Oleh :
Rizdah Ulkhashanah
21711353
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Manajemen Tenaga Kependidikan”. Penulisan makalah adalah merupakan salah
satu tugas mata kuliah Manajemen Tenaga Pendidikan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini, khususnya kepada Dosen mata kuliah Manajemen Tenaga
Pendidikan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Rizdah
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tingkat nasional, pengelolaan tenaga kependidikan merupakan langkah
penting dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan efisien.
Tenaga-tenaga handal dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh jika sistem
pendidikan telah memiliki mekanisme yang ideal untuk melakukan perekrutan,
seleksi, penempatan, pembinaan, evaluasi dan pemberhentian yang tepat.
Dengan kata lain sistem pendidikan nasional memerlukan mekanisme
pengelolaan tenaga kependidikan yang searah dengan pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
Tenaga kependidikan mempunyai peranan penting dalam proses
pendidikan. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan
atau lebih khusus lagi proses pembelajaran yang diperankan oleh tenaga
kependidikan yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
Sehubungan dengan adanya tuntutan kearah profesionalisme tenaga
kependidikan, maka semakin dirasakan desakan untuk peningkatan mutu
pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi
komitmen pendidikan nasional. Oleh karenanya penting untuk memahami
terlebih dahulu bagaimana mengelola tenaga kependidikan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen kependidikan ?
2. Apa saja tugas dan fungsi manajemen tenaga kependidikan ?
C. Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian manajemen kependidikan ?
4
2. Mengetahui tugas dan fungsi manajemen tenaga kependidikan ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Tenaga kependidikan pun mempunyai hak dan kewajiban dalam
melaksanakan tugas yaitu :
Tenaga kependidikan berhak memperoleh :
a) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial.
b) Penghargaan sesuai prestasinya.
c) Pembinaan karier sesuai dengan pengembangan kualitas.
d) Perlindungan hukum.
7
Ada beberapa prinsip dasar yang dasar yang harus dipegang kepala
sekolah dalam menerapkan manajemen personalia, yaitu:
a) Dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah
komponen paling berharga;
b) Sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola
dengan baik sehingga mendukung tercapainya tujuan institusi/lembaga
sekolah;
c) Kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial
kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pengembangan sekolah;
d) Manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar
setiap warga (guru, staf administrasi, siswa, orang tua siswa, dan yang
terkait) dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai
tujuan pengembangan sekolah.
8
b. Tenaga Fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional
yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian
akademis kependidikan. Yang termasuk di dalamnya adalah:
1. Guru
Merupakan tombak dalam proses pendidikan. Proses pendidikan
tidak akan berhasil dengan baik tanpa peran guru. Secara institusional,
kemajuan suatu lembaga pendidikan lebih ditentukan oleh pimpinan
lembaga tersebut daripada pihak lain. Akan tetapi, dalam proses
pembelajaran, guru berperan paling menentukan melebihi metode atau
materi. Urgensi guru dalam proses pembelajaran ini terlukis dalam
ungkapan berbahasa Arab yang pernah disampaikan A. Malik Fajar, “al-
thoriqoh ahammu min al-maddah walakinna al muddaris ahammu mi al-
thoriqoh (metode lebih penting daripada materi, tetapi guru lebih penting
daripada metode)”.
Dalam proses pembelajaran, guru memegang peran yang sangat
menentukan, sehingga diperlukan langkah-langkah khusus dalam
merencanakan pengajaran. Ibrahim Bafadal sebagaimana dikutip oleh
Sulistiyorini, ada 10 langkah yang harus ditempuh di antaranya:
a) Mengenali tujuan pengajaran
b) Melakukan analisis pengajaran
c) Mengenali tingkah laku dan karakteristik murid
d) Merumuskan tujuan performansi
e) Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
f) Mengembangkan siasat pengajaran
g) Mengembangkan dan memilih materi pelajaran
h) Merancang dan melakukan penilaian formatif
i) Merevisi pengajaran
j) Melakukan penilaian sumatif
9
Selain hal di atas, guru dituntut memiliki sikap ideal. Dengan
julukan tugas guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar maka mereka
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Guru sebagai pengelola proses pembelajaran
b) Guru sebagai moderator
c) Guru sebagai motivator
d) Guru sebagai fasilitator
e) Guru sebagai evaluator
Sebagaimana tertera dalam UU sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat
6:
“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Azhar Arsyad menyebut guru sebagai media berbasis manusia.
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Guru atau
instruktur dapat merangkai pesannya untuk satu kelompok khusus, dan
setelah itu dirangkai menurut kebutuhan belajar kelompok siswa atau
irama emosinya.
2. Pengembang kurikulum dan teknologi pendidikan
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program program-
program pengembangan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan
pengembangan alat bantu pengajaran.
3. Pengembang tes
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program
pengembangan alat pengukuran dan evaluasi kegiatan-kegiatan belajar
dan kepribadian peserta didik.
4. Pustakawan
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan
pengelolaan perpustakaan sekolah.
10
c. Tenaga Teknis Kependidikan
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan
pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis
administratif. Yang termasuk di dalamnya diantaranya:
1. Laboran
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan
pengelolaan laboratorium di sekolah.
2. Teknisi sumber belajar
Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian bantuan teknis
sumber-sember belajar bagi kepentingan belajar peserta didik dan
pengajaran guru.
3. Pelatih (olahraga, kesenian, dan keterampilan)
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program
kegiatan latihan seperti olahraga, kesenian, keterampilan yang
diselenggarakan.
4. Petugas tata usaha
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan
pelayanan administratif atau teknis operasional pendidikan di sekolah.
11
fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. Yang termasuk
ke dalam tenaga kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan; pendidik; dan
tenaga kependidikan lainnya.
Tujuan manajemen tenaga kependidikan lebih mengarah pada Sumber
Daya Manusia dalam pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk
Sumber Daya Manusia yang handal, produktif, kreatif, dan berprestasi.
B. Saran
Komponen tenaga kependidikan merupakan salah satu komponen utama
dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, sebaiknya tenaga
kependidikan dapat bekerja sama sehingga, tujuan kegiatan pembelajaran dapat
berjalan dengan optimal, yang nantinya akan berdampak pada terwujudnya
tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945.
13
DAFTAR PUSTAKA
14