Anda di halaman 1dari 17

Wacana Kesehatan Vol. 3, No.

2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

PENGARUH PAKET EDUKASI TANDA BAHAYA KEHAMILAN


MELALUI MEDIA BOOKLET, AUDIOVISUAL DAN KOMBINASI
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL

THE EFFECT OF EDUCATION PACKAGES OF PREGNANCY


HAZARDS THROUGH BOOKLET, AUDIOVISUAL AND
COMBINATION MEDIA ON KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF
PREGNANT WOMEN
Senja Atika Sari HS1, Suhendar Sulaeman2, Idriani3
1
Akper Dharma Wacana Metro
2 Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK
Tanda bahaya kehamilan dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Oleh karena itu dibutuhkan adanya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil. Tujuan : tujuan
penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh paket edukasi tanda bahaya kehamilan melalui media booklet,
audiovisual dan kombinasi booklet audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil. Metode : penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian quasi experimental dengan rancangan one
group pretest-posttest. Sampel yang digunakan sebanyak 10 orang untuk tiap kelompok perlakuan, teknik
purposive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang telah melalui uji validitas dan reabilitas.
Analisis data menggunakan uji paired sample t test dan one way anova. Hasil analisis menunjukan bahwa
terdapat pengaruh paket edukasi tanda bahaya kehamilan melalui media booklet, audiovisual & kombinasi
terhadap pengetahuan dan sikap (p<α0,05). Media kombinasi (booklet & audiovisual) paling berpengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan,dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Kesimpulan : media
kombinasi (booklet dan audiovisual) lebih efektif dibandingkan menggunakan media secara terpisah. Oleh
karena itu penggunaan media kombinasi dapat diterapkan pada pelayanan kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap ibu hamil.
Kata Kunci : Paket edukasi, pengetahuan dan sikap

ABSTRACT
The danger sign of pregnancy can occur suddenly, and is usually unpredictable. Therefore there is a need for
education to increase knowledge in pregnant women. Objective: the purpose of this study was to determine the
effect of pregnancy alarm education packages through booklet, audiovisual media and audiovisual booklet
combinations on the knowledge and attitudes of pregnant women. Method: this study uses a quantitative
approach with a quasi experimental research design with the design of one group pretest-posttest. The sample
used was 10 people for each treatment group, purposive sampling technique. The measuring instrument used is a
questionnaire that has been tested for validity and reliability. Data analysis used paired sample t test and one way
anova test. The results of the analysis showed that there was an effect of the pregnancy alarm education package
through booklet, audiovisual & combination media on knowledge and attitudes (p <50.05). Combined media
(booklet & audiovisual) has the most influence on increasing knowledge and attitudes of pregnant women about
the danger signs of pregnancy. Conclusion: combination media (booklet and audiovisual) are more effective than
using media separately. Therefore the use of combination media can be applied to health services to increase
knowledge and attitudes of pregnant women.

Keywords: Educational package, attitude and knowledge

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 356


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

PENDAHULUAN (10,7%). Selebihnya adalah karena abortus


Berdasarkan pencapaian target (7,9%), dan penyebab lain (9,6%) 2.
Sustainable Development Goals (SDGs) Angka kematian Ibu (AKI) di
tahun 2015 tujuan ke-tiga, menjamin Indonesia berdasarkan hasil Survei
kehidupan yang sehat, meningkatkan Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
kesejahteraan penduduk di segala usia, yaitu tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI
pada 2030. Targetnya mengurangi Angka mencapai 359/100.000 kelahiran hidup,
Kematian Ibu hingga dibawah 70 per angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan
100.000 kelahiran hidup, dan mengakhiri SDKI tahun 2007 yaitu sebesar 228/100.000
kematian bayi serta balita yang dapat kelahiran hidup. Terdapat lima penyebab
dicegah dengan seluruh negara yaitu kematian ibu yaitu karena perdarahan,
menurunkan angka kematian neonatal 12 hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan
per 1000 kelahiran hidup dan angka infeksi 3.
kematian balita 25 per 1000 kelahiran hidup Tingginya Angka kematian Ibu
pada tahun 20301. (AKI) baik di dunia maupun di Indonesia
Mortalitas dan morbiditas wanita diantaranya berkaitan dengan kehamilan.
hamil dan bersalin merupakan masalah Sebagian besar kehamilan berakhir dengan
besar di dunia baik di negara maju maupun persalinan namun 15-20 diantara 100 ibu
berkembang. Menurut Word Health hamil mengalami gangguan kehamilan,
Organization (WHO) tahun 2015 setiap hari, persalinan dan nifas. Gangguan tersebut
terdapat sekitar 830 wanita meninggal dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya
terkait dengan kehamilan dan persalinan di tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tanda
negara berkembang. Tingginya jumlah bahaya pada kehamilan yang mungkin
kematian ibu di beberapa wilayah di dunia terjadi diantaranya adalah muntah yang
mencerminkan rendahnya akses ke layanan terus dan tidak mau makan, demam tinggi,
kesehatan. Kematian ibu di negara-negara bengkak pada kaki, tangan dan wajah atau
berkembang pada tahun 2015 adalah 239 sakit kepala disertai kejang, janin dirasakan
per 100.000 kelahiran hidup, sementara di kurang bergerak dibandingkan sebelumnya,
negara maju adalah 12 per 100.000 perdarahan pada hamil muda dan hamil tua,
kelahiran hidup. Penyebab utama kematian air ketuban pecah sebelum waktunya. Untuk
ibu adalah perdarahan post partum (27,5%), dapat mencegah terjadinya masalah pada
gangguan hipertensi (14,0%) dan sepsis kehamilan, maka setiap ibu hamil harus
dapat mengetahui dan mengenali tanda-

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 357


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

tanda bahaya pada kehamilan sehingga ataupun individu mampu memperoleh


keluarga dapat segera membawa ibu untuk pengetahuan tentang kesehatan yang lebih
mendapatkan pertolongan di fasilitas baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya
kesehatan terdekat secara tepat waktu. diharapkan dapat berpengaruh terhadap
Apabila sejak awal ibu mengenali adanya perilaku. Dengan kata lain, adanya edukasi
gangguan dalam kehamilan maka ibu tidak tersebut diharapkan dapat membawa
akan terlambat mendapatkan pertolongan perubahan perilaku kesehatan dari
dari tenaga kesehatan. Oleh karena itu masyarakat 6.
dibutuhkan adanya edukasi untuk Promosi kesehatan menggunakan
meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil media edukasi merupakan salah cara yang
4
. tepat guna menyampaikan pesan kesehatan
Pengetahuan adalah suatu proses kepada masyarakat. Pemberian penjelasan,
mengingat dan mengenal kembali objek demonstrasi dan redemonstrasi pada paket
yang telah dipelajari melalui panca indra edukasi akan menstimulasi secara aktif
pada suatu bidang tertentu secara baik indera penglihatan, pendengaran, perasa dan
(Lesteri, 2015). Sedangkan sikap adalah perilaku, sehingga meningkatkan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, keberhasilan pembelajaran. Selain itu, paket
dan bukan merupakan pelaksanaan motif edukasi yang menggunakan berbagai
tertentu. Fungsi sikap belum merupakan macam media dan metoda lebih mudah
tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, difahami oleh peserta didik. Hal ini karena
akan tetapi merupakan predisposisi perilaku belajar akan lebih aktif jika melibatkan lebih
(tindakan) atau reaksi tertutup5. dari satu indera7.
Salah satu tindakan yang dapat Media edukasi yang digunakan
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan untuk memberikan promosi kesehatan
serta sikap masyarakat khususnya ibu hamil antara lain yaitu media audiovisual.
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan Audiovisual memberikan pengaruh yang
adalah dengan memberikan edukasi atau sangat besar dalam perubahan perilaku
pendidikan kesehatan. Edukasi atau masyarakat. Media audiovisual memiliki
pendidikan kesehatan sendiri merupakan dua elemen yang masing-masing
kegiatan atau usaha dalam menyampaikan mempunyai kekuatan yang akan bersinergi
pesan kesehatan kepada masyarakat, menjadi kekuatan yang besar. Media
kelompok atau individu. Dengan adanya tersebut memberikan stimulus pada
pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok pendengaran dan penglihatan, sehingga hasil

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 358


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

yang diperolah lebih maksimal. Hasil Setelah diberikan perlakuan kepada ketiga
tersebut dapat terpenuhi karena pancaindera kelompok selanjutnya kembali dilakukan
yang paling banyak menyalurkan pengukuran (posttest). Subjek penelitian
pengetahuan ke otak adalah mata (kurang yang diambil adalah ibu hamil, sampel yang
lebih 75% sampai 87%); sedangkan panca digunakan 30 orang dengan teknik
indra yang lain menyalurkan sekitar 13% purposive sampling. Sampel terbagi dalam 3
sampai 25%8. kelompok, yaitu kelompok responden yang
Berdasarkan fenomena di atas, maka diberikan intervensi edukasi dengan media
diperlukan adanya upaya pencegahan sejak audiovisual (kelompok intervensi I),
dini terjadinya angka kesakitan maupun kelompok responden yang diberikan
kematian pada ibu hamil melalui melalui intevensi edukasi dengan booklet (kelompok
promosi kesehatan secara spesifik dengan intervensi II), dan kelompok responden
menggunakan paket edukasi tentang tanda yang diberikan intervensi edukasi dengan
bahaya kehamilan. Oleh karena itu, penulis media booklet dan audiovisual (kelompok
tertarik untuk melakukan penelitian tentang intervensi III). Alat ukur yang dipergunakan
” Pengaruh paket edukasi tanda bahaya adalah kuesioner. Tahap pengumpulan data
kehamilan melalui media booklet, meliputi, pengurusan perizinan dan
audiovisual dan kombinasi terhadap persetujuan bagi calon responden. Sebelum
pengetahuan dan sikap ibu hamil” perlakuan (penyuluhan kesehatan) dilakukan
pengukuran pertama yaitu dengan
METODE membagikan kuesioner kepada responden
Penelitian ini menggunakan desain yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksperimen dengan rancangan one group eksklusi, hasil jawaban responden akan
pretest-postest. Pada rancangan ini, sampel dijadikan data pre –test. Selanjutnya
dibagi dalam tiga kelompok dan ketiga peneliti melakukan penyuluhan tentang
kelompok diberikan perlakuan. Pengukuran tanda bahaya kehamilan kepada responden
pertama (pretest) dilakukan pada ketiga yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
kelompok. Setelah pengukuran pertama eksklusi. Setelah dilakukan perlakuan,
(pretest) selanjutnya kelompok eksperimen responden kembali diberikan kuesioner
satu diberikan perlakuan menggunakan sebagai data posttest.
audiovisual, kelompok dua menggunakan
media booklet dan kelompok tiga HASIL
menggunakan audiovisual dan booklet. Karakteristik Responden

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 359


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

Tabel 1. Distribusi karakteristik responden Paritas


berdasarkan usia Primi 3 30,0 5 50,0 3 30,0 11 36,7
Multi 7 70,0 5 50,0 7 70,0 19 63,3
Total 30 100
Minimum-
CI;95 Pendidikan
No Kelompok N Mean SD Maksimu
% Dasar 4 40,0 5 50,0 3 30,0 12 40,0
m
28,78- Menengah 4 40,0 4 40,0 3 30,0 11 36,7
1 Booklet 10 31,10 2,821 26-35
32,82 Tinggi 2 20,0 1 10,0 4 40,0 7 23,3
26,09- Total 30 100
2 Audiovisual 10 29,00 3,795 22-35
31,51 Pekerjaan
Booklet & 27,90- Tidak 5 50,0 5 50,0 4 40,0 14 46,7
3 10 30,70 3,917 22-34
audiovisual 33,50 bekerja
Bekerja 5 50,0 5 50,0 6 60,0 16 53,3
Total 30 100
Berdasarkan tabel di atas dapat
dijelaskan bahwa perbedaan usia responden Berdasarkan tabel di atas dapat
antara kelompok yang diberi penyuluhan diketahui bahwa karakteristik responden
menggunakan media booklet, audiovisual, dilihat dari paritas sebagian besar adalah
dan booklet & audiovisual tidak jauh beda, multigravida (63,3%). Pada kelompok
dimana rata-rata usia responden pada booklet dan kombinasi antara booklet &
kelompok booklet adalah 30,80±2,821 tahun audiovisual sebagian besar adalah
dengan usia termuda 26 tahun dan usia multigravida dimana masing-masing
paling tua adalah 35 tahun (IK;95% 28,78- sebanyak 7 orang (70,0%), sementara pada
32,82). Pada kelompok audiovisual rata-rata kelompok audiovisual jumlah primigravida
usia responden adalah 29,00±3,795 tahun dan multigravida sama yaitu masing-masing
dengan usia termuda 22 tahun dan paling tua 5 orang (50,0%). Karakteristik responden
adalah 35 tahun (IK;95% 26,09-31,51). dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian
Sedangkan pada kelompok booklet & besar responden memiliki jenjang
audiovisual rata-rata usia responden adalah pendidikan dasar (40,0%), tertinggi kedua
30,70±3,917 tahun dengan usia termuda 22 adalah menengah (36,7%), dan selebihnya
tahun dan paling tua adalah 34 tahun pendidikan tinggi (23,%). Jenjang
(IK;95% 27,90-33,50) pendidikan pada kelompok booklet meliputi
pendidikan dasar dan menengah masing-
Tabel 2. Distribusi karakteristik responden masing 4 orang (40,0%), pendidikan tinggi
berdasarkan paritas, pendidikan, dan
pekerjaan 2 orang (20,0%). Jenjang pendidikan
kelompok audiovisual meliputi dasar 5
Kelompok
Booklet & orang (50,0%), menengah 4 orang (40,0%),
Audiovisu
Variabel Booklet Audiovisua
al
l
N % dan tinggi 1 orang (10,0%). Sedangkan
F % F % f % jenjang pendidikan pada kelompok

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 360


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

kombinasi antara booklet & audiovisual sebelum pemberian edukasi menggunakan


terdiri dari pendidikan dasar dan menengah media booklet adalah 47,5±7,906 dan
masing-masing 3 orang (30,0%) dan setelah pemberian edukasi rata-rata skor
pendidikan tinggi 4 orang (40,0%). pengetahuan ibu hamil adalah 79,5±9,560.
Karakteristik responden berdasarkan Selisih rata-rata pengetahuan ibu hamil
pekerjaan sebagian besar bekerja yaitu tentang tanda bahaya kehamilan antara
sebesar 53,3% dan yang tidak bekerja sebelum dan sesudah pemberian edukasi
sebesar 46,7%. Status pekerjaan responden dengan media booklet adalah 32,0 atau
pada kelompok booklet dan kelompok terjadi peningkatan sebesar 67,4%. Hasil uji
audiovisual masing-masing 5 orang (50,0%) statistik menggunakan repeated sample t
tidak bekerja dan 5 orang (50,0%) bekerja. test didapatkan p-value 0,000 (p-<α0,05)
Sedangkan pada kelompok kombinasi artinya pemberian edukasi menggunakan
booklet & audiovisual terdapat 4 orang media booklet terbukti ada pengaruh
(40,0%) yang tidak bekerja dan 6 orang meningkatkan pengetahuan ibu tentang
(60,0%) bekerja. tanda bahaya kehamilan. Rata-rata
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
Tabel 3. Perbedaan pengetahuan ibu hamil kehamilan sebelum pemberian edukasi
tentang tanda bahaya kehamilan antara
sebelum dan sesudah pemberian edukasi menggunakan media audiovisual adalah
menggunakan media booklet, audiovisual 55,0±12,693 dan setelah pemberian edukasi
dan media kombinasi (booklet &
audiovisual) rata-rata skor pengetahuan ibu hamil adalah
Variabel Beda
Pengetahua N Mean SD mea
p-
CI;95% 65,0±10,541. Selisih rata-rata pengetahuan
value
n n
ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
Edukasi dengan media
Booklet antara sebelum dan sesudah pemberian
Sebelum 10 47,5 7,906 27,802-
32,0 0,000 edukasi menggunakan media audiovisual
Sesudah 10 79,5 9,560 36,198
Edukasi dengan media Audiovisual
adalah 10,0 atau terjadi peningkatan sebesar
12,69
Sebelum 10 55,0
3 5,539- 18,9%. Hasil uji statistik menggunakan
10,0 0,001
10,54 14,461
Sesudah 10 65,0
1 repeated sample t test didapatkan p-value
Edukasi dengan media booklet &
audiovisual 0,000 (p-<α0,05) artinya pemberian edukasi
Sebelum 10 58,50 7,835 28,470-
35,0 0,000 menggunakan media audiovisual terbukti
Sesudah 10 93,50 7,091 41,530
ada pengaruh meningkatkan pengetahuan
Berdasarkan tabel di atas dapat ibu tentang tanda bahaya kehamilan.
diketahui bahwa rata-rata pengetahuan ibu Rata-rata pengetahuan ibu hamil
hamil tentang tanda bahaya kehamilan tentang tanda bahaya kehamilan sebelum

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 361


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

pemberian edukasi menggunakan media pemberian edukasi menggunakan media


kombinasi (booklet & audiovisual) adalah booklet adalah 50,4±3,658 dan setelah
58,50±7,835 dan setelah pemberian edukasi pemberian edukasi rata-rata skor sikap ibu
rata-rata skor pengetahuan ibu hamil adalah hamil adalah 80,3±10,242. Selisih rata-rata
93,50±7,091. Selisih rata-rata pengetahuan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya
ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan kehamilan antara sebelum dan sesudah
antara sebelum dan sesudah pemberian pemberian edukasi dengan media booklet
edukasi menggunakan media kombinasi adalah 29,9 atau terjadi peningkatan sebesar
(booklet & audiovisual) adalah 35,0 atau 59,3%. Hasil uji statistik menggunakan
terjadi peningkatan sebesar 59,8%. Hasil uji repeated sample t test didapatkan p-value
statistik menggunakan repeated sample t 0,000 (p<α0,05) artinya pemberian edukasi
test didapatkan p-value 0,000 (p-<α0,05) menggunakan media booklet terbukti ada
artinya pemberian edukasi menggunakan pengaruh meningkatkan sikap ibu tentang
media kombinasi (booklet & audiovisual) tanda bahaya kehamilan.
terbukti ada pengaruh meningkatkan Rata-rata sikap ibu hamil tentang
pengetahuan ibu tentang tanda bahaya tanda bahaya kehamilan sebelum pemberian
kehamilan. edukasi menggunakan media audiovisual
adalah 50,3±4,347 dan setelah pemberian
Tabel 4. Perbedaan sikap ibu hamil tentang edukasi rata-rata skor sikap ibu hamil adalah
tanda bahaya kehamilan antara sebelum dan
sesudah pemberian edukasi menggunakan 72,3±7,119. Selisih rata-rata sikap ibu hamil
media booklet, audiovisual dan media tentang tanda bahaya kehamilan antara
kombinasi (booklet & audiovisual)
sebelum dan sesudah pemberian edukasi
Beda p- menggunakan media audiovisual adalah
Variabel Sikap N Mean SD CI;95%
mean value
Edukasi dengan media Booklet 22,0 atau terjadi peningkatan sebesar 43,7%.
Sebelum 10 50,4 3,658 23,56-
29,9 0,000 Hasil uji statistik menggunakan repeated
Sesudah 10 80,3 10,242 36,24
Edukasi dengan media Audiovisual sample t test didapatkan p-value 0,000
Sebelum 10 50,3 4,347 18,275-
22,0 0,000
Sesudah 10 72,3 7,119 25,725 (p<α0,05) artinya pemberian edukasi
Edukasi dengan media booklet &
audiovisual menggunakan media audiovisual terbukti
Sebelum 10 48,8 4,417 37,563-
42,7 0,000
47,837
ada pengaruh meningkatkan sikap ibu
Sesudah 10 91,5 7,792
tentang tanda bahaya kehamilan.
Berdasarkan tabel di atas dapat Rata-rata sikap ibu hamil tentang
diketahui bahwa rata-rata sikap ibu hamil tanda bahaya kehamilan sebelum pemberian
tentang tanda bahaya kehamilan sebelum edukasi menggunakan media kombinasi

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 362


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

(booklet & audiovisual) adalah 48,8±4,417 sebelum intervensi rata-rata skor


dan setelah pemberian edukasi rata-rata skor pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
sikap ibu hamil adalah 91,5±7,792. Selisih kehamilan antar kelompok perlakuan tidak
rata-rata sikap ibu hamil tentang tanda berbeda nyata (p-value 0,501>α0,05).
bahaya kehamilan antara sebelum dan Sedangkan setelah intervensi didapatkan p-
sesudah pemberian edukasi menggunakan value 0,000 (p<α0,05) artinya paling tidak
media kombinasi (booklet & audiovisual) terdapat dua kelompok yang memiliki
adalah 42,7 atau terjadi peningkatan sebesar pengaruh yang berbeda dalam
87,5%. Hasil uji statistik menggunakan meningkatkan pengetahuan ibu hamil
repeated sample t test didapatkan p-value tentang tanda bahaya kehamilan.
0,000 (p-<α0,05) artinya pemberian edukasi Tabel 7. Hasil Analisis Uji Post-hoc
Variabel Pengetahuan
menggunakan media kombinasi (booklet &
audiovisual) terbukti ada pengaruh Beda CI
Kelompok Variabel SE Sig.
mean 95%
meningkatkan sikap ibu tentang tanda Booklet vs audiovisual
14,5 4,105
6,05-
0,002
22,92
bahaya kehamilan. Kombinasi (booklet & 5,58-
14,0 4,105 0,002
audiovisual) vs booklet 22,42
Kombinasi (booklet & 20,08-
28,5 4,105 0,000
audiovisual) vs audiovisual 36,96
Berdasarkan tabel di atas dapat
Tabel 5. Perbedaan edukasi menggunakan
media booklet, audiovisual dan kombinasi diketahui bahwa perbedaan selisih rata-rata
(booklet & audiovisual) terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil antara
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan kelompok yang diberi edukasi media
booklet dengan kelompok yang diberi
95%CI for
Variabel N Mean ±SD Interval p-value edukasi media audiovisual adalah
Mean
Pengetahuan Sebelum Intervensi 14,5±4,105. Pada hasil uji uji Post hoc
Booklet 10 47,5±7,906 41,84-53,16 didapatkan p-value 0,002 (p<α0,05) artinya
Audiovisual 10 55,0±12,693 45,92-64,08 0,501
Booklet & perbedaan tingkat pengetahuan setelah
10 58,5±7,835 52,90-64,10
audiovisual
Pengetahuan Setelah Intervensi perlakuan pada kedua kelompok berbeda
Booklet 10 75,5±9,560 72,66-83,64 signifikan yaitu edukasi menggunakan
Audiovisual 10 65,0±10,541 57,46-72,54 0,000
Booklet & media booklet lebih berpengaruh
10 93,5±7,091 88,43-98,57
audiovisual
dibandingkan menggunakan media
audiovisual. Selisih rata-rata peningkatan
Berdasarkan hasil uji statistik seperti
pengetahuan ibu hamil antara kelompok
terlihat pada tabel di atas dapat diketahui
yang diberi edukasi media kombinasi
bahwa pada hasil uji one way Anova,

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 363


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

(booklet & audiovisual) dengan kelompok 95%CI for


Variabel N Mean ±SD Interval p-value
yang diberi edukasi media booklet adalah Mean
Booklet 10 80,3±10,242 72,97-87,63
14,0±4,105. Pada hasil uji uji Post hoc
Audiovisual 10 72,3±7,119 67,21-77,39
didapatkan p-value 0,002 (p<α0,05) artinya Booklet &
10 91,5±7,792 85,93-97,07
audiovisual
perbedaan tingkat pengetahuan setelah
perlakuan pada kedua kelompok berbeda Berdasarkan hasil uji statistik seperti
signifikan yaitu edukasi menggunakan terlihat pada tabel 5.10 di atas dapat
media kombinasi (booklet & audiovisual) diketahui bahwa pada hasil uji one way
lebih berpengaruh dibandingkan Anova, sebelum intervensi rata-rata skor
menggunakan media booklet. pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
Selisih rata-rata peningkatan kehamilan antar kelompok perlakuan tidak
pengetahuan ibu hamil antara kelompok berbeda nyata (p-value 0,633>α0,05).
yang diberi edukasi media kombinasi Sedangkan setelah intervensi didapatkan p-
(booklet & audiovisual) dengan kelompok value 0,000 (p<α0,05) artinya paling tidak
yang diberi edukasi media audiovisual terdapat dua kelompok yang memiliki
adalah 28,5±4,105. Pada hasil uji uji Post pengaruh yang berbeda dalam
hoc didapatkan p-value 0,000 (p<α0,05) meningkatkan sikap ibu hamil tentang tanda
artinya perbedaan tingkat pengetahuan bahaya kehamilan
setelah perlakuan pada kedua kelompok Tabel 9. Hasil Analisis Uji Post-hoc
berbeda signifikan yaitu edukasi Variabel Sikap
Beda CI
Kelompok Variabel SE Sig.
menggunakan media kombinasi (booklet & mean 95%
Booklet vs audiovisual 0,21-
audiovisual) lebih berpengaruh 8,0 3,797 0,045
15,79
Kombinasi (booklet & 3,41-
dibandingkan menggunakan media audiovisual) vs booklet
11,2 3,797
18,99
0,007

audiovisual. Kombinasi (booklet & 11,41-


19,2 3,797 0,000
audiovisual) vs audiovisual 26,99
Tabel 8. Perbedaan edukasi menggunakan
media booklet, audiovisual dan kombinasi
(booklet & audiovisual) terhadap Sikap ibu Berdasarkan tabel di atas dapat
hamil tentang tanda bahaya kehamilan diketahui bahwa perbedaan selisih rata-rata

95%CI for peningkatan sikap ibu hamil antara


Variabel N Mean ±SD Interval p-value kelompok yang diberi edukasi media
Mean
Sikap Sebelum Intervensi booklet dengan kelompok yang diberi
Booklet 10 50,4±3,658 47,78-53,02
Audiovisual 10 50,3±4,347 47,19-53,41 0,633 edukasi media audiovisual adalah
Booklet & 8,0±3,797. Pada hasil uji uji Post hoc
10 48,8±4,417 45,64-51,96
audiovisual
Sikap Setelah Intervensi 0,000 didapatkan p-value 0,045 (p<α0,05) artinya

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 364


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

setelah intervensi, rata-rata peningkatan dibandingkan menggunakan media


sikap pada kedua kelompok berbeda audiovisual terhadap peningkatan sikap ibu
signifikan, dimana edukasi menggunakan hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
media booklet lebih berpengaruh
dibandingkan menggunakan media PEMBAHASAN
audiovisual. Pengaruh edukasi menggunakan media
Perbedaan selisih rata-rata booklet terhadap pengetahuan ibu hamil
peningkatan sikap ibu hamil antara tentang tanda bahaya kehamilan
kelompok yang diberi edukasi media Selisih rata-rata pengetahuan ibu
kombinasi (booklet & audiovisual) dengan hamil tentang tanda bahaya kehamilan
kelompok yang diberi edukasi media antara sebelum dan sesudah pemberian
booklet adalah 11,2±3,797. Pada hasil uji edukasi dengan media booklet terjadi
Post hoc didapatkan p-value 0,007 peningkatan. Disimpulkan bahwa pemberian
(p<α0,05) artinya setelah intervensi, rata- edukasi menggunakan media booklet
rata sikap pada kedua kelompok berbeda terbukti ada pengaruh meningkatkan
signifikan yaitu edukasi menggunakan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya
media kombinasi (booklet & audiovisual) kehamilan. Hasil penelitian ini sejalan
lebih berpengaruh dibandingkan dengan penelitian Agustin Maria (2014)
menggunakan media booklet terhadap bahwa didapatkan hasil t- test sebesar -9,853
peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang dan nilai p value 0,000 sehingga
tanda bahaya kehamilan. kesimpulannya adalah Ho ditolak yang
Perbedaan selisih rata-rata artinya terdapat perbedaan pengetahuan
peningkatan sikap ibu hamil antara antara sebelum dan sesudah dilakukan
kelompok yang diberi edukasi media pendidikan kesehatan dengan media booklet.
kombinasi (booklet & audiovisual) dengan Menurut Lestari (2015) pengetahuan
kelompok yang diberi edukasi media adalah suatu proses mengingat dan
audiovisual adalah 19,2±3,797. Pada hasil mengenak kembali objek yang telah
uji uji Post hoc didapatkan p-value 0,000 dipelajari melalui panca indra pada suatu
(p<α0,05) artinya setelah intervensi rata- bidang tertentu secara baik. Lebih lanjut
rata sikap ibu hamil pada kedua kelompok Notoatmodjo (2010) mengungkapkan bahwa
berbeda signifikan yaitu edukasi pengetahuan adalah hasil pengindraan
menggunakan media kombinasi (booklet & manusia, atau hasil seseorang terhadap
audiovisual) lebih berpengaruh objek melalui indra yang dimilikinya (mata,

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 365


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

hidung, telinga dan sebagainya). Suatu dimengerti selain itu juga berisi tulisan dan
perbuatan yang didasari oleh pengetahuan gambar9.
akan lebih langgeng daripada perbuatan
yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengaruh edukasi menggunakan media
Menurut Notoatmodjo (2010) booklet audiovisual terhadap pengetahuan ibu
adalah media penyampaian pesan-pesan hamil tentang tanda bahaya kehamilan
kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa Selisih rata-rata pengetahuan ibu
tulisan maupun gambar. Booklet merupakan hamil tentang tanda bahaya kehamilan
komunikasi massa yang bertujuan untuk antara sebelum dan sesudah pemberian
menyampaikan pesan yang bersifat promosi, edukasi menggunakan media audiovisual
anjuranm larangan-larangan kepada terjadi peningkatan. Disimpulkan bahwa
khalayak massa dan berbentuk cetakan. pemberian edukasi menggunakan media
Sehingga akhir dari tujuannya tersebut audiovisual terbukti ada pengaruh
adalah masyarakat yaitu sebagai objek meningkatkan pengetahuan ibu tentang
memahami dan menuruti pesan yang tanda bahaya kehamilan. Hasil penelitian ini
terkandung dalam media komunikasi massa sejalan dengan penelitian Fatmah Zakaria
tersebut. Kelebihan booklet antara lain tahan (2017) bahwa ada peningkatan pengetahuan
lama, dapat dibawa kemana-mana, dan sikap setelah diberikan pendidikan
mempermudah pemahaman, tidak perlu kesehatan dengan media audiovisual terlihat
listrik dan bisa mencakup banyak orang. pada nilai mean pengetahuan 15,8±0,34 dan
Media atau alat peraga adalah alat yang nilai mean sikap 12,8±0,37 dengan nilai p
digunakan oleh pendidik untuk membantu value 0,000 < a 0,05.
dan menerangkan sesuatu dalam proses Pendidikan kesehatan dengan media atau
pendidikan atau pengajaran. Media alat peraga dapat mengubah pengetahuan
bermanfaat menimbulkan minat sasaran, melalui pancaindera yang ditangkap oleh
merangsang sasaran untuk meneruskan seseorang10. Media audiovisual adalah alat
pesan pada orang lain, dan memudahkan bantu pendidikan yang dalam
penyampaian informasi8. Media booklet penggunaannya menstimulasi indera
adalah buku yang tipis dan lengkap penglihtan dan pendengaran11.. Sedangkan
informasinya, yang memudahkan media menurut Arsyad (2014) media audiovisual
tersebut untuk dibawa. Booklet berisi merupakan alat bantu pendidikan yang
informasi yang jelas, tegas dan mudah memiliki unsur suara dan gambar, yang
sifatnya mampu meningkatkan persepsi,

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 366


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

mampu meningkatkan pengetahuan dan - sama efektif dapat meningkatkan


meningkatkan ingatan. Menurut pengetahuan.
Notoatmodjo (2010) jenis media elektronik Pengetahuan seseorang terhadap
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, objek mempunyai intensitas atau tingkat
karena meliputi kedua jenis media auditif yang berbeda-beda. Menurut Budiman dan
(mendengar) dan visual (melihat). Riyanto (2013) mengungkapkan faktor yang
Audiovisual merupakan media yang dapat mempengaruhi pengetahuan
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. diantaranya adalah sebagai berikut :
pendidikan, informasi / media massa, sosial
Pengaruh edukasi menggunakan media budaya dan ekonomi, lingkungan,
kombinasi (booklet & audiovisual) pengalaman dan usia.
terhadap pengetahuan ibu hamil tentang Kemungkinan ini bisa terjadi akibat
tanda bahaya kehamilan setelah pendidikan kesehatan dilakukan,
Selisih rata-rata pengetahuan ibu baik menggunakan media booklet maupun
hamil tentang tanda bahaya kehamilan audiovisual dilakukan diskusi atau tanya
antara sebelum dan sesudah pemberian jawab sehingga dapat mempengaruhi hasil
edukasi menggunakan media kombinasi pengisian pertanyaan kuesioner.
(booklet & audiovisual) terjadi peningkatan. Berkembangnya teknologi akan
Disimpulkan bahwa pemberian edukasi menyediakan bermacam- macam media
menggunakan media kombinasi (booklet & yang dapat mempengaruhi pengetahuan
audiovisual) terbukti ada pengaruh masyarakat tentang inovasi baru, dan
meningkatkan pengetahuan ibu tentang adanya inovasi baru mengenai suatu hal
tanda bahaya kehamilan. memberikan landasan kognitif baru bagi
Hasil penelitian ini sesuai dengan terbentuknya pengetahuan terhadap hal baru
penelitian yang dilakukan oleh Maria tersebut. Penggabungan menggunkan kedua
Agustin (2014) bahwa kedua media tersebut media (booklet & audiovisual) dalam
yaitu booklet dan audiovisual sama - sama memberikan pendidikan kesehatan terbukti
efektif dapat meningkatkan pengetahuan. effektif untuk meningkatkan pengetahuan.
Berdasarakan besar nilai selisih yang begitu
kecil dan didapat kesimpulan bahwa Ho Pengaruh edukasi menggunakan media
diterima menunjukkan bahwa kedua media booklet terhadap sikap ibu hamil tentang
tersebut yaitu booklet dan audiovisual sama tanda bahaya kehamilan

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 367


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

Selisih rata-rata sikap ibu hamil akan mengarah pada perubahan perilaku
tentang tanda bahaya kehamilan antara kesehatan. Pemberian informasi
sebelum dan sesudah pemberian edukasi menggunakan media booklet merupakan
dengan media booklet terjadi peningkatan. faktor yang dapat mempengaruhi ibu hamil
Disimpulkan bahwa pemberian edukasi dalam menentukan sikap, sehingga mampu
menggunakan media booklet terbukti ada mengambil keputusan tepat dalam
pengaruh meningkatkan sikap ibu tentang tatalaksana tanda bahaya kehamilan.
tanda bahaya kehamilan. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Sirait (2013) Pengaruh edukasi menggunakan media
bahwa rerata sikap setelah fase pemberian audiovisual terhadap sikap ibu hamil
informasi pada kelompok yang tidak diberi tentang tanda bahaya kehamilan
informasi dengan kelompok yang diberi Selisih rata-rata sikap ibu hamil
informasi menunjukkan perbedaan yang tentang tanda bahaya kehamilan antara
bermakna (p<0,05). Pemberian informasi sebelum dan sesudah pemberian edukasi
menggunakan media booklet sangat menggunakan media audiovisual terjadi
bermanfaat dalam meningkatkan sikap peningkatan. Disimpulkan bahwa pemberian
orang tua ke arah yang positif. edukasi menggunakan media audiovisual
Berdasarkan teori sikap adalah juga terbukti ada pengaruh meningkatkan sikap
respons tertutup seseorang terhadap ibu tentang tanda bahaya kehamilan.
stimulus atau objek tertentu, yang sudah Hasil penelitian ini sejalan dengan
melibatkan faktor pendapat dan emosi yang penelitian Kapti (2013) tentang efektifitas
bersangkutan. Newcomb salah seorang ahli audiovisual sebagai media penyuluhan
psikologi sosial menyatakan, bahwa sikap kesehatan terhadap peningkatan
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk pengetahuan dan sikap ibu dalam
6
bertindak . tatalaksana balita dengan diare bahwa
Pemberian edukasi pada ibu hamil terdapat perbedaan sikap yang bermakna
merupakan salah satu cara dalam antara sebelum dan sesudah penyuluhan
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kesehatan dengan media audiovisual.
ibu hamil dengan menanamkan pemahaman (pengetahuan: p=0,01;α=0.05; sikap:
kognitif sehingga diharapkan terjadi p=0,036;α=0.05). Peneliti
perubahan perubahan kearah yang lebih merekomendasikan penggunaan media
positif dalam hal ini terhadap tatalaksana audiovisual dalam kegiatan penyuluhan
tanda bahaya kehamilan yang pada akhirnya dalam upaya meningkatkan pengetahuan

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 368


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

dan sikap ibu. Peningkatan pengetahuan dan individu, faktor ini meliputi motif dan sikap
sikap ibu setelah diberikan perlakuan yang bekerja dalam diri inidividu pada saat
merupakan akibat dari pemberian itu, serta yang mengarahkan minat dan
pendidikan kesehatan dengan media perhatian. Sedangkan faktor eksternal
audiovisual. Dengan demikian media berasal dari luar individu, baik yang bersifat
audiovisual sebagai media pendidikan langsung individu dengan individu, individu
kesehatan efektif digunakan untuk dengan kelompok) dan tidak langsung
memberikan peningkatan pengetahuan (melalui perantara, seperti alat komunikasi
kepada ibu dan merubah sikap ibu menjadi dan media massa).
lebih baik.
Audiovisual merupakan media yang Pengaruh edukasi menggunakan media
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. kombinasi (booklet & audiovisual)
Indra yang paling banyak menyalurkan terhadap sikap ibu hamil tentang tanda
pengetahuan kedalam otak adalah mata, bahaya kehamilan
kurang lebih 75-87% pengetahuan manusia Selisih rata-rata sikap ibu hamil
diperoleh melalui mata sedangkan 13-25% tentang tanda bahaya kehamilan antara
lainnya tersalurkan melalui indra yang lain. sebelum dan sesudah pemberian edukasi
Jenis media ini mempunyai kemampuan menggunakan media kombinasi (booklet &
yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis audiovisual) terjadi peningkatan.
media auditif (mendengar) dan visual Disimpulkan bahwa pemberian edukasi
(melihat). Audiovisual memiliki kelebihan menggunakan media kombinasi (booklet &
sudah dikenal masyarakat, lebih mudah audiovisual) terbukti ada pengaruh
dipahami, lebih menarik karena ada suara meningkatkan sikap ibu tentang tanda
dan gambar bergerak6. Informasi merupakan bahaya kehamilan. Hasil penelitian ini
stimulus bagi ibu dan dasar bagi sesuai dengan penelitian yang dilakukan
pengetahuan, sementara pengetahuan oleh Kapti (2013) tentang media audiovisual
merupakan dasar bagi orang tua dalam dan penelitian Sirait (2013) tentang
menentukan sikap yang tepat dalam pemberian informasi menggunakan media
mengambil keputusan tentang tanda bahaya booklet, dimana keduanya menyatakan
kehamilan. bahwa media penyuluhan baik audiovisual
Sunaryo (2013) menjelaskan maupun booklet sama-sama dapat merubah
pembentukan sikap dipengerahui oleh faktor sikap kearah yang lebih baik. Peningkatan
internal yang berasal dari dalam diri pengetahuan dan sikap ibu setelah diberi

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 369


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

perlakuan merupakan akibat dari pemberian Perbedaan pengaruh edukasi


pendidikan kesehatan menggunakan media menggunakan media booklet, audiovisual
audiovisual dan booklet sebagai media dan media kombinasi (booklet &
pendidikan kesehatan yang efektif audiovisual) terhadap pengetahuan dan
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya
serta sikap ibu hamil dalam tatalaksana kehamilan
tanda bahaya kehamilan. Terdapat perbedaan edukasi
Hal ini dikarenakan penggunaan menggunakan media booklet, audiovisual
media audiovisual yang memiliki pengaruh dan media kombinasi (booklet &
selain meningkatkan pemahaman dan audiovisual) terhadap pengetahuan dan
perubahan sikap, penggunaan media sikap ibu hamil tentang tanda bahaya
audiovisual pada proses pembelajaran akan kehamilan (p<α0,05). Media kombinasi
memberikan kesan yang menarik sehingga (booklet & audiovisual) lebih berpengaruh
seseorang tidak mudah melupakan informasi dibandingkan media booklet dan media
2
yang telah diperoleh . Ditambah dengan audiovisual). Pemberian paket edukasi tanda
adanya media booklet responden dapat bahaya kehamilan dengan menggunakan
membaca informasi secara tertulis yang media kombinasi lebih efektif karena, jika
lebih lengkap dan dapat dibaca pada waktu informasi yang disampaikan hanya melalui
senggang selama kehamilannya, sehingga satu media terkadang kurang menarik bagi
dapat disimpulkan penggunaan kombinasi individu sementara jika melalui media
media dapat meningkatkan sikap ibu hamil kombinasi tentunya individu dapat melihat
dibandingkan dengan penggunaan media dan mendengar secara langsung dalam
secara terpisah. proses penyuluhan. Namun demikian, hal ini
Notoatmodjo (2012) menjelaskan tentunya disesuaikan dengan kondisi dari
bahwa fokus utama pemberian pendidikan lokasi penyuluhan dimana saat lokasi
kesehatan adalah perubahan perilaku. penyuluhan mendukung untuk melakukan
Senada dengan penjelasan Nursalam & edukasi dengan media kombinasi maka hal
Effendi (2010) menjelaskan tujuan tersebut akan lebih utama.
pendidikan kesehatan adalah perubahan
perilaku, dengan tujuan spesifik yaitu KESIMPULAN
perubahan pengetahuan, sikap dan praktik Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
untuk meningkatkan atau mempertahankan sebagian besar responden berusia antara 22-
kesehatannya. 35 tahun, paritas primi (36,7%) multi

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 370


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

(63,3%), pendidikan dasar (40%) menengah Kehamilan, Persalinan dan Nifas.


(36,7%) dan tinggi (23,3%), ibu bekerja Jakarta, Kementerian Kesehatan RI.
(53,3%) tidak bekerja (46,7%). Terdapat 5. Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan
pengaruh paket edukasi menggunakan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
media booklet, audiovisual kombinasi 6. Notoatmodjo, S (2010). Promosi
terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil Kesehatan Teori dan Apliaksi. Jakarta:
tentang tanda bahaya kehamilan (p<α0,05). Rineka Cipta.
Terdapat perbedaan media paket edukasi 7. Potter Perry (2009). Fundamental of
tanda bahaya kehamilan terhadap Nursing, Buku 1, Edisi : 7, Salemba
peningkatan pengetahuan dan sikap Medika : Jakarta
(p<α0,05). Media booklet-audiovisual 8. Maulana, H.D.J. (2014). Promosi
berada di peringkat pertama lebih Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku
berpengaruh dibandingkan media booklet Kedokteran EGC.
dan audiovisual , yang berada di peringkat 9. Suiraoka, I., & Supariasa, I. (2012).
kedua media yang berpengaruh adalah Media Pendidikan Kesehatan.
booklet dan yang berada diperingkat ketiga Yogyakarta: Graha Ilmu
adalah media audiovisual. 10. Maulana, H.D.J. (2009). Promosi
kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
DAFTAR PUSTAKA 11. Uno, Hamzah B., & Lamatenggo, N.
(2010). Teknologi Komunikasi Dan
1. Kemenkes RI (2015). Kesehatan Dalam Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Kerangka Sustainable Development Aksara.
GOALS (SDGs). Jakarta : Kementerian 12. Maria, A. (2014). Efektifitas
Kesehatan RI Pendidikan Kesehatan Media Booklet
2. WHO (2016) Maternal Mortality. Dibandingkan Dengan Audiovisual
http://www.who.int/mediacentre/ Terhadap Pengetahuan Orangtua
factsheets/fs348/en/ Tentang Karies Gigi Pada Anak Usia 5-
3. Kemenkes RI (2014). Profil Kesehatan 9 Tahun Di Desa Makam Haji. Diakses
Indonesia. Jakarta: Kementerian dari http://eprints.ums.ac.id pada
Kesehatan RI. tanggal 06 Maret 2018
4. Kemenkes RI (2011) Buku Pedoman
Pengenalan Tanda Bahaya Pada

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 371


Wacana Kesehatan Vol. 3, No.2, Desember 2018 E-ISSN : 2541-6251

13. Lestari, Titik (2015). Kumpulan Teori 19. Sunaryo (2013). Psikologi untuk
Untuk Kajian Pustaka Penelitian keperawatan. Jakarta : EGC
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. 20. Effendy, N (2010). Dasar-dasar
14. Zakaria, F (2017). Pengaruh Pendidikan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Kesehatan Dengan Media Audiovisual Jakarta: EGC.
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Kota
Yogyakarta. Diakses dari
https://ejournal.unisayogya.ac.id pada
tanggal 06 Maret 2018
15. Arsyad, A. (2014). Media
Pemebelajaran. Jakarta : Rajawali Pers
16. Budiman dan Riyanto. A (2013). Kapita
Selekta Kuesioner. Jakarta: Salemba
Medika
17. Sirait, N.A.J (2013). Pemberian
Informasi Meningkatkan Pengetahuan,
Sikap Dan Keterampilan Orang Tua
Dalam Penanganan Demam Pada Anak.
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume
16. Diakses dari
https://media.neliti.com pada tanggal 08
Maret 2018
18. Kapti, R.E (2013). Efektifitas
Audiovisual Sebagai Media Penyuluhan
Kesehatan Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam
Tatalaksana Balita Dengan Diare Di
Dua Rumah Sakit Kota Malang. Jurnal
Ilmu Keprawatan Volume 1. Diakses
dari
http://jik.ub.ac.id/index.php/jik/article/v
iew/52 pada tanggal 05 Maret 2018

Senja Atika Sari HS, Suhendar Sulaeman, Idriani 372

Anda mungkin juga menyukai