Anda di halaman 1dari 9

KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI 1

Pengertian Kristal dan Kristalografi


Kristal adalah benda padat yang homogen dimana atom maupun molekul nya
tersusun dengan rapih beraturan dan berulang, yang jumlah dan kedudukan bidang
kristalnya selalu tertentu dan teratur. Kristal terbentuk di alam secara alami dan
memiliki sifat salah satunya tembus cahaya. Jadi apabila dibentuk di laboratorium
maka itu bukanlah kristal.
Kristalografi adalah cabang dari ilmu mineralogi yang mempelajari
pertumbuhan, bangun/bentuk, sifat fisik dan klasifikasi kristal. Kristalografi
mempelajari bagaimana pembentukan suatu kristal.

Keterbentukan Kristal
Keterbentukan kristal ada berbagai cara. mulai dari cair ke padat (membeku),
gas ke padat (menyublim) dan padat ke padat. Proses yang dialami dalam
pembentukan suatu kristal akan mempengaruhi sifat kristal yang terbentuk nantinya.
Proses ini juga bergantung pada bahan dasar serta kondisi lingkungan tempat dimana
Kristal tersebut terbentuk.

 Cair ke padat (membeku)


Hal ini terjadi pada arutan kimia yang mengalami penurunan suhu sehingga
atom nya berikatan teratur dengan atom lain dan membentuk kristal, hal ini
biasa dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
 Gas ke padat (menyublim)
Kristal ini biasanya terbentuk dari gas hasil aktifitas vulkanik yang membeku
akibat perubahan temperatur tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.
 Padat ke padat
Perubahan ini terjadi karena faktor tekanan dan temperatur. Tekanan dan
temperatur yang didapatkan oleh suatu kristal akan membuat struktur dan
bentuk nya berubah namun tidak mengalami perubahan unsur kimia.

Namun, dalam keadaan tertentu ada kalanya cairan membeku dan tidak
membentuk kristal melainkan membentuk cairan non-kristalin, ini terjadi karena
penurunan suhu yang sangat drastis sehingga atom atau molekul yang terdapat pada
cairan tidak sempat mengatur kedudukan dengan atom lainnya untuk membentuk
kristal yang utuh. Bahan yang terbentuk nantinya disebut amorf atu gelas.

Sistem Kristalografi
Kristal dibedakan menjadi tujuh sistem yang didasarkan pada sifat-sifat
simetri kristal (sumbu, sudut dan bidang simetri). 7 kelompok tersebut yaitu dinamakan
isometrik, tetragonal, hexagonal, trigonal, orthorhombik, monoklin dan triklin.
Dari 7 kelompok kristal tersebut dapat dibagi lagi menjadi 32 jenis Kristal yeng
berbeda. Isometrik dibagi menjadi 5 kelas, tetragonal 7 kelas, trigonal 5 kelas,
orthorhombik 3 kelas, hexagonal 7 kelas, monoklin 3 kelas dan triklin 2 kelas. Yang
dibedakan berdaskan jumlah sumbu pada masing-masing kristal.
Proyeksi orthogonal adalah metode yang dilakukan untuk mempermudah
dalam penggambaran Kristal. Selain dalam kristalografi, metoda ini juga diaplikasikan
dalam penggambaran teknik dan arsitektur. Dengan metode ini akan terbentuk bentuk
3 dimensi dari kristal yang diamati.

1. Sistem Isometrik
Sistem isometrik disebut juga sistem regular atau kubus. Sistem ini memiliki
axial ratio a=b=c, artinya 3 sumbu kristal yang dimiliki sistem ini memiliki panjang yang
sama. Dan Axial ratio merupakan perbandingan antar sumbu. Memiliki sudut
kristalografi α=β=y=90°, artinya semua sudut kristalnya tegak lurus satu sama lain.
Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/ Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
2010/11/cubic_crystal_system_1.gif Foto 1
Gambar 1 Contoh mineral sistem isometrik
Sistem Isometrik (gold)

Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas yaitu tetaoidal, gyroida, diploid,


hextetrahedral dan hexoctahedral. Contoh mineral dengan Kristal isometrik
diantaranya fluorite, halite, gold dan galena.

2. Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal memiliki 3 sumbu Kristal dan axial ratio nya a=b≠c, artinya
panjang a dan b sama namun berbeda dengan sumbu c. Dan memiliki sudut
kristalografi α=β=y=90° yang menandakan bahwa ketiga sumbunya saling tegak lurus
satu sama lain.

Sumber : Sumber : http://jabiger.blogspot.com/


http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ Foto 2
cubic_crystal_system_1.gif
Contoh mineral sistem tetragonal
Gambar 2
(bornit)
Sistem Tetragonal

Sistem ini dibagi menjadi 7 kelas yaitu Piramid, Bipiramid, Bisfenoid,


Trapezohedral, Ditetragonal Piramid, Skalenohedral dan Ditetragonal Bipiramid.
Contoh mineral dengan Kristal tetragonal diantaranya autunite, scapolite, bornit.
3. Sistem Hexagonal
Pada sistem ini terdapat 4 sumbu kristal. Memiliki axial ratio a=b=d≠c, artinya
sumbu a,b dan d memiliki panjang yang sama namun berbeda dengan sumbu c . Dan
memiliki sudut kristalografi α=β=90°; y=120°, artinya sudut α dan β saling tegak lurus
dan membentuk sudut 120° terhadap sumbu y.

Sumber : Sumber : http://jabiger.blogspot.com/


http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/
cubic_crystal_system_1.gif
Foto 3
Gambar 3 Contoh mineral sistem hexagonal
Sistem Hexagonal (grafit)

Sistem hexagonal dibagi menjadi 7 yaitu Hexagonal Piramid, Hexagonal


Bipramid, Dihexagonal Piramid, Dihexagonal Bipiramid, Trigonal Bipiramid,
Ditrigonal Bipiramid dan Hexagonal Trapezohedral. Contoh mineral nya yaitu calcite,
dolomite, apatite,grafit, quartz.
4. Sistem Trigonal
Sistem ini hampir mirip dengan sistem hexagonal, perbedaannya terdapat
pada bentuk, bila pada hexagonal bentuk yeng terbentuk adalah segi enam, pada
trigonal yang terbentuk adalah segi empat. Trigonal memiliki axial ratio a=b=d≠c dan
sudut kristalografi α=β=90°; y=120°.

Sumber : Sumber : http://jabiger.blogspot.com/


http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ Foto 4
cubic_crystal_system_1.gif
Contoh mineral system trigonal
Gambar 4 (bismut)
Sistem Trigon
Sistem trigonal dibagi menjadi 5 kelas yaitu Trigonal piramid, Trigonal
Trapezohedral, Ditrigonal Piramid, Ditrigonal Skalenohedral dan Rombohedral.
Contoh mineral dengan sistem kristal trigonal ini adalah cinnabar, bismuth.

5. Sistem Orthorhombik
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri. Setiap sumbu memiliki panjang yang
berbeda satu sama lain, artinya memiliki axial ratio a≠b≠c. Dan saling tegak lurus
satus sama lain, sudut kristalografi α=β=y=90°.

Sumber : http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ Sumber : http://jabiger.blogspot.com/


cubic_crystal_system_1.gif Foto 5
Gambar 5 Contoh mineral sistem orthorhombik
Sistem Orthorhombik (topaz)

Sistem ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu bisfenoid, pyramid dan bipiramid.
Contoh mineralnya yaitu aragonite, topaz, witherite.

6. Sistem Monoklin
Sistem ini mempunyai satu sumbu yang tidak tegak lurus dengan sumbu yang
lainnya (miring) dan memiliki panjang yang berbeda pula satu sama lain. Maka system
ini memiliki axial ratio a≠b≠c dan sudut kristalografi α=β=90°≠y, artinya α dan β saling
tegak lurus dan y tidak tegak lurus.
Sumber : Sumber : http://jabiger.blogspot.com/
http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/
cubic_crystal_system_1.gif
Foto 6
Gambar 6 Contoh mineral sistem monoklin
Sistem Monoklin (manganite)

Sistem monoklin dibagi menjadi sfenoid, doma dan prisma. Contoh mineralnya
yaitu gypsum dan azurite.

7. Sistem Triklin
Sistem ini merupakan system Kristal yang memiliki 3 sumbu Kristal yang tidak
tegak lurus satu sama lain dan juga memiliki panjang yang berbeda-beda pula. Maka
axial ratio nya a≠b≠c dan sudut kristalografinya α≠β≠y≠90°. Sistem ini dibagi menjadi
2 kelas yaitu pedial dan pinakoidal. Contoh mineralnya diantaranya albite, labradorite
dan kaolinite.

Sumber : Sumber : http://jabiger.blogspot.com/


http://medlinkup.files.wordpress.com/2010/11/ Foto 7
cubic_crystal_system_1.gif
Contoh mineral sistem monoklin
Gambar 7
Sistem Triklin (microline)
No Sistem Kristal Axial Ratio Sudut Kristalografi
1 Isometrik a=b=c α = β = γ = 90˚
2 Tetragonal a=b≠c α = β = γ = 90˚
3 Hexagonal a=b=d≠c α = β = 90˚ ; γ = 120˚
4 Trigonal a=b=d≠c α = β = 90˚ ; γ = 120˚
5 Orthorhombik a≠b≠c α = β = γ = 90˚
6 Monoklin a≠b≠c α = β = 90˚ ≠ γ
7 Triklin a≠b≠c α ≠ β ≠ γ ≠ 90˚

Sumber : http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/praktikum-kristalografi.html
Tabel 1
Tujuh Sistem Kristal
KESIMPULAN

Kristal adalah hasil pembekuan dari cairan kimia yang membeku karena
pengaruh suhu dan lingkungan. Cairan kimia dasar pembentuk suatu kristal akan
mempengaruhi sifat dan bentuk kristal yang terbentuk nantinya. Setiap Kristal memiliki
ciri nya masing-masing yang membedakan antara satu Kristal dengan Kristal lainnya.
Sistem Kristal dibagi menjadi 7 yaitu system isometrik, tetragonal, hexagonal,
trigonal, monoklon, triklin dan orthorhombic. Yang dari 7 sistem tersebut dibagi lagi ke
dalam 32 jenis. Pembagian ini didasarkan pada perbedaan jumlahsumbu pada
masing-masing Kristal.

DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2014. “Kristal”
http://id.wikipedia.org/wiki/Kristal. Diakses pada tanggal 22 September 2014.

Hertanto, Hendrik. 2012. “Kristalografi (system Kristal)”


http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html.
Diakses pada tanggal 22 September 2014.

Bamseko. 2013. “Pengenalan 7 Sistem Kristal”


http://bamseko.wordpress.com/2013/10/11/pengenalan-7-sistem-kristal/.
Diakses pada tanggal 22 September 2014. (wordpress online)

Maulana, Abdi. 2011. “Mineral”


http://jabiger.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 22 September 2014.

Anda mungkin juga menyukai