fungsi lahan di beberapa bagian daerah akibat dari
adanya pusat perdagangan dan jasa, contohnhya dari daerah RTH berubah
menjadi pusat perbelanjaan. Pada blue agenda terjadinya alih fungsi lahan
tersebut juga mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air, dan hal tersebut
juga menyebabakan beberapa titik di daerah tersebut terjadi banjir. Selain itu,
drainase yang ditimbun oleh sedimen membuat drainase menjadai dangkal dan
air meluap ke jalan raya. Berdampak pula pada kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat apabila terjadi banjir. Pada brown agenda terdapat permasalahan
persampahan yaitu ditutupnya 7 buah TPS dikarenakan kutang efisiennya kinerja
TPS tersebut. Namun, hal tersebut sudah ditangani oleh pemerintah sekitar
dengan membuat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). TPST
diioperasikan dengan Malukan pemiilahan jenis sampah antara yang bisa
dimanfaatkan kembali dan sampah yang langsung dibuang ke TPA. Dengan
adanya TPST tersebut juga membantu kinerja TPA Manggar, karena volume yang
dibuang dari TPST ke TPA Manggar berkurang jumlahnya akibat pemanfaatan
ulang yang dilakukan.

18
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : Institut Pertanian
Bogor.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota


Balikpapan, 2018

Balikpapan Selatan Dalam Angka, 2015-2018. Badan Pusat Statistik

Bruce Mitchell, dkk. 2000. Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan.


Yogyakarta: Gadjah Mada University

Harini, Rika. 2005. Handout Penggunaan Lahan dan Vegetasi. Yogyakarta;


Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan.

Profil Kelurahan Gunung Bahagia, 2019

RTRW Kota Balikpapan, 2012 – 2032

Susilo, Prawirowardoyo. 1996. Meteorologi. Bandung : Institut Teknologi Bandung

Sistem Informasi Pembangunan Daerah, 2015

Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 1400. Jakarta:


PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Sastra M., Suparno dan Marlina, Endy. 2005. Perencanaan Dan Pengembangan
Perumahan. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Tjasyono, Bayong. 1999. Klimatologi Umum. Bandung: Institut Teknologi Bandung

UN Habitat 2009

19

Anda mungkin juga menyukai