Anda di halaman 1dari 5

https://mitalom.

com/hama-dan-penyakit-tanaman-tomat/

Hama dan Penyakit Tanaman Tomat

Salah satu faktor yang wajib diperhatikan dalam usaha budidaya tomat
adalah penanganan dan pengendalian hama dan penyakit. Tanaman tomat
merupakan tanaman sayuran buah semusim seperti halnya tanaman cabe, terong
dan sebagainya. Hama dan penyakit beberapa tanaman sayuran semusim hampir
memiliki kemiripan. Baik dari jenis hama dan penyakit maupun gejala serangan.
Misalnya tanaman tomat, cabe dan terong memiliki kemiripan dalam hal serangan
hama dan penyakitnya. Beberapa hama dan penyakit pada tanaman tomat antara
lain; ulat, kutu, lalat, layu fusarium, busuk buah dan sebagainya. Seperti halnya
tanaman lainya, tanaman tomat akan mudah terserang penyakit saat musim hujan.
Kelembaban udara yang tinggi menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Hama Tanaman Tomat

1. Kutu Kebul (Bemisicia tabacci)


Kutu kebul hewan bersayap dan berwarna putih ini adalah salah satu hama
yang sangat berbahaya pada budidaya tomat. Hama ini biasanya bergerombol
dibawah daun dan terlihat terselubungi tepung berwarna putih. Apabila tertiup
angin atau tersentuh tepung putih tersebut akan beterbangan keudara. Kutu kebul
menyerang dengan cara menghisap cairan daun. Tanaman yang terserang ditandai
dengan pertumbuhan yang terhambat dan kerdil, daun menjadi keriting dan
berwarna kuning. Kutu kebul merupakan vektor utama penyebaran virus gemini.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan areal budidaya,
penggunaan mulsa plastik dan melakukan pergantian tanaman. Pengendalian
secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif
abamectin.
2. Lalat Buah (Bactrocera sp.)

Lalat buah adalah serangga berwarna hitam kekuningan dan berbentuk


seperti tawon kecil. Hama ini menyerang buah tomat dengan cara menyuntikkan
telor kedalam buah tomat. Telor yang bersarang didalam buah akan menetas dan
menjadi larva. Larva-larva tersebut akan memakan daging buah tomat sehingga
menyebabkan buah menjadi busuk. Pengendalian dapat dilakukan dengan
menggunakan perangkap lalat buah. Kebersihan dan sanitasi areal budidaya juga
perlu diperhatikan. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan
insektisida yang berbau menyengat, misalnya santoat atau curacron.

3. Kutu Daun (Aphids)

Kutu daun, adalah hama dari jenis kutu penghisap berwarna hijau. Seperti
halnya kutu kebul, hama ini juga merupakan vektor pembawa virus. Hama ini
menyerang dengan cara menghisap cairan daun dan bagian tanaman lainnya
sehingga menyebabkan daun menjadi keriting dan pertumbuhan terhambat. Gejala
serangan kutu daun sangat mudah dideteksi, yaitu jika ditemukan ada banyak
semut pada tanaman tersebut. Jika ditemukan semut sudah dapat dipastikan
tanaman tersebut diserang kutu daun. Pengendalian dilakukan dengan menjaga
kebersihan areal budidaya dari tanaman inang. Pengendalian secara kimiawi dapat
dilakukan dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.

4. Ulat Buah (Helicoverpa armigera atau Heliothis armigera)

Ulat buah menyerang buah, daun dan batang tomat. Gejala serangan pada
buah tomat ditandai dengan adanya lubang dan buah membusuk. Pada daun
menyebabkan daun berlubang dan menyerang bagian batang muda.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara membersihkan gulma, membuang dan
membunuh ulat secara manual. Secara kimiawi dapat disemprot dengan
insektisida abamectin, regent atau prevaton.

5. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)


Ulat tanah menyerang dengan cara memakan pangkal batang,
menyebabkan tanaman mudah roboh dan mati. Pada batang muda ulat ini bisa
menyerang dengan memakan habis tanaman. Ulat tanah berwarna kecoklatan dan
bertubuh lebih besar dari ulat daun. Ulat tanah aktif pada malam hari, dan pada
siang hari akan bersembunyi didalam tanah dan dibawah rerumputan.
Pengendalian dilakukan dengan membersihkan gulma, sehingga tidak ada tempat
persembunyian bagi ulat ini. Secara kimia dapat disemprot dengan insektisida
curacron, regent, atau prevaton. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada saat ulat
ini aktif, yakni pada malam hari.
6. Hama Thrips

Trips menyerang daun muda dengan cara menghisap cairan daun dan
menyebabkan keriting daun. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan pergantian
tanaman, membersihkan gulma dan tanaman inang. Secara kimiawi dilakukan
dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin.

Penyakit Pada Tanaman Tomat

1. Layu Fusarium
Gejala layu fusarium pada awal serangan dapat ditandai dengan adanya
tanaman yang tiba-tiba layu dan akan segar kembali pada sore hari dan pagi hari
dan akhirnya mati. Layu fusarium disebabkan oleh cendawan patogen Fusarium
oxysporum. Cendawan ini pada awalnya menyerang akar dan lama kelamaan
menyerang seluruh bagian tanaman.Pencegahan dapat dilakukan dengan cara
menggunakan benih yang tahan terhadap cendawan Fusarium oxysporum.
Budidaya menggunakan mulsa plastik untuk menjaga kelembaban tetap stabil.
Cendawan Fusarium oxysporum. berkembang dengan cepat pada musim hujan
dengan kondisi kelembaban tinggi. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan
penggunaan agens hayati Trichoderma sp., mencabut dan membuang serta
memusnahkan tanaman terserang.

2. Bercak Daun

Bercak Daun disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici, pada daun


yang terserang terdapat bintik-bintik bulat dan berwarna hitam kecoklatan. Lama
kelamaan daun menguning dan akhirnya rontok.Pengendalian dilakukan dengan
menjaga kebersihan areal budidaya dan penggunaan mulsa plastik pada musim
hujan. Pada musim hujan disarankan untuk menanam dengan jarak tidak terlalu
rapat agar sirkulasi lancar dan dapat mengurangi kelembaban. Pengendalian
kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif
mankozeb, antracol, saromyl, score, atau starmyl.
3. Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Gejalanya terlihat jika pucuk tanaman layu atau daun tua menguning. Jika
batang dipotong akan terlihat cairan berwarna susu seperti lendir. Pengendalian
bisa dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman bukan sejenis dan
menggunakan benih yang tahan terhadap bakteri. Pengendalian secara kimia dapat
dilakukan penyemprotan dengan bakterisida
4. Mosaik

Penyakit mosaik ditandai dengan adanya warna seperti mosaik pada daun.
Pengendalian dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang terserang agar
tidak menular.
5. Busuk Buah

Ada dua macam cendawan penyebab busuk buah pada tomat. Yang
pertama penyakit busuk buah pada tomat disebabkan oleh cendawan
Thanatephorus cucumeris. Gejala terlihat dengan adanya bercak kecil berwarna
coklat pada buah tomat, lama kelamaan membesar dan cekung, buah menjadi
busuk lalu rontok. Yang kedua disebabkan oleh cendawan Colletotrichum
coccodes. Gejalanya terdapat bercak kecil bulat dan berair, yang lama-lama
menjadi cekung. Terdapat bercak ungu pada pangkal buah dekat tangkai buah.
Pengendalian dilakukan dengan pergantian tanaman, menjaga kebersihan dan
membuang serta memusnahkan buah yang terserang. Penyemprotan fungisida
dilakukan jika serangan parah, dengan menggunakan fungisida berbahan aktif
mankozeb atau kaptafol.

6. Busuk Daun

Penyebab penyakit busuk daun adalah cendawan Phytophthora infestans.


Gejala awal terlihat adanya bercak basah berwarna hitam pada ujung daun, dan
meluas keseluruh bagian daun sampai tangkai daun. Penyakit ini mudah
menyebar, terlebih pada saat musim hujan dengan kelembaban tinggi.
Pengendalian dilakukan dengan cara membuang bagian tanaman yang terserang
agar tidak menular. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan varietas
yang tahan terhadap penyakit ini. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan
dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif mankozeb, antracol, score atau
starmyl.
7. Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV)
TYLCV atau virus kuning-keriting pada daun tanaman tomat merupakan
salah satu anggota dari Virus yang tergolong dalam Suku Geminiviridae, seperti
halnya keriting bule pada tanaman cabe. Tanaman yang terinfeksi akan terlihat
gejala daun muda mengkerut atau keriting dan berwarna kuning. Sedangkan pada
daun tua tidak mengalami penyusutan. Vektor utama virus ini adalah kutu kebul.
Belum ada bahan kimia yang mampu membasmi virus ini. Pengendalian dapat
dilakukan dengan cara mencabut tanaman terserang dan membakarnya.
Pengendalian selanjutnya adalah dengan mengendalikan kutu kebul sebagai
vektornya. Kutu kebul dapat diatasi dengan penyemprotan akarisida berbahan
aktif abamectin.
Tips ; cara yang paling efektif dalam pengendalian hama dan penyakit
adalah tindakan pencegahan. Lakukan pencegahan sebelum tanaman terserang,
sebab jika sudah terlanjur parah akan sulit untuk mengendalikannya.

Anda mungkin juga menyukai