Anda di halaman 1dari 9

PROSPEK DAN PERKEMBANGAN PENAMBANGAN

BENTONIT DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2016/ 2017

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1437 H / 2016 M
PROSPEK DAN PERKEMBANGAN
PENAMBANGAN BENTONIT DI INDONESIA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2016/ 2017

Disusun oleh :

Windhi Sekar Purbaningrum 100.701.15.002


Azi Faturahman 100.701.15.008
Gita Ashari Pratama 100.701.15.026
Mukh. Qobul Ramdhani S. 100.701.15.045

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1437 H / 2016 M
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan galian merupakan bentukan alam yang memiliki fungsi vital dalam
perkembangan peradaban manusia, hal ini dikarenakan seluruh kemajuan
industri infrastruktur dan elektronik yang digunakan saat ini tidak terlepas dari
sentuhan bahan galian didalamnya, baik sebagai bahan baku maupun sebagai
bahan tambahan.
Hampir 80% bahan tambang yang digunakan dalam proses perindustrian
di Indonesia berupa bahan galian industri, dimana bahan galian tersebut pada
dasarnya memiliki kesamaan dengan bahan galian pada umumnya, namun
berdasarkan karakteristiknya bahan galian industri lebih bersifat multiguna, dapat
digunakan secara langsung, dan tidak melalui pasar internasional, sehingga
tingkat fluktuasi harga bahan galian ini relatif stabil.
Selain itu keunggulan lain dari bahan galian industri tersebut yaitu dapat
digunakan secara langsung, tanpa melalui proses pengolahan. Contohnya
seperti lempung yang digunakan untuk bahan baku peralatan rumah tangga dan
pipa pembuangan bawah tanah. Lempung tersusun dari ukuran butir yang
kurang dari 4 mikron atau kurang dari 0,0039 mm.
Batuan lempung kaya akan mineral-mineral lempung, seperti mineral
kaolinit, halloysite, illite, montmurillonate, attapugite, dan allophane. Walaupun
setiap mineral tersebut akan ditemukan, namun pada beberapa lempung juga
memungkinkan hanya ditemukan beberapa mineral saja, sehingga lempung
tersebut dapat dibagi menjadi beberapa jenis, contohnya seperti bentonit.
Bentonit dialam sering disebut juga sebagai lempung karena wujudnya
yang relatif sama. Namun pada bentonit memiliki kandungan mineral
monmorillonite yang lebih dibandingkan dengan jenis lempung lainnya sehingga
sifatnya lebih plastis. Pada bentonit ini akan dipengaruhi oleh faktor persentase
Na dan Ca, sehingga untuk menambang bentonit ini tidak dibutuhkan peralatan
yang rumit.
Penambangan bentonit memiliki prospek yang baik dalam dunia
pertambangan, sama seperti bahan galian indutri pada umumnya, bentonit
memiliki potensi ancaman yang mendekati minimal, selain itu ancaman material
subtitusinya pun lebih rendah dibandingkan dengan bahan galian industri lain,
hal ini disebabkan bentonit mempunyai sifat menyerap yang baik akibat ukuran
partikel koloidnya yang relatif kecil dengan kapasitas permukaan ion yang cukup
tinggi.
Selain itu penambangan bentonit di Indonesia akan menjadi produsen
yang kuat dikarenakan endapan mineal ini tersebar luas di pulau Jawa, pulau
Sumatera dan sebagian di pulau Kalimantan dan pulau Sulawesi, dengan
cadangan yang diperkirakan lebih dari 380 juta ton. Dengan adanya cadangan
tersebut dapat digunakan untuk investasi tambahan untuk meningkatkan
ekonomi saat ini.
Terlebih Indonesia akan menghadapi program masyarakat ekonomi asean
atau yang umum disebut MEA, kerjasama tersebut merupakan suatu bentuk
pencampuran dibidang ekonomi diwilayah asia tenggara, dengan adanya MEA
maka akan menciptakan suatu persaingan dengan perusahan lain baik dari
dalam maupun dari luar.
Dengan banyaknya sumber bentonit di Indonesia, maka dapat
memungkinkan angka kebutuhan akan bahan tambang industri ini semakin
meningkat akibat adanya proses ekspor. Selain itu sebanding dengan
perkembangan saat ini penambangan bentonit belum memiliki daya saing yang
begitu tinggi dibandingkan dengan penambangan bahan galian seperti logam,
ditambah bentonit memiliki fungsi yang tidak bisa digantikan.
Khususnya dibidang pertambangan, biasanya bentonit memiliki fungsi
utama sebagai sumur pengeboran, karena bentonit dapat menaikan daya
supremasi dan pembawa kotoran ke atas. Selain itu dalam dunia kecantikan
bentonit juga sering digunakan sebagai bahan sekunder, baik dalam bentuk
sabun maupun makeup, karena senyawa yang terkandung didalam bentonit
dapat mencerahkan wajah.
Bahkan menurut badan pusat penelitian dan pengembangan teknologi
mineral dan batubara, pada tahun 2003, sebanyak lebih dari 137,037 ton
bentonit dikonsumsi hanya untuk minyak nabati dan hewani saja, tingginya
permintaan bentonit juga dapat dilihat dari tingkat konsumsinya yang terus
bertambah dari mulai tahun 1997 hingga data terakhir 2003.
Dengan peningkatan jumlah tersebut membuktikan prospek bentonit
sangat baik untuk ditambang. Selain itu, dilihat dari perusahaan tambang
bentonit yang sudah ada, keberadaan tambang bentonit ini akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, akibat munculnya lapangan kerja serta lapangan
usaha bagi masyarakat disekitar penambangan bentonit. Selain itu dengan
tumbuhnya perusahaan tambang bentonit maka akan memberikan pendapatan
kepada pemerintah dalam berupa pajak.
Dengan banyaknya keuntungan dalam bahan galian bentonit, maka
penambangan bentonit dapat dipastikan memiliki prospek yang sangat besar
baik secara nilai ekonomi maupun nilai fungsinya, selain itu untuk menambang
bentonit ini tidak akan menguras waktu yang lama pada saat proses eksplorasi,
dan tidak akan menimbulkan kerusakan alam yang lebih rendah dibandingkan
penambangan bahan galian lainnya.
Oleh karena itu dibuat makalah Prospek dan Perkembangan
Penambangan Bentonit di Indonesia untuk mengkaji keunggulan dari bahan
galian industri dan menggali lebih dalam terhadap prospek pemanfaatannya
sehingga mampu bersaing dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean
(MEA), serta dapat mensejahterkan masyarakat.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari makalah Prospek dan Perkembangan Penambangan
Bentonit di Indonesia adalah untuk mengkaji bahan galian industri bentonit serta
mengetahui prospek penambangan bentonit terhadap perkembangan
perindustrian negara serta peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah Prospek dan Perkembangan Penambangan
Bentonit di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bentonit secara umum sebagai bagian dari bahan galian
industri.
2. Mengetahui ciri dan karakteristik khas dari bahan galian bentonit.
3. Mengetahui klasifikasi bentonit berdasarkan kandungan senyawa
kimianya.
4. Mengkaji persebaran bentonit di Indonesia serta prospek cadangan yang
dapat ditambang.
5. Mengidentifikasi persentase peningkatan jumlah konsumsi mineral
bentonit di Indonesia.
6. Mengetahui kedudukan bahan galian bentonit dalam program kerjasama
masyarakat ekonomi asean (MEA).
7. mengetahui keuntungan penambangan bahan galian bentonit dalam
menghadapi masyarakat ekonomi asean (MEA)
8. Mengkaji hubungan prospek bahan galian bentonit terhadap
kesejahteraan masyarakat.

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dari makalah Prospek dan Perkembangan
Penambangan Bentonit adalah sebagai berikut:
1. Prospek bentonit yang dikaji merupakan prospek bentonit secara umum di
Indonesia berdasarkan karakteristik bentonit sebagai bahan galian
industri.
2. Perkembangan bentonit mengacu pada data literatur-literatur yang sudah
dikumpulkan dan disesuaikan dengan kondisi bahan galian bentonit di
Indonesia.
3. Data-data jumlah produksi dan konsumsi bentonit mengacu pada data
statistik badan pusat penelitian dan pengembangan teknologi mineral dan
batubara tahun 2005.
4. Kedudukan bentonit dalam kerjasama masyarakat ekonomi asean (MEA)
diukur dengan jumlah cadangan bentonit di Indonesia, serta naiknya
jumlah konsumsi bentonit dari takun 1997 hingga 2003.
5. Hubungan antara penambangan bentonit dan kesejahteraan berpedoman
pada kebiasaan dengan adanya perusahaan tambang, yang terlihat
denganmunculnya lapangan pekerjaan, serta lapangan usaha bagi
masyarakat disekitar tambang.

1.4 Kerangka Pikiran


Adapun kerangka pikiran dari makalah Prospek dan Perkembangan
Penambangan Bentonit adalah sebagai berikut:
1. Persebaran dan prospek jumlah cadangan bentonit di Indonesia.
2. Angka produksi dan konsumsi bentonit di Indonesia.
3. Usaha peningkatan nilai produksi dan konsumsi.
4. Penambahan nilai jual dan kualitas bentonit untuk menghadapi
masyarakat ekonomi asean (MEA).
5. Korelasi penambangan bentonit terhadap kesejahteraan masyarakat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pemaparan makalah Prospek dan Perkembangan
Penambangan Bentonit di Indonesia dapat disimpulkan berdasarkan poin-poin
berikut:
1. Bentonit merupakan bagian dari lempung, dengan tingkat plastisitas yang
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lempung lainnya, hal ini
disebabkan bentonit memiliki mineral monmorillonite yang lebih dari 80%,
bentonit juga memiliki sifat koloid didalamnya, dimana koloid ini akan
menentukan tingkat plastisitas pada bentonit.
2. Bentonit pada umumnya memiliki ciri warnanya abu-abu kecoklatan,
namun beberapa ditemukan berwarna putih kekuningan, bentonit juga
memiliki kilap lilin, sehingga apabila diraba akan terasa licin seperti sabun,
dan sama seperti dengan lempung, bentonit bila kering akan membentuk
rekah-rekah, dan apabila basah membentuk masa bubur.
3. Bentonit pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, hal ini dilihat dari
kandungan Na dan Canya, bagi bentonit yang didominasi oleh Na biasa
disebut tipe wyoming (swelling bentonite), sedangkan untun bentonit
dengan dominasi Ca disebut bentonin Mg (non swelling bentonite).
4. Perbedaan jenis tersebut akan mempengaruhi daya mengembang
bentonit apabila dicelupkan kedalam air, untu bentonit yang didominasi
oleh Na dapat mengembang delapan kali lipat , dan mengkilap.
Sedangkan pada tipe yang didominasi oleh Ca kurang mengembang
didalam air, dan tetap terdisperensi didalam air.
5. Di Indonesia memiliki sebaran bentonit yang cukup besar, diantaranya
tersebar di pulau jawa dan pulau sumatera. Akan tetapi bentonit juga
dapat ditemukan sebagian di pualu kalimamtan dan pulau sulawesi
dengan cadangan yang diperkirakan lebih dari 380 juta ton, yang
didominasi oleh bentonit berjenis kalsium.
6. Beberapa lokasi, bentonit sudah mulai dieksplorasi diantaranya di
tasikmalaya, leuwiliang, nangggulang, pangkalan brandan, sorolangun-
bangko boyolali dan lainnya, dengan indikasi endapan yang mengandung
natrium.
7. Peningkatan peningkatan permintaan bentonit setiaptahunnya terus
meningkat, terutama ditahun 2000, dengan persentase terbesar dibidang
pengolahan minyak nabati dan minyak hewani, peningkatan tersebut
disebabkan berkembangnya produk-produk seperti produk kecantikan,
dimana bentonit digunakan sebagai bahan tambahan.
8. Dalam kegiatan masyarakat ekonomi asean bentonit itu memiliki
keunggulan tersendiri, karena masih jarang ditemukan penambangan
bentonit, selain itu di Indonesia bentonit cadangannya sangat melimpah,
sehingga bentonit dapat dijadikan komoditas ekspor yang menjanjikan.
9. Bentonit memiliki keunggulannya tersendiri dan fungsinya tidak dapat
digantikan dengan bahan galian lainnya, sehingga dalam persaingan
masyarakat ekonomi asean bentonit tidak akan mudah untk mengalami
penurunan produksi, ditambah dengan adanya kegiatan ekspor, maka
jumlah permintaan bentonit dapat diperkirakan akan naik.
10. Dengan meningkatnya jumlah permintaan, maka keuntungan dalam
penambangan bentonit akan semakin bertambah, imbasnya
kesejahteraan masyarakat juga akan lebih cepat dirasakan. Hal ini
disebakan dengan banyaknya perusahaan tambang ini maka lapangan
kerja dan lapangan usaha akan semakin banyak, terlebih bentonit ini lebih
mudah untuk diprosuksi dan diolah.
11. Kemudahan penambangan pengolahan bentonit akan berdampak pada
perekrutan pekerja, sehingga untuk bekerja dalam perusahaan tersebut
tidak diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi, berbeda dengan
penambangan dan pengolahan bahan galian lain yang memerlukan
keahlian khusus dalam penambangannya.
12. Dengan imbas bentonit yang demikian, maka kemungkinan dengan
meningkatnya taraf hidup masyarakat akan tercapai dengan maksimal,
selain itu dengan berdirinya perusahan tambang maka akan menambah
pendapatan negara, sehingga pengembangan infratruktur akan terjadi
dengan baik, dan hal tersebut juga akan dinikmati oleh masyarakat
kembali.

4.2 Saran
Indonesia memiliki cadangan bentonit yang cukup melimpah, dengan
tingginya jumlah permintaan terhadap bentonit, pemerintah sebaiknya
memberikan untuk meningkatkan produksi bentonit, guna memaksimalkan
pemanfaatan sumber daya alam yang ada.
Perusahaan juga sebaiknya melakukan pengolahan pada bentonit
sebelum dijual dipasaran. Walaupun bentonit dapat digunakan tanpa melalui
pengolahan namun untuk mendapatkan kualitas yang baik dan bernilai jual tinggi
diperlukan pengolah terlebih dahulu, baik menjadi bahan setengah jadi maupun
bahan jadi.
Konsumen perusahan industri sebaiknya mulai menanamkan pilihannya
terhadap bahan galian bentonit lokal, sehingga penggunaan bentonit impor akan
mengurang. Selain itu, pada dasarnya kualitas bentonit di Indonesia juga sudah
dapat disandingkan dengan produk bentonit luar. Dengan ditambah adanya
pengolahan dan penambahan nilai guna juga akan memungkinkan bahwa
bentonit Indonesia akan menguasai didalam komoditas ekspor pada kerjasama
masyarakat ekonomi asean (MEA) mendatang.

Anda mungkin juga menyukai