NIM : 201851171
Tugas : Parasitologi - Kamis, 20.00
Dosen pengampu : Yulis Adriana, S.Si., M.Farm.
OOKISTA
Berbentuk lonjong, berukuran 11-14 x 9-11 mikron. Ookista mempunyai dinding,
berisi satu sporoblas yang membelah menjadi dua sporoblas. Pada perkembangan
selanjutnya ke dua sporoblas membentuk dinding dan menjadi sporokista.
Masing-masing sporokista tersebut berisi 4 sporozoit yang berukuran 8 x 2 mikron
dan sebuah benda residu. Toxoplasma gondii dalam klasifikasi termasuk kelas
Sporozoasida, berkembang biak secara seksual dan aseksual yang terjadi secara
bergantian.
3. Jelaskan dengan ringkas daur hidup dari toxoplasma gondii beserta gambar !
Jawab :
Daur hidup Toxoplasma Gondii dibagi menjadi dua tahap, yaitu fase aseksual yang
terjadi di dalam sel berinti, dan fase seksual yang terjadi di dalam saluran pencernaan
kucing. Gamet yang telah mengalami pembuahan diperoleh dari reolikasi seksial di
dalam usus halus kucing, dan mengeluarkan ookista ke lingkungan hingga 18 bulan.
Ketika telah tercerna, ookista dan/atau jaringan dengan adanya kista akan pecah dan
menyerang sel sel pada dinding usus, dan sporozoit (yang dilepaskan dari ookista)
atau bradizoit (yang dilepaskan dari jaringan kista) berdiferensiasi menjadi takizoit,
yang merupakan bentuk replikasi versi cepat dari parasit tersebut. Takizooit ini dapat
terdeteksi pada leukosit dari host atau bersirkulasi secara bebas di dalam peredaran
darah.
4. Jelaskan 3 cara infeksi dari Toxoplasma Gondii !
Jawab :
Toksoplasmosis Kongenital
Toksoplasmosis Kongenital muncul ketika infeksi Toxoplasma gondii didapat selama
masa kehamilan. Janin juga dapat terinfeksi melalui plasenta yang menghubungkan
maternal dan fetus dimana Toxoplasma gondii mencapai plasenta selama periode
tertentu pada ibu yang terinfeksi. Risiko infeksi toksoplasma terhadap fetus sangat
berhubungan dengan waktu infeksi maternalnya muncul.
Toksoplasmosis Akuisita
Toksoplasmosis yang didapat selama hidupnya Infeksi pada orang dewasa
Faktor Penyebab:
• Menyentuh tangan-tangan pada mulut anda setelah berkebun, membersihkan
tempat kucing buang air besar, atau apa saja yang bersentuhan dengan feces
kucing
• Memakan daging mentah atau yang kurang masak, terutama daging babi, daging
kambing, atau daging rusa
• Menyentuh tangan-tangan pada mulut setelah kontak dengan daging mentah atau
setengah matang
Infeksi yang dapat terjadi di laboratorium
Pada orang yang bekerja dengan binatang percobaan yang diinfeksi dengan T.
gondii, melalui jarum suntik dan alat laboratorium lain yang terkontaminasi dengan
T. gondii. Wanita hamil tidak dianjurkan untuk bekerja dengan T.gondii yang hidup.
Infeksi dengan T. gondii juga pernah terjadi waktu mengerjakan autopsi.
Makan daging kambing dan sapi yang mentah atau kurang matang bisa kena penyakit
toksoplasmosis karena kambing atau sapi memakan rumput yang terkontaminasi oleh
tinja kucing yg terinfeksi toksoplasma gondii yang dimana daging sapi atau kambing
tersebut sudah terinfeksi toksoplasma gondii. Jika daging sapi atau kambing yang
dikonsumsi manusia tidak dimasak sampai matang maka toksoplasma gondii masih
ada di daging sapi atau kambing tersebut dan dimakan oleh manusia toksoplasma
masuk ke dalam tubuh manusia dan menginfeksi yang menyebabkan penyakit
toksoplasmosis.