Anda di halaman 1dari 5

JOB 2

ARTIKEL TENTANG
OBESITAS

Disusun oleh:

Nama : WAYAN ROCHMAD S


NIM : 17.21887
Jurusan : TEKNIK MESIN
Dosen : AHMAD HARYONO , ST, MT
A. PENGERTIAN OBESITAS

Obesitas adalah proporsi lemak tubuh yang berlebihan. Seseorang biasanya


dikatakan obesitas jika beratnya 20% atau
lebih di atas berat normal. Lalu bagaimana
cara mengetahuinya? Cara yang umum
digunakan adalah dengan mengukur Indeks
Massa Tubuh (Body Mass Index/BMI).

Berat yang normal adalah jika


indeks massa tubuhnya berada pada kisaran 18,5 – 24,9; berat badan berlebih jika
indeksnya 25 – 29,5; dikatakan obesitas jika indeksnya di atas 30. Selengkapnya
mengenai indeks massa tubuh bisa anda temukan di sini: mengenal body mass index.

B. PENYEBAB OBESITAS

Makan terlalu banyak dan Berolahraga terlalu Sedikit adalah penyebab


Obesitas. Selain itu terdapat beberapa faktor lainya yang bisa menyebabkan Obesitas,
yaitu:

 Faktor Genetik
Obesitas cenderung terjadi dalam keluarga, atau secara keturunan. Jika salah
satu orang tua memiliki berat badan berlebihan, maka sang anak juga memiliki
resiko besar mengalami hal serupa. Memang tidak pasti, namun
kecenderungan tersebut ada dan sering tampak dalam kehidupan dan
lingkungan kita sehari-hari. Sebuah penelitian mengatakan bahwa jika ibu
biologis mengalami obesitas, maka keturunannya memiliki peluang 75%
mengalami obesitas juga.

 Faktor Usia
Semakin tua, kemampuan tubuh seseorang untuk memetabolisme makanan
akan melambat, sehingga tubuh tidak membutuhkan terlalu banyak kalori
untuk mengontrol berat badannya.
 Faktor Gender
Wanita cenderung mudah mengalami obesitas dibandingkan pria. Hal tersebut
disebabkan karena pria memiliki tingkat metabolisme lebih tinggi daripada
wanita, bahkan ketika beristirahat/tidur. Itu artinya pria membutuhkan lebih
banyak kalori untuk tubuhnya. Sebagai tambahan, ketika wanita memasuki
masa menopause tingkat metabolismenya semakin menurun. Karena itu cukup
banyak wanita yang menjadi lebih gemuk setelah menopause.

 Faktor Lingkungan
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga memegang pengaruh besar
terhadap obesitas. Faktor lingkungan meliputi pola hidup atau kebiasaan
sehari-hari, seperti apa yang dia konsumsi atau seberapa aktif seseorang setiap
harinya.

 Aktivitas Fisik
Seseorang yang aktif secara fisik membutuhkan lebih banyak kalori daripada
orang yang kurang aktif. Orang yang setiap harinya selalu aktif secara fisik
akan membakar lebih banyak kalori, dan bahkan akan menggunakan lemak
tubuh sebagai energi jika kalori dalam tubuhnya tidak mencukupi.

 Obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat-obatan juga bisa menyebabkan berat badan meningkat
secara berlebihan, seperti steroid dan beberapa jenis obat antidepresan.
C. RESIKO OBESITAS

Berat badan yang berlebihan atau obesitas adalah ancaman berbahaya bagi
kesehatan. Bukannya tanpa alasan, karena obesitas diasosiasikan dengan banyak
penyakit. Obesitas bisa memicu banyak gangguan kesehatan dan komplikasi, di
antaranya adalah:

 tekanan darah tinggi (hipertensi)


 diabetes tipe 2
 kolesterol tinggi
 penyakit jantung
 stroke
 gangguan pernapasan
 masalah tidur, misalnya ngorok atau sleep apnea
 dan lain sebagainya

Selain itu obesitas juga bisa mempengaruhi seseorang secara emosional.


Terlebih lagi di zaman modern saat ini, hal tersebut terjadi sebagai efek dari perlakuan
dan diskriminasi –baik langsung maupun tidak langsung– yang sering diterima oleh
seseorang yang mengalami obesitas, baik dalam sekolah, bekerja, interaksi sosial, saat
mencari pekerjaan, dan lain sebagainya.
C. MENGATASI OBESITAS

Menangani obesitas bisa dilakukan dengan cara mengubah pola makan atau
yang biasanya dikenal dengan istilah Diet dan melakukan olahraga yang teratur.
Tetapi, sebaiknya hal itu dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter. Kenapa? Hal itu
diperlukan untuk mengetahui penyebab terjadinya obesitas. Terkadang, dalam
melakukan diet dan olahraga tersebut, seseorang memerlukan obat untuk membantu
tubuh menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru itu.

Anda mungkin juga menyukai