ISI
Gypsum adalah bentuk hemihidrat dari kalsium sulfat dihidrat yang memiliki
rumus kimia (CaSO4)2H2O. Di alam, gypsum berfase padat dan berwarna abu – abu,
merah atau coklat. Variasi warna tersebut diakibatkan oleh zat lain seperti tanah liat,
oksidasi besi, karbohidrat, SiO2 atau oksida logam lain (Anderson 1997). Gypsum adalah
batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut, kemudian dipanaskan pada suhu
1750C yang sering disebut dengan nama STUCCO. Gypsum secara umum mempunyai
kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gypsum
juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam,
berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah
atau gua-gua kapur, tudung kubah garam, penudung gossan oksida besi (gossan) pada
endapan pirit di daerah batu gamping.
Komposisi kimia bahan gipsum adalah:
1. Calcium (Ca) : 23,28 %
2. Hidrogen (H) : 2,34 %
3. Calcium Oksida (CaO) : 32,57 %
4. Air (H2O) : 20,93 %
5. Sulfur (S) : 18,62 %
3
2.1.2 Sifat Kimiawi
Susunan dari gypsum sendiri adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O) sehingga dari
susunan kimia tersebut gypsum memiliki sifat kimiawi, yaitu :
- Lebih ramah lingkungan (standar telah diperketat dan tidak mengandung
senyawa asbestos yang bisa memicu penyakit kanker
- Tahan terhadap zat kimia
- Mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi
Standar yang dipakai dalam pengujian gypsum adalah SNI 03-6434-2000 mengenai
metode pengujian fisik panel gipsum dan papan gipsum dan ICS 91.100.10 mengenai
semen, gips, kapur, dan mortar. Secara garis besar standar yang berlaku adalah sebagai
berikut :
2.2.1 Metode Pengujian fisik panel Gypsum dan papan Gypsum
Pada metode ini membahas keselamatan, jika ada yang berkenaan dengan
penggunanya. Acuan pada metode ini yaitu :
- ASTM C 473-93, Standard Test Methods for Physical Testing of Gypsum Board
Product and Gypsum Lath.
- ASTM C 11, Terminology Relating to Gypsum and Related Building Materials
and Systems.
- ASTM E 4, Practices for Force Verification of Testing Machines
2.2.2 Kuat lentur
Metode uji ini digunakan untuk menetapkan kesesuaian dengan spesifikasi panel
atatu papan gips. Prosedur berikut dapat diterapkan pada mesin uji universal Testing
Machine. Alat ini sering menggunakan load cell elektronik dan alat pencatat data untuk
mengumpulkan informasi dari benda yang sedang diuji. Alat ini biasanya menggunakan
pembebenan pada kecepatan yang tetap untuk mendapatkan perubahan bentuk pada
pengontrol kecepatan pembebanan benda uji, yang merupakan nilai tetap dari renggangan
alat.
4
2.2.3 Kekerasan Bagian Inti, ujung, tepi
Metode uji ini menyediakan prosedur evaluasi kemampuan relative lapisan inti,
ujung dan tepi panel dan papan gips untuk menahan kerusakan selama penanganan atau
penggunaan bahan tersebut. Metode ini digunakan untuk menetapkan kesesuaian dengan
spesifikasi panel atau papan gips
2.2.4 Kuat Cabut Paku
Pengujian ini mencakup prosedur untuk mengevaluasi kemampuan panel atau
papan gips untuk menahan pencabutan paku dengan menentukan beban yang dibutuhkan
untuk menekan kepala paku standar masuk ke dalam panel atau papan gips. Metode uji ini
digunakan unutk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel atau papan gips.
Metode uji ini mencakup prosedur untuk menilai lendutan panel gips atau papan
gips pada waktu di gantung secara horizontal pada kelembapan tinggi. Metode uji ini
digunakan unutk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel atau papan gips.
2.2.5 Kedap air inti panel gypsum yang diberi bahan kedap air
Metode uji ini mencakup prosedur untuk mengevaluasi panel gips dan digunakan
menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel gips.
2.2.6 Ketahanan air pada permukaan panel gypsum berlapis kertas tahan
air
Metode uji ini mencakup prosedur untuk mengevaluasi kemampuan ketahanan air
panel gips dan digunakan menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel gips.
1. Membuat adukan pembentuk gypsum yang terdiri dari air dan casting dengan
perbandingan 2:3. Kemudian tidak lupa untuk menambahkan semen putih
secukupnya ke dalam adukan tersebut.
2. Mencampur adukan gypsum di atas hingga komposisinya tercampur merata.
Disarankan untuk mencampur adukan tersebut memakai tangan kosong sehingga
kita dapat merasakan jika adukan sudah benar-benar tercampur merata.
3. Setelah adukan gypsum jadi, selanjutnya menuangkan adukan ini ke dalam cetakan
gypsum yang sudah diolesi dengan minyak goreng dan minyak tanah. Tujuannya
agar adukan tidak menempel ke cetakan sehingga nantinya hasil pencetakan dapat
dikeluarkan dengan mudah dan sempurna.
4. Langkah berikutnya menaburkan casting secukupnya ke atas adukan yang ada di
dalam cetakan gypsum. Setelah itu, memasang tali plastik di ujung cetakan agar
dapat merekat kuat. Tidak lupa untuk meratakannya dengan spons tipis agar
didapatkan hasil yang rapi.
5. Sekali lagi menuangkan kembali adukan casting ke atas roving yang sudah
diratakan sebelumnya. Lalu menunggu sampai adukan mengering, kurang lebih
selama 5-10 menit.
6. Setelah adukan gypsum tampak mengering, kita harus mengangkat gypsum tersebut
dari dalam cetakannya. Diperlukan kehati-hatian saat melakukan pekerjaan ini
karena apabila timbul keretakan sedikit saja maka gypsum tidak layak untuk dijual.
7. Gypsum yang sudah jadi ini berikutnya dapat kita ratakan permukaannya
menggunakan ampelas yang halus. Bila perlu, kita bersihkan juga seluruh bagian
gypsum memakai kuas sehingga tampilannya lebih menarik daya minat pembeli.
Berikut di bawah ini beberapa kelebihan gypsum bila digunakan sebagai plafon;
Menghasilkan plafon yang rata dan mulus serta tidak tampak sambungan;
Dapat dibuat beragam bentuk seperti bertingkat (drop/up celling), kubah (dome),
dan lain-lain;
Gypsum memiliki berbagai aksesoris dan hiasan, seperti lis, hiasan tengah, hiasan
sudut, dan lain sebagainya. Hal ini membuat model gypsum dapat bervariasi;
Perawatan dan perbaikannya yang tergolong cukup mudah. Jika ada bagian yang
rusak tidak perlu mengganti seluruh lembaran, namun cukup dengan memperbaiki
bagian yang rusak saja dengan sistem dempul memakai kompon (plester);
Proses pemasangannya yang cepat dan rapi;
Tidak mudah terbakar dan dimakan oleh rayap;
Dapat dipasang dengan memakai rangka kayu dan besi hollow;
Mudah ditemukan di pasaran.
7
Gypsum sebagai perekat mineral mempunyai sifat yang lebih baik
dibandingkan dengan perekat organic karena tidak menimbulkan pencemaran
udara, murah, tahan api, tahan deteriorasi oleh faktor biologis dan tahat
terhadap zat kimia ( Purwadi, 1993). Gypsum mempunyai sifat yang cepat
mengeras yaitu sekitar 10 menit. Maka dalam pembuatan papan Gypsum harus
digunakan bahan kimia untuk memperlambat proses pengerasan tanpa
mengubah sifat gipsum sebagai perekat (Simatupang, 1985). Perlambatan
tersebut dimaksudkan agar tesedia cukup waktu mulai dari tahap pencampuran
bahan sampai tahap pengempaan. Waktu pengerasan Gypsum bervariasi
tergantung pada kandungan bahan dan airnya. Dalam proses pengerasan
Gypsum setelah dicampur dengan air maka terjadi hidratasi yang menyebabkan
kenaikan suhu. Kenaikan suhu tersebut tidak boleh melebihi suhu 400 C
( Simatupang, 1985 ). Suhu yang lebih tinggi lagi akan mengakibatkan
pengeringan Gypsum dalam bentuk CaSO4. 2H2O sehingga mengurangi bobot
air hidratasi. Pengurangan tersebut akan menyebabkan berkurangnya keteguhan
papan Gypsum.
Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa
kegunaan gipsum yaitu :
Drywall
Bahan perekat.
Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19, gipsum
Nova Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister, digunakan dalam
jumlah yang besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.
Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu
menjadi langka pada Zaman Perunggu, gipsum digunakan sebagai bahan
bangunan.
Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang tinggi, khususnya
di Benua Asia (beberapa negara Asia Timur) diproses dengan cara tradisonal.
Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
Untuk bahan baku kapur tulis
Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen
Sebagai indikator pada tanah dan air
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gypsum merupakan bahan – bangunan yang penggunannya sangat meluas
di kalangan masyarakat. Dari sifat karateristik teknis gypsum dapat disimpulkan
bahwa gypsum dapat digunakan sebagai planel plafond dan dinding. Gypsum
digunakan sebagai bahan tersebut karena gyspsum bersifat ramah lingkungan yang
tidak akan menimbulkan pencemaran dibandingkan dengan perekat organik lainnya
serta tidak mengandung senyawa asbestos yang dapat memicu kanker.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gipsum
www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20120814124351.pdf
http://architectaria.com/plus-dan-minus-memakai-gypsum-sebagai-bagian-dari-konstruksi-
rumah.html
https://www.intipsrumah.net/kelebihan-dan-kekurangan-gipsum-untuk-plafon/
http://arafuru.com/sipil/panduan-dasar-cara-membuat-gypsum.html