Anda di halaman 1dari 8

NAMA: Eva Wahyuni Hadi Sunarto

NIM: PO714201161022

KELAS : 4A / D.IV Keperawatan

Kasus 1
Tn. Jano, 45 tahun seorang tukang servis elektronik dirawat di ruang penyakit dalam RS
“Sehat Sejahtera” sejak 1 hari yang lalu akibat kadar gula darah yang tinggi (560
mg/dl). Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan
melihat. Penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan data ketajamam penglihatan VOD : 1/60 dan VOS :
1/300. Pada pengukuran tekanan bola mata dengan tonometer didapatkan hasil : 12
mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan data adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah retina. Klien mengalami
DM sejak 10 tahun yang lalu. Klien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun
yang lalu dan hiperglikemia. Klien merasa sedih dengan kondisi matanya sekarang.
Klien tidak bisa bekerja lagi sebagai tukang servis. Menurut istrinya, klien tidak pernah
kontrol dan minum obat secara teratur, hanya berobat bila badan terasa lemas.

Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
Patofisiologi retinopati diabetik diawali dengan perubahan mikrovaskular. Kadar gula yang
tinggi memicu kerusakan vaskular melalui jalur polyol, akumulasi hasil akhir proses glikasi,
jalur protein kinase C, dan jalur hexosamine. Perubahan vaskular yang dapat diamati pada
retinopati diabetik adalah dilatasi vaskular (mikroaneurisma), perubahan aliran darah, oklusi
kapiler, hingga neovaskularisasi pada tahap lanjut akibat upregulation VEGF (vascular
endothelial growth factor) sebagai respon terhadap iskemia retina.

Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati secara mandiri
Kata Kunci :
1. Kadar gula darah tinggi 560 mg/dl
2. Mata kanan dan kiri kabur
3. Data ketajaman pengelihatan VOD 1/60 dan VOS 1/300
4. Tekanan bola mata 12 mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri
5. Pemeriksaan funduskopi
6. Terdapat mikroaneurisme pada pembuluh darah retina
7. Riwayat menderita DM sepuluh tahun
8. Riwayat menderita hipertensi lima tahun
9. Klien tidak pernah kontrol rutin dan minum obat teratur

Data Tambahan :
1. Riwayat keluarga
2. IMT
3. Pola makan klien (3J)
4. Apakah klien menggunakan kacamata ketika bekerja
5. Apakah nampak bercak hitam pada penglihatan
6. Apakah nampak noda yang melayang pada penglihatan (floaters)
7. Apakah penglihatan klien berbayang
8. Apakah klien sulit membedakan warna
9. Nyeri pada mata atau mata merah

Aktifitas 3
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama kelompok

Kata Kunci :
1. Kadar gula darah tinggi 560 mg/dl
2. Mata kanan dan kiri kabur
3. Data ketajaman pengelihatan VOD 1/60 dan VOS 1/300
4. Tekanan bola mata 12 mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata
kiri
5. Pemeriksaan funduskopi
6. Terdapat mikroaneurisme pada pembuluh darah retina
7. Riwayat menderita DM sepuluh tahun
8. Riwayat menderita hipertensi lima tahun
9. Klien tidak pernah kontrol rutin dan minum obat teratur

Data Tambahan :
1. Riwayat keluarga
2. IMT
3. Pola makan klien (3J)
4. Apakah klien menggunakan kacamata ketika bekerja
5. Apakah nampak bercak hitam pada penglihatan
6. Apakah nampak noda yang melayang pada penglihatan (floaters)
7. Apakah penglihatan klien berbayang
8. Apakah klien sulit membedakan warna
9. Nyeri pada mata atau mata merah

Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
1. Dx : Ketidakstabilan kadar glukosa darah
DS :
Klien mengalami DM sejak 10 tahun yang lalu.
Klien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan
hiperglikemia.
DO : Kadar glukosa darah : 560 mg/dl

2. Dx : Gangguan persepsi sensori


DS :
Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan
melihat.
Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu.
DO :
VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah
retina.

3. Dx : Manajemen kesehatan Tidak Efektif


DS :
Menurut istrinya, klien tidak pernah kontrol dan minum obat secara teratur,
hanya berobat bila badan terasa lemas
DO :
Kadar glukosa darah : 560 mg/dl
VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah
retina.

4. Dx : Resiko cedera
DS :
Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan
melihat.
Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu.
DO :
VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah
retina.

Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati yang
sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Dx : Ketidakstabilan kadar glukosa darah
DS :
Klien mengalami DM sejak 10 tahun yang lalu.
Klien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan
hiperglikemia.
DO : Kadar glukosa darah : 560 mg/dl

2. Dx : Gangguan persepsi sensori


DS :
Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami
kesulitan melihat.
Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang
lalu.
DO :
VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah
retina.

3. Dx : Manajemen kesehatan Tidak Efektif


DS :
Menurut istrinya, klien tidak pernah kontrol dan minum obat secara teratur,
hanya berobat bila badan terasa lemas
DO :
Kadar glukosa darah : 560 mg/dl
VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah
retina.

4. Dx : Resiko cedera
DS :
Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami
kesulitan melihat.
Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang
lalu.
DO :
VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah
retina.

Aktifitas 6
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan retinopati
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah terjadi akibat, tubuh tidak mampu
menggunakan dan melepaskan insulin secara adekuat, serta kadar glukosa darah
pasien yang tinggi (560 mg/dl)
Gangguan persepsi sensori terjadi akibat, perubahan sensori internal maupun
eksternal, terjadi perubahan Tekanan bola mata kanan & kiri 15 mmHg, serta
pada Pemeriksaan funduskopi ditemukan adanya mikroaneurisme pada
pembuluh darah retina.
2. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif terjadi akibat, pasien tidak mengikuti
rencana perawatan/pengobatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, klien
tidak pernah kontrol dan minum obat secara teratur, hanya berobat bila badan
terasa lemas
3. Resiko cedera terjadi akibat, perubahan orientasi afektif, dan perubahan fungsi
kognitif serta , mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga pasien mengalami
kesulitan melihat, pasien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak
tiga bulan yang lalu.

Aktifitas 7
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
Faktor resiko : Usia, riw. Keluarga,
obesitas, aktivitas kurang, pola makan tidak
Pengobatan dan
sehat, merokok, minum alcohol.
perawatan yang
lama

Sel B pancreas rusak

Manajemen
Kesehatan
Tidakefektif Produksi insulin menurun

Tubuh kekurangan insulin

Glukosa tidak dapat diserap


oleh sel-sel tubuh

Terjadinya
glukoneogenesis

Glukosa menumpuk dalam


darah

Ketidakstabilan kadar Kadar gula darah Kerusakan pembuluh darah


glukosa darah meningkat kapiler mata

Suplai nutrisi dan O2


menurun

Gangguan persepsi Retinopati Iskemik pada mata


sensori

Mata kabur / kebutaan

Resiko cedera
Aktifitas 8
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok dengan
menggunakan pohon masalah

Aktifitas 9
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri
A Pengertian Diabetik Retinopati
Retinopati diabetik adalah kelainan pada retina mata yang dapat dijumpai pada
penderita diabetes. Kondisi ini ditandai dengan perdarahan pembuluh darah
retina dan gangguan pusat penglihatan mata (makula) yang menyebabkan tajam
penglihatan menurun.
Retina merupakan lapisan saraf yang melapisi bagian belakang mata, yang
bertugas untuk merekam gambar dan mengirimkannya ke otak. Kadar gula
darah yang tinggi dan tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat merusak
pembuluh darah, termasuk yang ada di retina. Gtr4e3

B Etiologi
Retinopati diabetik sangat mungkin dialami oleh penderita diabetes yang telah
lama memiliki penyakit tersebut. Semakin lama seseorang memiliki diabetes
maka semakin besar pula risiko untuk terkena retinopati diabetik, terutama
apabila kadar gulanya tidak terkontrol. (Mansjoer, Arif.dkk. 2009.) Selain itu,
risiko juga akan meningkat jika didukung oleh faktor-faktor berikut ini:
1. Kehamilan
2. Memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang tinggi
3. Kebiasaan menghisap tembakau
4. Beretnis Hispanik, berkulit hitam, atau penduduk asli Amerika.
5. Menderita sindrom Down

C Tanda dan gejala


1. Penglihatan menurun secara perlahan-lahan.
2. Pengelihatan hilang mendadak.
3. Tampak ada benda atau bercak hitam yang melayang-layang di lapangan
pandang.
4. Pengelihatan berbayang.
5. Pengelihatan warna terganggu.
6. Nyeri pada mata atau mata merah
D Macam-macam retinopati
1. Retinopati diabetic non-poliferatif ditandai dengan adanya tonjolan kecil
(mikroaneurisma) yang muncul dari pembuluh darah. Mikroaneurisma ini
akhirnya akan menyumbat pembuluh darah vena, sehingga pembuluh darah
vena menjadi mengembung dan berbentuk tidak rata.
2. Retinopati diabetik proliferatif merupakan kondisi parah yang membutuhkan
penanganan segera. Pada kasus ini, sebagian besar pembuluh darah retina
telah rusak, sehingga terbentuklah pembuluh-pembuluh darah baru yang
tidak normal. Pembuluh darah baru ini memiliki dinding yang lemah
sehingga akan mudah pecah, dan darah akan merembes masuk ke cairan
bola mata atau yang disebut dengan viterus.
E Pencegahan
1. Lakukan kegiatan aerobik, seperti jalan kaki setidaknya selama dua setengah
jam setiap minggu.
2. Memulai diet makan yang sehat dan berimbang yang sesuai dengan kondisi
fisik
3. Kurangi juga asupan gula, garam, dan lemak.
4. Mengurangi berat badan, bagi pemilik kondisi obesitas.
5. Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
6. Berhenti merokok atau menghisap tembakau.
7. Minum obat diabetes atau insulin sesuai anjuran dokter
8. Pantau kadar kolesterol.
9. Pantau kadar gula darah melalui tes gula darah sesuai dengan instruksi
dokter.
10. Diskusikan bersama dokter mengenai tes hemoglobin A1C yang mungkin
bisa dilakukan selain tes gula darah.
11. Selalu waspada jika merasakan perubahan pada penglihatann.
12. Pemeriksaan mata dan tekanan darah yang rutin juga merupakan langkah
pencegahan awal agar penyakit tidak berkembang menjadi lebih buruk.
(Istiqomah, Indriana N. 2010)

Anda mungkin juga menyukai