Anda di halaman 1dari 42

Ilmu Pakan dan Nutrisi Hewan

(7)

Asih Rahayu,drh.,M.Kes.
SELEKSI SAPI UNTUK SAPI POTONG / SAPI PEDAGING /
PENGGEMUKAN / KEREMAN

• Sehat
• Usia masih muda
• Riwayat kesehatan baik
• Untuk bibit : pertumbuhan kelamin normal,
tidak mandul
Ukuran minimal vital statistik sapi potong Bibit
(UMUR MUDA 2-3,5 THN ; DEWASA 4-8THN)
UKURAN BALI ONGOLE MADURA
MUDA / DEWASA MUDA / DEWASA MUDA / DEWASA

JANTAN 112 / 126 128 / 135 110 / 116


TINGGI GUMBA
(CM)

PANJANG BADAN 127 / 134 127 /133 115 / 127


(CM)

LINGKAR DADA 185 / 193 162 / 171 151 / 159


(CM)

BETINA 112 105 / 115 112 / 122 105 / 110


TINGGI GUMBA
(CM)

PANJANG BADAN 116 / 120 122 /132 116 / 126


(CM)

LINGKAR DADA 162 / 169 151 / 162 146 /156


(CM)
BERAT BADAN SAPI
DIUKUR DENGAN CARA :
• Menimbang & menaksir
• Ada beberapa rumus yang dapat dipakai untuk
menaksir berat badan sapi dengan cara meng
ukur lingkar dada sapi kemudian dikonversikan
dalam berat badan
Patokan penentuan BB sapi

a = panjang badan
b =lingkar dada
C = tinggi pundak
•  Rumus Schoorl Denmark
               (LD  +  22)²                BB = Berat Badan (kg)
    BB =         100                      LD = Lingkar Dada (Cm)

• 2.Rumus Schoorl Indonesia


             (LD  +  18)²
    BB =       100         

• 3.Rumus Winter Eropa/Rumus Scheiffer


                (LD)² × PB                       PB = Panjang Badan (Pound)
    BB =         300                             LD = Lingkar Dada (Inchi)

  Ket : 1 Inchi = 2,53 Cm


           1 Pound = 0,454 Kg
• 4.Rumus Winter Indonesia
     (LD)²  ×  PB                PB = Panjang Bada(Cm)
 BB =   10815,15                   LD = Lingkar Dada (Cm)

• 5.Rumus Modifikasi/Rumus Lambourne


               (LD)²  × PB            PB = Panjang Badan (Pound)
 BB =       10840                LD = Lingkar Dada (Inchi)

• rumus Scheiffer dan Lambourne lebih mendekati berat real sapi, domba,
kambing sebenarnya dengan tingkat kesalahan di bawah 10 persen.
Sedangkan rumus Schoorl tingkat kesalahannya mencapai 22,3 persen
• 6. rumus terapan : (Bambang Agus Murtidjo)

BB = Panjang Badan (cm) x Lingkar Dada (cm) x 70


• Perbedaan perhitungan berat badan terjadi karena dipengaruhi :
gelisah (stress), banyak makan, banyak minum atau usai defekasi, akibat
buruk perlakuan dan pengangkutan
dapat menyebabkan susut tubuh 5-10%.

7. Berdasar tabel : Balai Veteriner Lampung 2014. Tabel BB sapi bali


berdasarkan lingkar dada :
Contohnya :
Jika lingkar dada sapi berdasarkan hasil pengukuran adalah 166 cm , maka BB
adalah 269 kg.
Caranya  : dilihat pada kolom vertikal paling kiri angka 160 dan baris paling
atas pada angka 6 kemudian ditarik garis penghubungnya maka akan
didapatkan angka 269
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
190 388 394 400 405 411 417 423 428 434 440
180 335 341 346 351 356 361 367 372 377 383
170 287 392 297 301 306 311 316 321 325 330
160 244 248 252 256 261 265 269 274 278 283
150 205 208 212 216 220 224 228 232 236 240
140 170 173 176 180 183 187 190 194 197 201
130 139 142 145 148 151 154 157 160 163 166
120 112 114 117 119 122 125 128 130 133 136
110 88 90 93 95 97 100 102 104 107 109
100 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86
90 51 53 54 56 58 59 61 63 65 66
80 37 38 40 41 42 44 45 47 48 50
70 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36
60 17 18 19 19 20 21 22 23 24 25
50 10 11 12 12 13 13 14 15 16 16
40 6 6 6 7 7 8 8 9 9 10
Menaksir umur sapi
1. Metode gigi :
 pertumbuhan, penggantian dan keausan
 Periode gigi sapi : periode gigi susu, periode
gigi tetap, periode aus
• Sapi yang mempunyai gigi susu semua pada
rahang bawah, mempunyai umur sekitar kurang
dari 1,5 tahun
• Sapi yang memiliki gigi tetap sepasang pada
rahang bawah, mempunyai umur sekitar 2 tahun
• Sapi yang mempunyai gigi tetap dua pasang
pada rahang bawah mempunyai umur sekitar 3
tahun
• Sapi yang memiliki tiga pasang gigi tetap pada
rahang bawah mempunyai umur sekitar 3,5
tahun
• Sapi yang mempunyai gigi tetap lengkap (4
pasang) mempunyai umur sekitar 4 tahun
• Sapi yang mempunyai gigi tetap lengkap, tapi
25 % bagian telah aus mempunyai umur
sekitar 6 tahun
• Gigi tetap bagian yang aus 50 %, mempunyai
umur sekitar 7,5 tahun
• Gigi tetap aus 75 % bagian, mempunyai umur
sekitar 8 tahun
• Semua gigi tetap sudah aus, mempunyai umur
di atas 8 tahun
2. Metode lingkar tanduk :
 perhitungan berdasarkan pada tumbuhnya
tanduk dan pertumbuhan selanjutnya setelah
gigi susu rahang bawah berganti semua.
 pedoman penentuan umur berdasarkan
kondisi tanduk dan cincin pada tanduk sbb :
• jika bakal tanduk terasa agak menyembul dan
keras saat diraba, umur pedet diperkirakan
sekitar 1 bulan
• jika tanduk sudah mulai tumbuh sekitar 3 cm,
diperkirakan umur pedet sekitar 5 bulan
• jika tanduk sapi tumbuh sekitar 10 cm
diperkirakan umur sapi sekitar 1 tahun
• jika tanduk tumbuh sekitar 15 cm,
diperkirakan umur sapi sekitar 1,5 tahun
• jika muncul 1 cincin pada tanduk
diperkirakan umur sapi sekitar 3 tahun
• diatas usia 3 tahun akan terbentuk satu
cincin setiap tahunnya, misalnya sapi
dengan 6 cincin pada tanduk
diperkirakan berumur 8 tahun.
• Sejak usia 6 bulan secara normal tanduk
akan tumbuh dan secara bertahap akan
terlihat lingkaran lingkaran
• Sapi betina dewasa secara normal
beranak 1tahun sekali banyaknya
lingkaran + 4 tahun
• Sapi jantan  banyaknya lingkaran + 5
tahun
• Taksiran metode tanduk hanya dapat
dilakukan untuk sapi dewasa
• Perlu dilengkapi dengan metode gigi
Makanan sapi potong
• Pemberian pakan yang ekonomis & secara teknis memenuhi
persyaratan dilandasi :
1. Kebutuhan hidup pokok :
o Mutlak dibutuhkan dalam jumlah minimal, bila tidak terpenuhi
 mengambil nutrisi di dalam jaringan tubuhnya  malnutrisi
2. Kebutuhan pertumbuhan :
o Untuk memproduksi jaringan & menambah berat tubuh
( setelah kebutuhan pokok terpenuhi)
3. Kebutuhan reproduksi :
o Untuk kebuntingan  perlu nutrisi untuk memproduksi
hormon reproduksi
Klasifikasi makanan sapi potong
1. Pengganti makanan pedet :
 Untuk anak sapi usia 1-16 minggu (sebagi ganti susu induk)
2. Makanan sapi dara :
 Untuk sapi usia 16 – 48 minggu
3. Makanan sapi dewasa :
 Untuk sapi usia 48 minggu hingga saat dipotong
4. Makanan sapi masa kering :
 Untuk sapi yang sedang bunting
5. Makanan sapi betina bibit
6. Makanan sapi jantan pemacak
Dasar penyusunan makanan sapi potong

A. BAHAN BAKU Bahan baku makanan:


1. Hijauan kering • Tersususun atas : kadar air,
2. Hijauan segar ptotein, lemak, SK,
3. Silage BETN,Abu
4. Sumber energi
5. Sumber protein
6. Sumber mineral
7. Sumber vitamin
8. additive • ENERGI
CONTOH : KOMPOSISI MAKANAN TERNAK DI INDONESIA
(Hari Hartadi, Ilmu Makanan Ternak Dasar,1982)

Tabel 1
DASAR BAHAN KERING
BAHAN MAKANAN BK TDN DE ME Nem Neg
(%) (%) (Mcal) (Mcal) (Mcal) (Mcal)

Makanan Kasar: 40,0 45,3 1,96 1,61 0,96 0,03


RUMPUT BENGGALA
SEGAR
RUMPUT GAJAH 28,0 54,0 2,38 2,00 0,98 0,15
SEGAR
JERAMI JAGUNG 28,2 59,6 2,63 2,15 1,28 0,64
SEGAR
DAUN LAMTORO 29,1 63,1 3,30 2,70 1,71 1,10
SEGAR
Makanan Sumber 86,0 78,0 3,47 2,85 1,74 1,13
Protein:
BUNGKIL KELAPA
KERING
Lanjutan Tabel 1

DASAR BAHAN KERING


BAHAN MAKANAN BK TDN DE ME Nem Neg
(%) (%) (Mcal) (Mcal) (Mcal) (Mcal)

Makanan Sumber 86,0 69,5 3,08 2,83 1,22 0,58


Energi :
GABAH PADI KERING
BERAS 86,0 84,0 3,70 3,58 1,86 1,24
BEKATUL PADI 86,0 87,6 3,92 3,32 2,14 1,41
TETES 77,2 96 4,23 3,12 2,57 1,57
BIJI SORGUM 86,0 78,4 3,70 3,04 1,86 1,24
BIJI GANDUM 86,0 88,0 3,88 3,18 2,15 1,42
POLARD 86,0 69,9 3,18 2,91 1,56 0,99
(DEDAK GANDUM)
BIJI JAGUNG 86,0 89,9 3,82 3,13 2,11 1,39
B. KEBUTUHAN NUTRISI :
• pedoman berdasar :
 Berat Badan
 percepatan pertambahan berat badan

 LIHAT TABEL BERIKUT


KEBUTUHAN NUTRISI SAPI POTONG
Berdasarkan Berat Badan dan percepatan pertambahan Berat Badan

KEBUTUHAN ZAT GIZI UNTUK HIDUP POKOK & PERTUMBUHAN :


PEDET &SAPI MUDA JANTAN TABEL 2

Berat (kg) Tambahan Makanan Makanan TDN(%) NEm NEg


berat(kg) BK(kg) Kasar(%) Mcal/kg Mcal/kg
100 0,00 2,10 100 55 - -
0,70 2,70 55 70 1,60 1,00
1,10 2,70 15 86 2,07 1,37
150 0.00 2,80 100 55 1,17 -
0,70 3,90 55 70 1,60 1,00
1,10 3,70 15 86 2,07 1,37

200 0,00 3,50 100 55 1,17 -


0,70 5,70 75 64 1,40 0,78
1,10 4,00 15 86 2,07 1,37
Berat (kg) Tambahan Makanan Makanan TDN(%) NEm NEg
berat(kg) BK(kg) Kasar(%) Mcal/kg Mcal/kg
250 0,00 4,10 100 55 1,17 -
0,90 6,20 50 72 1,64 1,02
1,30 6,00 15 86 2,07 1,37
300 0,00 4,70 100 55 1,17 -
0,90 8,10 60 70 1,56 0,95
1,30 7,10 15 83 1,98 1,31

350 0,00 5,30 100 55 1,17 -


0,90 8,00 50 72 1,64 1,02
1,30 8,00 15 83 1,98 1,31
400 0,00 5,90 100 55 1,17 -
1,00 9,40 50 72 1,64 1,02
1,30 8,60 15 86 2,07 1,37
450 0,00 6,40 100 55 1,17 -
1,00 10,30 50 72 1,64 1,02
1,30 9,30 15 86 2,07 1,31

biasa intensif
Dari : NRC Nutrient Requirements of Beef Cattle,1976
KEBUTUHAN NUTRISI SAPI POTONG
Berdasarkan Berat Badan dan percepatan pertambahan Berat Badan

KEBUTUHAN ZAT GIZI UNTUK HIDUP POKOK & PERTUMBUHAN :


PEDET &SAPI MUDA BETINA TABEL 3

Berat (kg) Tambahan Makanan Makanan TDN(%) NEm NEg


berat(kg) BK(kg) Kasar(%) Mcal/kg Mcal/kg
100 0,00 2,10 100 55 1,70 -
0,50 3,00 75 61 1,32 0,70
0,70 2,90 55 69 1,56 0,95
150 0.00 2,80 100 55 1,17 -
0,50 4,10 75 61 1,32 0,70
0,70 4,00 55 69 1,56 0,95

200 0,00 3,50 100 55 1,17 -


0,30 5,40 100 55 1,17 0,50
0,70 6,00 75 64 1,40 0,87
Berat (kg) Tambahan Makanan Makanan TDN(%) NEm NEg
berat(kg) BK(kg) Kasar(%) Mcal/kg Mcal/kg
250 0,00 4,10 100 55 1,17 -
0,30 6,40 100 55 1,17 0,50
0,70 5,80 60 72 1,64 1,02
300 0,00 4,70 100 55 1,17 -
0,30 7,40 100 55 1,56 0,95
0,70 6,60 60 72 1,98 1,31

350 0,00 5,30 100 55 1,17 -


0,30 8,20 100 55 1,17 0,50
0,70 6,60 60 72 1,64 1,02
400 0,00 5,90 100 55 1,17 -
0,30 9,10 100 55 1,17 0,50
0,50 8,50 75 64 1,40 0,78
450 0,00 6,40 100 55 1,17 -
0,20 8,70 100 55 1,17 0,50
0,80 9,10 40 75 1,72 1,10

Dari : NRC Nutrient Requirements of Beef Cattle,1976


C. MAKANAN UNTUK PERTUMBUHAN & PENGGEMUKAN

• Secara umum diketahui • Kapan ternak tsb meningkat BB >


dengan mengukur kenaikan 1kg / hari dan kapan meningkat
BB < 1 kg /hari ?
berat badan
• Kenaikan berat badan
diukur secara berkala (hari,
minggu, bulan)
• Contoh BB 300 kg, • Cepat  pubertas
membutuuhkan waktu 100 • Lambat  dewasa tubuh telah
hari untuk menaikkan BB tercapai
nya hingga 400 kg  • Semakin tua usia  penurunan
kadar air, penambahan kadar
kenaikan rata rata setiap
lemak, penurunan kadar protein,
hari = (400-300) kg :100 penurunan kadar abu  kenaikan
hari =1 kg / hari energi
• Secara umum pertumbuhan ternak sapi ditentukan
oleh takaran pemberian pakan  pakan cukup 
pertumbuhan optimal
• Pakan bukan faktor satu satunya yang
mempengaruhi komposisi tubuh. Faktor penentu
utama komposisi tubuh adalah faktor genetik dan
jenis kelamin
• Dalam memperhitungkan penyusunan pakan untuk
sapi potong, sesuai dengan NRC (National Research
Council) digunakan : standar energi dengan takaran
yang berbeda berdasarkan pertambahan berat
badan per hari dan berat badan sapi
• Dalam standar kebutuhan zat gizi untuk
makanan sapi potong yang bertumbuh atau
digemukkan, NRC membagi kebutuhan energi
tercerna (NE) menjadi NEm (Energi hidup
pokok) dan energi untuk pertambahan berat
badan (NEg)
• Dapat dihitung penyusunan makanan sapi
potong yang ekonomis sekaligus memenuhi
persyaratan teknis berdasar tujuan pemberian
pakan : penggemukan biasa, penggemukan
intensif, ternak sapi potong bibit
D. MINERAL UNTUK SAPI POTONG :

• Merupakan salah satu zat yang mempunyai pengaruh terhadap kualitas


pakan
• Peran mineral : pertumbuhan, reproduksi  metabolisme protein &
energi serta biosintesa zat nutrisi esensial

• Pembentuk tulang, gigi, jaringan keras


• Mempertahankan keadaan koloidal dari beberapa senyawa dalam tubuh
• Memelihara keseimbangan asam basa dalam tubuh
• Menjaga permeabilitas membran sel
• Keseimbangan ion dalam tubuh
• Aktivator enzim
• Komponen sistim enzim, darah
• Meningkatkan kepekaan saraf dan otot
KEBUTUHAN MINERAL Ca DAN P UNTUK PERTUMBUHAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG

BERAT Tambahan Ca (%) P (%) Tambahan Ca (%) P (%)


(kg) berat (kg) berat (kg)
100 0,70 0,88 0,64 0,50 0,65 0.55
1,10 1.22 0,88 0,70 0,84 0,85
150 0,70 0,54 0,54 0,50 0,52 0,47
1,10 0,94 0,72 0,70 0,63 0,53
200 0,70 0,50 0,46 0,30 0,36 0,36
1,10 0,77 0,61 0,70 0,48 0,45
250 0,90 0,53 0,49 0,30 0,36 0,36
1,30 0,68 0,56 0,70 0,47 0,44
300 0,90 0,45 0,41 0,30 0,36 0,36
1,30 1,59 0,50 0,70 0,42 0,41
350 0,90 0,43 0,40 0,30 0,36 0,36
1,30 0,50 0,46 0,70 0,37 0,37
400 1,00 0,40 0,39 0,30 0,36 0,36
1,300 0,47 0,44 0,50 0,36 0,36
450 0,90 0,37 0,37 0,20 0,36 0,28
1,30 0,44 0,43 0,80 0,36 0,36
Keterangan:
• Tabel menurut NRC
• Jantan :
• Betina :

• Manfaat pemberian mineral :


1. Mempercepat pertumbuhan
2. Mempercepat pertambahan berat
3. Meningkatkan kesuburan
4. Menghindari cacat lahir
5. Meningkatkan immunitas
6. Menghindari defisiensi mineral
Defisiensi mineral
Calcium Phospor
• Pertumabuhan terhambat, • Lemah, kurus,pertumbuhan
tidak ada pertambahan berat terhambat
• Gangguan pertumbuhan • Memakan segala benda
tulang & gigi asing
• Kelumpuhan • Tulang rapuh, kaku sendi,
• Cacat pedet kaki bengkok
• Kemajiran • Gangguan birahi
• Gangguan proses pembekuan • kemajiran
darah
• Gangguan saraf & otot
Magnesium Zincum

 Gangguan pertumbuhan  Gangguan kulit, gatal, bulu


tulang , gigi rontok, kusam kemerahan
 Gangguan penglihatan  Gangguan persendian
 Keguguran, kemajiran  Berat badan turun
 Lemah otot  Gangguan birahi,dewasa
 Kejang, mulut berbusa, kelamin lambat, kemajiran
lumpuh
Kalium Natrium

 Nafsu makan kurang


 Gangguan fungsi jantung,  Berat badan turun
ginjal  Kurus, lemah, lesu
 Menggigil,
 kehilangan keseimbangan
Chlorida Mangan
 Bulu kusam  Gangguan pertumbuhan
 Menjilat tanah  Pertumbuhan tulang
 Lemah, menggigil abnormal
 Denyut jantung tak terartur  Gangguan birahi, kemajiran
 Kematian mendadak
Iodium Ferrum

 Pembesaran kelenjar tiroid • Pertumbuhan terhambat


 Gangguan pertumbuhan • Pucat
 Keguguran • lemah,lesu
 kemajiran

Cuprum :
 Gangguan pertumbuhan
 Gangguan fungsi jantung
 Cacat
Pencegahan defisiensi mineral
MINERAL BLOCK MINERAL POWDER
• Mineral yang dipadatkan • Berupa premix
menjadi seperti batu • 2 % dari Bahan Kering (BK),
• Diletakkan atau dicampurkan dalam
digantungkan dekat tempat konsentrat
makan KOMBINASI MINERAL
PREMIX & BLOCK :
Penggunaan urea dalam pakan
Pemberian NPN (Non Protein Nitrogen) Takaran :
• Diberikan dalam batas • Tidak boleh lebih dari ½ 5
tertentu dari jumlah pakan BK
• untuk membantu • Tidak boleh lebih dari 20
pembentukan AA esensial gram / 100kg BB sapi
potong dewasa
• Harus diimbangi dengan
penggunaan bahan baku
konsentrat yang kaya KH
(bekatul, beras dll)
MENYUSUN RANSUM SAPI POTONG
BB sapi jantan: 200 kg
Bahan Baku Makanan : rumput benggala, bekatul, bungkil kelapa
SUSUNAN KOMPOSISI MAKANAN UNTUK PENGGEMUKAN BIASA :
• lihat TABEL 1 dan 2 :
1. Makanan Kasar BK = 3,5 kg + ( 75%x5,70) = 7,775 kg Rumput
benggala yang dibutuhkan = 100/40 x 7,775 kg = 19,445 kg
2. Makanan Kasar BK dan TDN yang tersedia : BK rumput
benggala = 7,775 TDN rumput benggala =
7,775 x 45,3/100 = 3,522 kg
3. Kekurangan Makanan BK dan TDN:
BK = (3,50kg+5,70) – 7,775 kg = 1,425 kg
TDN = (3,50 kg x 55/100) + (5,70kg x 75/100 x
64/100) – 3,522 kg = 1,139 kg
4. Kekurangan akan dipenuhi dengan bahan baku
bekatul dan bungkil kelapa Prosentase
kekurangan = 1,139/1,425 x 100% = 79,93%
1,93%
TDN bekatul 87,6%

Prosentase kekurangan +
79,93%

7,67%
TDN bungkil kelapa 78%

= 9,60%
• BK bekatul = 1,93/9,60 x 1,425 kg = 0,30 kg
• BK bungkil kelapa = 7,67/9,60 x 1,425 kg = 1,125 kg
• Bekatul yang dibutuhkan = 100/86 x 0,30 kg = 0,35
kg
• Bungkil kelapa yang dibutuhkan = 100/86 x 1,125 kg
= 1,30 kg
5. Jadi komposisi makanan sapi jantan berat 200 kg
untuk penggemukan biasa :
19, 44kg rumput benggala + 0,35kg bekatul padi +
bungkil kelapa 1,30 kg
TUGAS
• Buatlah ransum sapi jantan dengan Berat
Badan 200 kg untuk penggemukan intesif,
dengan bahan baku rumput benggala, bekatul
padi dan bungkil kelapa !

Anda mungkin juga menyukai