Anda di halaman 1dari 1

TENTANG NU REDAKSI DOWNLOAD    

TRENDING NOW: Search 

TAFSIR
Rekomendasi
7 Pintu Neraka dan Calon Penghuninya Menurut
Para Ulama Tafsir Silsilah Nasab dari Nabi Muhammad
hingga Nabi Adam
Rabu 27 Februari 2019 20:00 WIB

4 Peristiwa Istimewa Iringi Kelahiran 


Share:     
Nabi Muhammad

Khutbah Jumat: Bagaimana Kita


Mengisi Momen Maulid Nabi?

Maulid Nabi Perspektif Al-Qur'an dan


Sunnah

Penjelasan Para Ulama Tentang


Maulid Nabi Muhammad

Dalam pandangan para ulama Ahli Sunnah, neraka adalah negeri yang dijanjikan Allah untuk
orang-orang yang kufur kepada-Nya, menentang syariat-Nya, dan mendustakan para rasul-Nya. Ia
adalah siksaan-Nya yang dengan keadilan-Nya dipersiapkan untuk para musuh-Nya, sekaligus
penjara-Nya yang akan dihuni oleh orang-orang yang zalim dan durhaka kepada-Nya.

Neraka adalah kehinaan yang sangat besar dan kerugian yang mendalam. Tidak ada kehinaan
yang lebih hina darinya. Tidak ada kerugian yang lebih besar darinya. Ia adalah negeri kesedihan,
kepedihan, dan kesengsaraan. Dialah seburuk-buruknya negeri dan tempat tinggal.

Banyak sekali ayat Al-Quran yang menginformasikan tentang neraka, termasuk tingkatan-
tingkatannya dan para calon penghuninya. Antara lain yang diungkap dalam Surat al-Hijr berikut
ini, "Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka
(para pengikut setan) semuanya. Ia (Jahannam) mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah
ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka," (Q.S. al-Hijr [15]: 43-44).

Al-Farra dalam kitab tafsîrnya, Ma‘ani al-Qur’ân (Terbitan Dar al-Mishriyyah, Mesir, Cet. Pertama,
Jilid 2, hal. 180), menjelaskan, sesungguhnya Jahanam itu memiliki tujuh tingkatan. Setiap
tingkatan ada golongan manusia yang mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa yang
diperbuatnya.

Ditambahkan oleh Abu Sinan dari al-Dhahak, sebagaimana dikutip oleh al-Tsa‘labi dalam Tafsîr- Doa
nya, neraka itu memiliki tujuh pintu, dimana ketujuhnya merupakan tingkatan. Tingkatan yang satu
berada di bawah tingkatan yang lain. Tingkatan pertama akan dihuni oleh para ahli tauhid. Mereka
Doa dari Rasulullah agar Terlepas dari
mendapat siksa sesuai dengan amal perbuatan dan lama usia mereka di dunia. Namun kemudian,
Bingung dan Utang
mereka akan dikeluarkan lalu dimasukkan ke dalam surga. Tingkatan kedua akan dihuni oleh
orang-orang Yahudi. Tingkatan ketiga akan dihuni oleh orang-orang Nasrani. Tingkatan keempat Ini Doa Manjur Sahabat Abbas RA saat
akan dihuni oleh orang-orang Shabiin, kaum antara Yahudi dan Nasrani. Tingkatan kelima akan Kemarau Panjang
dihuni oleh orang-orang Majusi (para penyembah api). Tingkatan keenam akan dihuni oleh orang-
orang musyrik Arab. Dan tingkatan ketujuh dihuni oleh orang-orang munafik, sebagaimana Ini Lafal Tawasul Umar bin Khattab
disebutkan dalam Al-Quran, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan saat Kemarau
yang paling bawah dari neraka," (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145).
Kumpulan Doa Lengkap Rasulullah
saat Kemarau Panjang
Mengutip riwayat al-Qasim, dari al-Husain, dari Hajjaj, dari Ibn Juraij, Imam al-Thabari dalam
Tafsîr-nya merinci ketujuh pintu neraka tersebut, yakni Jahanam, Lazha, Huthamah, Sa‘ir, Saqar,
Jahim, dan Hawiyah. Abu Jahal sendiri dimasukkan melalui pintu Jahim. Para ulama sepakat Doa-doa agar Selamat dari Kebakaran
tentang ketujuh nama pintu ini. Namun, mereka berbeda pendapat mengenai urutan tingkatannya.
Dan mereka kembali sepakat bahwa tingkatan atau pintu paling atas adalah Jahannam,
sedangkan tingkatan paling bawah adalah Hawiyah, sebagaimana yang diinformasikan Al-Quran.
Dalam hal ini, tentunya kita tidak mempermasalahkan urutan tersebut, sebab kewajiban kita cukup
mengimani keberadaan siksa neraka tersebut.

Secara terpisah, Al-Quran menyebutkan ketujuh nama pintu atau tingkatan neraka tadi.

Pertama, neraka Jahanam. Menurut Yahya ibn Salam, selain sebagai nama umum untuk nama-
nama neraka, nama “Jahanam” juga merupakan nama tingkatan pertama. Diterangkan oleh
mayoritas ulama tafsir, Jahanam adalah tingkatan teratas neraka. Ia dikhususkan untuk umat Nabi
Muhammad saw. yang maksiat. Dikemukakan di muka, tingkatan ini akan dihuni oleh para ahli
tauhid. Mereka akan mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa dan kesalahannya. Kemudian,
mereka diangkat dan dimasukkan ke dalam neraka, sehingga tingkatan ini pun menjadi kosong,
sebagaimana dijelaskan oleh al-Qurthubi. Berdasarkan riwayat-riayat ini, makna “Jahanam” dalam
ayat, "Dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang kafir," (Q.S. al-Isra’ [17]:
8), menunjukkan makna neraka secara umum, bukan neraka Jahanam sebagai tingkatan pertama.
Sebab, tingkatan ini tidak dihuni oleh orang-orang kafir.
Warta Video
Diriwayatkan setelah menyebutkan para penghuni enam tingkatan neraka paling bawah, malaikat
Jibril terdiam. Ditanya oleh Nabi saw., “Mengapa engkau tidak bercerita kepadaku tentang para
penghuni pintu ketujuh (Jahannam)?” Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan kau tanya
aku tentangnya.” Namun, Nabi saw. terus mendesak, akhirnya Jibril mau buka jawaban, “Pintu itu


dihuni oleh para pelaku dosa besar dari kalangan umatmu. Mereka meninggal dan tak sempat
bertaubat.”

Kedua, neraka Lazha. Menurut Mujahid dalam Tafsîr-nya, kata lazha sendiri berarti ‘menyala-
nyala’. Hal ini sejalan dengan yang diinformasi dalam dalam Surat al-Lail, "Maka kami
memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala," (Q.S. al-Lail [92]: 14). Lantas,
siapakah calon penghuni neraka ini? Lanjutan Surat di atas menyampaikan, "Tidak ada yang Islam Cinta Perdamaian
masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan
Sabtu 9 November 2019 07:03 WIB
berpaling (dari iman)," (Q.S. al-Lail [92]: 15-16). Menurut Muqatil ibn Sulaiman, Kami
memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala, maksud kalian di sana adalah para
penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan.

Lebih lanjut, Syekh al-Samarqandi menafsirkan, maksud kata naran talazha dalam ayat tersebut
adalah neraka sangat memberatkan para penghuninya, begitu marah kepada mereka, dan
menakut-nakuti mereka dengan ringkikan panjangnya. Adapun orang-orang yang akan
memasukinya, menurut al-Samaqandi, adalah mereka yang celaka di penghujung hayatnya karena
mendustakan tauhid dan berpaling dari keimanan, berpaling dari ketaatan kepada Allah dan
menghadap untuk menaati setan.
Bahtsul Masail
Meski saat turunnya, ayat ini ditujukan kepada para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran
dan berpaling dari keimanan, tetapi khithabnya berlaku umum. Artinya, siapa pun yang
mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan, mereka diancam dengan siksaan yang pedih
dalam neraka Lazha ini. 1 Hukum Khotbah Jumat tanpa
Shalawat Nabi

Ketiga, neraka Huthamah. Informasi tentang neraka ini dapat kita temukan dalam Surat al-
2 Hukum Mengonsumsi Makanan yang
Humazah, "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam
Kehalalannya Diragukan
Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang
dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,"
3 Bangunan Masjid di Tanah Pribadi, Tak
(Q.S. al-Humazah [104]: 4-8).
Sah Disebut Masjid?

Lantas siapakah yang diancam dengan siksa neraka ini? Bagian awal surat di atas menyatakan,
4 Penjelasan tentang Fidyah Pengganti
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (al-humazah) lagi pencela (al-lumazah), yang
Shalat Orang Meninggal
mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengkekalkannya," (Q.S. al-Humazah [104]: 1-3). Benarkah Uang Suami Milik Istri dan
5
Uang Istri Milik Istri?
Muqatil ibn Sulaiman menafsirkan, al-humazah adalah pelaku namimah atau orang yang suka
mengadu domba dan memakan daging bangkai orang lain karena umpatan-umpatannya.
Sedangkan al-humazah adalah orang yang suka menjuluki orang lain dengan julukan yang tidak
disukainya.

Berdasarkan ayat di atas, calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang suka mengumpat Syariah
atau gibah, orang yang suka mengadu domba atau namimah, dan orang yang terpedaya dengan
harta kekayaannya. Mereka mengira bahwa harta akan membuat diri mereka kekal di dunia.
Padahal, sejatinya harta dan kekayaan adalah perhiasan dunia, kecuali harta yang diinfakkan di Islam itu Agama yang Mudah, Mana
1
jalan Allah swt. Yang bermanfaat dan menolong diri mereka hanyalah keimanan dan amalan saleh, Dalilnya?
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia," (Q.S. al-Kahfi [18]: 46).
2 Kriteria Pemimpin dalam Konsep
Keempat, nerakah Sa’ir. Dalam Al-Quran, makna Sa‘ir itu sendiri adalah ‘menyala-nyala.’ Negara Bangsa
Digambarkan dalam Surat al-Mulk, neraka ini merupakan seburuk-buruknya tempat kembali.
Tatkala dilemparkan ke dalam neraka ini, para penghuninya akan mendengar suara yang 3 Pemilu sebagai Bagian dari Khilafah
mengerikan. Hampir saja neraka itu terpecah lantaran kemarahannya. Setiap kali para
penghuninya dilemparkan, para penjaga neraka itu bertanya, “Apakah belum pernah datang
4 4 Dlarar yang Menyebabkan Pangan
kepadamu seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab, “Benar ada, namun kami
dan Obat Menjadi Haram
mendustakannya.” Akhirnya, terucaplah penyesalan mereka, “Sekiranya kami mendengarkan atau
memikirkan piringatan itu, niscaya kami tidak termasuk penghuni neraka Sa‘ir yang menyala-nyala
5 Antara Negara Kebangsaan dan
ini.”
Khilafah

Berdasarkan informasi Surat al-Mulk di atas, diketahui bahwa di antara calon penghuni neraka ini
adalah mereka yang mendustakan pemberi peringatan. Ditambahkan dalam surat yang lain, calon
penghuni neraka ini adalah orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan
dan para pengikut setan yang jahat. Lanjutan surat itu menyatakan, "Yang telah ditetapkan
terhadap setan itu bahwa siapa saja yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya,
dan membawanya ke azab neraka," (Q.S. al-Hajj [22]: 4). Hal itu diperkuat oleh surat yang lain,
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena
sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni
neraka Sa’ir (yang menyala-nyala), yakni orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras,"
(Q.S. al-Fathir [35]: 6-7).

Kelima, neraka Jahim. Diinformasikan oleh Al-Quran bahwa neraka ini akan dihuni oleh orang-
orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah, (Q.S. [5]: 10), orang-orang yang berusaha
menentang ayat-ayat-Nya dengan melemahkan kemauan untuk beriman (Q.S. al-Hajj [22]: 51).
Dalam ayat lain, neraka ini dijanjikan untuk orang-orang yang sesat, "Dan diperlihatkan dengan
jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat," (Q.S. Syu‘ara [26]: 91).

Maksud orang-orang sesat di sana adalah orang-orang kafir dari kalangan bani Adam yang
tersesat dari jalan petunjuk, sehingga mereka menyembah selain Allah, seperti berhala yang kelak
tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka. Pantaslah, menurut al-Thabari, Abu Jahal
termasuk penghuni neraka ini.

Lebih jelasnya lagi, para pendusta calon penghuni neraka ini dijelaskan dalam surah al-Muthaffifin,
"Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang
yang mendustakan hari pembalasan. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu
melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya
ayat-ayat Kami, ia berkata, “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu,” Sekali-kali tidak
(demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali
tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka Jahim," (Q.S. al-Muthaffifin [83]: 10-
16).

Keenam, neraka Saqar. Di antara calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang tidak shalat,
tidak menyantuni orang miskin, orang yang suka membicarakan yang batil, dan orang yang
mendustakan hari Pembalasan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Al-Quran, “Apakah yang
memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk
orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan
adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan
adalah kami mendustakan hari Pembalasan,” (Q.S. Muddatsir [74]: 42-46).

Tak hanya itu, neraka Saqar akan menjadi tempat kembalinya orang-orang yang berdosa dan
sesat, "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam
neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada
mereka), 'Rasakanlah sentuhan api neraka Saqar!'” (QS. al-Qamar: 47-48)

Ketujuh, neraka Hawiyah. Disebutkan dalam banyak riwayat bahwa neraka ini merupakan
tingkatan neraka yang paling bawah. Disebutkan pula bahwa orang-orang munafik akan menjadi
calon penghuni neraka ini. Sebab, dijelaskan dalam Al-Quran, "Sesungguhnya orang-orang
munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145).
Orang munafik sendiri adalah orang-orang yang ikrar beriman, beramal seperti orang-orang yang
beriman, namun hatinya adalah hati orang-orang yang kufur.

Ada pula riwayat yang menyebutkan, pada suatu ketika Nabi saw. bertanya tentang para penduduk
setiap tingkatan neraka. Malaikat Jibril menjawa, “Pintu paling bawah disebut dengan Hawiah. Ia
dihuni oleh orang-orang munafik, sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya orang-orang munafik
itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka," (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145). Pintu
kedua disebut dengan Jahim. Ia dihuni oleh orang-orang musyrik. Pintu ketiga disebut dengan
pintu Saqar. Ia dihuni oleh orang-orang murtad. Pintu keempat disebut dengan Lazha. Ia dihuni
oleh iblis dan para pengikutnya dari kaum Majusi. Pintu kelima disebut dengan Huthamah. Ia
dihuni oleh kaum Yahudi. Pintu keenam disebut dengan Sa‘ir. Ia dihuni oleh kaum Nasrani.”
Setelah itu, malaikat Jibril diam. Ditanya oleh Nabi saw., “Mengapa engkau tidak bercerita
kepadaku tentang para penghuni pintu ketujuh?” Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan
kau tanya aku tentangnya.” Namun, Nabi terus mendesak. Akhirnya Jibril mau buka jawaban,
“Pintu itu dihuni oleh para pelaku dosa besar dari dari kalangan umatmu. Mereka meninggal, dan
tak sempat bertaubat.”

Sungguh neraka adalah negeri kesengsaraan yang sangat mengerikan. Seringan-ringannya


siksaaan di dalamnya sama sekali tak bisa dianggap enteng. Dalam kesempatan lain, Rasulullah
saw. bertanya tentang keadaan neraka, “Wahai Jibril, gambarkanlah kepadaku keadaan neraka
dan panasnya.” Malaikat Jibril menjelaskan, “Sesungguhnya Allah menciptakan neraka, kemudian
menyalakannya sejak seribu tahun sampai memerah. Kemudian, Dia menyalakannya lagi selama
seribu tahun sampai memutih. Kemudian Dia menyalakannya lagi selama seribu tahun sampai
menghitam. Tak heran, jika neraka itu hitam dan gelap. Dan demi Dzat yang mengutusmu nabi
pembawa kebenaran, andai sebuah baju penghuni neraka diperlihatkan kepada penduduk bumi,
niscaya para penduduk bumi akan mati seluruhnya. Andai setimba minuman neraka dikucurkan ke
air yang ada di bumi, niscaya manusia yang mencicipinya akan terbunuh. Panjangnya rantai
penghuni neraka adalah tujuh puluh siku, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, "Kemudian
belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta," (Q.S. al-Haqqah [69]: 32). Andai
satu hasta rantai itu, yang panjangnya dari timur dan barat, diletakkan di atas gunung-gunung di
dunia, niscaya gunung-gunung tersebut akan meleleh dan hancur. Kemudian, seandainya ada
seseorang yang dimasukkan ke dalam neraka, kemudian dikeluarkan ke bumi, maka para
penduduk bumi akan mati karena saking baunya aroma orang yang dimasukkan tadi.”

Walhasil, beratnya siksaan dunia tak bisa dibandingkan dengan siksaan neraka. Seberat-beratnya
siksaan dunia, berujung kematian. Sementara di neraka, tatkala daging dan kulit mereka hancur,
daging dan kulit itu akan diganti dengan daging dan kulit yang lain, "Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab," (Q.S. al-
Nisa’ [4]: 56). Wallahu a’lam.

Ustadz M. Tatam Wijaya, Pengasuh Majelis Taklim “Syubbanul Muttaqin” dan Pembina
Organisasi Kepemudaan “KEPRIS”, Desa Jayagiri, Kec. Sukanagara, Cianjur Selatan, Jabar.

Tags: #neraka #surga

Share:    

Kontak kami
Redaksi: (+6221) 391 4013/14
  
Sekretariat PBNU (+6221) 31908425
Gedung PBNU Lt.5 Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat
10430

Copyright © 2019 | All rights reserved | NU Online

Anda mungkin juga menyukai