Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“UNIT DOSE PIL BOX” ALTERNATIF KEPATUHAN PENGOBATAN PADA


PASIEN

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Ni Putu Devi Trisnayanti; 161047; 2016
Ni Made Lina Karlina; 161066; 2016
Luh Pande Murnihati; 181019 ;2018

AKADEMI FARMASI SARASWATI


DENPASAR
2019

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM- KEWIRAUSAHAAN

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
1.4 Luaran.....................................................................................................2
1.5 Manfaat...................................................................................................2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA........................................3
2.1 Kondisi Umum Lingkungan...................................................................3
2.2 Peluang Pasar..........................................................................................3
2.3 Analisis Ekonomi...................................................................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.................................................................5
3.1 Rancangan Pelaksanaan..........................................................................5
3.2 Proses Produksi......................................................................................5
3.3 Manajemen Usaha..................................................................................5
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................9
4.1 AnggaranBiaya.......................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping......11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.................................................20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas.........22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti...............................................23

iii
4

BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penggunaan obat merupakan hal yang sangat krusial dalam pengobatan


penyakit. Oleh karena itu obat obat mesti diberikan dengan tepat, baik tepat
penyakit, tepat obat, tepat dosis, tepat cara pakai, tepat pasien, kalau tidak obat
akan memberikan efek yang tidak diharapkan dan bahkan bisa memberikan efek
keracunan yang membahayakan jiwa pasien, (Dunia Farmasi, 2010).
Menurut laporan WHO, kepatuhan rata-rata pasien pada terapi jangka
panjang terhadap penyakit kronis di negara majunya sebesar 50% sedangkan di
negara berkembang, jumlah tersebut bahkan lebih rendah. Kepatuhan pasien
sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi utamanya pada terapi
penyakit tidak menular (misalnya : diabetes, hipertensi, asma, kanker, dsb),
gangguan mental, penyakit infeksi HIV / AIDS dan tuberkulosis Adanya
ketidakpatuhan pasien pada terapi penyakit ini dapat memberikan efek negatif
yang sangat besar karena prosentase kasus penyakit-penyakit tersebut diseluruh
dunia mencapai 54% dari seluruh penyakit pada tahun 2001. Angka ini bahkan
diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 65% pada tahun 2020.
Ada beberapa hal yang bisa memicu kekambuhan pada pasien, antara lain tidak
patuh minum obat, tidak kontrol ke dokter secara teratur, menghentikan sendiri
obat tanpa persetujuan dari dokter, gaya hidup yang tidak sehat, kurangnya
dukungan dari keluarga, kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang
suatu penyakit serta adanya masalah kehidupan yang berat yang dapat memicu
kambuhnya suatu penyakit tersebut, (Akbar, 2008).
Prevalensi yang tinggi ini menandakan kurangnya kepatuhan masyarakat
Bali dalam menjalani pengobatan. Secara umum tingkat kepatuhan pada setiap
pasien digambarkan dengan persentase jumlah obat yang diminum dan waktu
minum obat dalam jangka waktu tertentu (Osterberg & Blaschke, 2005). Dosis,
frekuensi, interval, waktu, dan jangka waktu merupakan variabel yang
dibutuhkan untuk tercapainya efek terapi OAD oral yang diinginkan.
Penggunaan obat yang rasional mensyaratkan bahwa pasien menerima obat-
obatan yang sesuai pada kebutuhan klinik mereka, dalam dosis yang memenuhi
kebutuhan untuk suatu periode waktu yang sesuai (Siregar, 2006).Penyebab
rendahnya kepatuhan yang sering muncul kebanyakan pasien lupa, tidak
mematuhi pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter, dan kesalahan pembacaan
etiket. Selain itu rendahnya ketidak patuhan dalam pengobatan dapat
disebabkan karena regimen obat yang diberikan terlalu banyak sehingga pasien
akan semakin sulit untuk mengikuti regimen tersebut (Asti, 2006).
Dari uraian diatas maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha
“Unit Dose Pil Box” ini.dimana obat dibagikan dalam paket unit dose ( disekat

4
5

terpisah untuk masing-masing dosis) dan dikemas dalam persediaan 24 jam.


Oleh karena itu system unit dose ini dapat memperkecil terjadinya ketidak
patuhan pengobatan, dan sebagai pengontrol pemberian dosis obat disebabkan
karena regimen obat yang diberikan terlalu banyak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana konsep dari “Unit Dose Pil Box” ini ?
2. Apa yang menjadi keunggulan “Unit Dose Pil Box” dibandingkan jenis
pill dose lainnya ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah dapat dibuat tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dari “Unit Dose Pil Box” ini.
2. Untuk mengetahui keunggulan “Unit Dose Pil Box” dibandingkan jenis
pill dose lainnya.
1.4 Luaran
1. Dihasilkan produk usaha berupa “Unit Dose Pil Box” yang sangat efisien
dan mempunyai tujuan perspektif kepatuhan minum obat.
2. Dihasilkan artikel ilmiah yang akan dipublikasikan.
1.5. Manfaat
1. Dapat mengetahui bagaimana konsep dari “Unit Dose Pil Box” ini.
2. Dapat mengetahui keunggulan “Unit Dose Pil Box” dibandingkan jenis
pill dose lainnya.

5
6

BAB 2.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum Lingkungan

Perilaku tidak patuh dalam kehidupan sehari-hari sudah biasa. Namun,


perilaku tidak patuh dalam lingkup kesehatan sangat berbahaya. Apalagi tidak
patuh dalam mengikuti petunjuk dokter dalam mengikuti terapi, dapat
menyebabkan sejumlah akibat yang tidak diinginkan seperti: sakit bertambah lama
atau kondisi medis memburuk, pasien perlu perawatan dirumah sakit atau rawatan
rumah atau akibat ekstrem yaitu kematian.
Berbagai faktor penyebab ketidaktaatan ataupun faktor yang mendukung
kepatuhan penggunaan obat yang pernah diteliti antara lain, kesamaan suku atau bahasa
antara dokter dengan pasien dapat meningkatkan kepatuhan penggunaan obat (Traylor,
Schmittdiel, Uratsu, Mangione, & Subramanian, 2010), hubungan antara pasien dan
dokter, kurangnya kesadaran dan pengetahuan pasien tentang kesehatan, kejadian akan
efek samping menurunkan kepatuhan dalam penggunaan obat (Fürthauer, Flamm, &
Sönnichsen, 2013), umur dan perbedaan jenis kelamin berpengaruh pada kepatuhan
(Mindachew, Deribew, Tessema, & Biadgilign, 2011), jenis terapi, seperti kemoterapi
dengan terapi hormonal pada kanker payudara membrikan tingkat kepatuhan yang
berbeda ((Font et al., 2012), beberapa faktor demografi dan persepsi berpengaruh kepada
kepatuhan (Brieger et al., 2012), kolaborasi dan komunikasi antara penyedia layanan
kesehatan dengan pasien berpengaruh pada kepatuhan (Schoenthaler, Allegrante, Chaplin,
& Ogedegbe, 2012).
Keberhasilan dalam pengobatan dipengaruhi oleh kepatuhan pasien
terhadap pengobatan yang merupakan faktor utama dari outcome terapi. Upaya
pencegahan komplikasi pada penderita dapat dilakukan dengan meningkatkan
kepatuhan untuk memaksimalkan outcome terapi (Adisa R, Fakeye TO,
Fasanmade A, 2011). Maka diperlukan suatu alternative untuk mengontrol
pemberian obat khususnya pada pasien yang mendapat banyak regimen obat.
Berdasarkan persoalan di atas, maka terbuka peluang usaha menjanjikan
karena dengan kepatuhan dalam pengobatan memegang peranan sangat penting
pada keberhasilan pengobatannya. Program ini akan memproduksi produk berupa
“Unit Dose Pil Box” yang terbuat dari box plastik yang diberi sekat dosis obat
satu hari dalam satu minggu. Analisis kondisi umum di lingkungan dengan
menggunakan analisis SWOT sebagai berikut :

6
7

Strengths Weakness
1. Produk dibuat inovatif dan kreatif 1. Biaya pengobatan yang
2. Mudah digunakan dikeluarkan oleh pasien.
3. Praktis dan Efisien 2. Unit Dose Pil box belum
4. Tampilan huruf yang besar untuk diketahui oleh masyarakat
menandai waktu maupun hari luas
5. Disediakan tempat obat dosis satu kali
pakai setiap harinya dalam satu
minggu sehingga mencegah pasien lupa
minum obat
6. Desain kemasan dapat disesuaikan
sesuai permintaan pasien.
7. Sebagai alternative pengontrol
kepatuhan minum obat.
8. Bahan Pembuatan dapat didaur ulang.
9. Unit Dose Pil box yang beredar di
pasaran kebanyakan mendesain dalam
dosis sehari sedangkan “Unit Dose Pil
Box” didesain untuk dosis sekali minum
selama seminggu , terdapat juga waktu
minum obat yang bisa di hapus dan
ditulis kembali.
Opportunities Threats
1. Dapat digunakan oleh seluruh kalangan 1. Harga bahan baku
masyarakat yang sering lupa minum terkadang tidak pasti.
obat. 2. Sudah ada “Unit Dose Pil
2. Belum banyak digeluti oleh pelaku Box” yang beredar
usaha. dipasaran.

2.2 Peluang Pasar


Produk “Unit Dose Pil Box” merupakan produk yang berbentuk kotak
yang di beri sekat. Pada bagian dalam produk diberi tanda berupa hari dan setiap
harinya berisi unit obat sekali minumnya untuk menyimpan dan mempermudah
pengontrolan pemberian obat bagi pasien. Unit Dose Pil box ini juga dilengkapi
dengan tempat waktu penulisan obat yang bisa dihapus Dengan demikian pasien
akan patuh untuk minum obat sehingga outcome terapi dapat tercapai.
Tingginya prevalensi penyakit kornis maupun non kronis di Indonesia
membuat masyarakat harus memperhatikan pola makan yang meliputi jadwal,
jumlah, dan jenis makanan yang dikonsumsi. Selain itu juga intervensi
farmakologi berupa pemberian obat hipoglikemik oral. Namun banyaknya
regimen obat yang diberikan pada penderita membuat masyarakat akan mencari
solusi alternatif serta praktis yang dapat digunakannya sebagai solusi produk
untuk meningkatkan kepatuhan dalam penggunaan obat.

7
8

Sasaran dari produk “Unit Dose Pil Box” sendiri yaitu yang memerlukan
suatu alternative yang dapat mengontrol kepatuhan minum obat. Hal tersebut akan
memperbesar peluang pasar bagi produk “Unit Dose Pil Box” ini.

2.3 Analisis Ekonomi


Perhitungan keuntungan dan kerugian dari produksi “Unit Dose Pil Box”
sebagai solusi alternative kepatuhan penggunaan obat pada pasien Diabetes
Mellitus adalah dengan total produksi sebanyak 100 kotak dalam waktu 5 bulan
adalah sebagai berikut :
a. Biaya Produksi (BP)
BP = Biaya habis pakai + Biaya perjalanan
= Rp 2.944.000,00 + Rp 450.000,00
= Rp 3.394.000,00
b. Hasil Usaha (HU)
HU = Jumlah Produksi x Harga Jual
= 400 x Rp 30.000,00
= Rp 12.000.000,00
c. Prediksi Laba atau Rugi (L/R)
L/R = HU– BP;
Karena HU > BP, maka
L = Rp 12.000.000,00 - Rp 3.394.000,00
= Rp 8.606.000,00
d. Prediksi Jangka Waktu Modal Kembali (JWP)
JWP = (Investasi + BP) : (L x lama produksi)
= ((Biaya peralatan penunjang + biaya administrasi) + BP)) : (L x
lama
Produksi
= ((Rp4.350.000,00 + Rp 2.944.000) + Rp 3.394.000,00)) : (Rp
8.606.000,00 x 4 bulan)
= 0,31 bulan

Artinya, modal akan kembali setelah lama produksi 0,31 bulan (≈1
bulan).
e. Break Event Point (BEP)
BEP = BP : total produksi
= Rp 8.606.000,00: 400
= Rp 21.515,00
= Rp 30.000,00
Titik balik modal produksi “Unit Dose Pil Box” akan didapat apabila
harga jual persatuannya adalah Rp 30.000
f. Benefit Cost (B/C) Ratio
B/C = HU : BP

8
9

= Rp 12.000.000,00: Rp 3.394.000,00
= 3,53
Artinya, dari sebanyak Rp 11.744.000,00 biaya yang dikeluarkan akan
diperoleh hasil usaha 3,53 kali lipat, sehingga layak untuk diusahakan.
g. Return of Investment (ROI)
ROI = (Laba : BP) x 100%ROI
= (Rp 12.000.000,00 :Rp 3.394.000,00 ) x 100%
= 35,35 %
Artinya, dari sebanyak Rp 11.744.000,00 biaya yang dikeluarkan akan
diperoleh keuntungan sebesar 35,35%

BAB 3.
METODE PELAKSANAAN

9
10

3.1 Rancangan Pelaksanaan


Rancangan program usaha ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu
a. Tahap Perencanaan
Tahapan perencanaan yang dilakukan adalah pembuatan proposal setelah
itu akan dilakukan survei pasar, alat yang digunakan serta tempat
memperoleh bahan-bahan yang akan digunakan untuk proses produksi.
Tujuan dilakukannya survei adalah untuk mengetahui kondisi pasar, minat
konsumen, dan perencanaan inovasi lebih lanjut.
b. Tahap Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah meliputi persiapan dalam pemilihan
dan penyediaan tempat serta sarana dan prasarana, serta persiapan bahan
dan alat berupa box untuk proses produksi.
c. Tahap Pengadaan Produk
Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai langkah awal untuk
mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan dalam
jumlah besar. Sampel merupakan acuan pengenalan produk kepada
masyarakat.
d. Tahap Penjualan dan Promosi
Proses penjualan dan promosi akan dilakukan di fasilitas kesehatan
meliputi Apotek, Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik dan lainnya.

3.2. Proses Produksi


Proses produksi diawali dengan menandai box mini berbentuk memanjang
dengan sekat yang ditandai dengan hari senin sampai minggu dengan 2
kompartemen (atau bisa disesuaikan dengan kebutuhn pasien). Sehingga
dihasilkan masing-masing kotak yang sama besar dengan perbedaan warna
pada masing-masing hari.

Contoh desain Unit Dose Pil Box dengan dosis pemakaian 2 kali sehari

Keterangan :
H (Hours): Jam minum obat
Setiap kotak akan diberi label masing-masing hari.
3.3 Managemen Usaha
A. Kegiatan Usaha

10
11

Jenis pemasaran yang dilakukan yaitu dengan menjual langsung


pada konsumen. Promosi dan pemasaran dilakukan melalui:
1. Mulut Ke Mulut
Mempromosikan secara langsung kepada kerabat terdekat dengan
menunjukkan berbagai keunggulan produk, seperti kualitas produk,
rasa, tampilan yang menarik, harga yang murah, dan manfaat dari
produk sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat
akan mengetahui usaha kita. Apabila orang disekitar kita sudah
menyukai produk kita maka secara tidak langsung mereka akan
mempengaruhi orang yang ada disekitarnya.
2. Dengan media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat
dilakukan dengan menggunakan media social , seperti facebook,
twitter, Instagram,dll. Karna sebagian besar masyarakat telah
menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui
usaha kita.
3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk dapat dilakukan dengan membuat desain
produk semenarik mungkin tanpa mengurangi manfaat dari produk
tersebut.
4. Memperluas Pasar
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas,
kami juga mempromosikan usaha kami ini dengan cara menambah
pasar baru untuk memperluas jangkauan yang sudah dimiliki sehingga
produk kami lebih dikenal oleh masyarakat.

B. Harga Penjualan
Produk Harga produk “Unit Dose Pil Box” adalah Rp 30.000,00-

BAB 4.

11
12

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


tabel 4.1 Ringkasan anggaran Biaya PKM-KEWIRAUSAHAAN
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang Rp4.350.000,00
2 Bahan Habis Pakai Rp 4.000.000,00
3 Biaya Perjalanan Rp 450.000,00
4 Administrasi dan keuangan Rp 2.944.000
Jumlah Rp 11.744.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Pengumpulan alat dan
bahan
3 Proses produksi
4 Penjualan dan promosi
5 Evaluasi pemasaran dan
mutu produk
6 Penyusunan laporan
7 Bimbingan dengan
dosen

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Adisa R, Fakeye TO, Fasanmade A. Medication adherence among


ambulatory patients with type 2 diabetes in a tertiary healthcare setting in
southwestern. Nigeria. Pharm Pract. 2011;9(2):72–81. doi: 10.4321/S1886-
36552011000200003

American Diabetes Association. 2012. Diagnosis and Classification of


Diabetes Mellitus.
Diabetes Care volume 35 Supplement 1
Asti, T. I. (2006). Kepatuhan Pasien Faktor Penting dalam Keberhasilan
Terapi. InfoPOM-Badan POM RI, 7(5), 1–12.

DEPKES RI. 2008. Hasil-hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. Badan
Litbangkes. Jakarta. Medicine, 353(5), 487–497.
Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013).
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: 2013.

Krisnatuti & Yehrina. (2008). Diet Sehat untuk Penderita Diabetes


Mellitus. Jakarta: Penebar Swadaya Osterberg, L., & Blaschke, T. (2005).
Adherence to medication. New England Journal of
Suiraoka. (2012). Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuhamedika.
Susilo. (2012). Diet Diabetes!. Jakarta: Salemba Medika.
Tandra. (2009). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang
Diabetes. Jakarta: Kompas Gramedia.
Siregar, C.J.P. 2006. Farmasi Klinik : Teori dan Terapan. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC

13
14

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping

14
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


Perlengkapan (Rp)
Aplikasi Desain 1 buah Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
Box 400 buah Rp 8.000,00 Rp 3.200.000,00
Sub Total Rp4.350.000,00
Baham Habis Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
Pakai (Rp)
Kemasan 400 buah Rp. 1000,00 Rp 4.000.000,00
Sub Total Rp 4.000.000,00
Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Keperluan 2 liter/sekali Rp 10.000 Rp 100.000,00
Pembelian bahan ( jalan
10 kali )
Akomodasi (hari) 2 Rp 300.00,00 Rp300.00,00
Uang Makan team 2 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00
Sub Total Rp 450.000,00
Lain-Lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Brosur 200 buah Rp 5000,00 Rp 1000.000,00
Nota 50 buah Rp 20.000,00 Rp 1000.000,00
Stiker 400 buah Rp 500,00 Rp 200.000
Cetak Kuisioner 20 buah Rp. 1000,00 Rp 20.000,00
Pulpen 12 buah Rp 2000,00 Rp 24.000,00
Pulsa 4 bulan Rp 200.000 Rp 200.000
Publikasi Rp 500.000 Rp.500.000
Sub Total Rp 2.944.000
Total Rp 11.744.000,00
Sebelas Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu Rupiah

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
No Program Bidang Waktu
Nama/NIM Uraian Tugas
. Studi Ilmu (jam
/minggu)
1 Ni Putu Devi D3 Kesehatan 49 jam  Pengemasan
Trisnayanti Farmasi /minggu selama proses
/161047 produksi.

15
16

 Melakukan
survey tempat
pembuatan box
 Melakukan
promosi ke
fasilitas
kesehatan
 Melakukan
promosi online
 Membuat
desain untuk
Ni Made Lina D3 49 jam
2 Kesehatan promosi usaha
Karlina /161066 Farmasi /minggu
 Melakukan
pengemasan
selama proses
produksi
 Menyiapkan
produk serta
quality control.
Luh Pande  Menyediakan
D3 49 jam
3 Murnihati/ Kesehatan alat serta bahan
Farmasi /minggu
181019 baku.
 Memasarkan
produk

16

Anda mungkin juga menyukai