PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui cara menghitung Rasio
2. Untuk mengetahui cara menghitung Proporsi
3. Untuk mengetahui cara menghitung Rates (tingkat)
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah tentang beberapa ukuran dasar teknik analisa
demografi ini adalah untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan beberapa
ukuran dasar teknik analisa demografi sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Demografi.
Bab 2
PEMBAHASAN
1. Rasio
Rasio adalah bilangan yang menyatakan nilai relati f antara dua
bilangan. R a s i o j u g a b i s a d i a r ti k a n s e b a g a i p e r b a n d i n g a n a n t a r a
d u a b i l a n g a n y a n g ti d a k s a l i n g tergantung yang digunakan untuk
menyatakan besarnya suatu kejadian. Artinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam
suatu perbandingan terhadap jumlahyang lainnya. besarnya rasio ini dapat
dinyatakan dalam bentuk persepuluh, perseratus, atau perseribu.
Sebagai contoh, rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah
penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang berada di suatu wilayah pada
suatu waktu tertentu.
2. Proporsi
Proporsi adalah bilangan yang menyatakan nilai relatif hasil perbandingan dari
dua bilangan (pembilang dan penyebut), dengan pembilang merupakan bagian dari
penyebut........... Biasanya dinyatakan dalam per seratus (persen) atau per seribu.
12
=1,5
8
atau 1,5 murid laki-laki dibanding dengan seorang murid perempuan. Agar
tidak terjadi pecahan desimal, angka ini dapat dikalikan dengan 100, sehingga
dapat dikatakan bahwa kelas tersebut mempunyai perbandingan jenis kelamin
150 laki-laki dibanding dengan 100 perempuan.
Kalau jumlah murid laki-laki kita nyatakan simbul a, dan jumlah murid perempuan
dengan simbul b, maka perbandingan jenis kelamin dapat ditulis dengan rumus:
a
Rasio Jenis Kelamin = × 100
b
Apabila jumlah murid laki-laki dibagi oleh seluruh murid di kelas tersebut,
maka hasilnya adalah proporsi murid laki-laki di kelas tersebut. Dari contoh di atas
12
=0,6
20
Ini berarti bahwa murid laki-laki jumlahnya 0,6 dari seluruh murid di kelas
bilangan 100, maka proporsi tersebut menjadi persentase. Dalam contoh di atas
dapat dikatakan bahwa 60 persen dari seluruh murid di kelas tersebut adalah laki-
a
Persentase murid laki-laki = ×100
a+b
yang terdapat dalam Tabel 5.1. Dalam masing-masing rasio tersebut perlu
diukur, karena rasio jenis kelamin (sex ratio), ini dapat berarti bermacam-macam:
(Palmore, 1971:3).
2
Secara umum, tingkat (rates) tersebut didefinisikan sebagai berikut:
atas. Sebagai misal, kita menghitung tingkat kematian (mortality) untuk periode
satu tahun. semua penduduk yang hidup dalam seluruh tahun tersebut
mempunyai resiko meninggal. Kelompok penduduk ini digunakan sebagai
meninggal sebelum akhir tahun, tidak mempunyai resiko kematian untuk seluruh
tahun, begitu juga bayi-bayi yang lahir pada pertengahan tahun atau sebelumnya.
Bagi penduduk yang pindah ke wilayah tersebut beberapa tahun sebelum akhir