Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan

Pada dasarnya struktur geologi yang ada terbentuk karena adanya pengaruh
gaya yang disebabkan adanya proses tektonik. Dimana proses tektonik tersebut
akhirnya mengahasilkan suatu stress  yang kemudian ketika mengenai suatu lapisan
batuan akan mengalami suatu deformasi salah satunya adanya kekar. Kekar adalah
struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada
batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Sehingga dengan adanya gaya
tegasan utama serta adanya gaya tegasan lainnya yang besar lebih kecil sehingga
ketika gaya-gaya tegasan ini mengenai suatu lapisan batuan menghasilkan kekar ini
yang disebut kekar gerus yang memiliki kenampakan yaitu rekahan yang berbentuk
seperti huruf “X” . Dimana dapat diinterpretasikan pada jenis kekar ini arah tegasan
utamanya adalah pada bagian sisi kekar yang memiliki sudut lebih tumpul itulah
berasal arah tegasan gaya utama yang kekar pada sungai banyumeneng

Adanya suatu kekar gerus pada lapangan mengindikasikan adanya suatu


proses tektonik yang bekerja. Sehingga kita dapat melakukan suatu analisis terhadap
adanya struktur kekar pada lapangan. Kita dapat mengetahui arah gaya tama yang
bekerja pada suatu daerah. Dengan demikian kita dapat mengetahui daerah-daerah
mana saja yang terkena struktur tersebut serta daerah-daerah mana saja yang masuk
dalam daerah yang masih terpengaruh dari adanya proses tektonik tersebut.

Daerah penelitian kami adalah diadarah sungai Banyumeneng yaitu dierah


Demak, Jawa tengah, Indonesia. Wilayah Kabupaten Demak terletak di bagian utara
Pulau Jawa dengan luas wilayah 89.743 ha dengan jarak bentangan Utara ke Selatan
41 km dan Timur ke Barat 49 km dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Secara
geografis Kabupaten Demak terletak pada 110º27’58’’-110º48’47’’ Bujur Timur dan
6º43’26’’-7º09’43’’

Anda mungkin juga menyukai