Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ISOLASI SOSIAL

A. Masalah Utama
Isolasi Sosial

B. Definisi
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang
karena orang lain mengatakan sikap yang negatif dan mengancam
(Twondsend, 1998).
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang
lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993 dalam Kelliat,
2001).

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan


atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Individu mungkin merasa ditolak, tidak dierima, kesepian dan
tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Stuart and
Sundeen, 2007).

C. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Menyendiri Kesepian Manipulasi
Otonomi Menarik diri Infulsif
Kebersamaan Ketergantungan Narsisime
Saling ketergantungan

1. Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan dengan cara


yang dapat diterima oleh norma-norma masyarakat. menurut Riyardi S &
Purwanto T (2013) respon ini meliputi:
a. Menyendiri
Merupakan respon yang dilakukan individu untuk merenungkan apa
yang telah terjadi atau dilakukan dan suatu cara mengevaluasi diri
dalam menentukan rencana-rencana.
b. Otonomi
Merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan
menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial,
individu, mampu menetapkan untuk interdependen dan pengaturan
diri.
c. Kebersamaan
Merupakan kebersamaan individu untuk saling pengertian, saling
memberi, dan menerima dalam hubungan interpersonal.
d. Saling Ketergantungan
Merupakan suatu hubungan saling ketergantungan antara individu
dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.

2. Respon Maladaptif
Adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah dengan cara-cara
yang bertentangan dengan norma-norma agama dan masyarakat. menurut
Riyardi S & Purwanto T (2013) respon maladaptive tersebut adalah:
a. Manipulasi
Merupakan gangguan sosial dimana individu memperlakukan orang
lain sebagai objek, hubungan terpusat pada masalah mengendalikan
orang lain dan individu cenderung berinteraksi pada diri sendiri.
Tingkah laku mengontrol digunakan sebagai pertahanan terhadap
kegegalan atau frustasi dan dapat menjadi alat untuk berkuasa pada
orang lain.
b. Infulsif
Merupakan respon sosial yang ditandai dengan individu sebagai
subjek yang tidak dapat diduga, tidak dapat dipercaya, tidak mampu
merencanakan, tidak mampu untuk belajar dari pengalaman dan
miskin penilaian.
c. Narsisme
Respon sosial ditandai dengan individu memiliki tingkah laku
egosentris, harga diri yang rapuh, terus menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan mudah marah jika tidak mendapat
dukungan dari orang lain.
d. Isolasi Sosial
Adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.

D. Etiologi
Terjadinya gangguan ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi diantaranya
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu
tidak percaya pada diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah,
pesimis, putus asa terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan,
dan merasa tertekan. Keadaan ini dapat menimbulkan perilaku tidak ingin
berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar
dari orang lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan.

E. Tanda dan Gejala


1. Menyendiri dalam ruangan
2. Tidak berkomuniaksi, menarik diri, tidak melakukan kontak mata
3. Sedih, afek datar
4. Perhatian dan tindakan yang tidak sesuai dengan perkembangan usianya
5. Berpikir menurut pikirannya sendiri, tindakan berulang dan tidak
beermakna
6. Mengekspresikan penolakan atau kesepian pada orang lain
7. Tidak ada asosiasi antara ide satu dengan yang lainya
8. Menggunakan kata-kata simbolik (neologisme)
9. Menggunakan kata-kata yang tidak berarti
10. Kontak mata kurang/tidak mau menatap mata
11. Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka melamun,
dan berdiam diri.

F. Data Mayor dan Data Minor


1. Data Mayor
a. Subjektif:
1) Mengatakan malas
2) Mengatakan orang lain tidak mau menerima dirinya
3) Merasa orang lain tidak selevel
b. Objektif:
1) Menyendiri
2) Mengurung diri
3) Tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain

2. Data Minor
a. Subjektif:
1) Curiga dengan orang lain
2) Mendengar suara-suara
3) Melihat bayanga
b. Objektif:
1) Mematung
2) Mondar-mandir tanpa araah
3) Tidak berinisiatif berhubungan dengan orang lain

G. Pohon Masalah
Halusinasi: Pendengaran

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah
H. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial

I. Intervensi Keperawatan
1. Perhatikan sikap menerima dengan cara melakukan kontak mata yang
sering tapi singkat
2. Perhatikan penguatan positif pada pasien
3. Temani pasien untuk memperlihatkan dukungan selama aktivitas kelmpok
yang mungkin merupakan hal yang menakutkan atau sukar jadi pasien
4. Jujur dan menepati janji
5. Orientasikan pasien pada orang, waktu, tempat sesuai kebutuhannya
6. Berhati-hatilah dengan sentuhan
7. Diskusikan dengan pasien tanda-tanda peningkatan ansietas dan teknik
untuk memutus respon (latihan relaksasi, berhenti berpikir)
8. Berikan penghargaan dan pengakuan tanpa disuruh pasien dapat
berinteraksi dengan orang lain
9. Berikan obat-obatan penenang sesuai program pengobatan pasien.
STRATEGI PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai