Anda di halaman 1dari 2

Suatu pendidikan kesehatan dalam keluarga secara umum memiliki tujuan untuk

mengubah perilaku individu dan masyarakat di bidang kesehatan. Menurut WHO (1954), tujuan
pendidikan kesehatan adalah untuk merubah perilaku orang atau masyarakat dari perilaku tidak
sehat menjadi perilaku sehat. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan
masyarakat dalam memelihara perilaku sehat dan mengupayakan derajat kesehatan yang optimal
merupakan tujuan pokok pendidikan kesehatan. Secara lebih rinci tujuan pendidikan kesehatan
disebutkan oleh azwar (1983) dalam suryani (2009) menjadi tiga macam, yaitu:

a. Perilaku yang menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat. Dengan
demikian kader kesehatan mempunyai tanggung jawab di dalam penyuluhannya mengarahkan
kepada keadaan bahwa cara-cara hidup sehat menjadi kebiasaan hidup masyarakat sehari-hari.

b. Secara mandiri mampu menciptakan perilaku sehat bagi dirinya sendiri maupun
menciptakan perilaku sehat di dalam kelompok. Itulah sebabnya dalam hal ini pelayanan
kesehatan dasar (PHC) diarahkan agar dikelola sendiri oleh masyarakat, dalam hal bentuk yang
nyata adalah PKMD, satu contoh PKMD adalah posyandu. Seterusnya dalam kegiatan ini
diharapkan adanya langkah-langkah mencegah timbulnya penyakit.

c. Mendorong berkembangnya dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang ada secara
tepat. Ada kalanya masyarakat memanfaatkan sarana kesehatan yang ada secara berlebihan.
Sebaliknya sudah sakit belum pula menggunakan sarana kesehatan yang ada sebagaimana
mestinya.

Pendidikan kesehatan juga memiliki aspek penting yang salah satu diantaranya adalah
komunikasi. Cara berkomunikasi yang digunakan dalam pendidikan kesehatan akan
mempengaruhi hasil dalam memberikan pendidikan kesehatan pada seseorang. Komunikasi
kesehatan masyarakat telah bergeser dari strategi yang sebagian demi sebagian ke proses yang
menyeluruh berdasarkan atas penelitian dan perencanaan yang berfokuskan pada konsumen
(Rasmuson, 1988 [seperti] dikutip oleh Machfoedz & Suryani, 2008). Tujuan komunikasi
kesehatan masyarakat adalah menumbuhkan perubahan perilaku yang berkaitan dengan
kesehatan dan berpacu pada peningkatan derajat kesehatan. Hal ini sejalan dengan tujuan
pendidikan kesehatan menurut WHO.
Pendidikan kesehatan tidak dilakukan secara serta merta tanpa persiapan atau
perencanaan khusus. Perencanaan menjadi langkah awal penentu dalam sukses atau tidaknya
sebuah program. Bagian dari perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi aspek perilaku
yang menyebabkan terjadinya masalah kesehatan dan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan
langkah-langkah lain yang harus ditempuh sebagai bentuk pelaksanaan tindak lanjut dari
perencanaan. Setelah melakukan perencanaan dan pelaksanaan dalam pendidikan kesehatan,
pemberi pendidikan kesehatan perlu mengadakan penilaian. Dengan adanya penilaian, maka kita
akan dapat mengetahui hasil pekerjaan kita, yang akan dapat melihat kekurangannya sejauh
mana hasil kemajuan dari sistem pendidikan kesehatan yang telah diterapkan untuk mengatasi
masalah kesehatan tersebut (Machfoedz & Suryani, 2008).

DAFTAR PUSTAKA

Machfoedz, I., Suryani, E. (2008). Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan (edisi
kesatu). Yogyakarta: Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai