BIOLOGI
Oleh :
Kelas: B
Kelompok: 5
Adinda Tri Asrini 200110190157
Muhammad Alif Riza 200110190159
Muhammad Aslam Fauzan 200110190160
Adinda Fauziah Dwi Anggraeni 200110190161
Farras Ahmad 200110190162
Tegar Pribadi Ihsan 200110190163
Helmi Maulana Akbar 200110190164
PENDAHULUAN
membutuhkan tanah yang subur. Biasanya tanah yang subur banyak terdapat
cacing tanah. Faktor pendukung lainnya yaitu lahan tersebut harus terhindar dari
perbandingan habitat antara cacing tanah dan serangga sangat berbeda jauh, yang
Cacing Tanah”, kita bisa lebih mengetahui bagaimana sistem reproduksi dari hama
maupun cacing itu sendiri. Kami mendapatkan kata kunci Lumbricus rubellus, yang
mana salah satu jenis cacing tanah yang banyak dijumpai di sebagian besar
Indonesia.
Manfaat cacing tanah itu sendiri bisa menjadi dekomposer dari sisa-sisa
tumbuhan atau hewan. Dengan begitu, kita dapat mencari tahu bagaimana proses
dekomposer itu bisa terjadi dan bisa menjadi bahan percobaan dalam praktikum.
TINJAUAN PUSTAKA
Cacing tanah (Lumbricus Rubellus) dikenal luas sebagai cacing tanah yang
tidak memiliki tulang belakang (Avertebrata) dan hidup di tanah yang lembab. Pada
klasifikasi biologinya cacing ini termasuk kepada hewan yang beruas ruas,
memiliki ciri seperti bertubuh simetris bilateral, memiliki bentuk yang silindris,
bersegmen ( sekitar 115-200 segmen), dan memiliki lapisan tipis pada permukaan
tubuhnya (Pengetahuan et al., 2014). Ada beberapa jenis cacing tanah yang
Eudrilus engeniae, dan ada beberapa spesies lainnya yang belum ditemukan. Tapi
dari berbagai jenis yang disebutkan, yang sering dijadikan sebagai obat tradisional
adalah jenis cacing rubellus atau yang dikenal sebagai cacing Eropa.
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Clitellata
Ordo : Haplotaxida
Famili : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
kerangka luar, berambut, tubuhya dilindungi oleh kutikula (kulit bagian luar). Tidak
memiliki alat gerak, dan juga tidak memiliki mata. Untuk bergerak cacing
menggunakan otot tubunya,dan walaupun cacing tidak memiliki mata tetapi pada
(hexapoda), dimana badannya tersusun atas tiga bagian yaitu kepala, dada, dan
hewan dengan ciri memiliki jumlah kaki enam (heksapoda). Hal ini didukung pula
oleh Star (2009), serangga merupakan arthropoda yang tubuhnya terbagi atas
kepala, dada dan perut. Kepala mempunyai satu pasang antena dan dada dengan 3
pasang kaki biasanya terdapat 1 atau 2 pasang sayap pada tingkat dewasa.
permukaan luar tubuh inangnya, termasuk dalam lubang-lubang dalam tubuh atau
ruang telinga luar. Kelompok parasit ini juga meliputi parasit yang sifatnya tidak
menetap pada tubuh inang, tetapi datang - pergi di tubuh inang. (Ristiyanto,
parasit internal adalah parasit yang hidup di dalam tubuh organisme atau inang.
Parasit ini dapat hidup di lingkungan intraseluler atau ekstraseluler dalam inang.
Parasit intraseluler hidup di dalam sel tubuh contohnya parasit malaria dalam sel
3.1 Alat
3.2 Bahan
1. Google Classroom
2. Video-video pembelajaran
3. Slide powerpoint
4. Logbook/Modul
2. Menyimak video yang berisi materi dan gambar dari asisten. Lalu mencatat
orang pertama
4.1 Hasil
a. b. Caplak
b.
1. Drone (Pejantan)
2. Queen (Ratu)
3. Worker (Pekerja)
3. Serangga (Gambar 4) 1. Sayap
2. Perut
3. Dada
4. Mata sederhana
5. Mata majemuk
6. Antena
7. Kepala
8. Rahang (Sungut)
9. Kaki
10. Sengat
a. a.2 Faring
a.3 Esofagus
a.4 Crop/tembolok
a.5 Gizzard/lambung
a.6 Usus
b. a.7 Anus
pembuluh)
Parasit merupakan hewan yang hidup di atas atau di dalam binatang lain atau
disebut juga inang. Ilmu yang mempelajari mengenai penyakit atau infeksi yaitu
Endoparasit yaitu parasit yang hidup atau tumbuh didalam tubuh inangnya
contoh dari endoparasit ini adalah cacing gilik dan cacing pita mereka merupakan
yaitu parasit yang hidup atau tumbuh diluar inangnya contohnya adalah caplak
4.2.2 Cacing
rangka serta kaki. Bagian depan cacing disebut anterior sedangkan bagian belakang
cacing disebut posterior, bagian punggung cacing disebut dorsal sedangkan bagian
a. Klasifikasi Cacing
kelas yaitu turbelaria atau bulu getar, trematoda atau cacing hisap, dan
cacing cincin yang memiliki tubuh beruas, tubuhnya ditutupi oleh kutikula,
Sistem pencernaan pada cacing organ yang pertama yaitu mulut, faring,
reproduksi pada cacing bisa dilihat dari jantan dan betina, pada jantan
deferens, lubang jantan pada segmen 15, seminal vesicles yang berfungsi
menerima sperma.
c. Sistem Peredaran Darah Cacing
bagian depan oleh pembuluh darah dorsal dan dialirkan ke bawah melalui
pasang testes kecil, saluran sperma, ductus efferent, ductus defferens, lubang
fertilisasi.
Sistem syaraf pada cacing sistem syarafnya berupa tangga tali dengan
Sistem ekskresi berupa nefridium yang terdiri dari corong bersilia dan
4.2.3 Serangga
jenis, yaitu serangga bersayap contohnya kupu-kupu, kumbang, lebah dan serangga
parasitoid, atau musush alami. Jumlah spesies serangga hampir 80% jumlah spesies
hewan yang ada di Bumi. Pada peternian, sebagian serangga bermanfaat dalam
proses penyerbukan. Namun tidak sedikit pula serangga yang menjadi hama dan
merugikan para petani. Selain itu, ada juga serangga yang bermanfaat sebagai
a. Lebah
Serangga ini tergolong dalam famili Apidae. Koloni lebah terdiri dari tiga
kasta yaitu queen atau ratu lebah, drone atau lebah jantan, dan worker atau
lebah pekerja. Ratu lebah memiliki tugas bertelur dan mebgatur koloni.
pollen, mengambil air, merawat atau memberi makan larva, merawat ratu,
b. Ciri-ciri Lebah
ini dibedakan menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Pada
untuk menangkap serbuk sari yang diperoleh dari bunga. Serbuk sari yang
(Sarwono, 2001).
berupa tiga mata tunggal dan sepasang mata majemuk, memiliki sepasang
terdapat pada bagian atas kepala, berfungsi untuk melihat benda-benda pada
jarak sekitar 1–2 cm. Mata majemuk terdapat di kedua sisi kepala yang
berfungsi untuk melihat benda hingga jarak 140 m. Antena lebah berfungsi
sebagai alat peraba dan peka terhadap rangsangan cuaca dan zat-zat kimia
yang ada disekitarnya. Mulut lebah meliki rahang kuat yang di dalamnya
terdapat lidah berbentuk saluran berbulu lembut dan keras yang berfungsi
dada oloh leher kecil yang terdiri dari kerongkongan dan saluran kelenjar
Kaki tengah ditumbuhi bulu, memiliki duri dan kaki belakang yang lebih
panjang dari kaki lain, dan ujung kakinya terdapat kuku dan gelambir lunak
Segmen kedua ini merupakan bagian yang paling besar. Pada segmen ketiga
1996).
Pada ujung ruas perut lebah terdapat alat penyengat, namun pada jantan
tidak terdapat sengat. Segat lebah merupakan alat yang semulanya tempat
pada sisi kanan dan kiri gembung. Pada lebah ratu, alat reproduksinya
berupa dua buah ovari besar berbentuk buah apel berisi ovariola tertutup.
(Sarwono, 2001)
d. Klasifikasi Lebah
Lebah terdapat 3 tingkatan kasta, yaitu Ratu atau Queen, Drone atau
lebah pejantan, dan Worker atau pekerja. Ratu tugasnya yaitu mengatur
sarang, memberi makan larva, memberi makan ratu dan pejantan, mencari
dorsata, Apis melifera, dan lai-lain. Apis cerana merupakan jenis lebih
merupakan lebah madu eropa yang produksi madunya bisa sampai 30–60
kg per tahun.
V
5.1 Kesimpulan
Parasit merupakan hewan yang hidup diatas atau didalam binatang lain atau
disebut juga inang. Ilmu yang mempelajari mengenai penyakit atau infeksi yaitu
Endoparasit yaitu parasit yang hidup atau tumbuh didalam tubuh inangnya atau
sedangkan ektoparasit yaitu parasit yang hidup atau tumbuh diluar inangnya
rangka serta kaki. Bagian depan cacing disebut anterior sedangkan bagian belakang
cacing disebut posterior, bagian punggung cacing disebut dorsal sedangkan bagian
perut pada cacing disebuat vertral. Cacing juga disebut vermis. Cacing dibagi
menjadi 3 yaitu Plathymintes, Annelida, Nematheminthes. Plathymintes terdapat 3
kelas yaitu turbelaria atau bulu getar, trematoda atau cacing hisap, cestoidea atau
Annelida terdapat 3 kelas yaitu oligocaeta yang memiliki bulu sedikit, polycaeta
bersayap seperti lalat, kutu juga rayap. Serangga merupakan hewan arthropoda
yang memiliki sifat predator, parasitoid, atau musush alami. Jumlah spesies
serangga hampir 80% jumlah spesies hewan yang ada di Bumi. Pada peternian,
pula serangga yang menjadi hama dan merugikan para petani. Selain itu, ada juga
serangga yang bermanfaat sebagai pengendali hama. Contoh dari serangga itu ada
5.2 Saran
Materi yang diberikan cukup jelas dan menarik. Semoga untuk praktikum
selanjutnya materi yang di sampaikan lebih jelas lagi dan tetap konsisten, agar
praktikan lebih tertarik untuk menjalankan praktikum online ini. Juga dalam
penulisan laporan ini, penulis mengharapkan jika terdapat kritik dan juga saran
Hadi, H.M., dkk. 2009. Biologi Insekta Entomologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hanafiah, Zazili. 2001. Komposisi Koloni Lebah Madu (Apis florea andreniformis
Fabr). Jurnal Penelitian Sains, No 9 hal 7-14.
Kusumamihardja, S. 1992. Parasit dan Parasitosis pada Hewan Ternak dan Hewan
Piaraan. Bogor.
Soerodjotanojo. 1996. Membina Usaha Industri Tenak Lebah Madu Apis mellifica.
Jakarta: Balai Pustaka.