Anda di halaman 1dari 2

Pendaftaran merek adalah untuk memberikan status bahwa pendaftar dianggap sebagai

pemakai pertama sampai ada orang lain yang membuktikan sebaliknya. Sebelum mengajukan
permohonan merek, sangat disarankan agar calon pemohon terlebih dahulu melaksanakan
penelusuran (search) pada database merek DJHKI, untuk memperoleh gambaran apakah
sudah ada merek yang terdaftar atau lebih dahulu diproses pendaftarannya milik pihak lain,
yang memiliki persamaan baik secara keseluruhan maupun pada pokoknya, dengan merek
milik calon pemohon.

Jika dari hasil penelusuran diyakini bahwa resiko merek akan tertolak oleh merek yang lebih
dahulu didaftar milik pihak lain tidak terlalu mengkhawatirkan, maka pemohon disarankan
untuk segera mengajukan pendaftaran merek yang dimaksud.

Dokumen dan persyaratan yang harus dilengkapi saat pengajuan untuk mendapatkan Tanggal
Penerimaan adalah:

1. Formulir Pendaftaran Merek yang dibuat rangkap dua, telah diisi lengkap dan ditanda-
tangani oleh Pemohon atau Kuasanya;
2. Kelas dan jenis barang/jasa. Satu permohonan merek untuk satu merek di satu kelas,
namun tidak terbatas jumlah jenis barang/jasanya. Kelas dan jenis barang tidak dapat
diganti ataupun ditambah setelah mendapat Tanggal Penerimaan, namun untuk jenis
barang dapat dikurangi.
3. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 2.000.000,00;
4. Contoh etiket merek sebanyak 3 (tiga) lembar, dengan ukuran minimum 2 x 2 cm dan
maksimum 9 x 9 cm;
5. Surat Pernyataan Hak, yang merupakan pernyataan Pemohon bahwa ia memang
memiliki hak untuk mengajukan pendaftaran merek tersebut dan akan menggunakan
merek yang didaftarkan dalam perdagangan barang/jasa untuk mana merek tersebut
didaftar;
6. Surat Kuasa, jika permohonan diajukan melalui Kuasa.

Kemudian setelah melakukan pembayaran dan dokumen lengkap, maka pihak Ditjen HKI
akan memberikan bukti penerimaan permohonan. Bukti/tanda telah mengajukan permohonan,
bukan merupakan Sertifikat pendaftaran merek.

Proses Pemeriksaan oleh Ditjen HKI HKI


Selanjutnya setelah dokumen pendaftaran diterima oleh Ditjen HKI, maka akan dilakukan
beberapa langkah pemeriksaan yaitu sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Substantif

Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak Tanggal Penerimaan
permohonan pendaftaran merek, Ditjen HKI akan melakukan pemeriksaan substantif
terhadap Permohonan Merek. Pemeriksaan ini misalnya seperti, apakah permohonan
tersebut termasuk ke dalam kategori yang dimohonkan atau tidak. Ditjen HKI
memberikan waktu untuk proses pemeriksaan ini paling lama 9 bulan.

2. Pengumuman Permohonan

Dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari terhitung sejak tanggal disetujuinya
Permohonan Merek pada Proses Pemeriksaan Substantif, Ditjen HKI mengumumkan
Permohonan tersebut dalam Berita Resmi Merek. Pengumuman ini berlangsung selama 3
(tiga) bulan.

3. Keberatan dan Sanggahan

Selama jangka waktu pengumuman tersebut diatas, setiap pihak dapat mengajukan
keberatan secara tertulis kepada Ditjen HKI atas Permohonan yang bersangkutan dengan
dikenai biaya.

4. Pemeriksaan Kembali

Apabila pada tahapan ini terdapat keberatan dan/atau sanggahan, Direktorat Jenderal
menggunakan keberatan dan/atau sanggahan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam
pemeriksaan kembali terhadap Permohonan yang telah selesai diumumkan tersebut.

Tetapi apabila dalam tahapan ini tidak ada keberatan dan/atau sanggahan dari pihak lain
maka Ditjen HKI akan menerbitkan dan memberikan Sertifikat Merek kepada Pemohon
atau Kuasanya dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
berakhirnya jangka waktu Pengumuman Permohonan dengan dikenai biaya untuk
sertifikat merek.

Anda mungkin juga menyukai