Anda di halaman 1dari 10

 Geometri adalah cabang ilmu tertua dalam Matematika, yang merupakan studi tentang

geometris. Geometri disebut sebagai ilmu praktis dan berhubungan dengan formula yang
berbeda dari luas, panjang dan volume. Luas lingkaran, keliling, dan volume silinder
adalah beberapa konsep dasar topik Geometri. Luas lingkaran, keliling, dan volume
silinder adalah beberapa konsep dasar topik Geometri. Dengan proses belajar ini, siswa
dapat memahami sudut akut, segitiga, persegi panjang, sudut tumpul, angka bujursangkar
dan banyak hal lain yang relevan secara mendalam. Geometri ditemukan di mana-mana,
dalam seni, arsitektur, teknik, olahraga, survei tanah, astronomi, ruang, alam, patung,
mesin, robot, mobil dll, dan karena itu menjadi penting untuk memahami pendekatan
dasar perlunya geometri dalam kehidupan nyata .
 Geometri merupakan cabang penting dan tertua Matematika melibatkan studi luas,
volume, lingkaran, segitiga dll Ada berbagai topik di geometri dan siswa diminta untuk
belajar topik geometri sesuai standar akademis mereka. Beberapa topik dasar dalam
Geometri adalah.
 entuk dan Angles
 Parallel Lines
 traversals
 Poligon
 Perimeter
 Lingkar
 Area
 Objek 3D
 Volume Prisma
 Silinder
 Kerucut
 Bola
 Area Permukaan
 Teorema Pythagoras
 dl
KONSEP GEOMETRI DUA DIMENSI (BANGUN DATAR)
 Geometri adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari mengenai benda-benda,
luas permukaan, titik-titik, garis-garis, sudut-sudut beserta hubungan-hubungan yang
tercipta, sifat-sifat, dan semua ukuran yang berlaku di dalam ruang. Geometri sendiri
berasal dari bahasa Yunani geo yang berarti bumi atau tanah dan metrio yang berarti
ukuran.
 Pelajaran geometri dua dimensi sangat banyak menggunakan rumus-rumus. Itu adalah
salah satu penyebab para siswa tidak menyukainya. Untuk mengatasi masalah itu
diperlukan pemahaman konsep yang baik. Agar para siswa bisa memahami materi
dengan baik tanpa harus menghafal semua rumus yang ada. Dengan pemahaman konsep
yang baik, diharapkan siswa bisa mengerjakan dan menemukan rumus sendiri. Jadi,
apabila sewaktu-waktu mereka lupa akan rumus, mereka bisa mencarinya sendiri dengan
konsep yang telah dipelajari.
 Pemahaman konsep lebih efisien dibandingkan dengan menghafal rumus. Berikut
penjelasan sedikit mengenai pemahaman konsep geometri yakni, geometri dua dimensi
(Bangun Datar). Sebelumnya kita harus terlebih dahulu menghafal salah satu rumus,
yakni rumus luas persegi panjang. Karena, hampir semua bangun datar bisa kita buat
menjadi persegi panjang. Berikut adalah rumus luas persegi panjang.


 Luas persegi panjang = p x l
 Setelah kita paham dan ingat akan rumus luas persegi panjang, barulah kita bisa
memahami konsep luas bangun datar lainnya. Berikut merupakan contoh konsep-konsep
geometri dua dimensi untuk menentukan luas suatu bangun datar.
 Persegi


 Persegi merupakan persegi panjang khusus. Persegi memiliki 4 buah sisi yang sama
panjang. Pada persegi panjang sisinya ada yang disebut panjang dan ada yang disebut
lebar. Namun berbeda pada persegi, semua sisi persegi disebut sisi. Tadi kita tahu bahwa
rumus luas persegi panjang ialah panjang dikalikan dengan lebar. Pada persegi, panjang
dan lebar digantikan dengan sisi. Jadi, rumus untuk mencari luas persegi adalah :
 Luas persegi = sisi x sisi
 2. Segitiga


 Segitiga adalah persegi panjang yang dibagi dua. Oleh karena itu rumus segitiga sama
saja dengan rumus persegi panjang yang dibagi dua. Yang perlu kita ketahui ialah
panjang pada persegi panjang merupakan alas pada segitiga sedangkan lebar pada persegi
panjang merupakan tinggi pada segitiga. Jadi, dapat disimpulkan bahwa:
 Luas segitiga = 1/2 x (alas x tinggi)
 3. Jajar Genjang


 Perhatikan gambar jajar genjang tersebut!
 Apabila bagian jajar genjang ada yang dipindahkan maka akan membentuk persegi
panjang. Jajar genjang mempunyai alas dan tinggi. Panjang pada persegi panjang
merupakan alas pada jajar genjang sedangkan lebar pada persegi panjang merupakan
tinggi pada jajar genjang. Maka didapatkanlah rumus sebagai berikut.
 Luas jajar genjang = alas x tinggi
 4. Belah Ketupat

     
 Jika dilihat dari gambar tersebut, bagian-bagian dari belah ketupat bisa dibuat menjadi
bentuk persegi panjang. Pada belah ketupat terdapat dua buah diagonal.Diagonal
merupakan garis yang menghubungkan dua simpul berurutan
dari poligon atau polyhedron.
 Jika dilihat dari gambar di atas, panjang dan lebar pada persegi panjang merupakan
diagonal belah ketupat. Kedua diagonal belah ketupat sering dituliskan d1 dan d2 . Jadi,
rumus untuk mencari luas belah ketupat adalah sebagai berikut.
 Luas belah ketupat = 1/2 x (d1 xd2)
 5. Layang-layang
 Prinsip layang-layang sama seperti belah ketupat. Dan rumus untuk mencari luasnya pun
sama. Yang membedakan hanyalah panjang sisi. Belah ketupat memiliki 4 sisi yang sama
panjang sedangkan layang-layang memiliki 2 pasang sisi yang sama panjang.
 6. Lingkaran

 Lingkaran merupakan himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik
tertentu yang disebut pusat lingkaran. Jarak antara pusat lingkaran dengan titik pada
lingkaran disebut jari-jari lingkaran.
 Dengan memperhatikan gambar di atas, luas lingkaran tersebut sama seperti luas persegi
panjang. Maka dapat diketahui rumus untuk mencari luas lingkaran.
 Luas  lingkaran = pi x r x r
 Jika kita lihat, memahami konsep geometri dua dimensi itu sebenarnya tidaklah sulit.
Maka dari itu mulai sekarang belajarlah untuk memahami konsep agar pelajaran yang
dipelajari bisa lebih dipahami
 Seperti yang kalian ketahui bahwa bangun datar merupakan sebutan untuk beragam jenis bangun dua dimensi. Setiap jenis
bangun datar tersebut tentu memiliki ciri-ciri dan sifat tertentu. Rumus matematika kali ini akan membahas mengenai sifat
dan rumus dari tiap-tiap bangun datar yang ada. Tak lupa di sini juga saya akan memberikan rumus-rumus yang berkaitan dengan
bangun datar tersebut.

Source: Google
Images



 Sifat-sifat bangun datar berkaitan dengan jumlah sisi, sudut, simetri lipat, simetri putar dan beragam cirri-ciri lainnya yang
mewakili setiap jenis bangun datar. Nah, sekarang silahkan siapkan catatan kalian dan mari kita belajar bersama mengenai sifat,
ciri-ciri serta rumus dari beragam jenis bangun datar berikut ini:

 Sifat, Ciri-Ciri, dan Rumus Bangun Datar Lengkap



 Persegi panjang
 - Sifat-sifat yang dimiliki oleh Persegi Panjang:
 - Memiliki empat buah sisi dan empat buah titik sudut.
 - Terdiri dari dua pasang sisi sejajar yang saling berhadapan yang ukurannya sama panjang.
 - Terdiri dari empat buah sudut yang sama besar yaitu 90' (sudut siku-siku).
 - Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjangnya.
 - Simetri lipatnya ada dua buah.
 - Mempunyai simetri putar pad tingkat dua.

 Rumus untuk Persegi Panjang:


 Rumus Luas persegi panjang: Panjang x Lebar ( p x l )
 Rumus Keliling Persegi Panjang: 2p + 2l = 2 x (p+l)

 Persegi
 - Ciri-ciri persegi hampir sama dengan persegi panjang, yaitu:
 - Terdiri dari empat buah sisi dan titik sudut.
 - Memiliki dua pasang sisi yang posisinya sejajar dan sama panjang.
 - Tiap sisinya memiliki ukuran yang sama.
 - Memiliki empat sudut yang besarnya sama yaitu 90' (sudut sku-siku)
 - Simetri lipatnya ada empat buah.
 - Memiliki simetri putar pada tingkat empat.

 Rumus untuk Persegi:


 Rumus Luas persegi: sisi x sisi = s2
 Rumus Keliling Persegi: 4 x sisi

 Segitiga
 - Difat-sifat pada bangun datar segitiga tidak terlalu banyak, yaitu:
 - Memiliki tiga buah sisi dan tiga buah titik sudut.
 - Jumlah dari ketiga sudut tersebut adalah 180'

 Rumus untuk Segitiga:


 rumus Luas Segitiga: ½ x alas x tinggi
 rumus panjang sisi miring segitiga: A2 + B2 = C2 (Phytagoras)

 Lingkaran
 - Sifat-sifat pada lingkaran juga tidak begitu banyak, diantaranya:
 - Terdiri dari hanya satu sisi.
 - Simetri putar dan simetri lipatnya tak terhingga.

 Rumus untuk Lingkaran:


 Rumus luas lingkaran: π(phi) x jari-jari x jari-jari = πr2

 Trapesium
 - Berikut adalah sifat-sifat bangun datar yang dimliki trapesium:
 - Terdiri dari empat buah sisi dan titik sudut.
 - Mempunyai sepasang sisi yang posisinya sejajar akan tetapi tida memiliki ukuran yang sama panjang.
 - Sudut yang berada diantara sisi sejajar besarnya adalah 180'.

 Rumus untuk Trapesium:
 Rumus Luas Trapesium: ½ x (sisi 1 + sisi 2) x tinggi

 Layang-layang
 - Sifat bangun datar yang dimiliki layang-layang adalah:
 - Terdiri dari empat buah sisi dan empat buah titik sudut.
 - Memiliki dua pasang sisi yang ukurannya sama panjang.
 - Terdiri dari dua buah sudut yang besarnya sama.
 - Diagonalnya berpotongan secara tegak lurus.
 - Salah satu diagonal pada layang-layang akan membagi diagonal yang lain sama panjang.
 - Mempunyai satu buah simetri lipat.

 Rumus untuk Layang-layang:


 Rumus luas layang-layang: ½ x diagonal 1 x diagonal 2

 Belah Ketupat
 - Belah ketupat memiliki sifat-sifat seperti:
 - Terdiri dari empat buah sisi dan empat buah titik sudut.
 - Empat buah sisinya memiliki ukuran yang sama panjang.
 - Dua pasang sudut yang saling berhadapan memiliki ukuran yang sama besar.
 - Diagonalnya saling berpotongan secara tegak lurus.
 - Simetri lipatnya ada dua buah.
 - Memiliki simetri putar pada tingat dua.

 Rumus untuk Belah Ketupat:


 Rumus Luas Belah Ketupat: ½ x diagonal 1 x diagonal 2
 Rumus Keliling Belah Ketupat: s + s + s +s = 4 x s

 Jajar Genjang
 - Mempunyai empat buah sisi dan titik sudut.
 - Memiliki dua pasang sisi yang posisinya sejajar dan ukurannya sama panjang.
 - Teridiri dari dua buah sudut lancip dan dua buah sudut tumpul.
 - Sudut-sudut yang saling berhadapan ukurannya sama besar.
 - Diagonalnya tidak sama panjang.
 - Tidak mempunyai simetri lipat.
 - Mempunyai simetri putar pad tingkat dua.

 Rumus untuk Jajar Genjang:


 Rumus luas jajar genjang = alas x tinggi

 Itulah penjelasan lengkap tentang Sifat-Sifat Bangun Datar dan Rumusnya Lengkap silahkan kalian pelajari satu
persatu dengan seksama agar bisa memahami sifat, cirri, dan rumus dari masing-masing bangun datar.

 Pengertian

Sebuah bangun ruang, dalam konteks geometri ruang, adalah himpunan semua titik, garis, dan bidang


dalam ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh permukaan yang
membatasinya.

Lebih jauh, yang dimaksud dengan bangun ruang dengan sisi datar adalah bangun ruang yang dibatasi
oleh bidang datar. Bangun ruang dengan sisi datar disebut juga sebagai bidang banyak atau polihedron
yang berasal dari bahasa Yunani polys yang berarti banyak dan hedron yang berarti permukaan. Bidang-
bidang datar pembatas bangun ruang dinamakan sebagai bidang sisi. Ruas garis yang terbentuk oleh
perpotongan antara dua bidang sisi bangun ruang disebut rusuk. Ujung-ujung dari rusuk ini
dinamakan sebagai titiksudut.

B. Kubus Dan Balok

gambar 1. kubus

gambar 2. balok

Kubus merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang kongruen. Pada gambar
1 dapat dilihat bahwa kubus memiliki 8 titiksudut dan 12 rusuk dengan panjang yang sama. Contoh yang
paling sederhana dari kubus adalah dadu.

Perhatikan gambar 2. Balok mirip dengan kubus, memiliki 8 titiksudut dan 12 rusuk. Balok dibatasi oleh
tiga pasang persegipanjang yang kongruen dan masing-masing pasangan yang kongruen  ini terletak
sejajar. Kubus merupakan kasus khusus dari balok, dengan kata lain, kubus dapat dikatakan sebagai
balok yang semua sisinya berupa persegi. Contoh balok dalam kehidupan sehari-hari di antaranya
adalah ruang kelas, kotak kemasan karton, dan balok kayu.

1. Jaring-jaring Kubus dan Balok

Jika sebuah polihedron dipotong pada beberapa rusuknya dan dapat


dibuka untuk diletakkan pada suatu bidang datar sehingga membentuk
susunan yang saling terhubung maka susunan yang terbentuk disebut
sebagai jaring-jaring. Sebaliknya, suatu jaring-jaring polihedron dapat
dilipat dan disambung untuk membentuk suatu polihedron. Aktivitas
untuk menyelidiki jaring-jaring balok dan kubus dapat dilakukan siswa
dengan memanfaatkan kotak karton bekas.

gambar 1. jaring-jaring kubus

gambar 2.jaring-jaring balok

2. Luas Permukaan Balok dan Kubus

gambar 1. balok dengan ukurannya p x l x t

jika panjang rusuk balok adalah p, l, dan t, maka


Luas permukaan balok = 2pl + 2pt + 2lt = 2(pl + pt + lt)
Untuk kubus, dimana semua panjang rusuknya sama p = l = t = a, diperoleh
Luas permukaan kubus = 6a2.

3. Volume Kubus dan Balok

Jika pada geometri datar, luas suatu bangun dinyatakan sebagai


banyaknya satuan luas yang dapat menutup bangun datar, maka dalam
geometri ruang, volum atau isi bangun ruang dinyatakan sebagai
banyaknya satuan isi yang dapat mengisi bangun ruang tersebut. Volum
diukur dalam satuan kubik, seperti centimeter kubik (cm3), inchi kubik
(in3) atau meter kubik (m3). Satu cm3 menyatakan volum kubus dengan
panjang rusuk 1 cm. Satuan lain untuk volum di antaranya adalah liter
(1000 cc), gallon, barel, dan sebagainya. Selain ukuran baku untuk
menyatakan volum, dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai juga
ukuran-ukuran tidak baku seperti:
– sendok makan (takaran dosis obat)
– tetes (takaran untuk percobaan kimia)
– gelas (dalam masak-memasak)
Pada sebuah balok, percobaan paling mudah untuk menentukan volum
adalah dengan menggunakan kubus satuan. Sebagai contoh balok dengan
ukuran panjang 3 satuan, lebar 2 satuan dan tinggi 4 satuan dapat diisi
dengan menggunakan kubus satuan sebanyak 3 x 2 x 4 buah. Sehingga
dikatakan balok tersebutmempunyai volum 24 satuan volum.
Melalui proses percobaan mengisi kubus satuan ke balok dalam berbagai
ukuran, secara umum volum balok dengan panjang p, lebar l, dan tinggi t
dapat dinyatakan sebagai
Volum Balok = p x l x t

Mengingat bahwa alas balok berbentuk persegipanjang dengan luas A = p


x l, maka volum balok dapat juga dinyatakan sebagai hasil kali luas alas
dengan tinggi balok.
Volum Balok = A x t
Oleh karena pada kubus dengan panjang rusuk a berlaku p = l = t = a, maka
volum kubus dapat dinyatakan sebagai
Volum Kubus = a3

C. Prisma

1. Volume Prisma Segitiga Siku-Siku


Perhatikan gambar 13! Misalkan V merupakan volum prisma segitiga sikusiku
dengan luas alas A. Jika dua buah prisma segitiga siku-siku
digabungkan menurut sisi miring alas maka akan terbentuk sebuah balok
dengan luas alas 2 x A.
2 x V = volum balok
= luas alas x tinggi
= (A + A) x t
= 2A x t

Sehingga diperoleh
V = A x t,
atau
Volum prisma segitiga siku-siku = luas alas x tinggi.

Jadi, secara umum


Volum prisma segitiga = Luas alas x tinggi

Iklan

Nama Euclid sering dikenal sebagai Bapak Geometri. Kontribusinya di Geometri nggak perlu dipertanyakan lagi. Sampai sekarang,
ketika kita belajar konsep titik, garis, sudut, lingkaran, dan sebagainya, kita masih merujuk pada The Elements, buku yang ditulis
Euclid sekitar 300 SM. Itu 2300 tahun yang lalu, bo! Pengaruh pemikiran Euclid itu sebenarnya jauh lebih luas dari sekedar Geometri
aja; pemikirannya memberikan inspirasi kepada pemikir hebat lainnya untuk melakukan hal serupa yang dilakukan Euclid pada buku
The Elements itu pada bidang lainnya. Lo bisa bayangin, bahkan Abraham Lincoln aja, presiden Amerika ke 16, baca buku ini.

Anda mungkin juga menyukai