1. Jelaskan isu-isu pokok yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya alam dibidang
pertanian padi?
Jawab :
Isu pokok mengenai pengolahan sumberdaya alam dibidang pertanian padi di
Indonesia, yaitu:
a. Pengimporan beras
Dikarenakan pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat. Selain itu
anggaran untuk sektor pertanian dari tahun ke tahun hanya dibawah 1% dari total
anggaran nasional. Anggaran yang diberikan untuk sektor pertanian pada tahun
2011, 2012 dan 2013 secara berturut-turut adalah sebanyak 16,7 triliun, 18 triliun,
dan 17,8 triliun. Anggaran yang diberikan untuk sektor pertanian dari tahun ke
tahun ini tidak pernah dapat meningkatkan angka produksi beras nasional secara
signifikan dan cenderung stagnan. Selain itu tidak adanya koreksi mengenai
kebocoran subsidi seperti pupuk.
b. Alih fungsi lahan pertanian
Alih fungsi lahan sawah di tanah air sulit dibendung. Luas lahan yang terkonversi
tidak mampu diimbangi dengan ekstensifikasi melalui pembukaan sawah baru.
Intensitas alih fungsi lahan sangat sulit dikendalikan dan sebagian besar lahan
sawah yang beralih fungsi tersebut justru yang produktivitasnya termasuk katagori
tinggi. Bermulai dari tahun 2012, setiap tahun tak kurang dari 110.000 hektar lahan
sawah beralih fungsi. Nilai alih fungsi lahan ini dinilai sangat membahayakan bagi
produksi beras nasional. Dimana lahan pertanian khusunya pulau jawa banyak
dialih fungsikan untuk pembangunan perumahan, pabrik industry dan jalan-jalan
tol.
2. Jelaskan isu-isu pokok yang berkaitan dengan pengelolahan sumber daya mineral di
Indonesia ?
Jawab :
Isu pokok yang berkaitan dengan pengelolahan sumber daya mineral di Indonesia,
yaitu:
a. Pelanggaran HAM dalam pengusahaan
Dalam pengusahaan pertambangan khususnya pertambangan batu bara sering
memunculkan konflik dengan masyarakat sekitar area pertambangan. Dimana
masyarakat sekitar menolak keras adanya pertambangan di wilayah mereka dan
seringkali penyelesaian masalah sengketa tersebut dilakukan secara sepihak
dimana terjadi pelanggaran hak-hak masyarakat.
b. Tidak berpihak pada lingkungan lingkungan
Adanya perusahaan pertambangan mengakibatkan berbagai masalah lingkungan
bagi kawasan sekitarnya seperti rusaknya lahan pertanian, sungai maupun hutan.
c. Belum berjalannya konsep pencadagan energy
Dimana pada saat ini masih tingginya penggunaan energy tetapi tidak di imbangi
dengan pencarian dan penggunaan alternative.
d. Reklamasi lahan paksa
Seringkali setelah pengambilan sumberdaya mineral terjadi pengosongan lahan,
sehingga lahan tersebut akan menjadi lahan mati artinya di sekitar tempat
pertambangan tidak akan ada kehidupan dikarenakan daerah tersebut akan banyak
bekas galian dan disini banyak perusahaan yang tidak melakukan reboisasi
kembali pada bekas pertambangan.
4. Jelaskan isu pokok yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dibidang
perkebunan ?
Jawab :
Isu pokok dalam bidang pertanian :
a. Sumber daya manusia
Rendahnya sumber daya manusia kita di Indonesia disebabkan banyak tenaga
profesional asing yang ikut bekerja di bidang perkebunan setelah adanya
nasionalisasi perkebunan. kemampuan teknis ,manajemen, dan wirausaha SDM
kita masih perlu ditingkatkan.
b. Pemasaran dan Ekonomi
Pengusaha komoditas perkebunan yaitu petaninya khusunya perkebunan rakyat
memiliki posisi yang lemah dalam struktur pasar. Sebagai contoh anjloknya harga
lateks karet yang membuat petani karet menjerit dimana-mana. mereka seolah
tidak punya nilai tawar dari hasil kebunnya. semua ditentukan oleh orang diluar
pasar.
c. Biaya Produksi
Biaya produksi komoditas perkebunan tergolong tinggi, sedangkan harga produk
mengikuti pergerakan harga pasar. Karet umumnya perlu beberapa tahun untuk
dapat menghasilkan lateks sedangkan harga lateks sekarang sangat jauh dari
harapan karena terlalu murah. Upah pekerja juga akan menjadi beban bagi pemilik
kebun bila hasil tidak menutupi biaya produksi secara umum. Perlu adanya
kebijakan penetapan upah secara seragam untuk semua sektor usaha.
d. IPTEK
Perhatian petani /pekebun terhadap hasil iptek masih tergolong rendah. Mereka
susah sekali menyerap inovasi baru dan lebih memilih bertani/berkebun secara
tradisional. Sebagai contoh mereka masih menggunakan gadung atau bahkan
pupuk SP36 sebagai pembeku getah lateks daripada memilih asam semut. Padahal
kualitas hasil lateks yang dibekukan dengan asam semut jelas lebih bagus
dibanding pembeku getah lateks lainnya. Penyediaan dana penelitian dan
perkebunan juga masih mengandalkan pemerintah dan sebagian kecil dari BUMN
dan swasta.
e. Otonomi daerah
Otonomi dareha menuntut daerah untuk mengoptimalkan potensi daerahnya agar
manjadi pemasukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Perlu adanya
pedoman pelaksanaan bagi daerah sehingga memudahkan perencanaan
pembangunan,investasi dan perdagangan,termasuk komoditas perkebunan.
f. Lingkungan
Masalah lingkunagn merupakan masalah yang cukup kompleks. pembukaan lahan
yang efektif bagi lahan dengan cara dibakar akan menimbulkan masalah lain yaitu
kebakaran yang terjadi tiap tahun. Bahkan kabut asap yang kita rasakan tahun
kemarin luar biasa parahnya akibat dari kebakaran hutan dan lahan secara sengaja
maupun tidak sengaja karena tanah gambut terbakar secara alami karena
kekeringan.
5. Jelaskan yang dimaksud dengan Integrated water Resources Management (IWRM atau
Manajemen sumberdaya air Terintegrasi) ?
Jawab :
Yang dimaksud dengan IWRM :
Dasarnya : pemakaian air yang berbeda adalah saling tergantung
IWRM sendiri adalah manajemen SDA yang terintegrasi artinya bahwa seluruh
pemakaian SDA yang berbeda dipertimbagkan bersama.
Alokasi air dan keputusan manajemen mempertimbangkan penggunaan air yan
memenuhi keseluruhan tujuan sosial dan ekonomi termasuk pencapaian dan
pengembangan yang berkesinambungan dan harus senantiasa melibatkan pengambil
keputusan.
8. Jelaskan solusi yang dapat dilakukan dalam menangani permasalahan sumber daya
air ?
Jawab :
a. Jangka pendek
1) Menggalakkan gerakan hemat air.
Dengan gerakan hemat air, diharapkan masyarakat dapat memiliki persediaan
air ketika musim kemarau datang, sehingga tidak ada lagi krisis air.
2) Konservasi lahan, pelestarian hutan dan daerah aliran sungai.
3) Pembangunan tempat penampungan air hujan seperti situ, bendungan, dan
waduk sehingga airnya bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.
4) Menggalakkan gerakan menanam pohon, seperti one man one tree.
Kesadaran masyarakat untuk menanam pohon yang dibiarkan tumbuh besar,
bisa menjadi salah satu kegiatan yang mampu mencegah terjadinya krisis air.
5) Mencegah seminimal mungkin air hujan terbuang ke laut dengan membuat
sumur resapan air atau lubang resapan biopori.
6) Mengurangi pencemaran air, baik oleh limbah rumah tangga, industri,
pertanian maupun pertambangan.
b. Jangka menengah
1) Pengembangan proyek pipa pemompa air tanah.
Pengembangan proyek ini berguna ketika air yang tersedia di penampungan air
hujan tidak dapat mencukupi kebutuhan warga ketika musim kemarau.
2) Perluasan penyaluran PDAM di daerah terpencil.
PDAM seringkali tidak menjangkau daerah desa terpencil. Sehingga warga
desa yang tidak mendapat pasokan air dari PDAM pun akan merasakan krisis
air bersih terutama ketika musim kemarau tiba.
3) Pengembangan teknologi desalinasi untuk mengolah air asin (laut) menjadi air
tawar.
c. Jangka panjang
1) Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Air.
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi
yang lengkap dan handal mengenai potensi dan produktivitas sumber daya air
melalui kegiatan penguatan sistem informasi yang menjamin terbukanya akses
masyarakat terhadap informasi yang ada.
2) Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Air.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air dalam upaya mencegah
kerusakan dan/atau pencemaran air dan pemulihan kualitas air yang rusak
akibat pemanfaatan yang berlebihan, kegiatan industri perkotaan maupun
domestik, serta transportasi. Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas
air yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan.
3) Program Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya
Air.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian
masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan SDA, dapat mencegah terjadinya pencemaran
dan kerusakan yang diakibatkan oleh air, serta mencegah terjadinya krisis air
akibat penggunaan air yang berlebihan.