Irigasicurahgtr 120502091127 Phpapp02
Irigasicurahgtr 120502091127 Phpapp02
(SPRINKLER)
GUSTI RUSMAYADI
PS. Agroekoteknologi – Faperta Unlam
1. Irigasi
Irigasi atau penyiraman pada dasarnya adalah penambahan air
untuk memenuhi keperluan air bagi pertumbuhan tanaman,
yang dinyatakan sebagai evapotranspirasi tanaman
Perencanaan (optimasi)
pola tanam
Pengaturan (penjadwalan)
pemberian air irigasi
Analisis Analisis
terhadap pola terhadap pola
tanam yang tanam yang
sudah ada akan dianjurkan
tiga cara pemberian air irigasi
Irigasi permukaan
(surface irrigation),
meliputi sistim
genangan (basin),
border, dan alur
(furrow).
4 cara
Irigasi tetes teknologi Irigasi bawah
permukaan
(trickle aplikasi irigasi (sub-surface
irrigation)
(Schwab, et irrigation)
al, 1981)
Irigasi curah
(sprinkle
irrigation)
2. SISTEM IRIGASI
Sistem
Pengembangan Penyaluran
Sumber Air
Teknologi Aplikasi Irigasi :
PERMUKAAN
•Basin/genangan
•Border
•Furrow/alur
CURAH/SPRINKLE
TETES/TRICKLE
LAINNYA
3. Teknologi Irigasi
Hidroponik NFT
SURFACE
IRRIGATION
Rooting Zone
Percolation
Sprinkling
SPRINKLE
IRRIGATION
Localized
TRICKLE
IRRIGATION
Rooting Zone
II. EFISIENSI IRIGASI
Secara teoritis efisiensi irigasi sprinkler lebih
tinggi dibanding dg irigasi permukaan,
karena pd irigasi sprinkler diupayakan untuk
menghindari kehilangan air berupa perkolasi
dan limpasan
Fungsi:
memenuhi
kebutuhan air
tanaman
mencegah
pembekuan
mengurangi erosi
angin
memberikan pupuk
5.1. Kelebihan dan kekurangan sistem Irigasi Curah
Kelebihan Kekurangan
Sesuai untuk daerah dengan topografi kurang Memerlukan biaya
teratur dan profil tanah relatif dangkal.
investasi dan biaya
Tidak memerlukan jaringan saluran sehingga secara
tidak langsung akan menambah luas lahan
operasional yang cukup
produktif serta terhindar dari masalah gulma air tinggi, antara lain
(aquatiq weed). untuk operasi pompa
Cocok untuk lahan pertanian dengan jenis tanah air dan tenaga
bertekstur pasir tanpa menimbulkan masalah
kehilangan air melalui perkolasi. pelaksana yang
Sesuai untuk daerah dengan sumber atau terampil.
persediaan air yang terbatas, mengingat kebutuhan Memerlukan rancangan
air pada irigasi curah relatif sedikit.
dan tata letak yang
Sesuai untuk lahan berlereng tanpa menimbulkan
masalah erosi yang dapat mengurangi tingkat cukup teliti untuk
kesuburan tanah. memperoleh tingkat
Dapat dipergunakan disamping memenuhi efisiensi yang tinggi.
kebutuhan air tanaman, juga untuk pemupukan dan
pemberantasan hama penyakit tanaman
5.2. Kesesuaian Pemakaian
Tanaman
Cocok hampir semua tanaman (pohon, semak, hamparan),
dapat disiramkan di atas atau di bawah kanopi
Tidak cocok untuk beberapa jenis sayuran yang mudah rusak
karena tetesan air
Kemiringan lahan
Cocok untuk lahan datar maupun bergelombang
Tanah
Paling cocok untuk tanah pasiran, tapi cocok untuk ham
Air irigasi
Cocok untuk air yang bersih dan bebas sedimen
5.3. Penerapan Irigasi Bertekanan di Indonesia
tanaman semusim:
tanaman tahunan:
cabe, tomat,
diantaranya adalah
sayuran (petsai,
mangga, jeruk,
kol, daun bawang),
apel, rumput, dan
melon, tebu dan
durian
nanas.
Manajemen pengadaan, pengoperasian, dan
perawatan jaringan irigasi curah
Kondisi
Penanganan
aksesibilitas
sumber
lateral
sprinkler
Skema jaringan
irigasi curah
Curah head
merupakan
komponen yang
terpenting pada
sistem irigasi curah.
2.3.4.1.Rotating Curah Head
Single nozzle curah. Digunakan untuk
laju pemberian air yang rendah.
Two nozzle curah. Merupakan jenis
yang banyak digunakan karena dapat
memberikan air yang merata.
Pop up curah. Merupakan jenis yang
banyak diterapkan di lapangan rumput. (a)
Curah akan terbuka pada waktu operasi
pemberian air.
Giant curah. Merupakan jenis yang
banyak diterapkan untuk tanaman
yang tinggi (misalnya tebu), dimana
(c) (d)
spasi curah yang lebih rapat sukar
diterapkan.
(b)
2.3.4.2.Komponen lain
Saringan
Kolam Pengendapan
Katup Sadap
Incomplete Farm
Farm System Field System
System
• sistem dirancang • sistem dirancang • sistem dirancang
untuk suatu luas untuk dipasang untuk dapat
lahan dan di beberapa diubah dari Farm
merupakan satu- lahan pertanian System menjadi
satunya fasilitas dan biasanya Field System
pemberian air dipergunakan atau sebaliknya
irigasi. untuk pemberian
air pendahuluan
pada lokasi
persemaian
2.1.Tipe pemasangan sprinkler
Portable
Semi-portable
Semipermanent
Permanent
Set-move
Solid set
2.2.Tipe pencurah
Impact sprinkler
Gear-driven sprinkler
Reaction sprinkler
Fixed head sprinkler
2.3. Kinerja sprinkler
Debit sprinkler n
Q KCi Ai Pi xi
i 1
Jarak lemparan
Pola distribusi
Q
Q Ak
Ak LS
Rata-rata aplikasi a
Ukuran tetesan
(droplets)
2.4. Pemilihan Sprinkler
Kapasitas debit
Tekanan operasi (Dibaca pada manometer)
Lain-lain:
Sudut nozzle, ukuran tetesan, jarak lemparan, dan
pola aplikasi disesuaikan dengan angin, tanaman, dan
sistem yang digunakan
Sudut nozzle tergantung kecepatan angin dan tinggi
tanaman
Ukuran tetesan kecil cocok untuk tanah terbuka,
tetesan besar cocok untuk daerah berangin
Referensi