Anda di halaman 1dari 4

Nama : Devika Rahma Damayanti Yusuf

Kelas : XI MIA 4

No. Absen : 12

Teks Ulasan Novel “It Happened to Nancy”


Identitas Novel

Judul novel : It Happened to Nancy (Itu Terjadi pada Nancy)

Penulis :-

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Jenis buku : Fiksi

Tahun terbit : 2005

Tempat terbit : Jakarta

Tebal halaman : 295 halaman

Novel ini merupakan sebuah kisah yang diambil dari kisah nyata dari seorang remaja
yang berumur 14 tahun. Nancy namanya. Ia menderita HIV (Human Immunodefiency Virus)
yang selanjutnya berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Karena daya tahan tubuhnya yang sudah lemah sejak ia lahir penyakit ini cepat sekali
diketahui. Tidak butuh waktu 5 tahun untuk tahu bahwa ia menderita penyakit HIV-AIDS,
melainkan hanya sekitar 5 bulanan. Perjuangan hidupnya begitu berat setelah ia didiagnosa
mengdap HIV. Virus ini memang sangat membahayakan bagi manusia dan kelak akan
berkembang menjadi AIDS yang hingga saat ini belum diketahui cara penyembuhannya.
Novel ini sendiri merupakan diary dari Nancy yang dituliskannya saat ia masih hidup. Novel
ini merupakan kisah nyata dari seorang remaja yang berjuang keras melawan HIV/AIDS.

Pada suatu hari Nancy dan sahabatnya El, Red dan, Dorie akan pergi untuk
menyaksikan konser pertama kalinya. Nancy sangat senang sekali. Saat melihat konser itu
adalah saat pertama kali ia bertemu dengan Collin. Mereka bertemu saat sedang ada
kaekacauan dalam konser. Penyakit asma Nancy kambuh lalu Collinlah yang telah
menyembuhkannya. Sejak saat itu Collin seringkali menelfon Nancy untuk menanyakan
kabarnya. Menurut Nancy saat ia belum mengetahui segalanya, ia mengira bahwa Collin
adalah seorang lelaki yang hebat, karena bisa mendapat beasiswa penuh di kampusnya.
Mereka mempunyai kesamaan yaitu mereka sama-sama broken home. Nancy seringkali
menceritakan tentang kedua orang tuanya kepada Collin ketika mereka bertemu.

Nancy jatuh cinta untuk pertama kalinya. Remaja berumur 14 tahun ini telah dibuat
kasmaran oleh Collin. Hingga pada suatu hari Collin datang ke rumah Nancy dan memaksa
Nancy untuk melakukan hubungan seks. Nancy berusaha untuk mengusir dan melarikan diri
namun ia tidak bisa. Pada keesokan harinya Nancy berharap Collin menelfonnya dan
berharap bahwa Collin akan meminta maaf. Namun, ternyata setelah kejadian itu Collin
benar-benar menghilang. Nancy bahkan tidak tahu Collin tinggal dimana. Nancy merasa
terbodohi. Dan akhirnya ia berusaha mencari Collin. Ian menelfon universitas yang menjadi
tempat kuliah Collin. Tapi ternyata tidak ada mahasiswa yang bernama Collin. Nancy juga
sempat berkunjung ke asrama Collin, namun benar-benar tidak ada orang yang bernama
Collin. Nancy merasa terbodohi. Ia sangat menyesal sekali. Ia sangat gemetar ketika masuk di
kamar ibunya, karena tepat disitulah tempat Collin memaksa ia untuk melakukan hubungan
seks.

Nancy sangat depresi. Ia merasa jiwanya telah mati. Ia merasa tak sanggup lagi untuk
menjalani hidupnya. Ia selalu mengingat kejadian itu dan juga mengingat Collin. Hingga
akhirnya ia menceritakan kejadian itu kepada ibunya. Setelah ibunya mengetahui kejadian
itu, sang ibu mengajak Nancy pergi ke gereja untuk berdo’a dan meminta tanggapan kepada
pendeta. Nancy merasa lega karena ia telah diberikan saran agar tetap menjalani hidup
dengan normal.

Saat ulang tahunnya yang ke-15, ia jatuh cinta kepada sahabat kecilnya yang bernama
Lew. Ia merasa bahwa lew adalah sosok pria dewasa yang bisa menjaganya tidak seperti
Collin. Akhirnya mereka pun berpacaran dengan sehat. Nancy merasa kesakitan hari demi
hari. Ia seringkali tidak masuk sekolah karena sakit. Hingga akhirnya pada bulan Agustus,3
bulan setelah hari ulang tahunnya ia didiagnosa menderita penyakit HIV. Saat itu Nancy
menjadi lemah. Ia tidak tahu bagaimana menjalani kehidupan selanjutnya. Ia berfikir bahwa
ia tidak akan punya anak, tidak akan bisa punya masa depan, hal itulah yang membuatnya
menjadi depresi dan kehilangan arah. Melihat akan hal itu, sang ibu merasa sangat iba pada
Nancy. Akhirnya sang ibu membawa Nancy kepada salah satu dokter yaitu dokter Sheranian.
Nancy senang karena menurutnya ia bisa bertanya apa saja kepada dokter tersebut. Dokter
tersebut memberikan semangat kepada Nancy agar tetap menjalani kehidupan normal seperti
biasanya. Nancy tidak memberitahukan ini kepada the gaggle (sebutan dari bandnya). The
gaggle ini adalah sahabat terbaik Nancy. Nancy tidak ingin melihat El, Dorie, dan Red
khawatir. Dokter Sheranian meminta agar Nancy melaporkan Collin kepada pihak berwajib.
Beberapa waktu lalu ia melihat Collin sedang berjalan dengan adik kelas yang 2 tahun lebih
muda darinya. Tentunya hal ini adalah hal yang sangat berat bagi Nancy. Nancy ingin
melupakan kejadian itu, namun di sisi lain ia harus mengingatnya kembali agar tidak ada lagi
korban yang akan terperangkap oleh Collin. Akhirnya Nancy pun mau membantu pihak
berwajib dengan memberi tahu segala informasi yang ia ingat tentang Collin. Ia sampai bisa
menggambar sketsa wajah dari Collin karena untuk menyelamatkan orang lain. Ia merasa
sangat sedih jika orang lain harus merasakan penderitaannya. Hingga suatu hari ia
menemukan foto Collin di suatu buku album yang membuatnya tahu bahwa sebenarnya
Collin itu berumur 24 tahun. Pihak berwajib pun terus mencari dan mencari keberadaan
Collin yang membahayakan bagi perempuan-perempuan di luar sana.

Waktu pun terus berjalan hingga akhirnya penyakit HIV yang dideritanya
berkembang menjadi AIDS. Ia pun menceritakan yang sebenarnya kepada teman-temannya.
Hingga satu sekolah mengetahuinya. Namun ia tidak menceritakan bagimana ia bisa
menderita penyakit tersebut. Ia merasa takut jika Lew akan mencampakkannya. Ia mengalami
hari demi hari yang sangat berat. Ia sempat liburan bersama Dorie dan ibunya. Dorie juga
mengalami hidup yang berat, ia hamil lalu ditinggalkan begitu saja. Tapi ia masih
mempertahankan bayinya.

Hingga suatu saat tibalah lagi hari ulang tahunnya yang ke-16. Nancy merasa senang
karena mendengar bahwa ulang tahunnya akan dirayakan. Nancy senang bisa tumbuh
menjadi dewasa. Dan ternyata memang benar, teman-teman Nancy merayakan ulang tahun
Nancy di rumah El. Pesta berjalan meriah. Setelah itu mereka semua pergi nonton ke
bioskop. Hal yang tidak diinginkan terjadi, Nancy mengompol, ia sering mengompol akhir-
akhir ini. Lalu ia berlari keluar melalui pintu darurat lalu bersembunyi di dekat sampah-
sampah. Hingga akhirnya ia pulang naik taxi dan menelpon agar pestanya bisa tetap
dilaksanakan walau tanpa Nancy. Nancy merasa sangat malu. Keesokan harinya Dorie datang
ke rumahnya dan bilang bahwa salah satu temannya tahu bahwa Nancy mengompol. Karena
Nancy tidak sanggup menahan malu, ia pun pergi ke tempat ayahnya di Arizona. Di sana ia
kenal dengan orang yang bernama Adam. Nancy menganggap Adam sebagai teman
spesialnya. Disana ia bekerja paruh waktu. Pekerjaan itu ditawarkan oleh Liz, orang yang
tinggal bersama ayahnya. Disana ia juga mendapati sekolah baru. Namun ia tidak
menyukainya. Ia merasa dianggap tidak ada di sana. Namun, Nancy merasa senang tinggal di
Arizona, sampai-sampai ia tidak ingin pulang. Ia selalu khawatir pada ibunya, ayahnya,
sahabat-sahabatnya, begitu juga Lew. Ia tidak ingi menyusahkan mereka semua. Terbesit di
benak pikiran Nancy untuk tidak kembali pada ibunya. Namun setelah El datang, Nancy
sadar betapa ia mencintai ibunya, sahabatnya, begitu juga dengan El. Akhirnya Nancy
memutuskan kembali. Ia sangat senang bisa kembali pada ibunya dan kembali bersama
sahabatnya serta Lew.

Beberapa bulan kemudian ia kembali lagi ke Arizona. Karena penyakitnya yang


tambah parah, ia tidak ingin membuat semua orang khawatir. Kini berat badannya menjadi 40
kg dan menurun setiap harinya hingga 32 kg. Suatu hari, Maria (pembantu ayahnya) menulis
surat dan pergi dari rumah ayahnya. Ia merasa takut jika tertular. Nancy begitu merasa
bersalah. Sang ibu datang mengunjungi Nancy. Nancy tampak begitu senang. Sang ibu
memina Nancy untuk pulang, namun Nancy tidak mau karena jika ia pulang ia tidak akan
bisa melupakan semuanya. Ia ingin memulai kehidupan baru, namun ia tidak ingin
menyusahkan ayahnya. Akhirnya sang ibu dan Nancy pergi ke rumah bibinya. Bibi Nancy
mengizinkan Nancy untuk tinggal bersamanya. Bibinya tinggal bersama Melvin. Di sana
banyak sekali hewan karena tempat itu adalah peternakan. Setelah beberapa hari tinggal, sang
ibu harus kembali pulang, Nancy merasa sedih sekali. Di sana Nancy mempunyai hewan
peliharaan bernama Red Alert. Nancy benar-benar menikmati hidupnya berada di sana. Ia
merasa bisa memulai hidup baru. Dan bibinya benar-benar menyayanginya. Hingga suatu
hari El dan sang ibu datang untuk berkunjung. Nancy sangat senang sekali. El begitu rindu
pada Nancy. El menceritakan bagaimana keadaan the gaggle tanpa Nancy. Ia juga bercerita
bahwa Dorie telah melahirkan, dan anaknya diasuh oleh sepasang suami istri yang telah lama
mendambakan kehadiran seorang anak. El dan sang ibu menginap beberapa hari dan harus
kembali. Saat itulah Nancy sangat sedih. Bibi bulang pada Nancy bahwa akan ada orang
istimewa yang membuat Nancy bahagia. Nancy tidak sabar untuk menunggunya. Dan
ternyata memang benar, orang itu benar-benar istimewa untuk Nancy. Nancy bisa
menceritakan segala hal pada orang istimewa tersebut. Hingga ia merasa hidupnya tak seberat
penyakitnya. Ia bisa menikmati hidupnya. Suatu saat Red Alert mati, dan bibi Nancy
memberikan hewan peliharaan baru bernama RA4. Namun ia merasa bahwa peliharaan
barunya tersebut tidak akan bisa menggantikan Red Alert. Nancy pun berharap bahwa tidak
akan ada orang lain yang menggantikannya.

Nancy harus menemui ajalnya pada tanggal 12 April. Dua hari setelah tulisan
terakhirnya dalam diary. Dia meninggal dalam tidurnya dengan tenang dan dimakamkan di
tengah lingkaran suci pohon Fir. Red Alert dikuburkan di dekat kakinya. Di atas kayu nisan
Nancy, Melvin mengukir kata-kata “tidak akan pernah ada Nancy yang lain”.

Novel ini membawa sang pembaca larut akan kesedihan dan betapa beratnya hidup
Nancy. Novel ini sendiri adalah diary dari Nancy yang kemudian disunting lalu dijadikan
novel. Jadi novel ini begitu terlihat nyata dan dapat membuat pembaca terlarut dalam cerita.
Walau pun novel ini adalah novel terjemahan, tapi novel ini mudah untuk dipahami.

Novel ini layak dibaca juga bagi para orang tua maupun pria. Karena dengan
membaca novel ini, kita bisa tahu betapa kejamnya penyakit HIV-AIDS. Bagi para remaja
novel ini perlu dibaca agar tahu bahwa seks bebas itu berbahaya bagi mereka. Dengan tidak
melakukan hal itu, mereka bisa mencegah serangah dari HIV-AIDS yang hingga kini belum
ditemukan obatnya. Semoga bagi para remaja perempuan bisa selalu berhati-hati dan menjaga
dirinya agar ia tidak salah pergaulan yang menyebabkan kerugian bagi dirinya sendiri bahkan
orang lain.

Di dalam novel ini juga mengajarkan agar kita bisa hidup dengan penuh semangat dan
pantang menyerah. Seperti Nancy yang sangat kuat dan tabah menjalani kehidupannya yang
tragis. Kita bisa meniru kesabaran dan ketabahan Nancy tersebut. Nancy mengajarkan kita
bahwa hidup itu bisa menjadi begitu ringan ketika kita sabar dan tabah.

Anda mungkin juga menyukai