Anda di halaman 1dari 20

1

PEMENUHAN NUTRISI

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Dasar II
yang dibina oleh Ibu

Oleh Kelompok 3 :
Amalia Rizki Wasilah (P17220181013)
Sari Kristina Putri (P17220181015)
Mila Nur Azizah (P17220181017)
Aprilia Dwi Nisa Anjani (P17220181019)
Firdha Ayu Silvyagandhy (P17220182021)
Wasilatu Rohmi (P17220182023)
M. Zen Wahyudi (P17220183044)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
Januari 2019
2

KATA PENGANTAR

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya nilai nutrisi bagi kesehatan


individu, maka telah dibuat suatu makalah singkat yang dibutuhkan dan dapat digunakan
dengan mudah oleh masyarakat dan lingkungan sekitar. Makalah pemenuhan nutrisi
dirancang untuk menjadi suatu sumber yang berkenaan dengan masalah nutrisi yang erat
kaitannya dengan makanan dan metabolisme tubuh serta faktor – faktor yang
mempengaruhinya.

Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan vital
bagi semua makhluk hidup. Mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali
sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian
hari.

Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh karena apabila tidak ada nutrisi maka
tidak ada gizi dalam tubuh. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh
karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.
3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian nutrisi....................................................................................................5
2.2 Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Kebutuhan Nutrisi ......................................5
2.3 Macam – macam nutrisi..........................................................................................8
2.4 Metabolisme..........................................................................................................13
2.5 Macam – macam diet............................................................................................13
2.6 Masalah Kebutuhan Nutrisi..................................................................................14
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi...................................................16
2.8 Asuhan Keperawatan Pada Masalah Kebutuhan Nutrisi......................................17

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...........................................................................................................19
3.2 Saran.....................................................................................................................19

Daftar Pustaka.............................................................................................................20

                                                                                                               
4

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi digunakan untuk
makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan
baik.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1.      Apa pengertian nutrisi?


2.      Bagaimana sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi?
3.      Apa saja macam-macam nutrisi?
4.      Bagaimana cara kerja metabolisme?
5.      Apa saja macam-macam diet?
6.      Apa saja masalah kebutuhan nutrisi?
7.      Faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan utrisi?
8.      Bagaimana asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian nutrisi
2.      Untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi
3.      Untuk mengetahui macam-macam nutrisi
4.      Untuk mengetahui cara kerja metabolisme
5.      Untuk mengetahui macam-macam diet
6.      Untuk mengetahui masalah kebutuhan nutrisi
7.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan utrisi
8.      Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
5

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nutrisi


Alimul H. (2006). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
Alimul H. (2006). Nutrien merupakan zat gisi yang terdapat dalam makanan.

2.2 Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Kebutuhan Nutrisi


Hidayat & Uliyah (2015). Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori.
Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ
aksesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu
terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.

1. Saluran Pencernaan

a. Mulut

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Mulut merupakan


bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula),
yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari
rongga mulut.

b. Faring dan esofagus

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Faring merupakan


bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring.
Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan
hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan
esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang
terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk
melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen
dan menyambung dengan lambung.
6

Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring


menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm.
Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian
atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan
ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke organ bagian atas, yaitu esophagus.
Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.

c. Lambung

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Lambung


merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut
fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik).
Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia
dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.

Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :

·          Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah makanan menjadi


partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.

·         Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan


lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah
protein menjadi proteosa dan peptone.

d.      Usus halus

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Usus halus terletak di


daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung
berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus
halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut
kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya,
fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat
makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum.
Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D, serta vitamin
A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.
e. Usus besar
Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Usur besar (kolon)
merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal
7

sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air
(± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.

2. Organ aksesori
f.       Hati
Hidayat & Uliyah (2015). hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh
yang terletak di bagian paling atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah
diafragma, dan memiliki berat kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang
dewasa). Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan
oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu
terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain dalam
darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan
benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.

g.      Kantong empedu
Hidayat & Uliyah (2015). Kantong empedu merupakan sebuah organ
berbentuk seperti kantong yang terletak dibawah kanan hati atau lekukan
permukaan bawah hati sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm
dan berkapasitas 40-60 cm3. Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan
cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai
dengan pH optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam
empedu, mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh
tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan
oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak,
kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit protein.

h.      Pankreas
Hidayat & Uliyah (2015). Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya
sama seperti kelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas
memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang
membentuk getah pankreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yang
tersebar diantara alveoli pankreas.
8

2.3 Macam – macam nutrisi

1.Karbohidrat

Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok


zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat
persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.

a. Jenis-jenis karbohidrat

Kerbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis,
ialah monosakarida, disakarida, dan poliakarida. Mono dan disakarida terasa manis,
sedangkan polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar).

b. Sumber karbohidrat

Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan,


dan hanya sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani. Didalam tumbuhan
karbohidrat mempunyai dua fungsi utama, ialah sebagai simpanan energi dan sebagai
penguat struktur tumbuhan tersebut. Yang merupakan sumber energi terutama
terdapat dalam bentuk zat tepuntng (amylum) dan zat gula (mono dan disakarida).

Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari tumbuhan,


yaitu biji, batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk
bahan makanan pokok.

Proverawati & Kusuma wati (2011) Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi
kesehatan. Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah
selulosa,karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-
tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia,oleh karena tidak ada
enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna,selulosa berfungsi
sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari feses,sehingga akan
memperlancar defekasi.

Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat hewani berbentuk glikogen,terutama


terdapat didalam otot (daging dan hati). Namun demikian jumlahnya terbatas,dan
setelah binatang mati,glikogen mengalami penguraian sehingga didalam daging
praktis menjadi nol,ketika sampai didapur untuk dimasak.
9

Proverawati & Kusuma wati (2011) Fungsi karbohidrat didalam tubuh


Sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan
sel-sel jaringan tubuh.

- Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.

- Apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi


tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak didalam makanan atau cadangan lemak
yang disimpan didalam tubuh,maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat
sebagai penghasil energi.

- Membantu metabolisme lemak dan protein,sehingga dapat mencegah terjadinya


ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.

- Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa


misalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen
yang penting dalam asam nukleat.

- Bahan pembentuk asam amino esensial, metabolisme normal lemak, menghemat


protein, meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,mempertahankan gerak
usus,meningkatkan konsumsi protein,mineral,dan vitamin B.

2. Lipid

Hidayat & Uliyah (2015) Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun


hanya sedikit), karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung
mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam
lemak dan gliserin, kemudian di angkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk
kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di hati. Sintesis kembali terjadi dalam
saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.

Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi


gliserol asam lemak. Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang
termulsi ini mampu diserap melewati dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan
tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap, maka penyerapan lemak dikatakan
dengan cara aktif selektif.
10

3. Protein

Pudjiadi, 2001 Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi. Merupakan zat gizi dasar


yang berguna dalam pembentukan protoplasmasel, selain itu tersedianya protein
dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan
sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam
amino diantaranya 9 asam amino esensial diantaranyathrionin, valin, leusin, isoleusin,
lisin, triftofan, penilalanin, metionin dan histidin, selebihnya asam amino non
esensial. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang
cukup apabila jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi
ginjal demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan kelemahan,
edema, dapatkwhashiokor apabila kekurangan protein saja tetapi jika kekurangan
protein dan kalori menyebabkan marasmus.

4.Mineral

Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting
untuk pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat. Mineral juga membantu dalam
aktifitas sel yang berfungsi seperti enzim, kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf,
kekebalan tubuh, dan pembekuan darah. Mineral-mineral utama, kecuali sulfur,
berada dalam tubuh dalam bentuk ion. Sodium, potasium, magnesium dan kalsium
sebagai ion positif sedangkan klorid dan fosfat sebagai ion negatif. Garam mineral
terurai dalam cairan tubuh dan membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh,
tekanan osmosis, keseimbangan asam tubuh.

Sulfur dan zat besi menjadi bagian dari molekul organik dalam tubuh.
Sulfur berfungsi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam
pantothenic dan asam amino jenis methionine, cysteine, dan cystine. Zat besi yang
merupakan bagian dari Hemoglobin, dan yodium yang menjadi komponen dari
hormon thyroid yang membantu mengatur proses metabolisme tubuh. Mineral lain
seperti phosphate menjadi phospolipid yang menyusun membran sel dan bahan
genetik (DNA dan RNA), serta molekul energi tinggi adenosin trifosfat (ATP).

Berbeda dengan Karbohidrat, Lemak atau Protein, mineral merupakan


elemen anorganik sederhana yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi.
Mineral menyusun 4-6 persen dari berat tubuh. Hampir setengah dari mineral tubuh
adalah Kalsium dan sepertiganya terdiri dari Fosfor (pospat). Sisanya terbentuk dari
11

mineral yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Mineral tidak hanya menjadi
bagian penting dari pembentukan dan kekuatan gigi dan tulang, tapi juga berfungsi
luas dalam metabolisme. Dalam proses metabolisme, mineral berfungsi sebagai
elektrolit yang mengendalikan pergerakan air dari dan ke dalam sel, sebagai bagian
dari sistem enzim dan sebagai konstituen dari berbagai molekul organik.

Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga
golongan :

a. Macromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram
perhari. Terdiri dari Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan
Potassium.

b. Micromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari.


Terdiri dari zat besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride,
molybdenum, chromium dan Kobalt (sebagai bagian dari molekul vitamin B12).

c. Ultratracemineral adalah istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang


terdapat dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari).
Contohnya adalah arsenic, boron, nickel, silicon, dan vanadium. Fungsi dan
kegunaan dari kelompok mineral ini sampai sekarang belum jelas.

Kadar mineral dalam satu jenis makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi
dimana makanan tersebut tumbuh atau berada. Mineral tidak hilang karena proses
pemasakan. Bahkan apabila suatu makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu
dan sisa pembakaran makanan tersebut tidak berubah.

5.      Vitamin

Triana, 2006 macam-macam vitamin dan fungsinya dalam tubuh manusia.

Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga
harus dipasok dari makanan. Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A
dan B, dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian
ditemukan lagi. Vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau
larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar
klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota B
kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan
12

diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak
pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan
dikeluarkan melalui urin. 

Sumber Makanan yang Mengandung Nutrien Pilihan


Sumber makanan yang mengandung kalium disusun berdasarkan satuan milligram
kalium per jumlah standar, juga menunjukkan kalori dalam jumlah standar. (asupan yang
adekuat [adequate intake, AI] untuk individu dewasa adalah 4.700 mg/hari untuk kalium).
Makanan, Jumlah Standar Kalium (mg) Kalori
Ubi jalar, dibakar, 1 kentang (146 g) 694 131
Pasta tomat, ¼ cangkir 664 54
Sayuran bit, dimasak, ½ cangkir 655 19
Kentang, dibakar, daging, 1 kentang (156 g) 610 145
White been, dikalengkan, ½ cangkir 595 153
Yogurt, biasa, nonlemak, kemasan 8 ons 579 127
Sup tomat kental, ½ cangkir 549 48
Kijing (clam), dikalengkan, 3 ons 534 126
Yogurt, biasa, rendah lemak, kemasan 8 ons 531 143
Jus prem, ¾ cangkir 530 136
Jus wortel, ¾ cangkir 517 71
Molase blackstrap , 1 sdm 498 47
Halibut, dimasa, 3 ons 490 119
Kacang kedelai, hijau, dimasak, ½ cangkir 485 127
Tuna, ikan sirip kuning, dimasak, 3 ons 484 118
Lima bean, dimasak, ½ cangkir 484 104
Winter squash, dimasak, ½ cangkir 448 40
Rockfish, pasifik, dimasak, 3 ons 443 149
Ikan kod, pasifik, dimasak, 3 ons 442 103
Pisang, 1 medium 439 89
Bayam, dimasak, ½ cangkir 422 105
Jus tomat, ¾ cangkir 419 21
Saus tomat, ½ cangkir 417 31
Persik, dikeringkan, tidak dimasak, ¼ cangkir 405 39
Prem, direbus, ½ cangkir 398 96
Susu, nonlemak, 1 cangkir 398 133
Potongan daging babi (pork chop), has luar tengah 382 83
(center join), dimasak, 3 ons 382 197
Apricot, dikeringkan, tidak dimasak, ¼ cangkir
Rainbow trout, farmed, dimasak, 3 ons 378 78
Has luar daging babi (pork loin), tulang rusuk 375 144
tengah (daging panggang), tanpa lemak, 371 190
dipanggang, 3 ons
Air dadih, dikultur, rendah lemak, 1 cangkir 370 98
Blewah, ¼ medium 368 47
1% - 2% susu, 1 cangkir 366 102 – 122
Honeydew melon (melon embun madu), ¼ medium 365 58
Miju – miju, dimasak, ½ cangkir 365 115
Plaintain (pisang raja), dimasak, ½ cangkir 358 90
13

Kacang merah, dimasak, ½ cangkir 358 112


Jus jeruk, ¾ cangkir 355 85
Split pea, dimasak, ½ cangkir 355 116
Yogurt, biasa, susu murni, kemasan 8 ons 322 138

Sumber : nilai nutrient dari Agricultural Research Service (ARS) Nutrient Database for
Standard Reference, Release 17. Makanan berasal dari laporan nutrient tanggal ARS, yang
disusun dalam urutan menurun berdasarkan kandungan nutrient dalam ukuran rumah tangga
yang umum. Bahkan makanan dan beratnya pada laporan nutrient tunggal diadaptasi dari
laporan pada revisi USDA Home and Garden Bulletin 2002 No. 72, Nutritive Value of
Foods. Yang dihilangkan dari table ini adalah campuran hidangan dan berbagai pengolahan
bahan makanan yang sama.

2.4 Metabolisme

Potter & Perry (2012) Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air yang
ditransportasikan melalui sistem sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia
dari metabolisme nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh.
Karbohidrat, protein, dan lemak melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi
kimia dan mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan pemecahan
jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimai diproduksi oleh
metabolisme diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot
melibatkan energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan
mekanisme produksi panas melibatkan energi panas.

Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme


merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis
nutrien. Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang
lebih sederhana. Walaupun katabolisme memproduksi beberapa energi, kedua proses
tersebut memerlukan energi, yang harus tersedia dari makanan atau sumber energi
yang tersimpan.

2.5 Macam – macam diet

1. Diet Wanita Hamil

Hidayat & Uliyah (2015) Pada wanita, masa hamil merupakan masa yakni
unsur-unsur gizi diperlukan jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam
keadaan biasa. Selain untuk kebutuhan tubuh sendiri, unsur-unsur ini diperlukan oleh
janin agar dapat tumbuh dengan pesat.
14

2. Diet Ibu yang sedang Menyusui

Hidayat & Uliyah (2015) Wanita yang selama hamil dan masa


menyusui mendapat asupan gizi dengan baik, maka mempunyai kemungkinan lebih
besar untuk menghasilkan air susu dalam jumlah yang maksimal, yang sangat
bermanfaat bagi bayinya.

2.6 Masalah Kebutuhan Nutrisi

Hidayat & Uliyah (2015) Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri


atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi,
jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.

1. Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam


keadaan tidak berpuasa (normal) risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

Tanda klinis:

a. Berat badan 10-20% dibawah normal.

b. Tinggi badan dibawah ideal.

c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.

d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.

e. Adanya penurunan albumin serum.

f. Adanya penurunan transferin.

Kemungkinan penyebab:

a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kakori akibat


penyakit infeksi atau kanker.

b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan.

c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crohn atau inteloransi laktosa.

d. Nafsu makan menurun.


15

2. Kelebihan nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang


mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebih.

Tanda klinis:

a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.

b. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).

c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.

d. Adanya jumlah asupan yang berlebihan.

e. Aktivitas menurun atau monoton.

Kemungkinan penyebab:

a. Perubahan pola makan.

b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

3. Obesitas

obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme
karena kalebihan asupaasupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

4. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi


pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan
asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa,
konjungtiva, dan lain-lain.

5. Diabetes melitus

Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan


adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
16

6. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh


berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas,
serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

7. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering


disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini,
gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,
obesitas, dan lain-lain.

8. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh


konsumsi lemak secara berlebihan.

9. Anoreksia nervosa

Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan


berkepanjangan, ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.

2.7 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi

1. Pengetahuan

Hidayat & Uliyah (2015) Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan


bergizi dapat memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.

2. Prasangka

Hidayat & Uliyah (2015) Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan


makanan bergizi tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa
daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan
makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi
makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.

3. Kebiasaan
17

Hidayat & Uliyah (2015) Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan


terhadap makanan tertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa
daerah, terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal,
makan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan
ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan
merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anal-anak.

4. Kesukaan

Hidayat & Uliyah (2015) Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis


makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan
merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat
ini, para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki kecenderungan menyenangi
makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji (junkfood), bakso, dan
lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka
jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.

5. Ekonomi

Hidayat & Uliyah (2015) Status ekonomi dapat memenuhi perubahan


status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya
mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah.

2.8 Asuhan Keperawatan Pada Masalah Kebutuhan Nutrisi

1. Pengkajian Keperawatan

Hidayat & Uliyah (2015) Pengkajian keperawatan terhadap masalah


kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian
fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.

2. Analisis Diagnosis Keperawatan

Hidayat & Uliyah (2015) Diagnosis keperawatan yang kemungkinan


terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi, sebagaimana dalam NANDA-Internasional
2012-2014, tersaji pada tabel 16.11. FOTO TABEL

3. Perencanaan Keperawatan
18

Tujuan:

a. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang.

b. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.

c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral.

Rencana tindakan:
a. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan
nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya.

b. Kurangi faktor yang memengaruhi perubahan nutrisi.

c. Ajarkan untuk merencanakan makanan.

d. Kaji tanda vital dan bising uus.

e. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin.

f. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.

4. Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan

a. Pemberian nutrisi melalui parenteral

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-srisulastr-5283-2-
bab2.pdf
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan
langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernakan (Wiryana,
2007). Nutrisi parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai karena suatu hal
misalnya: malformasi kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress
respirasi berat. Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai,
tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan
pertumbuhan (Setiati, 2000). Tunjangan nutrisi parenteral diindikasikan bila
asupan enteral tidak dapat dipenuhi dengan baik.

b. Pemberian Nutrisi Melalui Enteral

Lidia Nafratilofa (2013) Nutrisi enteral adalah nutrisi yang


diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui
rute oral, formula nutrisi diberikan melalui selang ke dalam lambung (gastric tube),
19

nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan
bantuan pompa mesin (Dietitisan Association of Australia, 2011)

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah Nutrisi atau gizi adalah substansi organik
yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi,
dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Sistem yang berperan dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran
pencernaan dan organ aksesori.

Macam-macam nutrisi terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, mineral, dan


vitamin. Gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia
nervosa. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah Pengetahuan, prasangka,
kebiasaan, kesukaan, ekonomi.

3.2 Saran

Saran dari makalah ini adalah setiap manusia membutuhkan nutrisi sebagai
pembentuk energi agar setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Oleh sebab itu
setiap orang harus terpenuhi kebutuhan nutrisinya, dengan makan makanan yang
memiliki gizi seimbang.
20

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S. 2010. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa & Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.

Hidayat, Uliyah. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Proverawati, Kusumawati. 2011. Ilmu Gizi untuk keperawatan & Gizi kesehatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Alimuh, H. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi, Konsep, dan Proses

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek.

Vivi, T. 2006. Macam-macam Vitamin dan Fungsinya Dalam Tubuh Manusia.


(digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4440.) Hal. 6. Diakses tanggal 18 Januari
2019.
Lidia, L. 2013. Pemberian nutrisi melalui continous feeding  untuk Menghindari gejala
gastro-oesophageal reflux pada Klien dengan gastrektomi.
Riezkhy, A. 2013. Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.
(https://riezkhyamalia.wordpress.com/2013/10/20/makalah-pemenuhan-kebutuhan-
nutrisi/)
Diakses tanggal 18 Januari 2019.
Yulianti, D. (Ed). 2007. Buku Saku Nutrisi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai