Anda di halaman 1dari 3

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PEROKOK AKTIF

DIWILAYAH KOTA GORONTALO

1.1 Latar Belakang


Perokok aktif merupakan orang yang merokok secara aktif atau terus-

menerus. Populasi perokok di Provinsi Kalimantan Tengah adalah 26,5%.

Rokok mengandung bahan beracun dan berefek candu. Adanya tar dan

radikal bebas dari asap rokok dapat menyebabkan hemolisis eritrosit.

Asap rokok mengandung sekitar 4000 senyawa kimia seperti karbon

monoksida, karbon dioksida, fenol, amonia, formaldehid, piren, nitrosamin,

nikotin, dan tar yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Asap rokok juga

terdiri dari berbagai oksidan dan radikal bebas yang bisa merusak lipid,

protein, deoxyribonucleic acid (DNA), karbohidrat serta berbagai biomolekul

lainnya.

Merokok merupakan salah satu faktor resiko dari berbagai penyakit

jantung, hipertensi, inflamasi, stroke, kelainan pembekuan darah, dan juga

penyakit pernafasan. Merokok juga mempercepat patogenesis dari berbagai

penyakit keganasan, misalnya keganasan paru, pankreas, payudara, hati, dan

ginjal.

Dalam penelitian beberapa tahun terakhir, dikemukakan bahwa merokok

juga dapat memengaruhi komponen-komponen darah. Misalnya,pengaruh

rokok pada jumlah sel darah putih (leukosit) yang menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan sel darah putih pada perokok daripada bukan perokok.

Merokok juga diduga dapat berpengaruh pada komponen darah lainnya,

misalnya eritrosit, trombosit, hemoglobin, dan sebagainya.

1
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai gambaran kadar.

Hubungan antara perokok aktif dengan kadar hemoglobin yaitu bahwa

Berdasarkan jumlah rokok yang dihisap setiap hari diperoleh hasil

hemoglobin rendah paling banyak ditemukan pada orang yang merokok >20

batang/hari dengan jumlah 2 orang (7,1%). Hal ini menunjukkan bahwa

semakin banyak rokok yang dihisap setiap harinya maka memungkinkan

semakin banyak asap rokok yang dihirup. yang mengandung

Karbonmonoksida selama 9 jam/hari menyebabkan penurunan kadar

hemoglobin. Gas karbonmonoksida (CO) bersifat toksis yang berlawanan

dengan oksigen dalam transport maupun penggunaannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai gambaran kadar hemoglobin pada perook

aktif diwilayah kota gorontalo.

1.1 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran

kadar hemoglobin pada perokok aktif diwilayah kota gorontalo?

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar

hemoglobin pada perokok aktif di wilayah kota gorontalo

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Peneliti

2
a) Untuk menambah wawasan serta pengetahuan peneliti terkait dengan

Bagaimana gambaran kadar hemoglobin pada perokok aktif di wilayah

kota gorontalo?

b) Menambah kreatifitas peneliti dalam pemeriksaan gambaran kadar

hemoglobin pada perokok aktif

2. Manfaat Untuk Masyarakat

a) Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana informasi kepada

masyarakat khususnya kepada perokok aktif agar dapat lebih rutin

dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.

b) Sebagai sarana informasi tentang bahaya merokok bagi Masyarakat

dapat mengetahui kadar normal hemoglobin dalam tubuh pada pasien

perokok aktif.

3. Manfaat Untuk Institusi

Sebagai sarana informasi yang dapat menjadi bahan pembelajaran dan

referensi bagi kalangan yang akan melakukan penelitian lebih lanjut

dengan topik yang berhubungan dengan judul penelitian di atas dan

sebagai bentuk karya dari mahasiswa D-III Analis Kesehatan yang

dipersembahkan untuk STIKES Bina Mandiri Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai