TUGAS APLIKASI 1
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA
HANDERSON PADA NY.D MULTIPLE FRAKTUR POST ORIF RUANGAN
TRAUMA CENTER RS.M.DJAMIL PADANG TAHUN 2018
DISUSUN OLEH:
1721312034
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Saat MRS : klien rujukan dari RSUD Lubuk Alung pada tanggal 2
oktober 2018. Klien mengalami kecelakaan dan terlindas mobil dengan
keadaan sadar. Klien mengalami fraktur simpisis pubis, fraktur tibia
fibula, fraktur patela terbuka pada femur sampai dibawah patela, fraktur
metatarsal II-V pedis dextra. Klien melakukan operasi ORIF pada
tanggal 12 Oktober 2018.
Saat ini : pengkajian dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2018 dengan
data yang didapat, klien mengatakan nyeri pada ujung kaki kanan
sampai dibawah pusar klien. Nyeri terasa seperti ditusuk- tusuk. Nyeri
datang saat klien dalam keadaan beristirahat. Klien mengatakan nyeri
skala 6. TD: 130/90 mmHg, N: 90x/i, RR: 21x/i, suhu: 36.7C. Klien
mengatakan sudah sejak masuk rumah sakit tidak ada BAB. Klien
mengatakan takut bergerak karena kaki kanan klien patah dan nyeri
yang hebat jika nanti bergerak. Luka klien derajat IIIB, luka tampak ada
pus, kehitaman dan dipinggir berwarna kemerahan dan ada sedit darah
yang keluar. Klien mengatakan tidak nafsu makan. Klien mengatakan
makannya hanya habis ¼ porsi saja. Karena perutnya terasa begah dan
penuh. Klien mengatakan tidak terasa nyaman perutnya.
2) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
DIIT klien MB TKTP. Klien terpasang IVFD RL 18 tetes/i. Klien
mendapatkan terapi:
ceftriaxone 2x1 ampl,
ranitidin 2x1 ampl,
lactolak syrp 3x1
b. Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami : klien mengatakan bulan juni 2018 pernah
masuk rumah sakit karena kuret akibat janin yang dikandungnya tidak
berkembang. Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat darah tinggi dan
tidak mempunyai riwayat gula.
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Bernapas
Sebelum sakit : Klien bernafas secara normal dan RR dbn 16-20 x/menit
Saat sakit : Klien bernafas secara spontan, RR 21 x/i, ronchi -/-, wheezing
(-), tidak ada retraksi dinding dada, cuping hidung (-).
b. Pola makan-minum
Sebelum sakit : klien makan sehari 3x dan dalam porsi yang sedikit dengan
menu sayuran dan kadang ikan dan selalu habis. Minum 6-8
gelas
Saat sakit ` : klien mengatakan banyak minum air putih selama dirawat
dirumah sakit, DIIT MB TKTP. Klien mengatakan hanya
menghabiskan ¼ porsi makanannya karena tidak nafsu
makan dan perutnya terasa begah.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : klien BAK normal 3-4x tiap hari dengan warna jernih, tidak
ada darah, bau urine khas. BAB 1 x sehari, konsistensi
lembek, tidak ada darah.
Saat sakit : pasien terpasang Folley catheter, warna urine kuning gelap,
tidak ada darah. Klien mengatakan sejak masuk rumah sakit
tidak ada BAB. Perut klien terasa penuh atau begah
sehingga membuat klien tidak nyaman.
d. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Klien beraktifitas seperti biasa, bekerja, jalan-jalan.
Saat sakit : klien mengatakan tidak mampu bergerak dikarenakan kaki
kanan klien sampai kebawah pusar klien patah sehingga
membuat klien tidak bisa beraktivitas dan bergerak. ADLs
klien dibantu oleh ibu klien dan perawat. Klien mengatakan
capek tidur diatas tempat tidur terus. Jika bergerak nyeri
dan klien takut jika bergerak akan membuat jahitan nya
copot dan patah klien lebih parah.
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Klien istirahat normal, 8 jam/24 jam, pola tidur teratur
Saat sakit : Klien mengatakan tidak mampu tidur dengan nyenyak pada
malam hari dikarenakan nyeri dan perutnya penuh tidak
nyaman.
f. Pola Berpakaian
Sebelum sakit : Klien barpakaian sesuai kebutuhan, ganti baju 2xsehari
Saat sakit : Klien ganti selimut 1x sehari, dibantu oleh ibu klien dan perawat
g. Mempertahankan Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Sebelum sakit :klien mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan
sekitar suhu normal.
Saat sakit :akral klien hangat, suhu tubuh klien 36.7 ºC. Klien mengatakan
tubuhnya menggingil seperti demam.
h. Pola Aman dan Nyaman
Sebelum sakit :anak klien mengatkan klien merasa aman dan betah untuk tinggal
di rumahnya sendiri bersama keluarganya
Saat sakit :klien mampu untuk diajak komunikasi dengan baik dan sangat
kooperatif.
i. Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit :Klien mampu mandi sendiri, gosok gigi 2x sehari, ganti pakaian
2x sehari
Saat sakit :klien mengatakan selama dirumah sakit tidak pernah
dimandikan dan tidak pernah gosok gigi. Klien hanya melap
wajah klien dengan tissu basah. Bibir klien tampak pucat dan
kering.
j. Pola Komunikasi
Sebelum sakit : anak klien mengatakan, pendengaran klien kurang baik
dikarenakan faktor usia.
Saat sakit : Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain. Kesadaran
klien compos mentis. Pendengaran klien baik.
k. Pola Beribadah
Sebelum sakit : Klien dapat menjalankan ibadah sholat 5 waktu
Saat sakit : Selama klien dirawat tidak dapat menjalankan ibadah solat
ditempat tidur dikarenakan keadaan klien. Klien
mengatakan hanya mempu berzikir dan membaca ayat
pendek saja.
l. Pola Produktifitas
Sebelum sakit : anak klien mengatakan dirumah aktivitas klien hanya duduk
saja dikarenakan faktor usia klien yang sudah lansia.
Saat sakit : klien mengatakan selama dirawat klien hanya mampu berbaring
diatas tempat tidur dan tidak mampu melakukan aktivitas
seperti biasa. ADLs klien dibatu oleh ibu klien dan perawat.
m. Pola Rekreasi
Sebelum sakit :anak klien mengatakan klien jarang jalan-jalan bersama
keluarga dikarenakan
Saat sakit :klien mengatakan selama sakit klien hanya mampu
terbaring diatas tempat tidur saja.
n. Pola Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit : klien mampu belajar dari koran, radio, dan televisi
Saat sakit : klien mengatakan selama klien dirawat hanya mampu
terbaring diatas tempat tidur, klien sekali- kali membaca
koran.
4. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : compos mentis
GCS : E4M4V6
2. Tanda-tanda Vital : Nadi = 90 x/i Suhu = 36,7 ‘C
TD = 130/90 mmHg RR = 21 x/i
3. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
Rambut : Distribusi rambut merata dan tidak tampak rontok, uban (-), tidak
tampak edema di kepala
Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-) pupil bulat isokor
Telinga : Simetris, tidak tampak serumen
Hidung/sinus : Tidak tampak kelainan, nyeri (-)
Mulut : Simetris, , gigi tidak ada carries dan lengkap, stomatitis (-),
mukosa bibir kering
Leher : Deviasi trakea (-) tidak teraba massa, JVP 5-2 CmH2O
b. Dada :
Paru :
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Pengembangan thorak anterior posterior sama besar
Perkusi :. Sonor / Sonor
Auskultasi : brongkovesikuler +/+, wheezing -/- Ronchi +/+
Jantung :
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V
Perkusi : batas jantung RIC II-V
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi :Tidak tampak lesi pada abdomen, tidak tampak distensiabdomen,
terdapat bekas luka operasi di atas simpisis pubis (post ORIF)
Palpasi : Hepar/limfe tidak teraba, nyeri perkusi (-)
Perkusi : Shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) 19x/i
c. Integumen : kulit klien tampak kering, terdapat ada luka/lecet dan bekas
operasi di kaki kanan
d. Ekstremitas :
kiri
Atas : akral teraba hangat, CRT < 2 kekuatan otot: 5555
Bawah : akral hangat, edema tungkai (-) kekuatan otot: 5555
Kanan
Atas : akral teraba hangat, CRT < 2 kekuatan otot: 5555
Bawah : fraktur
e. Neurologis :
Status mental dan emosi : compos mentis
Pemeriksaan Penunjang
a) Data laboratorium
Tanggal 9-10-2018
b) Pemeriksaan CT Scan
Kesimpulan : simphiliosis, fraktur tibia fibula tertutup, fraktur metatarsal II, III,
IV,V
ANALISA DATA
DO:
Tingkat kesadaran : apatis
GCS : E4M4V2
Nadi = 90 x/i
Suhu = 36,2 ºC
TD = 130/70 mmHg
RR = 26 x/i
Akral dingin
Mual (+)
Muntah (+)
Hasil CT SCAN: lesi
hypodens lobus parietalis
3 DS kerusakan Kerusakan
neuromuskuler mobilitas fisik
Anak klien mengatakan klien
tidak mampu menggerakkan
tangan dan kaki nya
Klien mengatakan semua
aktivitasnya dibantu oleh
keluarga dan perawat
DO
Klien tampak mobilisasi
diatas tempat tidur saja
Hasil CT Scan lesi
hypodens lobus parietalis
Kekuatan otot tidak
dapat di kaji karena
kesadaran klien apatis
Diagnosa keperawatan :
1 Perfusi jaringan serebral Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam diharapkan NIC :
perfusi jaringan efektif dg KH:
tidak efektif berhubunngan Peningkatan perfusi serebral
Perfusi jaringan cerebral:
dengan gangguan sirkulasi Kaji kesadaran klien
Fungsi neurology meningkat, TIK dalam batas
darah ke otak normal, Kelemahan berkurang Monitor status respirasi
Monitor neurology
Ukur vital sign
3 Kerusakan mobilitas fisik Setelah dilakukan Askep 3x 24 jam diharapkan terjadi NIC :
peningkatan mobilisasi, dengan criteria:
berhubungan dengan Latihan : gerakan sendi (ROM)
Level mobilitas:
kerusakan neuromuskuler Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas
Peningkatan fungsi dan kekuatan otot fisik
ROM aktif / pasif meningkat Jelaskan kepada klien dan keluarga manfaat latihan
DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
P : intervensi dilanjutkan
- Activity therapy
P: intervensi lanjut
- Terapi oksigen
- Monitoring vital sign
3 Kerusakan mobilitas Latihan : gerakan sendi (ROM) 14.00 S:
fisik berhubungan Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan Anak klien mengatakan
dengan kerusakan mobilitas fisik klien di balik kiri dan kanan
neuromuskuler Menjelaskan kepada klien dan keluarga manfaat setiap 2 jam
latihan
Anak klien mengatakan
Mengkolaborasi dg fisioterapi utk program latihan klien tidak mampu
Mengkaji lokasi nyeri/ ketidak nyamanan selama memenuhi kebutuhan
latihan
sehari-hari
Menjaga keamanan klien Anak klien mengatakan
Membantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi klien hanya mampu
pasif manpun aktif.
terbaring diatas tempat tidur
Memberi reinforcement ppositif setipa kemajuan saja.
O:
GDS : 514
TD : 100/75 HR : 85x/i
RR : 24 x/i T: 36,2 ‘C
P: intervensi lanjut
Manajemen hiperglikemi
Jumat, 12-10-2018
DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
P : intervensi dilanjutkan
- Activity therapy
P: intervensi lanjut
- Terapi oksigen
- Monitoring vital sign
3 Kerusakan mobilitas Latihan : gerakan sendi (ROM) 14.00 S:
fisik berhubungan Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan Anak klien mengatakan
dengan kerusakan mobilitas fisik klien di balik kiri dan kanan
neuromuskuler Menjelaskan kepada klien dan keluarga manfaat setiap 2 jam
latihan
Anak klien mengatakan
Mengkolaborasi dg fisioterapi utk program latihan klien tidak mampu
Mengkaji lokasi nyeri/ ketidak nyamanan selama memenuhi kebutuhansehari-
latihan
hari
Menjaga keamanan klien Anak klien mengatakan
Membantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi klien tidak membuka mata
pasif manpun aktif. saat dipanggil
Memberi reinforcement ppositif setipa kemajuan O:
GDS : 110
TD : 110/80 HR : 85x/i
RR : 22 x/i T: 36,2 ‘C
P: intervensi lanjut
Manajemen hiperglikemi
Sabtu, 12 – 10-2018
DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
P : intervensi dilanjutkan
- Activity therapy
P: intervensi lanjut
- Terapi oksigen
- Monitoring vital sign
3 Kerusakan mobilitas Latihan : gerakan sendi (ROM) 14.00 S:
fisik berhubungan Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan Anak klien mengatakan
dengan kerusakan mobilitas fisik klien di balik kiri dan kanan
neuromuskuler Menjelaskan kepada klien dan keluarga manfaat setiap 2 jam
latihan
Anak klien mengatakan
Mengkolaborasi dg fisioterapi utk program latihan klien tidak mampu
Mengkaji lokasi nyeri/ ketidak nyamanan selama memenuhi kebutuhansehari-
latihan
hari
Menjaga keamanan klien Anak klien mengatakan
Membantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi klien tidak mampu
pasif manpun aktif.
menggerakkan tangn dan
Memberi reinforcement ppositif setipa kemajuan kakiny
O:
GDS : 514
TD : 110/80 HR : 88x/i
RR : 26 x/i T: 36,4‘C
P: intervensi lanjut
Manajemen hiperglikemi