Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL BOOK REPORT

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA


(Dosen Pengampu: Najwah, M.Pd)

DISUSUN OLEH :
NUR HALIMAH BATUBARA (7181144003)

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REPORT, mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Dosen (Najwah, M.Pd) selaku
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Didalam CRITICAL BOOK REPORT ini penulis mencari kelebihan dan kelemahan
dari buku yang berjudul Kobarkan Kembali Api Pancasila karya Sayidiman Suryohadiprojo.
Dan pembuatan CRITICAL BOOK REPORT ini bertujuan untuk pemenuhan salah satu tugas
KKNI mata kuliah Pendidikan Pancasila sekaligus sebagai bahan perkuliahan.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis juga mengharap kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................1
1.3 Manfaat...................................................................................................................1
1.4 Identitas Buku.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................26
2.1 Ringkasan Buku......................................................................................................3
2.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku............................................................................26
BAB III PENUTUP...........................................................................................................30
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................30
3.2 Saran.......................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................31

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Identitas Buku
Judul Buku : Kobarkan Kembali Api Pancasila
Penulis : Sayidiman Suryohadiprojo
Penerbit : Penerbit Buku Kompas
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 280 Halaman
Lebar buku : 14 x 21 cm
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-979-709-870-4

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan Buku

BAB 1 UMUM

A. Pancasila Jati Diri Bangsa


Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persipan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno mengemukakan pandangan tentang dasar
negara Indonesia yang akan dibangun dan pandangan hidup yang perlu dianut bangsa
Indonesia. Nilai-nilai yang beliau beri nama Pancasila itu kemudian diterima seluruh anggota
dan menjadi Dasar Negara Republik Indonesia yang dicantumkan dalam Undang-Undang
Dasae 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila menggambarkan jati diri bangsa Indonesia karena pancasila adalah
perumusan warisan kebudayaan Bangsa Indonesia. Di dalam pancasila sendiri ada 5 pokok
bahasan yang menjadilkan pancasila sebagai jati diri bangsa, yaitu:
1. Tempat manusia dalam kehidupan.
2. Tujuan hidup.
3. Kebebasan dalam tertib damainya masyarakat.
4. Pancasila dalam bentuk kenegaraan.
5. Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara.
B. Cara Berpikir Pancasila Sebagai Dasar Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa
Pancasila mengandung ajaran yang jauh berbeda dari cara berpikir Barat. Dalam
kenyataanya walaupun cara berpikir barat yang tampak begitu efektif untuk mendatangkan
kemajuan dan kesejahteraan ternyata mengandung kerawanan yang amat membahayakan
seperti munculnya individualism, liberalism dan materialism, kapitalisme, serta
imperiallisme. Sejak semula Bung Karno tidak setuju dengan individualism sebagai landasan
kehidupan bangsa Indonesia. Bagi Indonesia selain ciptaan Tuhan sebagai individu-individu
yang berbeda satu sama lain, manusia juga merupakan bagaian integral dari masyarakat.
Sejak Indonesia merdeka belum ada melakukan usaha serius untuk mengembangkan
cara berpikir pancasila. Dan bisa dikatakan bahwa hingga kini hampir seluruh pendidikan
sekolah dilakukan dengan dasar pemikiran barat. Pancasila hanya sebagai semboyan atau
slogan belaka dihampir seluruh aspek kehidupan Bangsaq Indonesia. Malahan, sikap gotong-
royong yang menjadi cirri khas bangsa ini justru semakin hilang di telan perubahan zaman.
Penting sekali bagi pimpinan Kemdikbud menyadari arti strategis pendidikan budaya
dan karakter, terutama dalam usaha untuk menjadikan Pancasila sebagai kenyataan dalam
kehidupan bangsa Indonesia bukan hanya sekedar semboyan atau slogan. Untuk dapat
melakukan pendidikan budaya dan karakter dengan dasar pancasila. Kemendikbud perlu
melakukan pendalaman bagaimana sebaiknya nilai-nilai pancasila ditransfer menjadi dasar
untuk perbuatan nyata dalam sikap dan perilaku masyarakat dalam politik, ekonomi, sosial,
dan hukum.
C. Reformasi Kedua Sebagai Restorasi Pencasila
Pada bulan Mei 2013 reformasi telah berjalan 15 tahun di Indonesia sejak 1998 ketika
pak Harto lengser keprabon. Reformasi itu didorong oleh perkembangan keadaan di
Indonesia, khususnya yang terjadi sejak akhir tahun 1980-an dengan merajalelanya korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebab itu, Indonesia perlu perubahan untuk mengakhiri

5
kondisi ini. kita perlu reformasi kedua untuk mengoreksi reformasi pertama yang sudah
berjalan 15 tahun dan hanya menguntungkan mereka yang melawab pancasila.
Reformasi kedua bukan hal yang mudah sebab sudah banyak orang Indonesia
diuntungkan dengan kondisi saat ini dan tentu akan membelanya mati-matian. Sebab itu,
strategi perjuangan perlu dilandasi faktor-faktor konkret yang dirasakan keperluannya oleh
mayoritas bangsa.
Reformasi kedua atau restorasi pancasila perlu mendapat dukungan dari seluruh
bangsa dan diperjuangkan segenap rakyat. Namun, memperhatikan sidat manusia dan
masyarakat Indonesia yang sangat dipengaruhi faktor kepemimpinan, maka yang amat
penting adalah bahwa perjuangan ini dipimpin oleh orang-orang yang tepat. Sebab itu,
masalah utama yang kita hadapi adalah menemukan orang yang tepat untuk menjadi Presiden
RI 2014 dengan kepribadian dan wawasannya menggelorakkan semangat dan jiwa bangsa.
D. Visi Indonesia 2030 Harus Menjadi Kenyataan
Yayasan Indonesia Forum (YIF) dengan pembicara Chairul Tanjung memaparkan visi
Indonesia 2030 di hadapan Presiden Susili Bambang Yudhoyono dan lainnya. Menurut
berita, YIF dimotori ISEI. Gagasan imi menggambarkan Indonesia pada tahun 2030 sebagai
ekonomi ke-5 terkuat di dunia, di belakang Tiongkokm India, AS, dan Uni Eropa. Indonesia
akan berpenduduk 285 juta orang dan menghasilkan PDB sebesar 5.100 miliar dollar AS
dengan penghasilan per kapita 18.000 dollar AS.
Mewujudkan visi Indonesia 2030 tergantung dari kepemimpinan yang berkembang di
Indonesia. Kepemimpinan nasional hingga kepemimpinan yang terbawah dan meliputi
segenap aspek kehidupan bangsa. Kepemimpiman nasional harus sanggup memotivasi dan
menginspirasi segenap kepemimpinan lainnya serta seluruh rakyat, dan mengajak mereka
semua dalam persatuan yang kokoh berjuang dengan penuh komitmen dan dedikasi untuk
mencapai tujuan. Kepemimpinan nasional juga harus mampu mengamankan perjuangan
bangsa dari berbagai tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat ditimbulkan oleh pihak-
pihak di luar dan dalam negeri yang tidak setuju dengan terwujudnya visi indonesua 2030.
Kalau hal ini semua dapat kita lakukan, maka visi Indonesia 2030 akan menjadi kenyataan
sekalipun mungkin tidak tepat menurut angka-angka yang dikemukakan YIF.
E. Pancasila Dan Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis bangsa berisi keuletan dan ketangguhan,
yang mampu mewujudkan kekuatan nasional untuk menghadapi dan mengatasi ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar negeri dan dalam negeri, yaitu
secara langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta
pencapaian tujuan nasionalnya.
Ketahanan nasional mempunyai aspek kesejahteraan nasional dan keamanan nasional
yang dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Dalam membangun ketahanan nasional
sejumlah faktor berpengaruh, yaitu lima faktor sosial (ideology, politik, ekonomi, budaya,
dan pertahanan-keamanan) dan tiga faktor alam (geografi, sumber daya dalam, dan sumber
daya manusia).
Prof. Soediman menguraikan bahwa pancasila berbeda dengan cara berpikir barat.
Dalam pancasila tidak ada tempat bagi individualism dan liberalism. Yang terpenting adalah
hubunghan harmonis anatara individu dan masyarakat, anatara individu dan keluarga. Hanya
dengan berpedoman pada nilai-nilai pancasila bangsa Indonesia akan selamat dan mencapai
tujuannya, yaitu mewujudkan masyarakat ang maju, adil, dan sejahtera untuk seluruh bangsa
Indonesia. Maka jelas sekali bahwa hanya pancasila ideology ang cocok bagi bangsa

6
Indonesia yang ingin tetap hidup dalam negara RI. Mewadahi masyarakat yang bersatu, adil,
maju, dan sejahtera. Hal ini penting sekali dalam membangun ketahanan nasional di
Indonesia.

BAB II POLITIK NASIONAL

A. Demokrasi Indonesia
Demokrasi merupakan pengertian universal yang mempunyai makna kekuasaan dan
kedaulatan ada pada rakyat. Namun, dalam setiap bangsa pengertian universal itu diwujudkan
sesuai dengan kepentingan rakyat bagsa itu sendiri karena hendak menggunakan kekuasaan
dan kedaulatan yang ada padanya untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan sebesar-
besarnya bagi dirinya.
Demokrasi Indonesia yaitu kekuasaan dan kedaulatan ada di tangan rakyat, dilakukan
sesuai dengan dasar negara pancasila karena pancasila merupakan kepribadian bangsa
Indonesia. Demokrasi Indonesia yang merupakan perwujudan kedaulatan rakyat dilaksanakan
oleh MPR sebagai penjelmaan rakyat..
B. Pancasila Dan Partai Politik Satu Analisis
Setelah terjadi reformasi di Indonesia pada tahun 1998 kehidupan bangsa sangat
berbelok kearah pandangan hidup barat. Sebagai akibat dari perubahan itu makin menguat
pandangan tentan kebebasan individu yang mutlak seperti yang adala di Barat serta makin
lemahnya sikap perbedaan dalam kesatuan, kesatuan dalam perbedaan. Perubahan itu juga
berdampak pada parpol di Indonesia. Parpol berperilaku sebagai individu yang bebas dan
kuasa penuh tanpa konsiderasi terhadap kesatuan, yaitu kepentingan masyarakat dan bangsa.
Untuk membangun kondisi parpol yang sesuai dengan kepentingan masyarakat dan bangsa
diperlukan syarat utama kembalinya pancasila sebagai dasar negara RI secara nyata. Untuk
itu harusla pertama-tama UUD 1945 dikembalikan pada keadannya yang asli sebelum ada
amandemen.
Setelah UUD 1945 yang asli berlaku kembali, perlu disusun UU parpol yang memuat
sebagai berikut:
1. Kehidupan politik di Indonesia merupakan salah satu cara perjuangan yang bertujuan
membentuk masyarakat Indonesia yang adil-makmur, maju, bahagia, dan sejahtera.
2. Kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dicapai melalui berbagai cara yang didukung
oleh MPR sebagai penjelmaan rakyat.
C. Membangun Desa Sebagai Inti Negara Indonesia Merdeka
Membangun desa sebagai inti Negara Indonesia Merdeka merupakan hal yang sangat
penting untuk diwujudkan. Untuk mewujudkan cita-cita itu penting sekali untuk mengajak
penduduk desa di Indonesia membangun desanya hingga menjadi ekosistem yang tidak kalah
tertata dari kota. Kemajuan hakiki bangsa dan negara hanya tercapai dan terwujud kalau desa-
desa di seluruh nausantara makin maju. Baik desa petani maupun desa nelayan harus dan
dapat kita bangun kalau kita memang sungguh-sunggug hendak memajukan bangsa.
D. Kebangsaan Harus Diperjuangkan
Kebangsaan Indonesia tidak dapat lepas dari dasar negara pancasila yang juga jati diri
bangsa. Itu berarti, kebangsaan Indonesia selalu mengusahakan harmoni dengan bangsa-
bangsa lain untuk meweujudkan umat manusia yang aman damai dan sejahtera lahir batin.
Namun, untuk dapat mewujudkan harmoni dengan bansa lain, bangsa Indonesia harus kuat,

7
maju, dan sejahtera. Bangsa yang lemah, miskin, dan tertinggal akan merangsang bangsa lain
untuk menguasainya dan menjajahnya sebagaimana dialami bangsa Indonesia di masa lalu.
Hal itu dapat terwujud kalau bangsa Indonesia sadar akan karunia Tuhan yang telah
diterimanya secara berlimpah. Karunia Tuhan ini bukan main pentingnya untuk menjadikan
bangsa Indonesia maju, kuat, dan sejahtera. Untuk memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan
sebaik-baiknya bangsa Indonesia harus menumbuhkan kemampuan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju.
E. Nasionalisme Indonesia Yang Maju
Nasionallisme adalah sikap,pikiran, dan perasaan anggota satu bangsa yang
menyatakan keterikatan, hubungan emosional dengan bangsa dan negaranya, disertai harapan
serta usahaa agar bangsa dan negaranya mempunyai tempat terhormat dan menonjol di antara
bangsa lain. Nasionalisme Indonesia tidak bisa dan tidak boleh lepas dari dasar negara RI
pancasila.nasionalisme Indonesia akan tangguh dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
serta mencapai tujuan nasional bangsa selama dilandasi pancasila sebagai dasar negara.
Nasionalisme bisa mempunyai macam-macam muka, dan nasionalisme Indonesia yang benar
dan kuat hanya terwujud apabila dilandasi pancasila.
F. Dengan Semangat Pancasila Memenangkan Perjuangan
Semangat pancasila yang kita gelorakan membawa kita pada kehidupan yang kita
inginkan. Semangat pancasila juga semangat kebangsaan berkehendak yang terbaik bagi
bangsa Indonesia dan seluruh rakyatnya. Semangat pancasila yang menggerakkan niat dan
tekad kuat unuk selalu menghasilkan yang terbaik bagi bangsa seluruhnya.
Dengan seluruh rakyat Indonesia bergelora semangat kebangsaan yang kuat akan
terwujud keinginannya. Orang-orang yang berpikir, bersikap, dan berperilaku berdasarkan
pancasila makin banyak dan makin kuat di segala aspek kehidupan. Sebab itu amat penting
dan amat menentukan bergeloranya semangat pancasila di segala aspek kehidupan bangsa.
Selain itu, kuatnya keyakinan bahwa perjuangan untuk kesejahteraan, keadilan, dan kemajuan
bangsa tak pernah ada akhirnya karena merupakan never ending goal.

BAB III EKONOMI NASIONAL


A. Ketika Ekonomi Tidak Sesuai Dasar Negara
Dilihat dari sudut ekonomi, pancasila sebagai dasar negara RI menghendaki agar
dalam negara RI tumbuh berkembang masyarakat yang sejahtera lahir dan batin disertai
keadilan bagi seluruh bangsa. Itu berarti perkembangan ekonomi harus memungkinkan
seluruh masyarakat menjadi sejahtera. Implikasi dari hal diatas adalah bahwa pengertian
demokrasi dalam pancasila tidak hanya menyangkut faktor politik, yaitu bahwa demokrasi
adalah kekuasaan rakyat Indonesia dalam mengatur negara.
Pancasila menyatakan bahwa paham kebangsaan dan kemanusian, atau nasionalisme
dan internasionalisme, harus berjalan seiring dan harmonis. Bung Karno selalu mengatakan
bahwa nasionalisme Indoneisa berada dalam taman sari internasionalisme. Nasionalisme
bukan sikap kebangsaan yang chauvinis, arogan, sebaliknya internasionalisme bukan paham
yang tidak memberi tempat bagi rasa kebangsaan. Itu berarti bahwa ekonomi menurut
pancasila harus mengusahakan kekuatan ekonomi nasional yang tangguh untuk turut
membangun ekonomi internasional yang adil bagi seluruh bangsa di dunia. Jadi ekonomi
nasional tidak boleh dikorbankan untuk sekedar berpartisipasi memajukan ekonomi global
atau internasional.

8
Jadi, yang dituntut pancasila sebagai dasar negara dalam ekonomi jauh dari terwujud.
Tidak ada kesejahteraan yang tinggi dan merata bagi mayoritas bangsa, tidak ada keadilan
karena hanya segolongan kecil yang hidup dalam ukuran bangsa yang telah maju. Juga
ekonomi nasional tidak menunjukkan ketangguhan. Kekuatan perusahaan Indonesia yang
mempunyai daya saling tinggi di dunia internasional amat sedikit. Itu berarti, kekayaan bumi
dan air Indonesia dumanfaatkan orang asing dari pada rakyat Indonesia sendiri.
B. Diperlukan Sistem Ekonomi Nasional Yang Berpihak Kepada Rakyat
Para pemimpin Indonesia dalam bicaranya, teori, dan bahkan janjinya memang sangat
suka berpihak kepada rakyat, akan tetapi, begitu ia berkuasa, baik mejadi presiden, menteri,
gubernur, bupati, atau wali kota, berbeda praktiknya. Malah, tidak jarang berbagai
keputusannya menimbulkan penderitaan rakyat. Tentu kalau ditanya tentang perbedaan antara
yang dilakukan dan yang dibicarakan sebelum berkuasa, mereka menolak dengan berbagai
alasan karena pada umumnya orang Indonesia cerdas dalam mencari alasan.
Ini semua menunjukkan bahwa para pemimpin di Indonesia kurang komitmen
membangun daya saing ekonomi yang amat berpengaruh pada kesejahteraan rakyat.
C. Manusia Dan Sistem Sama Penting
Kita telah memasuki tahh=un yang akan penuh dengan tantangan berat pada tingkat
nasional dan internasional. Pada tingkat nasional kita akan melakukan pemilihan umum dan
pemilihan presiden RI yang akan besar sekali pengaruhnya bagi Indonesia di masa depan.
Pada tingkat internasional dinamika dan ekonomi yang tinggi di seluruh dunia mempunyai
dampak yang tidak sederhana bagi bangsa Indonesia dan umat manusia.
Menghadapi berbagai tantangan itu adalah sangat penting bangsa Indonesia hidup
dengan sistem tersebut perlu dihasilkan dan digerakkan manusia yang tepat pula. Tidak ada
perdebatan mana yang lebih penting, sistem atau manusia, seperti masih sering terjadi
dimasyarakat intelektual kita. Kita perlu sistem yang tepat agar dapat menentukan pilihan-
pilihan yang sesuai dengan keperluan bangsa dan agar keputusan berdasarkan pilihan itu
dapat berjalan tepat pula. Selama kita menentukan bahwa dasar negara kita pancasila, maka
sistem yang harus ada dan berkembangkan di Indonesia adalah berbagai ketentuan dan aturan
hidup berdasarkan nilai-nilai yang dikandung pancasila.
D. Disiplin Perlu Untuk Membangun Kesejahteraan
Untuk membangun kesejahteraan, baik bagi perseorangan maupun untuk bangsa
secara keseluruhan, disiplin sangat diperlukan. Tidak ada bangsa atau masyarakat yang
sejahtera tanpa disiplin. Makin kuat disiplinnya, makin besar kemampuannya untuk mencapai
tingkat kesejahteraan yang tinggi.
E. Syarat Utama Indonesia Incorporated
Apabila Indonesia ingin menjadi Indonesia incorporated mau terlaksana dan berhasil,
ada dua syarat utama yang mutlak diperlukan, yakni mutu birokrasi dan mutu perusahaan
dengan personelnya yang telah diseleksi ketat dan sifar patriotic setiap unsur masyarakat
yang memperjuangkan yang terbaik bagi Indonesia, khususnya anggota birokrasi pemerintah.

BAB IV BEBERAPA MASALAH SOSIAL BUDAYA


A. Pancasila sesuai dengan sikap budaya Indonesia
Dalam merevitalisasi pancasila yang harus kita lakukan adalah menghidupkan dan
memperkuat sikap budaya Indonesia. Kita harus waspada jangan sampai revitalisasi
disalahgunakan untuk justru membelokkan pancasila sesuai dengan keinginan pihak
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai