Anda di halaman 1dari 10

Bab 1 : Pendahuluan

Bahas adalah kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk berkomunikasi dngan
manusia lainnya menggunakan tanda,misalnya kata dan gerak.sedangkan Bahasa Indonesia
merupkan Bahasa yang digunakan oleh bangsa Indonesia dalam kegiatan sehari hari.
Berdasarkan buku tersebut seorang mahasiswa harus mempunyai kemampun berbahasa yang
baik,dikarenakan dalam perkuliahan Bahasa Indonesia merupakan sebagai alat pengembang
kepribadian dan mempraktikan Bahasa tersebut baik dalam kegiatan ilmih maupun
nonilmiah.
Pada bab pendahuluan ini ada beberapa materi pokok yang dipelajari yaitu
diantaranya Bahasa Indonesia dan kepriadian bangsa,Bahasa ndonesia dan
nasionalisme,bahsa Indonesia dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dari hal itu telah jelas
bahwa Bahasa Indonesia sangat berhubungan penting terhadap kehidupan sehari-hari. Untuk
seorang mahasiswa bhasa idonesia sangatdiperlukan karena mahasiswa merupakan suatu
tingkatan yang tetinggi dalam pendidikan selai itu mahasiswa diharapkan mempunyai
kemampuan untuk menjelaskan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai alat pengembang
kepribadian dan mempraktianbahasa tersebut untuk kegiatan sehari hari.

1
Bab 3
Bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu anatara seluruh masyarakat Indonesia,
dimana pada masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Bahasa Indonesia sendiri
memiliki 2 jenis yang bergantung pada keadaan, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku.
Bahasa baku biasanya digunakan pada saat acara-acara formal sedangkan bahasa nonbaku
digunakan dalam keadaan tidak resmi sperti dalam percakapan antar teman.
Dalam mempelajari Bahasa Indonesia, kita dapat menemukan ragam-ragam
bahasanya seperti ragam ilmiah, ragam sastra dan lain sebagainya. Dalam hal ini, kita akan
membahas mengenai ragam ilmiah. Ragam ilmiah yaitu corak bahasa yang digunakan dalam
penulisan karya yang biasanya digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori
atau gabungan dari keempatnya.
Sikap ilmiah yang harus tercermin dalam ragam ilmiah adalah sikap objektif, jujur
dan hati-hati. Ragam ilmiah haruslah juga memiiki sifat transparan, bersifat lugas dan juga
harus bersifat ringkas yang berpusat pada pokok permasalahan.
Ada beberapa ragam ilmiah dan varian bahasa indonesia yaitu varian menurut
pemakai dan varian menurut pemakaian. Varia menurut pemakai disebut dengan dialek.
Selanjutnya varian menurut pemakaian bahasa disebut ragam. Ragam bahasa menurut media
pembicaraannya dibagi menjadi ragam bahasa lisan, dan ragam bahasa tulis. Ada beberapa
etika yang perlu kita perhatikan dalam penulisan seperti harus akurat,jujur,menjunjung tinggi
tanggung jawabnya dan etika-etika lainnya.
Bab 4
Membaca berarti melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis dengancara
mengeja atau melafalkannya, sedangkan membaca kritis adalah membaca sumber bacaan
dengan cermat dan teliti, sehingga mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dengan
memberikan penilaian atau pertimbangan tertentu terhadap akurasi sumber bacaan yang
dilakukan dengan cepat,tepat,dan teliti.
Banyaknya sumber bacaan dan jenis tulisan serta kebutuhan akan jenis informasi
tertentu yang dibutuhkan menyebabkan munculnya berbagai ragam dan teknis membaca
kritis. Keberagaman membaca kritis dapat dilakukan dengan dua teknis membaca, yaitu:
membaca cepat sekilas dan membaca intensif teliti. Membaca cepat /sekilas dapat dilakauakn
dengancara melihat kalimat kalimat utama paragraf pada sumber bacaan. Sedangkan
membaca cepat untuk menemukan informasi khusus dapat dilakukan hanya dengan melihat
daftar isi dan indeks buku tersebut atau melihat klimat kalimat definisi dan pendapat pakar.
Membaca teliti/cermat untuk menemukan informasi rinci seperti membaca kritis
tulisan/artikel ilmiah yang dilakukan dengan cara mengenali tesis/pernyataan masalah,
meringkas butir butir penting setiap artikel, menyitir konsep konsep penting, menentukan
bagian yang akan dikutip, menentukan implikasi dari sumber yang akan dikutip dan
menentukan posisi penulis sebagai pengutip.

2
Membaca Kritis tulisan/artikel populer, artikel jenis ini banyak mengungkap fakta
yang dikupas oleh penulisnya tanpa menggunakan metodologi dan landasan teori yang jelas
karena lebih di pentingkan pandangan penulisannya terhadap isu yang sedang berkembang.
Adapun teknik tekniknya dengan mengenali persoalan atau isu yang dibahas dalam artikel
populer, menentukan signifikansi/relevansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan,
memanfaatkan isu artikel populer untuk bahan inspirasi dalam menulis, membedakan isi
artikel populer dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah.
Membaca kritis buku ilmiah, buku ilmiah mengandung konsep konsep yang
mendalam kompleks dan digunakan istilah istilah teknis yang mempunyai pengertian khusus.
Oleh karena itu, membaca buku ilmiah memerlukan teknik membaca yang tepat seperti:
memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting, menemukan konsep konsep penting
untuk bahan menulis, menentukan dan menandai bagian bagian buku yang akan dikutip.
Dan yang terakhir teknik membaca kritisi bahan yang tersaji dalam jaringan internet
antara lain: kiat praktis mencari dan menemukan bahan bahan dalam jaringan internet,
meneilih dan mengevaluasi bahan bahan dalam jaringan internet, menentukan isi/gagasan
penting dalam bahan bahan yang tersedia di internet, dan memanfaatkan bahan bahan dalam
jaringan internet secara kritis.
Bab 5
Proposal adalah suatu saran atau permintaaan kepada seseorang atau su cc atu
badan/lembaga untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Proposal dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :
Bagian pendahuluan yang meliputi halaman judul luar, halaman judul dalam, halaman
pengesahan, ringkasan atau abstrak, dan daftar isi. Secara subtansif, judul peneitian
hendaknya singkat, spesifik, dan jelas memberi gambaran kegiatan penilaian yang diusulkan.
Abstrak suatu proposal berisi latar belakang sangat singkat, tujuan penelitian, landasan teori,
metode penelitian.
Bagian isi/batang tubuh yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan, manfaat, hipotesis, landasan teori, tinjauan pustaka, metode penelitian, jadwal
kegiatan, daftar pustaka.
Dalam latar belakang masalah dikemukakan hal-hal yang menjadi alasan pentingnya
penelitian tersebut dilakukan. Perumusan masalah merupakan penjabaran lebih rinci dari
permasalahan yang dikemukakan dalam latar belakang masalah. Perumusan tujuan harus
pararel dengan perumusan masalah, pembahasan, dan penyimpulan. Hipotesis mempunyai
fungsi pengarah yang memberikan batasan-batasan mengenai macam-macam data yang harus
dikumpulkan, cara pengumpulan data, dan teknik analisisnya. Daftar pustaka harus hanya
mencantumkan referensi yang benar-benar dirujuk secara eksplisit dalam proposal penelitian.
Bagian akhir yang meliputi rencana anggaran biaya, lampiran-lampiran. Rencana anggaran
biaya bersifat kondisional, artinya sesuai kebutuhan proposal tersebut. Lampiran proposal
penelitian berisi daftar riwayat hidup peneliti dan justifikasi anggaran.

3
Bab 6
Tulisan akademik ialah karya tulis yang disusun mahasiswa untuk memperoleh gelar
akademik dan juga untuk memenuhi tugas-tugas akademik. Dalam kegiatan akademik
mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk menulis makalah. Makalah adalah karya tulis
yang membahas suatu masalah berdasarkan logika, pustaka, atau fakta yang disajikan pada
sebuah diskusi, lokakarya, symposium, atau seminar. Isi dari sebuah makalah dapat berupa
sebuah gagasan atau pandangan dari seorang penulis terhadap sesuatu yang belum dibuktikan
melalui proses penelitian. Jenis makalah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu makalah
biasa dan makalah posisi. Makalah biasa adalah makalah yang bertujuan untuk menunjukkan
pemahaman seorang penulis terhadap sesuatu yang dipermasalahkan. Isinya dapat berupa
pendeskripsian suatu kebijakan, gagasan atau temuan penulis makalah kepada masyarakat.
Adapun makalah posisi penulis tidak hanya dituntut mempelajari aliran teori tertentu, tetapi
juga berbagai aliran pandangan orang yang berbeda-beda. Untuk membuat makalah ini
penulis harus mempunyai kemampuan analisis, sistesis dan evaluasi. Selain makalah
mahasiswa juga harus memiliki kemampuan untuk membuat laporan. Laporan adalah
dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau sedang
diteliti dalam bentuk fakta-fakta yang diperoleh dari pemikiran dan tindakan. Tujuan dari
sebuah laporan adalah memerikan secara lengkap dan objektif proses dan hasil dari suatu
kegiatan.
Bab 7
Presentasi merupakan kegiatan yang sering dilakukan baik dalam kegiatan ilmiah
maupun non ilmiah .Adapun hal-hal dasar yang perlu kita ketahui dalam presentasi seperti
bahan, topic, tujuan presentasi,outline/kerangka karangan, pembicara(penyaji), pendengar,
pesan yang disampaikan, teknisi, dan alat bantu. Semua unsur tersebut harus ada dalam
kegiatan presentasi yang kita lakukan. Presentasi yang dilaukan secara berulang-ulang akan
mengembangkan keintelektualan seseorang, keintelektualan seseorang didalam presentasi
juga dapat dilihat dari substansi materi yang disampaikan, kesegaran gagasan, dan cara
penyajian yang menarik. Secara umum ada tiga bentuk presentasi, namun presentasi yang
sering digunakan ialah presentasi yang lazim dalam dunia ilmiah yaitu, presentasi dengan
persiapan. Menjaga agar presentasi tetap focus pada apa yang dibahas dan beretika dalam
presentasi secara baik merupakan poin penting dalam suksesnya pelaksanaan presentasi.
Berdasarkan sifatnya presentasi dibagi menjadi 3 yaitu, presentasi formal, non formal,
dan semi formal. Namun, berdasarkan jumlah pendengar terdiri dari presentasi pada
kelompok besar, presentasi pada kelompok terbatas, dan presentasi personal. Pembicara juga
harus memotivasi, meyakinkan, mengajak berbuat, menjelaskan, dan juga menyenangkan
audience pada saat presentasi berlangsung. Di antara berbagai model presentasi, model
Shannon dan weaver merupakan model yang sering dipakai karna lebih matematis dan juga
hanya menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Untuk
menjadi pembicara yang baik diperlukan 2 aspek penting, yaitu kemampuan memahami
gagasan dan mengungkapkan gagasan baik secara lisan maupun tulisan.

4
Bab 8
Dalam berbahasa kita mengetahui ada ragam lisan dan ragam tulisan. Berpidato
merupakan contoh dari lisan, seperti ada saatnya mahasiswa berorasi. Pidato mencakup
pembicara, pendengar, dan materi. Berpidato yang baik perlu unsur kebahasaan yang rapi,
dan pembicara itu sendiri dalam menyampaikan materi yang akan ia sampaikan. Materi yang
disampaikanpun harus padat dan jelas, tidak bertele-tele tentunya. Karena pidato ialah
gagasan yang perlu kita tulis untuk dapat tersampaikan melalui penyampaian kita. Tentu kita
memerlukan persiapan sebaik mungkin saat akan menyampaikan, sseperti halnya menulis
gagasan fikiran kita.
Aspek-aspek penting seperti isi pidato, bahasa penyampaian yang akan kita bawakan,
serta dikembangkan pada kaidah kebahsasaan yang tapat tentunya. Saat menyampaikan
pidato seperti halnya kita menuangkan oposisi kita kepada para pendengar agar para
pendengar mengerti dan memehami arah dan tujuan pidato yang kita sampaikan. Membuat
suasana dan pendekatan kepada pendengar sebelum penyampain materi sangat baik
dilakukan, karena dari sanalah pola fikir pendengar akan semakin dapat memahami apa yang
akan kita sampaikan karena suasana yang telah kita bangun tersebut.
Sebagai publik figur dalam pidato, kita tidak hanya harus mengambil hati dan fikiran
para pendengar melalui interaksi pendekatan. Penampilan fisik dan juga nada ketika
menyampaikan gagasan-gagasan yang akan kita sampaikan juga perlu diperhatikan guna
menarik para pendengar guna lebih memperhatikan apa yang sedang berbicara. Agar dapat
tren-positif dari pada pendengar. Dengan begitu kita akan lebih seperti totalitas dalam
melakukan pidato tersebut.
Bab 9
Surat adalah alat komunikasi tertulis yang sudah ada sejak lama. Fungsi surat sendiri
yaitu sebagai alat komunikasi, wakil penulis, alat bukti, alat pengingat, dan pedoman
pelaksanaan tugas. Syarat-syarat yang harus dimiliki surat yang baik yaitu bentuk surat
standar, bahasa baku, isi surat yang ringkas. Bahasa yang perlu diperhatikan dalam menulis
surat yaitu pilihan kata, penyusunan kalimat, dan penyusunan alinea. Surat dapat
dikelompokkan berdasarkan wujud (surat bersampul, kartu pos, warkat pos, telegram, memo,
nota, surat tanda bukti), pemakaian (surat pribadi, surat pemerintah, surat niaga, dan lain-
lain), kegiatan (surat intern, surat ekstern), sasaran yang dituju (surat pemberitahuan, surat
peringatan, dan lain-lain), sifatnya (surat biasa, surat konfidensial, surat rahasia), dan urgensi
penyelesaian (surat biasa, surat segera, surat kilat). Bagian-bagian : kepala surat, tanggal
surat, nomor surat, lampiran, hal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup,
pengirim surat, tembusan.

5
6
7
8
9
10

Anda mungkin juga menyukai