Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dunia pertambangan terdapat tambang terbuka (surface mining) dan
tambang bawah tanah (underground mining). Pada tambang bawah tanah
(underground mining), sistem ventilasi tambang menjadi hal yang sangat utama
dan penting dalam proses penambangan, dikarenakan ventilasi tambang memiliki
peranan penting terhadap kinerja dan keselamatan para pekerja di dalam tambang
bawah tanah (underground mining).
Sistem ventilasi tambang bawah tanah ini diatur dalam Kepmen
No.555.K/26/MPE/1995. Isi bahasannya mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja pertambangan umum dengan ketentuan O2 tidak kurang dari 19,5% dan CO2
tidak lebih dari 0,5%. Dalam Kepmen tersebut juga dijelaskan mengenai gas-gas
berbahaya seperti gas beracun (CO, SOx, H2S), gas yang mudah terbakar (CH4).
Ventilasi tambang ini memiliki banyak fungsi yang di antaranya yakni sebagai
penyedia udara bersih dari luar tambang menuju area tambang agar kebutuhan
oksigen bagi para pekerja terpenuhi, ventilasi tambang juga berguna untuk
menjaga temperatur dalam front kerja dan untuk melarutkan serta mengeluarkan
zat pengotor seperti gas-gas berbahaya dan juga debu pada area tambang.
Pada simulasi yang dilakukan ini dilakukan pengukuran terhadap
kecepatan aliran udara, pengukuran suhu dan tekanan aliran udara. Dari
pengukuran suhu udara dalam duct dapat diketahui kelembaban udara dimana hal
tersebut dapat mempengaruhi kondisi ruangan maupun dalam duct itu sendiri.
Geometri serta penambahan booster pada duct dapat mempengaruhi kecepatan
aliran udara serta tekanan yang ada pada duct. Pengukuran tersebut berguna agar
dapat menentukan kualitas serta kuantitas yang tepat untuk dialirkan.

1.2 Ruang Lingkup Masalah


1.2.1 Identifikasi Masalah
Dalam pembuatan laporan akhir ventilasi ini, adapun beberapa identifikasi
masalah yang harus diperhatikan dari data-data yang telah diambil pada praktikum

1
2

ventilasi. Permasalahan tersebut seperti penentuan kelembaban udara relatif,


kondisi aliran udara yang meliputi kecepatan aliran udara, tekanan udara, dan
debit udara yang terdapat dalam duct, dan dapat dianalisa berdasarkan grafik yang
dihasilkan.
1.2.2 Batasan Masalah
Pada pembuatan laporan ini terdapat beberapa batasan masalah yang
dibuat berdasarkan praktikum yang telah dilakukan. Batasan masalah tersebut
dibuat untuk menghindari materi yang terlalu jauh dari apa yang telah
dipraktikumkan. Adapun beberapa batasan masalah tersebut meliputi pengukuran
terhadap kecepatan udara, kelembaban relatif, dimana dari data tersebut dapat
diketahui kondisi aliran udara.
1.2.3 Rumusan Masalah
Pada pembuatan laporan ini terdapat ruang lingkup masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh pengaturan udara terhadap kelembabab relatif?
2. Bagaimana pengaruh belokan terhadap kondisi aliran udara?
3. Bagaimana pengaruh percabangan terhadap kondisi aliran udara?
4. Bagaimana pengaruh pemakaian regulator terhadap kecepatan udara?
5. Bagaimana pengaruh penambahan booster pada kondisi aliran udara?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 , Maksud
Mensimulasikan cara penggunaan peralatan sistem ventilasi untuk
mengatur kualitas serta kuantitas udara yang dialirkan serta memahani dan
mengetahui cara kerja dari sistem ventilasi tambang bawah tanah serta
aplikasinya dalam dunia pertambangan.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan akhir ventilasi ini, yaitu :
1. Mengetahui pengaruh pengaturan udara terhadap kelembaban relatif.
2. Mengetahui pengaruh belokan terhadap kondisi aliran udara.
3. Mengetahui pengaruh percabangan terhadap kondisi aliran udara.
4. Mengetahui pengaruh pemakaian regulator terhadap kecepatan udara.
5. Mengetahui pengaruh penambahan booster pada kondisi aliran udara.
3

1.4 Metodologi Penelitian


Adapun metodologi penelitian yang dilakukan dalam pembuatan laporan
akhir ini, yakni sebagai berikut :
1.4.1 Primer
Data primer didapatkan dari hasil pengukuran secara langsung ketika
praktikum dilakukan. Data tersebut diperlukan sebagai data pokok atau data induk
untuk dilakukannya pengolahan selanjutnya. Adapun data primer tersebut antara
lain kecepatan aliran udara, suhu basah dan suhu kering, dimensi duct, dan
tekanan udara dalam duct.
1.4.2 Sekunder
Data sekunder didapatkan dari pengolahan data primer sebelumnya
ataupun didapatkan dari literature-literatur penunjang yang mendukung dalam
memperkuat keyakinan akan data yang telah diperoleh. Data sekunder dapat
didapatkan dari buku-buku tentang ventilasi tambang ataupun melalui internet
yakni website tentang ventilasi tambang.

Gambar 1.4
Metodelogi Penelitian
4

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dalam laporan akhir ventilasi dibagi menjadi
beberapa bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar Belakang, Maksud dan Tujuan , Ruang Lingkup
Masalah, Metodologi Penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini meliputi teori mengenai teori dasar mengenai ventilasi,
kelembaban relatif, kondisi aliran udara, dan peralatan yang digunakan
dalam Ventilasi.

BAB III PROSEDUR DAN HASIL PENGUKURAN


Bab ini berisikan prosedur percobaan, dan data pengamatan yang
didapat pada saat praktikum pengukuran data laboratorium.

BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan data perhitungan dan tabel pengolahan data
kelembaban relatif, kondisi aliran udara, kecepatan rata-rata udara,
tekanan rata-rata, dan penentuan debit dan pola aliran udara.

BAB V ANALISA
Bab ini berisikan tentang analisa dari grafik-grafik hasil pengolahan data
yang dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisikan kesimpulan dan saran serta hasil tujuan dari praktikum
yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai