Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

“ HUKUM OHM”

Oleh :
NAMA : RAJA BOY ANDREAS SIMBOLON
NIM : 1905062034
KELAS : TK – 2C

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TA : 2020/2020
LEMBAR PENGESAHAN
No. Percobaan : 01 / Lab. Rangkaian Listrik / LTK-III / TK – 2C / 2020

Judul : HUKUM OHM

Nama praktikum : Raja Boy Andreas Simbolon

NIM : 1905062034

Nama partner : 1. Raja boy andreas

2. Risqamaysuri pardede

3. Glenia kumala sari sinaga

4. Mely febrianti Nst

Kelas / group : TK-2C / I (satu)

Tanggal percobaan : 9 Maret 2020

Tanggal penyerahan : 3 April 2020

Instruktur : 1. Muhammad Rusdi, ST,MT

2. Febrin Aulia, ST,MT

Mengetahui

Instruktur I Instruktur II

(Muhammad Rusdi, ST,MT) (Febrin Aulia, ST,MT)


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
Tujuan percobaan........................................................................................................................................4
Dasar teori...................................................................................................................................................4
Alat dan bahan yang digunakan..................................................................................................................4
Langkah percobaan.....................................................................................................................................5
Table hasil pengamatan...............................................................................................................................5
Gambar rangkaian.......................................................................................................................................6
Tugas Dan Pertanyaan.................................................................................................................................6
Jawaban atas Pertanyaan............................................................................................................................6
Analisi Data..................................................................................................................................................8
Kesimpulan................................................................................................................................................10
Saran saran................................................................................................................................................11
Daftar pustaka...........................................................................................................................................11
Tujuan percobaan
setelah melakukan percobaan ini,anda diharapkan dapat.

1. Membuktikan hubungan matematika antara arus,tegangan, dan tahanan menggunakan


hukum ohm.
2. Menganalisis hubungan antara tegangan dan arus listrik pada suatu nilai tahanan .
3. Menganalisis hubungan antara arus dan tahanan pada tegangan tertentu.
4. Menggambarkan grafik V-I pada nilai tahanan yang berbeda.

Dasar teori
Tahanan adalah salah satu komponen yang banyak digunakan didalam rangkaian-rangkaian
listrik. Satuan tahanan adalah ohm (Ω) dan symbol kelistrikannya adalah R.Jenis tahanan yang
digunakan pada Percobaan ini adalah tahanan film karbon dan wire wound.
Hukum ohm menyatakan hubungan antara tegangan,arus dan tahanan di dalam rangkaian
listrik,yang dinyatakan dengan persamaan,
V
V = I.R atau R = Ω
I
Dengan :
V = tegangan yang di berikan pada tahanan (V),
I = arus yang mengalir pada tahanan (V),
R = besarnya nilai tahanan (Ω).
Besarnya daya suatu tahanan bergantung pada besarnya arus yang di berikan /melalui tahanan
itu, daya yang diberikan pada tahanan tidak boleh melebihi daya tahanan tersebut. Tahanan
mempunyai beberapa nilai daya, seperti 5W,1W,0,5W dan 0,25W.

Alat dan bahan yang digunakan


1. Catu daya DC : 1 bh
2. Multimeter : 2 bh
3. Tahanan (Ω)/5W : 47,100,220,470,680
4. Proto board : 1 bh.
5. Kabel penghubung (leads)
Langkah percobaan
1. Telitilah semua peralatan sebelum digunakan
2. Lengkapi gambar berikut ini, dan setelah selesai periksakan ke pembimbing.

3. Hidupkan sumber tegangan, atur secara bertahap sesuai dengan permintaan data.
4. Amati dan catat alat ukur setiap kali perubahan tegangan sumber dan beban.
5. Setiap penggantian tahanan R, saklar S harus dimatikan
6. Kembalikan alat alat yang digunakan

Table hasil pengamatan


Tegangan arus melalui Pratikum

Tegangan Arus (mA) Keterangan


(V) R = 47 R = 100 R = 220 R = 470 R=680 R=1000
1 21,2 10 4,54 2,13 1,47 1
2 42,5 20 9,09 4,25 2,94 2
3 63,7 30 13,6 6,38 4,41 3
4 84,9 40 18,2 8,51 5,88 4
5 106 50 22,7 10,6 7,35 5
6 127 60 27,3 12,8 8,82 6

Tegangan arus melalui teori

Tegangan Arus (mA) Keterangan


(V) R = 47 R = 100 R = 220 R = 470 R = 680 R=1000
1 20 10 4 2 1,4 1
2 40 20 9 4 2,9 2
3 60 30 13 6 4,4 3
4 80 40 18 8 5,8 4
5 100 50 22 10 7,3 5
6 120 60 27 12 8,8 6
Keterangan : Melalui pratikum ini diperoleh arus akan dan harus lebih kecil daripada nilai arus
yang didapat melalui teori “HUKUM OHM”.

Gambar rangkaian
Salah satu bukti gambar dalam mengerjakan

Tugas Dan Pertanyaan


1. Buatkan grafik anatara tegangan dan arus sesuai percobaan!
2. Bagaimana hubungan antara arus dan tahanan pada kondisi tegangan konstan. Jelaskan
dengan grafik!
3. Buat kesimpulan tentang percobaan ini
4. Apa maksudnya nilai suatu tahanan dalam 1Ω?
5. Berapa besarnya arus yang mengalir pada suatu tahanan 100Ω jika diberikan tegangan
20 volt?
6. Bagaimana hubungan antara arus dan tegangan pada suatu tahanan dengan nilai tetap!

Jawaban atas Pertanyaan


140
120
100
80
60
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2. Pada grafik tegangan dan arus pada soal nomor 1 dapat diketahui pada saat tegangan
konstan maka ketika arus semakin besar maka nilai resistansi semakin kecil hal tersebut
terjadi untuk memenuhi nilai tegangan yang konstan.
Suatu rangkaian listrik terbentuk bila jalan konduktif terhubung sehingga dapat melalukan
elektron bebas untuk bergerak secara kontinu. Pergerakan kontinu elektron-elektron
bebas yang melalui konduktor pada rangkaian disebut arus, dan sering disebut dengan
istilah “aliran”, seperti aliran air yang melalui pipa yang bolong.
Gaya yang menggerakkan elektron-elektron bebas agar mengalir dalam rangkaian disebut
tegangan. Tegangan adalah ukuran tertentu dari energi potensial yang selalu berhubungan
dengan dua titik. Ketika tegangan pada nilai tertentu ada dalam sebuah rangkaian listrik,
maka hal ini menunjukkan pada ukuran seberapa besar energi potensial yang ada untuk
menggerakkan elektron dari satu titik ke titik yang lain dalam rangkaian tersebut. Dengan
demikian tanpa menunjukkan dua titik tertentu istilah tegangan tidak memiliki arti.
Elektron-elektron bebas yang bergerak melalui konduktor cenderung mengalami gesekan
atau perlawanan gerakan. Perlawanan gerakan lebih tepat disebut tahanan (resisitansi).
Jumlah arus dalam rangkaian tergantung pada nilai tegangan yang tersedia untuk
menggerakkan elektron-elektron bebas, dan juga nilai tahanan dalam rangkaian yang
melawan aliran elektron. Sama seperti tegangan, tahanan adalah nilai relatif antara dua
titik. Berdasarkan hal ini, maka nilai tegangan dan tahanan sering dinyatakan sebagai
“antara” atau “melalui"dua titik dalam rangkaian.
3. KESIMPULAN
Dari beberapa percobaan di atas, jadi bisa disimpulkan beberapa hal seperti di
bawah ini.
1. Nilai hambatan berbanding terbalik dengan nilai kuat arusnya. Jika nilai
hambatannya besar, maka nilai kuat arusnya akan kecil. Begitu juga sebaliknya.
2. Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa Hukum
Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik (I) sebanding dengan beda potensial
yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian (R) dapat
disimbolkan dengan :
V=IR

4. Tahanan dalam 1Ω adalah nilai resistansi yang terdapat pada sumber listrik atau baterai.
Misalnya pada baterai yang tahanan dalamnya 1Ω dan tegangannya 12V bila dibebani alat
yang mengalirkan arus 1 ampere maka tegangan jepitnya hanya 11 volt. Drop voltage
sebesar 1 volt ini terjadi di dalam baterai akibat tahanan dalam 1Ω.

Sedangkan tahanan tertulis 1Ω maksudnya bila tahanan ini dihubungkan pada tegangan 1
volt maka arus yang akan mengalir pada tahanan itu sebesar 1 ampere.
5. Dik : R = 100Ω
V = 20V
Dit : I…?
V 20V
Jawab : I = = = 0,2A
R 100Ω
6. Pada saat resistansi dalam keadaan konstan maka hal tersebut akan mempengaruhi arus
dan tegangan sekaligus, dalam keadaan tersebut arus naik maka tegangan juga naik.

Analisi Data
Dik : R = 47Ω

V = 1V, 2V, 3V, 4V, 5V, 6V

Dit : I…?

V 1V
Jawab : - I = = = 20 mA (perhitungan) dan 21,1 mA (pengamatan)
R 47 Ω

V 2V
- I = R = 47 Ω = 40 mA (perhitungan) dan 42,5 mA (pengamatan)
V 3V
- I = R = 47 Ω = 60 mA (perhitungan) dan 63,7 mA (Pengamatan)
V 4V
- I = R = 47 Ω = 80 mA (perhitungan) dan 84,9 mA (pengamatan)
V 5V
- I = R = 47 Ω = 100 mA (perhitungan) dan 106 mA (pengamatan)
V 6V
- I = R = 47 Ω = 120 mA (pengamatan) dan 127 mA (pengamatan)

Dik : R = 100 Ω

V = 1V, 2V, 3V, 4V, 5V, 6V

Dit : I…?
V 1V
Jawab : - I = R = 100Ω = 10 mA (perhitungan) dan 10 mA (pengamatan)

V 2V
- I = R = 100Ω = 20 mA (perhitungan) dan 20 mA (pengamatan)
V 3V
- I = R = 100Ω = 30 mA (perhitungan) dan 30 mA (pengamatan)
V 4V
- I = R = 100Ω = 40 mA (perhitungan) dan 40 mA (pengamatan)
V 5V
- I = R = 100Ω = 50 mA (perhitungan) dan 50 mA (pengamatan)
V 6V
- I = R = 100Ω = 60 mA (perhitungan) dan 60 mA (pengamatan)

Dik : R = 220 Ω

V = 1V, 2V, 3V, 4V, 5V, 6V

Dit : I…?
V 1V
Jawab : - I = R = 220Ω = 4 mA (perhitungan) dan 4,54 mA (pengamatan)

V 2V
- I = R = 220Ω = 9 mA (perhitungan) dan 9,09 mA (pengamatan)
V 3V
- I = R = 220Ω = 13 mA (perhitungan) dan 13,6 mA (pengamatan)
V 4V
- I = R = 220Ω = 18 mA (perhitungan) dan 18,2 mA (pengamatan)
V 5V
- I = R = 220Ω = 22 mA (perhitungan) dan 22,7 mA (pengamatan)
V 6V
- I = R = 220Ω = 27 mA (perhitungan) dan 27,3 mA (pengamatan)

Dik : R = 470Ω

V = 1V, 2V, 3V, 4V, 5V, 6V

Dit : I…?
V 1V
Jawab : - I = R = 470 Ω = 2 mA (perhitungan) dan 2,13 mA (pengamatan)

V 2V
- I = R = 470 Ω = 4 mA (perhitungan) dan 4,25 mA (pengamatan)
V 3V
- I = R = 470 Ω = 6 mA (perhitungan) dan 6,38 mA (pengamatan)
V 4V
- I = R = 470 Ω = 8 mA (perhitungan) dan 8,51 mA (pengamatan)
V 5V
- I = R = 470 Ω = 10 mA (perhitungan) dan 10,6 mA (pengamatan)
V 6V
- I = R = 470 Ω = 12 mA (perhitungan) dan 12,8 mA (pengamatan)
Dik : R = 680Ω

V = 1V, 2V, 3V, 4V, 5V, 6V

Dit : I…?
V 1V
Jawab : - I = R = 680Ω = 1,4 mA (perhitungan) dan 1,47 mA (pengamatan)

V 2V
- I = R = 680Ω = 2,9 mA (perhitungan) dan 2,94 mA (pengamatan)
V 3V
- I = R = 680Ω = 4,4 mA (perhitungan) dan 4,41 mA (pengamatan)
V 4V
- I = R = 680Ω = 5,8 mA (perhitungan) dan 5,88 mA (pengamatan)
V 5V
- I = R = 680Ω = 7,3 mA (perhitungan) dan 7,35 mA (pengamatan)
V 6V
- I = R = 680Ω = 8,8 mA (perhitungan) dan 8,82 mA (pengamatan)

Dik : R = 1000Ω

V = 1V, 2V, 3V, 4V, 5V, 6V

Dit : I…?
V 1V
Jawab : - I = R = 1000Ω = 1 mA (perhitungan) dan 1 mA (pengamatan)

V 2V
- I = R = 1000Ω = 2 mA (perhitungan) dan 2 mA (pengamatan)
V 3V
- I = R = 1000Ω = 3 mA (perhitungan) dan 3 mA (pengamatan)
V 4V
- I = R = 1000Ω = 4 mA (perhitungan) dan 4 mA (pengamatan)
V 5V
- I = R = 1000Ω = 5 mA (perhitungan) dan 5 mA (pengamatan)
V 6V
- I = R = 1000Ω = 6 mA (perhitungan) dan 6 mA (pengamatan)

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
- Nilai hambatan berbanding terbalik dengan nilai kuat arusnya. Jika nilai
hambatannya besar, maka nilai kuat arusnya akan kecil. Begitu juga sebaliknya
- Tegangan sebanding dengan kuat arus listrik, dimana semakin besar tegangan maka
semakin besar pula kuat arus yang dihasilkan.
- Hukum ohm adalah perbandingan antara perbedaan potensial antara dua titik dari
konduktor dengan arus listrik I yang melalui konduktor tersebut adalah konstan.
Konstan ini disebut tahanan listrik (hambatan) R.

Saran saran
1. Praktikan sebaiknya memahami materi hukum ohm terlebih dahulu dan menyiapkan
alat alatnya sebelum pratikum.
2. Pratikum sebaiknya lebih berhati hati memperhatikan rangkaian rangkaian pratikum
agar tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi diakibatkan kesalahan rangkaian.
3. Praktikan sebaiknyalebih berhati hati dan teliti dalam pengambilan data dari
multimeter, karena apabila terjadi sedikit kesalahan dalam nilai tegangan atau arus
yang diukur, maka akan sangat berpengaruh terhadap nilai hambatan yang
didapatkan.
4. Praktikan sebaiknya memperhatikan kesehatan diri sendiri. Semua data yang di
dapat dan praktikum akan berjalan lancer jika praktikum dalam keadaan sehat,
sehingga bisa berkonsentrasi serta fokus pada pratikum.

Daftar pustaka
https://www.academia.edu/36199953/A_03_Laporan_Praktikum_Hukum_Ohm_Bagian_1_and
_
https://www.academia.edu/25095609/Laporan_Praktikum_Hukum_Ohm

https://www.studiobelajar.com/hukum-ohm/

Anda mungkin juga menyukai