Third-generation Cephalosporins
Beberapa tipe cephalosporin generasi tiga yang efektif dalam mengatasi enteric fever
seperti demam typhoid dan paratyphoid adalah cefotaxime, ceftriaxone, dan
cefoperazone. Jenis obat-obatan tersebut hanya tersedia dalam bentuk intravena dan
jenis obat yang direkomendasikan untuk demam typhoid dan paratyphoid pada anak,
walaupun hanya tersedia dalam bentuk intravena. Cefotaxime diberikan 1 gram pada
orang dewasa tiga kali sehari dan 200 mg/kg untuk anak-anak, selama 14 hari,
sedangkan ceftriaxone hanya direkomendasikan untuk diberikan satu kali sehari.
Chloramphenicol
Chloramphenicol telah digunakan untuk mengobati enteric fever sejak 1948, karena
dapat mempercepat proses penyembuhan dari pasien yang disertai dengan penurunan
panas dalam waktu 3-5 hari. Dosis yang direkomendasikan untuk dewasa adalah 500
mg setiap empat jam dan jika terdapat penurunan panas dapat diberikan setiap enam
jam, untuk 14 hari. Obat tersebut dapat diberikan secara oral dan intravena, jika
pasien mengalami diare. Kekurangan chloramphenicol adalah tingkat resistensi yang
tinggi pada pasien yang terinfeksi S. Typhi terutama di daerah Amerika dan Asia
Tenggara.
Co-trimoxazole
Merupakan obat kombinasi trimethoprim dan suphonamide amide yang efektif dalam
menurunkan panas dan menurunkan tingkat relapse. Dapat diberikan dengan dosis
960 mg dua kali sehari.
Azithromycin
Azithromycin merupakan jenis antibiotic macrolide yang dapat meningkatkan tissue
concentrations dengan low serum concentration. Jenis antibiotik tersebut
terkonsentrasi didalam sel, sehingga cocok untuk infeksi intraseluler. Azithromycin
dapat diberikan secara oral dan direkomendasikan untuk demam typhoid dan
paratyphoid pada anak. Selain itu, azithromycin serta obat-obatan golongan quionlone
juga efektif dalam pengobatan demam typhoid tipe MDR.
Corticosteroid Therapy
Dapat diberikan dalam dosis tinggi (untuk dosis awal 3 mg/kg berat badan, lalu
diturunkan menjadi 1 mg/kg berat badan setiap 6 jam) pada pasien dengan penurunan
kesadaran atau shock.