Anda di halaman 1dari 12

FENOMENA ISLAM KLASIK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas I Meriview Buku


Pendidikan Agama Islam II
Dosen Pengampu
Hj. Siti Munawati, M.Pd.I

Disusun Oleh

Wirdan Alma Nurillah NIM 41319120017

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERCUBUANA WARUNG BUNCIT
1441 H/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya berupa kesehatan, keimanan sehingga
saya dapat menyelesaikannya. Rivew buku ini terwujud karena adanya tugas
I meriview buku PAI II.

Untuk itu tidak lupa saya mengucapkan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas I
meriview buku ini kepada :

1. Kepada para mahasiswa Universitas Mercu Buana (UMB) Warung


Buncit Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin

2. Kepada Ibu Hj. Siti Munawati, M.Pd.I Dosen Pendidikan Agama


Islam Universitas Mercu Buana (UMB) Warung Buncit
FENOMENA ISLAM KLASIK

A. Identitas Buku

Judul : Fenomena Islam Klasik

Pengarang : Hj. Siti Munawati, M.Pd.I

Penerbit : Cinta Buku Media

Edisi Terbit : Cetakan I / Oktober 2017

Kota Penerbit : Tangerang Selatan

Tebal : vii + 159 Halaman


BAB I

FENOMENA ISLAM KLASIK

B. Latar Belakang

Penyelesaian persoalan politik sengketa anata Ali bin Abi dan


Mua’awiyah Ibn Abi Sufyan dengan jalan arbitrase oleh kaum khawarij
dipandang bertentangan dengan ajaran islam. Secara etimoligis kata
khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berarti keluar,
muncul, timbul, atau memberontak. Ini yang mendasari Syahrastani
untuk menyebut khawarij terhadap orang yang memberontak imam yang
sah.

Awal munculnya golongan atau mazhab aqiqah (teoligi Islam), awal


dalam tradisi Arab. Sistem ini menjadi dominan dalam beberapa bidang
keilmuan yang indigenous dalam tradisi Arab, seperti yurisprudensi,
hermeneutic, teologi dialektik (kalam), dan teori sastra.

Lahirnya dari konflik politik yang terjadi masa kepemimpinan Ali bin
Abi Thalib yang dirongrong gerakan-gerakan sempalan yang masih
menuntut penuntasan kasus kematian Usman bin Affan.

Setelah terbunuh nya Usman bin Affan, masyarakat islam dari


golongan muhajirin dan ansor berulang kali mendatangi Ali bin Abi
Thalib dan meminta beliau untuk menjadi Khalifah, Ali pun luluh.
Ketika dingkat sebagai khalifah, kekuatiran Ali menjadi kenyataan
karena sebagian masyarakat Islam tidak menyampaikan janji setia (baiat)
kepada dirinya. Ia hanya dibaiat oleh mayoritas masyarakat Madinah
yang terdiri dari golongan Muhajirin dan Anshor.

Beberapa sahabat senior Ali seperti Abdullah bin Umar, Saad bin Abi
Waqqas, Hasan bin Tsabit dan Abdullah bin Salam yang ketika itu
berada di Madinah belum mau ikut membaiat Ali. Mereka mau membaiat
Ali jika semua umat muslim sudah menyatakan baiat.

Mazhab Khawarij baru muncul bersamaan dengan mazhab Syiah.


Kajian ini dibagi 2, yaitu dasar-dasar menafsirkan diskursus dan
berkaitan dengan syarat-syarat konklusi suatu diskursus.

C. Pemikiran Politik dan Teologi Khawarij

Khawarij adalah aliran pemikiran politik nurani, tidak ada kaitanya


dengan pemahaman agama, atau yang lazim disebut dengan mahzab.
Pemikiran khawarij, khalifah itu hak setiap muslim. Syaratnya seperti
imam saleh, istiqomah, dan dibaiat seluruh lapisan masyarakat.
Sekalipun yang memenuhi syarat dari Persia, Turki, atau Habasyah
(Ethiopia).

Kaum Khawarij yang disebut sebagai fundamentalisme Islam klasik


dalam menyikapi hasil tahkim melakukan gerakan perlawanan terhadap
kekuasaan dengan cara keluar dari kelompok Ali dan membangun
prinsip-prinsip perjuangan yang radikal dan ekstrim.
Bagi mereka, semboyan tiada hokum selain hukum Allah yang
dikutip dari surat al-Madinah ayat 44 merupakan landasan idiologis yang
berharga mati dan mesti diperjuangkan dimanapun dan kapanpun.

Mereka mengkafirkan Ali dan Muawiyah karena sudah


menyelesaikan konflik dengan cara bertahkim yang tidak sesuai dengan
hukum Tuhan.

Dengan demikian inilah yang menjadi pemikiran politik dan teologi


khawarij, yaitu :

1. Menganggap kafir orang-orang yang bersebrangan dengan


mereka, maka tidak ada istilah damai untuk penentang
Khawarij, mengingat yang dimaksud ishlah dalam QS. Al
Hujarat : 9 adalah sesame orang islam, tidak dengan orang
kafir.

2. Orang islam yang berbuat dosa besar seperti berzina dan


membunuh adalah kafir dan akan masuk neraka selamanya.
Mereka bersifat fanatic tidak segan menggunakan kekerasan
dan membunuh untuk mencapai tujuan mereka. Cenderung
berwatak tekstualis/skriptualis sehingga menjadi
fundamentalis.

3. Hak khalifah tidak harus dari kerabat nabi atau suku Quraisy
khususnya, dan orang Arab umumnya. Ini berbeda paham
yang dibawa oleh Mu’awiyah, khalifah bagi kaum khawarij
tidak perlu turun menurun dari bapak kepada keturunannya.
Dan khalifah yang mengingkari Tuhan dan umat yang
durhaka kepada khalifah yang wajib ditaati, boleh diperangi
dan dibunuh.

4. Orang musyrik adalah yang melakukan dosa besar, tidak


sepaham dengan mereka, atau orang yang sepaham tetapi
tidak ikut hijrah dan berperang bersama mereka. Orang
musyrik itu halal darah nya. Seseorang yg melakukan
perbuatan dosa besar harus dibunuh dan tidak lagi disebut
muslim. Mereka menganggap bahwa seorang muslim bias
menjadi kafir apabila tidak mau membunuh muslim lain
yang telah dianggap kafir, dengan resiko ia menanggung
beban harus dilenyapkan pula.

5. Bila setiap muslim tidak mau bergabung, ia wajib diperangi


karena hidup dalam dar al-hard (Negara Musuh), sedangkan
golongan mereka sendiri dianggap berada dalam dar al-
islam (Negara Islam).

6. Mereka menganggap bahwa daerahnya yang disebut dar al-


islam dan daerah orang yang melawan mereka adalah dar al-
hard. Maka yg orang-orang yang diwilayah dar al-hard boleh
dibunuh anak-anak maupun wanita. Ajaran agama yang
harus diketahui, yaitu mengetahui Allah dan Rasul-Nya.
Selain itu tidak wajib diketahui.
7. Melakukah Taqiyyah (menyembunyikan keyakinan demi
keselamatan diri), baik secara lisan maupun perbuatan itu
adalah dibolehkan bila keselamatan diri mereka terancam.

8. Dosa kecil yang dilakukan terus menerus akan menjadi dosa


besar dan pelakunya menjadi musyrik.

9. Imam dan khalifah bukan keniscayaan, tanpa dua tersebut,


kaum muslimin bisa hidup dalam kebenaran dengan cara
saling menasehati dalam hal kebenaran.

D. Aliran Khawarij Pada Saat ini

Secara formal, Khawarij sudah tidak ada, tetapi secara substansi


paradigm pemikiran dan ciri-ciri alirannya masih hidup dan berkembang
hingga sekarang. Pada masa sekarang, pemberontakan bersenjata dan
praktik mengkafirkan orang Islam telah terjadi di wilayah Arab bagian
Timur laut pada peralihan abad ke-19 seperti yang ditulis oleh
Cendikiawan Islam.

Seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini dengan para pengikut
Ibn `Abd al-Wahhab yang muncul di Najdah dan menyerang dua tempat
suci umat islam. Dan menurut mereka karena Ali dan Muawiyah beserta
para pendukungnya telah melakukan tahkim kepada manusia, berarti
mereka telah melakukan dosa besar. Dan semua pelaku dosa besar
(mutabb al-kabirah), menurut semua subsekte khawarij, kecuali Najdah,
adalah kafir dan akan disiksa di neraka selamanya.
Belakangan ini para ulama mengkritik aliran Wahabi atau Salafi
sebagai kelompok yang secara politik tidak benar, praktik mengkafirkan
menjadi ciri utama yang bias dikenali dari kelompok neo-Khawarij.

Mereka senang menghantam umat islam dengan tudingan


kafir,bidah,syirik dan haram, tanpa bukti atau pembenaran selain dari
hawa nafsu mereka sendiri, dan tanpa memberikan solusi selain dari
sikap yg melakukan kekerasan kepada siapapun yang bertentangan
dengan mereka. Orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim, yakni Ali,
Muawiyah, Amr bin Al-Ash, Abu Musa as-asyari adalah kafir.

Mereka sama sekalin tidak ragu-ragu menjatuhkan hukuman mati


terhadap orang-orang yang mereka tuduh kafir, sehingga mereka benar-
benar telah meremehkan kesucian jiwa dan kehormatan saudara-saudara
mereka sendiri.

Imam al-Nawawi berkata, “Orang-orang ekstrim merupakan


kelompok fanatic yang sudah melampaui batas, dalam ucapan mau
perbuatan” dan “keras pendirian”. Melakukan praktik takfir terhadap
sesame muslim merupakan ciri kelompok Khawarij, mereka menyebut
diri sebagai kelompok “salafi”, Syiah atau Sufi.

Inilah yang menjadi tumpuan dari rasionalisme-empirik Ibn Khaldun


dalam historiografi. Tetap, dalam teologi, Ibn Khaldun
memproklamirkan dirinya sebagai Asy-Asyarian dengan menerima
konsep “adat” dan menolak kausalitas Aristotelian. Ibn Khaldun
mengingkari rasionalitas para teolog dan filosof yang mengkaji metafisik
menggunakan logika demonstratik dengan menawarkan alternatif
pendekatan sufistik. Ibn Khaldun menilai akal tidak mampu mencapai
monotisme murni kecuali melalui jalur sufistik yang dapat mengantarkan
manusia pada strata penyingkapan intuitif.

Bahkan mereka tidak mempunyai latar belakang ilmu-ilmu keislaman


sedikit pun, dan mereka menggunakan ayat-ayat Al-quran mengenai
orang-orang kafir keluar dari konteksnya, dan menerapkannya kepada
orang-orang islam. Khawarij tidak terbatas pada mas tertentu, tetapi
merupakan karakter yang melekat pada kelompok atau orang yang keluar
dari batas-batas agama, dengan menuduh orang islam sebagai kafir.

E. Kesimpulan

Kaum Khawarij merupakan kaum yang memisahkan diri dari barisan


“Ali bin Abi Thalib”, karena mereka tidak setuju dengan sikapnya yang
menerima tahkim (arbitrase) dalm menyelesaikan persengketaannya
dengan Mu’awiyah bin Abi Sufyan.

Sekalipun Khawarij berkelompok, mereka tetap berpandangan sama


dengan 2 prinsip:

a. Persamaan pandangan mengenai kepemimpinan. Mereka


sepakah bahwa khalifah dipilih bebas oleh rakyat. Dan tidak
harus ada keturunan.
b. Persamaan pandangan yang berkenaan dengan akidah.
Mengamalkan perintah agama sebagian dari iman. Dan yang
melakukan dosa besar adalah kafir.

Sedangkan Syiah adalah golongan umat islam yang mendahulukan


keturunan Nabi, utnuk menjadi khalifah. Dan menetapkan bahwa Imam
Ali lah yang paling berhak untuk memegang jabatan khalifah setelah
Nabi.

F. Saran

Kelompok Khawarij memang sangat literal, radikal, militant dan


ekstrim. Beberapa karakteristik fundamentalisme sangat melekat pada
setiap gerakan yang mereka lakukan. Penyebutan fundamentlisme Islam
terhadap gerakan kaum Khawarij sangat beralasan.

Maka kita harus berhati hati pada golongan khawarij itu, jangan
sampai kita terjurumus atau masuk kedalam golongan tersebut, kita harus
memahami bagaimana keilmuan islam yang benar menurut akidah nya.

Pada zaman sekarang banyak sekali yang mendirikan aliran-aliran


sesat yang keluar dari akidah islam, dan banyak juga yang menyamakan
akidah nya namun bersimpangan dengan apa yang diajarkan.

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu


anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِّ ‫ارقَةٌ ِع ْن َد فُرْ قَ ٍة ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِمينَ يَ ْقتُلُهَا أَوْ لَى الطَّائِفَتَي ِْن بِ ْال َح‬
‫ق‬ ُ ‫تَ ْم ُر‬.
ِ ‫ق َم‬
“Akan memisahkan diri satu kelompok (Khawarij) ketika kaum muslimin
berpecah belah. Kelompok itu akan diperangi oleh salah satu golongan
dari dua golongan yang lebih dekat dengan kebenaran.’” [HR. Muslim]
[5]

Dari Abu Sa’id Radhiyallahu anhu bahwasanya ketika beliau ditanya


tentang al-Haruriyyah, beliau menjawab, “Aku tidak tahu apa al-
Haruriyyah itu?
Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ‫ يَ ْق َرءُونَ ْالقُرْ آن‬،‫صالَتِ ِه ْم‬ َ َ‫ قَوْ ٌم تَحْ قِرُون‬-‫ َولَ ْم َيقُلْ ِم ْنهَا‬- ‫يَ ْخ ُر ُج ِفـي هَ ِذ ِه ْاأل َّم ِة‬
َ ‫صالَتَ ُك ْم َم َع‬
‫ق ال َّسه ِْم ِمنَ ال َّر ِميَّ ِة‬ ِ ‫ يَ ْم ُرقُونَ ِمنَ الد‬،‫َاج َرهُ ْم‬
َ ‫ِّين ُمرُو‬ ِ ‫ـاو ُز ُحلُوقَهُ ْم أَوْ َحن‬ ِ ‫الَ ي َُج‬.

“Akan keluar di dalam umat ini -beliau tidak mengatakan di antaranya-


suatu kaum yang kalian menganggap remeh shalat kalian dibandingkan
shalat mereka, mereka membaca al-Qur-an namun tidak melewati
kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama bagaikan anak panah
yang keluar dari busurnya.” [HR. Al-Bukhari][6]

Maka dari itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah


memerintahkan untuk memerangi kelompok Khawarij, dan beliau
menjelaskan bahwa dalam memerangi mereka terdapat pahala dan
ganjaran bagi orang yang membunuh mereka. Hal ini merupakan dalil
kesesatannya kelompok ini dan jauhnya mereka dari Islam, juga
bahayanya yang besar terhadap umat ini disebabkan fitnah dan
kekacauan yang ditimbulkan oleh mereka.

Anda mungkin juga menyukai

  • Modul 12
    Modul 12
    Dokumen13 halaman
    Modul 12
    Wirdan Alma Nurillah
    Belum ada peringkat
  • Modul 11
    Modul 11
    Dokumen17 halaman
    Modul 11
    Wirdan Alma Nurillah
    Belum ada peringkat
  • Modul 13
    Modul 13
    Dokumen14 halaman
    Modul 13
    Wirdan Alma Nurillah
    Belum ada peringkat
  • Modul 08
    Modul 08
    Dokumen16 halaman
    Modul 08
    Wirdan Alma Nurillah
    Belum ada peringkat
  • Modul 14
    Modul 14
    Dokumen13 halaman
    Modul 14
    Wirdan Alma Nurillah
    Belum ada peringkat
  • Modul 08
    Modul 08
    Dokumen16 halaman
    Modul 08
    Wirdan Alma Nurillah
    Belum ada peringkat
  • 5 Metalurgi Serbuk
    5 Metalurgi Serbuk
    Dokumen20 halaman
    5 Metalurgi Serbuk
    Wirdan Alma Nurillah
    Belum ada peringkat
  • Modul 14 MKB
    Modul 14 MKB
    Dokumen16 halaman
    Modul 14 MKB
    Wirdan Alma Nurillah
    Belum ada peringkat