Nama : AMIRUDIN Prodi : Hukum Ekonomy Syariah

Npm : 18110027 Semester : 4 A

Pengertian, Macam, Sangsi dan Pembuktian Jarimah Ta’zir
A. Pengertian Jarimah Ta’zir
Menurut bahasa, kata ta’zir merupakan bentuk masdar dari kata “azara” yang artinya menolak dan
mencegah. Maksudnya, karena ia dapat mencegah pelaku agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Sedangkan menurut istilah, ta’zir adalah bentuk hukuman yang tidak disebutkan ketentuan kadar hukumnya
oleh syara’ dan menjadi kekuasaan waliyyul amri atau hakim.Jarimah ta’zir ialah tindak pidana yang
diancam dengan satu atau beberapa macam hukuman.
B. Macam-Macam Jarimah Ta’zir
1. Dilihat dari hak yang dilanggar
a. Jarimah Ta’zir yang Melanggar Hak Allah, adalah semua perbuatan yang berkaitan dengan
kepentingan dan kemaslahatan umum.
b. Jarimah Ta’zir yang Menyinggung Hak Individu, adalah setiap perbuatan yang mengakibatkan
pada orang lain. Misalnya: penghinaan, penipuan, dll.
2. Dilihat dari segi sifatnya
a. Ta’zir karena Melakukan Perbuatan Maksiat, adalah meninggalkan perbuatan yang diwajibkan
dan melakukan perbuatan yang diharamkan. Misalnya: tidak membayar utang, memanipulasi
hasil wakaf, sumpah palsu, riba, menolong pelaku kejahatan, memakan barang-barang yang
diharamkan, dll.
b. Ta’zir karena Melakukan Perbuatan yang Membahayakan Kepentingan Umum, adalah sifat yang
menjadi alasan dikenakan hukuman adalah terdapat unsur merugikan kepentingan umum.
c. Ta’zir karena Melakukan Pelanggaran
3. Dilihat dari segi dalam hukum (penetapannya)
a. Jarimah ta’zir yang berasal dari jarimah-jarimah hudud atau qishas tetapi syarat-syaratnya tidak
terpenuhi atau ada syubhat.
b. Jarimah yang jenisnya disebutkan dalam nash syara’ tetapi hukumnya belum ditetapkan.
c. Jarimah, baik yang hukum dan jenisnya belum ditetapkan oleh syara’.
4. Macam-Macam Sanksi Ta’zir
1. Hukuman Mati
2. Hukuman Jilid (Dera), merupakan pukulan atau cambukan dalam hukum Islam dan hukuman yang
ditetapkan untuk hukuman hudud dan hukuman ta’zir.
3. Hukuman Kawalan (Penjara atau Kurungan)
4. Hukuman Salib, Hukuman salib sudah dibicarakan dalam jarimah gangguan keamanan (hirabah),
dan para fuqaha mengatakan bahwa hukuman salib dapat menjadi hukuman ta’zir.