Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.

2, Desember 2017
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MOODLE

Lovy Herayanti, Muhammad Fuaddunnazmi, Habibi


Program Studi Pendidikan Fisika
IKIP Mataram
Jalan Pemuda No. 59A, Mataram
E-mail: lovyherayanti@ikipmataram.ac.id

Abstract - The purpose of this research is to develop a physics learning tools with Moodle that can be
used on students in physics courses. The type of this research is Research and Development (R & D).
Research and Development is a process or steps to develop a new product or refine an existing product,
which can be accounted for. Broadly speaking, the R & D’s steps consisted of three stages, namely:
preliminary study, design/model development, and model testing. The subject of this research is a student
of Department of Physics Education at FPMIPA IKIP Mataram who is studying at Odd Semester
Academic Year 2016/2017. Based on the validation of physics learning tools with Moodle, it obtained
products that have been validated with a good categorized score and can be used for the next stage. The
development of Moodle-based learning tools developed was complemented by textbooks, Moodle guides,
and assessment instruments.
Keywords: learning tools, Moodle, physics.
PENDAHULUAN untuk membuktikan konsep-konsep fisika yang
Salah satu tantangan pendidikan dewasa ini didapat dari teori tersebut (Hermansyah et al,
adalah membangun keterampilan abad 21, 2015)
diantaranya adalah keterampilan melek teknologi Kemajuan teknologi menawarkan berbagai
informasi dan komunikasi (information & kemudahan bagi manusia untuk memperoleh
communication technology literacy skill), informasi dalam waktu singkat. Pemenuhan
keterampilan berpikir kritis (critical thinking kebutuhan manusia akan informasi menjadi lebih
skill), keterampilan memecahkan masalah cepat dengan hadirnya internet. Salah satu
(problem solving skill), keterampilan manfaat internet bagi pendidikan adalah sebagai
berkomunikasi efektif (effective communication media pembelajaran. Terdapat tiga fungsi internet
skill) dan keterampilan berkolaborasi sebagai media dalam kegiatan pembelajaran,
(collaborate skill). Keterampilan tersebut itulah yaitu sebagai komplemen (pelengkap), suplemen
yang menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (tambahan), dan subsitusi (pengganti). Internet
(PBB) merupakan ciri dari masyarakat era global sebagai media pembelajaran menjadi salah satu
saat ini, yaitu masyarakat berpengetahuan pilihan yang mendukung kegiatan pembelajaran.
(knowledge-based scoeity) (Chaeruman, 2010). Media dalam pembelajaran merupakan alat
Fisika adalah ilmu yang mengkaji interaksi yang membantu terlaksananya proses belajar
antara energi dan materi yang menjadi dasar dari mengajar (Gunawan, 2015). Media pembelajaran
ilmu pengetahuan alam. Dalam pembelajaran adalah semua alat yang digunakan untuk
fisika, peserta didik diharapkan tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran kepada
menguasai konsep-konsep fisika secara teori peserta didik yang disusun secara terencana oleh
tetapi juga mampu menggunakan metode ilmiah pendidik yang dapat merangsang peserta didik

197
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
untuk belajar secara efektif dan efisien dalam tersiksa. Oleh karena itu, dalam membelajarkan
lingkungan belajar yang kondusif. fisika kepada peserta didik, pendidik hendaknya
Perkembangan teknologi komputer lebih memilih berbagai variasi pendekatan,
menghadirkan peluang untuk inovasi-inovasi strategi, metode, dan media pembelajaran yang
dalam pembelajaran sains, khususnya fisika. sesuai dengan situasi sehingga tujuan
Teknologi komputer adalah sebuah penemuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai.
yang memungkinkan menghadirkan sebagian Selain model pembelajaran yang
atau semua bentuk interaksi sehingga mempengaruhi prestasi peserta didik adalah
pembelajaran akan lebih optimal. Konsep-konsep pendekatan pembelajaran. Pelaksanaan
fisika tersebut direalisasikan dalam program pembelajaran berbasis masalah dengan
komputer menggunakan piranti lunak yang pendekatan ilmiah diperlukan seorang guru yang
mudah dipelajari. Begitupun halnya dengan dapat mengutamakan aspek pengamatan,
pemanfaatan teknologi komputer dalam penalaran, penemuan, pengabsahan, dan
pembelajaran yang juga memberikan pengaruh penjelasan tentang suatu kebenaran. Disamping
positif dalam perolehan hasil belajar maupun itu, dibutuhkan kelengkapan pembelajaran yang
keterampilan berpikir mahasiswa (Herayanti & sesuai dengan bahan ajar dan pelaksanaan
Habibi, 2015). pembelajaran. Sehingga menimbulkan masalah
Media bukanlah satu-satunya komponen bagi guru yang belum memahami pembelajaran
penentu keberhasilan dalam proses pencapaian ini untuk dapat melaksanakan sebagai salah satu
hasil belajar. Penggunaan model pembelajaran strategi pembelajaran. Untuk itu, diperlukan
yang tepat, metode yang akurat, pendekatan rancangan pembelajaran dengan pendekatan
pengajaran yang memberikan dampak signifikan ilmiah beserta perangkatnya yang nantinya dapat
juga harus mendapat perhatian, terutama oleh dipergunakan pendidik pada proses
para pengajar, guru maupun dosen. Bagi setiap pembelajaran.
pendidik dalam menyampaikan materi dan Bahan ajar merupakan informasi, alat dan
mentransfer ilmunya itu sangat penting. Seorang teks yang diperlukan guru/ infrastruktur untuk
pendidik seharusnya melakukan pembelajaran perencanaan dan penelaahan implementasi
yang dapat melatih peserta didik agar berpikir pembelajaran. Bahan ajar adalah seperangkat
logis, sistematis, kritis, kreatif, serta memiliki materi yang disusun secara sistematis baik
kemampuan bekerja sama dalam memahami tertulis maupun tidak sehingga tercipta
konsep-konsep fisika. Salah satu hal yang dapat lingkungan/suasana yang memungkinkan peserta
membantu untuk mewujudkan hal tersebut didik untuk belajar (Maryani, 2012). Menurut
dengan penerapan perangkat pembelajaran yang Tasri (2011), bahan ajar adalah segala bentuk
sesuai. Kenyataannya pembelajaran fisika oleh content baik teks, audio, foto, video, animasi,
pendidik masih menggunakan pembelajaran dan lain-lain yang dapat digunakan untuk
langsung, yaitu mengajar dimana pendidik belajar.
terlibat aktif dalam mengusung isi pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL),
kepada peserta didik dan mengajarkannya secara merupakan salah satu model pembelajaran yang
langsung kepada seluruh kelas. Dengan demikian menuntut aktivitas mental peserta didik untuk
pembelajaran cenderung monoton sehingga memahami suatu konsep pembelajaran melalui
mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan situasi dan masalah yang disajikan pada awal

198
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
pembelajaran dengan tujuan untuk melatih pembelajaran mandiri yang menjadi tugas
peserta didik menyelesaikan masalah dengan pribadinya.
menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Tan, Oon-Seng, et.al (2009) menyatakan
Dalam beberapa literatur asing, model bahwa belajar yang sukses sering dimulai dengan
pembelajaran ini dikenal juga dengan sebutan keasyikan dengan masalah, diikuti dengan
Problem Based Learning (PBL). Dalam kutipan mengambil kepemilikan masalah dan
buku Oon Seng-Tan (2009) secara eksplisit memanfaatkan berbagai dimensi pemikiran.
disebutkan: Model pembelajaran berbasis masalah dapat
As an interventionist model, Problem membantu mahasiswa meningkatkan rasa ingin
Based Learning has also been tahu, keterampilan berpikir, dan kreativitas
substantiated by research that mahasiswa. Begitupun halnya dengan
demonstrates its effectiveness in
pemanfaatan teknologi komputer dalam
promoting higher-order thinking,
knowledge construction, collaborative pembelajaran yang juga memberikan pengaruh
learning, and independent learning. positif dalam perolehan hasil belajar maupun
keterampilan berpikir mahasiswa. Gunawan
Penelitian tentang model pembelajaran
(2015) menemukan adanya peningkatan yang
berbasis masalah yang pernah dilakukan
signifikan pada penguasaan konsep fisika
menunjukkan adanya pengaruh positif model
mahasiswa yang belajar menggunakan simulasi
PBM. Model PBM dengan pendekatan inkuiri
interaktif. Penguasaan konsep abstrak menjadi
dapat memberikan peningkatan yang signifikan
lebih baik karena membantu mahasiswa dalam
pada penguasaan konsep listrik mahasiswa calon
menerima hal-hal yang sebelumnya sulit diterima
guru. Beberapa indikator keterampilan generik
dan dilihat secara langsung.
sains seperti kemampuan inferensi logika dan
Pemanfaatan internet sebagai media
kemampuan membangun konsep juga mengalami
pembelajaran dimungkinkan terjadi dengan
peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan
menyediakan sarana pembelajaran online
mahasiswa yang belajar secara konvensional
(Herayanti et al, 2015). Pembelajaran online
(Herayanti et. al, 2009; Herayanti. 2012).
diartikan sebagai jenis pembelajaran yang
Pemaparan ini secara spesifik
memungkinkan tersampainya bahan ajar ke siswa
menunjukkan keunggulan dari penggunan model
dengan menggunakan media internet atau media
pembelajaran berbasis masalah dalam proses
jaringan komputer lainnya. Pembelajaran online
pembelajaran, antara lain: dapat membangun
dapat dilakukan dengan menyediakan software
keterampilan berpikir tingkat tinggi bagi peserta
LMS (Learning Management System) yang
didik; membantu peserta didik untuk
menyediakan fitur-fitur yang menunjang
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri;
kegiatan pembelajaran.
pembelajaran secara berkelompok yang dapat
Moodle adalah paket perangkat lunak yang
mengasah keterampilan sosial peserta didik,
diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis
seperti kemampuan komunikasi, kerjasama,
internet dan situs yang menggunakan prinsip
saling membagi ide atau gagasan, toleransi,
social constructionist pedagogy. Moodle
kepedulian, dan empati; serta membantu peserta
merupakan singkatan dari Modular Object-
didik untuk tidak kehilangan jati dirinya dalam
Oriented Dynamic Learning Environment yang
berarti tempat belajar dinamis dengan

199
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
menggunakan model berorientasi objek atau lingkungan pendidikan berbasis web yang
merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis dinamis (Herayanti et al, 2015).
web yang dinamis dan dikembangkan dengan Berdasarkan hasil observasi yang peneliti
konsep berorientasi objek (Rice and Smith, lakukan diketahui bahwa IKIP Mataram telah
2010). Moodle berfungsi sebagai alat bantu yang memiliki e-learning, namun belum dimanfaatkan
efektif dalam menyediakan fasilitas secara optimal sebagai pendukung pembelajaran
pembelajaran karena dilengkapi dengan fitur- khususnya pembelajaran fisika. Hal ini dapat
fitur penting penunjang pembelajaran seperti dilihat dari nilai rata-rata mahasiswa sebesar
tugas, quiz,chat, kolaborasi, serta fitur utama 52,31. Ini menggambarkan banyaknya
yang dapat meng-upload berbagai format materi permasalahan yang dialami mahasiswa dalam
pembelajan serta lebih mudah untuk dipahami belajar fisika yang umumnya bersifat abstrak
karena informasi yang di sajikan tidak hanya pada hal konsep dan keterampilan berpikir
berbentuk tulisan tetapi juga gambar (Sampurno mahasiswa. Hal inilah yang kemudian
et al. 2015). melatarbelakangi munculnya inovasi-inovasi
Moodle dapat digunakan untuk baru dalam pembelajaran fisika, khususnya
membangun sistem dengan konsep e-learning penggunaan moodle sebagai media
(pembelajaran secara elektronik). Berbagai pembelajaran.
bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan
dalam aplikasi moodle ini. Berbagai sumber TINJAUAN PUSTAKA
dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. A. Perangkat Pembelajaran
Naskah tulisan yang ditulis dari aplikasi pengolah Perangkat pembelajaran merupakan
Microsoft word, materi persentasi yang berasal sekumpulan alat penunjang keberhasilan suatu
dari Microsoft Power Point, animasi Flash, pembelajaran yang telah direncanakan
percobaan virtual seperti PhET dan bahkan sebelumnya untuk digunakan dalam proses
materi dalam format audio dan video dapat pembelajaran yang terdiri atas silabus, RPP,
ditempelkan sebagai materi pembelajaran, bahan ajar dan instrumen penilaian. Perangkat
sehingga dapat memudahkan siswa untuk pembelajaran fisika berbasis masalah merupakan
melakukan proses inkuiri seperti, mencari perangkat pembelajaran yang disusun oleh
informasi, melakukan percobaan, pendidik sebagai wujud perencanaan
mengumpulkan data, serta berlatih untuk pembelajaran yang dapat membantu pelaksanaan
menyelesaikan soal pada link yang telah pembelajaran Kelayakan perangkat pembelajaran
ditautkan pada aplikasi moodle. Manfaat dari adalah hasil penilaian perangkat pembelajaran
pengunaan LMS menggunakan Moodle secara dari validator yang memberikan penilaian dan
online sangat penting, diantaranya adalah masukan/saran dalam angket yang disediakan.
mengatasi keterbatasan frekuensi tatap muka Pengembangan perangkat fisika tentu tidak
antara mahasiswa dengan dosen. Moodle bisa lepas dari model pembelajaran yang
(Modular Object Oriented Dynamic Learning digunakan. Namun, kenyataan menunjukkan
Environment) yang berarti tempat belajar bahwa selama ini kebanyakan pendidik
dinamis dengan menggunakan model menggunakan model pembelajaran yang bersifat
berorientasi objek atau merupakan paket konvensional dan banyak didominasi pendidik.
Keadaan seperti ini cenderung membosankan dan

200
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar Sementara Hmelo-Silver (Saver, 2006),
peserta didik. Salah satu strategi yang cocok lebih condong mendeskripsikan PBL sebagai
untuk meningkatkan motivasi peserta didik agar sebuah metode pembelajaran, sementara peserta
belajar lebih efektif adalah melakukan variasi didik belajar melalui pemecahan masalah pada
pembelajaran yaitu dengan melaksanakan suatu masalah kompleks atau ill-structured
pembelajaran fisika dengan model pembelajaran problem, yang tidak hanya mempunyai satu
berbasis masalah yaitu salah satu model macam solusi. Dalam model ini, peserta didik
pembelajaran yang dapat digunakan untuk bekerja berkelompok secara kolaboratif untuk
membantu keterlaksanaan pembelajaran adalah mengidentifikasi hal-hal yang mereka perlukan
PBL (Problem Based Learning). PBL adalah untuk belajar guna memecahkan masalah,
model pembelajaran yang menggunakan masalah mengarahkan belajar mandiri, menerapkan
nyata sebagai suatu konteks belajar bagi siswa pengetahuan baru mereka untuk permasalahan
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan itu, serta merefleksi apa yang telah mereka
masalah untuk memperoleh pengetahuan dan pelajari dan keefektifan strategi yang telah
konsep esensial dari materi pelajaran (Sugiharto mereka gunakan.
et al, 2010). B. E- Learning Moodle
Pembelajaran berbasis masalah (Problem Seiring dengan pesatnya perkembangan
Based Learning) merupakan salah satu model TIK terutama internet maka peluang penerapan e-
pembelajaran yang berasosiasi dengan learning sangat besar. Purwaningsih & Pujianto
pembelajaran kontekstual. Pembelajaran berbasis (2009) menyatakan pemanfaatan e-learning di
masalah memberi pengertian bahwa dalam LPTK merupakan hal yang urgen karena dapat
pembelajaran peserta didik dihadapkan pada menularkan dan melatih para calon pendidik
suatu masalah, yang kemudian diharapkan untuk cakap menggunakan teknologi dalam
melalui pemecahan masalah peserta didik belajar pembelajaran. Nurchali (2010) juga menyatakan
keterampilan-keterampilan berpikir yang lebih bahwa pemanfaatan komputer dalam
mendasar. Menurut Boud dan Felleti (1997) pembelajaran dapat memberikan pengalaman
pembelajaran berbasis masalah adalah inovasi belajar yang banyak dan variatif, meningkatkan
paling signifikan dalam pendidikan tinggi dan motivasi belajar serta mengembangkan
pendidikan untuk profesi. Model pembelajaran keterampilan TIK (Teknologi Informasi dan
ini dibuat oleh ahli pendidikan untuk mencari Komputer) mahasiswa. Keterampilan TIK yang
alternatif pembelajaran yang dianggap mampu diperoleh ini tentunya akan sangat bermanfaat
membangun situasi pembelajaran agar dapat ketika mereka bekerja dan dalam kehidupannya
memberi stimulus dan fokus pada aktivitas nanti. Terkadang untuk menjadi guru yang
berpikir peserta didik. Lebih lanjut Boud & profesional, kemampuan kognisi saja tidak
Felleti (1997) menyatakan pembelajaran cukup, penting juga dilengkapi dengan
berdasarkan masalah (Problem Based Learning) keterampilan-keterampilan tertentu misalnya di
adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan bidang TIK. Apalagi saat ini masih sedikit guru
peserta didik dalam mengembangkan yang mampu memanfaatkan komputer dalam
keterampilan berfikir dan keterampilan pembelajarannya (Sucita, 2010).
memecahkan masalah, sekaligus melatih Banyak keuntungan yang dapat dipetik
kemandirian peserta didik. melalui penerapan e-learning, dua diantaranya

201
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
yang utama adalah meningkatkan efektivitas dan Moodle merupakan salah satu LMS open
fleksibilitas pembelajaran. Melalui e-learning source yang dapat dengan mudah dipakai untuk
pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan mengembangkan system e-learning. Dengan
dimana saja, tidak terikat ruang dan waktu. moodle e-learning dapat dimodifikasi sesuai
Walaupun banyak manfaat yang diperoleh kebutuhan. Salah satu keuntungan bagi pendidik
dengan menggunakan e-learning namun membuat pembelajaran online berbasis LMS
persentase penggunaannya masih rendah, proses adalah kemudahan (Herayanti et al, 2017).
belajar mengajar di perguruan tinggi di Indonesia Moodle (Modular Object Oriented
masih didominasi dengan tatap muka (Gozali & Dynamic Learning Environment) yang berarti
Billian, 2011). tempat belajar dinamis dengan menggunakan
E-learning merupakan kependekan dari model berorientasi objek atau merupakan paket
electronic learning (Sohn et al, 2005). Salah satu lingkungan pendidikan berbasis web yang
definisi umum dari e-learning yaitu pengiriman dinamis. Moodle merupakan perangkat lunak
materi pembelajaran melalui suatu media open source yang mendukung implementasi e-
elektronik seperti internet. E-learning memiliki learning dengan paradigma terpadu dimana
karakteristik tidak bergantung pada tempat dan berbagai fitur penunjang pembelajaran dengan
waktu, menyediakan fasilitas knowledge sharing mudah dapat diakomodasi dalam suatu portal e-
dan visualisasi pengetahuan lebih aktraktif. learning (Pratiwi et al, 2014). Moodle berfungsi
Pembelajaran berbasis web site yang merupakan sebagai alat bantu yang efektif dalam
bagian dari e-learning merupakan usaha untuk menyediakan fasilitas pembelajaran karena
membuat transpormasi proses belajar mengajar dilengkapi dengan fitur-fitur penting penunjang
kedalam bentuk digital yang dijembatani oleh pembelajaran seperti tugas, quiz, chat,
teknologi internet. Tujuan pembelajaran berbasis kolaborasi, serta fitur utama yang dapat meng-
web ini menitik beratkan pada efisiensi proses upload berbagai format materi pembelajan serta
belajar mengajar (Cheng et al, 2004). lebih mudah untuk dipahami karena informasi
Menurut Hartley (2006), e-learning yang di sajikan tidak hanya berbentuk tulisan
merupakan suatu jenis belajar mengajar yang tetapi juga gambar dan video (Safitri et al, 2014).
memungkinkan tersampainya bahan ajar ke siswa
dengan menggunakan media internet atau media METODE PENELITIAN
computer lainnya. Ada tiga hal penting sebagai Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan
persyaratan kegiatan e-learning, yaitu: (1) pengembangan pendidikan (Educational
adanya jaringan dan pendukung lainnya, (2) Research and Development). Produk tersebut
adanya dukungan layanan belajar bagi peserta tidak selalu berbentuk benda atau perangkat
didik, (3) adanya instruktur dan teknisi yang keras, seperti buku, modul, alat bantu
terlatih. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran di kelas, tetapi bisa juga perangkat
penyelenggaraan e-learning juga memerlukan lunak, seperti program komputer untuk
adanya lembaga atau unit khusus yang pengolahan data, pembelajaran di kelas,
merencanakan, mengatur, hingga melakukan perpustakaan ataupun model-model pendidikan,
evaluasi menyeluruh terkait system yang pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi dan
dilaksanakan. lain-lain (Sukmadinata, 2015). Dalam penelitian
ini dikembangkan perangkat pembelajaran

202
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
berbasis moodle. Secara umum penelitian Berdasarkan hasil validasi dari dua orang
dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu: tahap studi ahli yang direkomendasikan terlihat pada tabel
pendahuluan, tahap pengembangan desain, dan masing-masing bahwa perangkat pembelajaran
tahap pengujian model. Saat ini perangkat berbasis masalah menggunakan media moodle ini
pembelajaran sedang dalam penyempurnaan sudah layak dilakukan uji coba skala terbatas
sesuai masukan ahli yang menjadi validator baik untuk mendapatkan kualitas media yang lebih
pada aspek media maupun konten fisika. baik.
Hal ini terihat dari skor rata-rata yang
diperoleh dari angket penilaian media
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran ini sebesar 4,0 (termasuk dalam
A. Hasil Penelitian
kategori Baik/Layak). Adapun beberapa
Pada tahap studi pendahuluan telah
masukan dari ahli yaitu disarankan membuat
dilakukan observasi tentang pembelajaran fisika
tampilan dan materi yang menarik dan lebih baik
serta wawancara dengan dosen, dan calon guru
agar dapat membuat mahasiswa menjadi lebih
fisika. Selain itu juga hasil yang ditemukan
antusias di dalam belajar mandiri.
diketahui bahwa IKIP Mataram telah memiliki e-
B. Pembahasan
learning, namun belum dimanfaatkan secara
Pengembangan perangkat pembelajaran
optimal sebagai pendukung pembelajaran
berbasis masalah menggunakan media moodle ini
khususnya pembelajaran fisika. Banyaknya
tidak terlepas dari beberapa perangkat
permasalahan yang dialami mahasiswa dalam
pendukung berupa RPS dan buku ajar sebagai
belajar fisika yang umumnya bersifat abstrak
pegangan wajib bagi mahasiswa. RPS yang
pada penguasaan konsep dan keterampilan
digunakan telah disesuaikan dengan materi dan
berpikir mahasiswa yang melatarbelakangi
langkah pembelajaran dengan menggunakan
peneliti untuk mengembangkan perangkat
moodle ini. Hasil validasi dari dua orang ahli
pembelajaran berbasis masalah dengan
memberikan skor rata-rata penilaian terhadap
menggunakan media moodle.
RPS dan buku ajar ini masing-masing sebesar
Tabel 1: Skor validasi media dan perangkat
berbasis moodle 4,15 (kategori baik) dan 4,2 (kategori baik). Hal
Validasi Ahli ini menunjukkan bahwa RPS dan buku ajar yang
Moodle (Skor) RPS (Skor) Buku Ajar digunakan telah sesuai dengan penggunaannya di
(Skor) dalam pembelajaran. Adapun hasil validasi dari
4.0 4.15 4.2 dua orang ahli dapat di lihat pada gambar 1 di
bawah.
Validasi ahli terhadap perangkat Berdasarkan skor rata-rata hasil validasi dari dua
pembelajaran berbasis masalah menggunakan orang ahli untuk media moodle dan perangkat
media moodle meliputi kualitas tampilan media pendukungnya telah dinyatakan layak untuk
dan kualitas isi serta tujuan perangkat diujicoba dalam skala terbatas dan kemudian
pembelajaran berbasis masalah. Validasi media dilanjutkan untuk skala lebih luas. Hal ini
pembelajaran berbasis moodle dilakukan oleh dilakukan untuk mendapatkan masukan dan
para ahli. Adapun hasil validasi dapat dilihat pada kualitas pembelajaran yang lebih baik.
Berdasarkan kajian literatur, eksperimen, dan
tabel di bawah ini.
masukan dari para ahli dapat dijelaskan bahwa
moodle secara ontologi merupakan paket

203
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
program yang dihasilkan untuk mengembangkan adalah actuating, dielaborasi menjadi: technical
proses pembelajaran secara online berbasis meeting & class conditioning, recording, video
internet. editing, uploading, dan site regulating.
Sedangkan tahap ketiga adalah documentating,
4.2 4.2 dielaborasi menjadi facilitating & reporting.
4.15 4.15
4.1
PENUTUP
4.05
Berdasarkan hasil pengembangan
4
4 perangkat pembelajaran berbasis masalah
3.95
3.9 menggunakan media moodle diperoleh produk
E-Learning RPS Buku Ajar yang telah divalidasi dengan skor layak untuk di
Moodle
uji cobakan. Media pembelajaran moodle yang
Gambar 1. Hasil validasi perangkat pembelajaran dikembangkan dilengkapi dengan perangkat
Adapun moodle dilihat dari sisi aksiologi, berupa buku ajar, panduan moodle, dan
maka moodle memiliki beberapa manfaat atau instrument assessment yang juga telah divalidasi
keuntungan didalam penggunaannya, antara lain: sehingga kelengkapan produk untuk uji coba
moodle cocok digunakan untuk kelas online dan skala lebih luas dapat dilakukan.
sama baiknya dengan proses pembelajaran di
dalam kelas, sederhana, efisien, mudah dalam UCAPAN TERIMAKASIH
aplikasi teknologinya, dapat diinstal dengan Tim peneliti mengucapkan terimakasih
mudah pada kebanyakan komputer yang dapat yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Riset
berkomunikasi dengan bahasa php, menampilkan dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat
haya satu database, pembelajaran dapat dibagi Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
kedalam beberapa kategori dan matakuliah, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
sistem keamanan terjamin oleh admin, serta dapat Tinggi yang telah membiayai penelitian ini
disetting pada beberapa jenis bahasa negara di melalui skim Penelitian Produk Terapan Tahun
dunia. Adapun secara epistemologi telah 2017.
dilakukan langkah-langkah pembuatan media
pembelajaran berbasis moodle, meliputi BIOGRAFI PENULIS
manajemen tampilan, manajemen perkuliahan, Lovy Herayanti, S. Pd., M.Pd. Lahir di
dan manajemen user/pengguna. Mataram tanggal 3 Juni 1981. Menyelesaikan
Proses pengembangan perangkat ini terbagi pendidikan S-1 pada prodi pendidikan fisika
dalam tiga langkah besar yaitu: preparing, FKIP Universitas Mataram pada tahun 2003 dan
actuating, dan documentating. Ketiga langkah menyelesaikan pendidikan S-2 pada prodi
tersebut selanjutnya dielaborasi menjadi pendidikan fisika di SPs UPI Bandung pada tahun
beberapa tahapan sebagai berikut: langkah 2009. Sejak tahun 2006 sudah bekerja sebagai
pertama adalah preparing, dielaborasi menjadi: Dosen pada jurusan pendidikan fisika di FPMIPA
preliminary study, upgrading domain and IKIP mataram. Saat ini juga dipercaya sebagai
hosting, designing lesson plan and evaluation, wakil dekan II di FPMIPA IKIP Mataram.
dan preliminary experiment. Langkah kedua

204
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
M. Fuaddunnazmi, ST., M.Pd. Lahir di Praya, Hartley, D. E. 2006. Selling e-learning.
Lombok Tengah, tanggal 10 Januari 1984. American Society for Training and
Menyelesaikan pendidikan S-1 pada Jurusan Development.
Teknik Elektro, FT Universitas Brawijaya, Herayanti, L. Habibi. 2015. Model Pembelajaran
Malang. Jenjang S-2 ditempuh pada Prodi Berbasis masalah Berbantuan Simulasi
Pendidikan Teknik Elektronika, Universitas Komputer untuk Meningkatkan
Keterampilan Berfikir Kritis Calon Guru
Negeri Surabaya. Saat ini sudah bekerja sebagai
Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Dosen pada jurusan pendidikan fisika di FPMIPA Teknologi, 1(1), 61-66.
IKIP mataram dan dipercaya sebagai Sekretaris
Herayanti, L., Fuaddunnazmi, M., & Habibi, H.
LPPM IKIP Mataram.
2015. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Moodle pada Mata Kuliah Fisika
Habibi, S.Si., M.Pd. Lahir di Lombok Tengah, Dasar. Jurnal Pendidikan Fisika dan
tanggal 27 Februari 1983. Menyelesaikan Teknologi, 1(3), 205-209.
pendidikan S-1 di Universitas Negeri Herayanti, L., Habibi, H., & Fuaddunazmi, M.
Yogyakarta. Jenjang S-2 ditempuh pada prodi 2017. Pengembangan Media Pembelajaran
pendidikan sains konsetrasi fisika di Universitas Berbasis Moodle pada Matakuliah Fisika
Mataram. Saat ini sudah bekerja sebagai Dosen Dasar. Jurnal Cakrawala
pada jurusan pendidikan fisika di FPMIPA IKIP Pendidikan, 36(2).
Mataram. Herayanti, L., Setiawan, A., & Rusdiana, D.
2009. Model Pembelajaran Berbasis
Masalah dengan Pendekatan Inkuiri untuk
REFERENSI Meningkatkan Keterampilan Generik Sains
Boud, D., & Feletti, G. 1997. The challenge of Mahasiswa pada Materi Listrik
problem-based learning. Psychology Press. Statis. Jurnal Penelitian Pendidikan
IPA, 3(2), 145-152.
Chaeruman, U. 2010. E-learning dalam
pendidikan jarak jauh. Jakarta: Herayanti, Lovy. 2012. Model Pembelajaran
Kemendiknas. Berbasis Masalah dengan Pendekatan
Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan
Cheng, K.K., Thacker, B. A. & Cardenas, R. L. Generik Sains Mahasiswa. Jurnal
2004. Using Online Homeworks Systems Kependidikan, 11(1),
Enhances Student. Learning of Physics
Concept in an Introductory Physics Course. Hermansyah, H., Gunawan, G., & Herayanti, L.
American Journal of Physics. 72 (11) 1447- 2015. Pengaruh Penggunaan Laboratorium
1453. Virtual Terhadap Penguasaan Konsep dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada
Cheng, K.K., Thacker, B. A. & Cardenas, R. L. Materi Getaran dan Gelombang. Jurnal
2004. Using an online homework system Pendidikan Fisika dan Teknologi, 1(2), 97-
enhances students learning of physics 102.
concepts in an introductory physics course.
Journal American Association of physic Maryani, S. 2012. Pengembangan Bahan Ajar
Teacher, 72(11), 1119. Berbasis Multimedia Interaktif Mata
Kuliah Komputerisasi Akuntansi (Studi
Gunawan. 2015. Model pembelajaran sains Kasus: Myob Accounting 17 Pada Modul
berbasis ICT. Mataram. FKIP Universitas Banking) penguasaan konsep dan
Mataram.

205
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume 3 No.2, Desember 2017
keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Sucita, I. N. 2010. Pemetaan Kompetensi Guru
Jurnal Kependidikan, 10(1),-. Matematika. Majalah Saraswati. Edisi II.
Halaman, 15-17.
Pratiwi, Y. I., Budiharti, R. & Ekawati, E. Y.
2014. Pengembangan media pembelajaran Sugiarto, B. 2010. Kimia Dasar untuk
IPA terpadu interaktif dalam bentuk Pendidikan Sains. Surabaya: UNESA.
moodle untuk siswa smp pada tema Sukmadinata, R. Nana Syaodih.
matahari sebagai sumber energi alternatif. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jurnal Pendidikan Fisika, 2(1), 26.
Tan, O. S., Chye, S., & Teo, C. T. 2009. Problem-
Purwaningsih, D. & Pujianto. 2009. In Blended based learning and creativity: A review of
Cooperative E-learning sebagai sarana the literature. Problem-based learning and
Pendidikan Penunjang Learning creativity, 15-38.
Community” makalah disampaikan dalam
seminar nasional UNY dengan tema Tasri, L. M. 2011. Pengembangan Bahan Ajar
Peranan ICT dalam Pembelajaran. Berbasis Web. Jurnal Medtek, 3(2), 2-8.
Yogyakarta (25).
Rice, W., & Nash, S. S. 2010. Moodle
1.9. Teaching Techniques.
Safitri M. R., Budiharti, R. & Ekawati, E. Y.
2014. Pengembangan Media Pembelajaran
IPA Terpadu Interaktif Dalam Bentuk
Moodle Untuk Siswa SMP pada Tema
Hujan Asam. Jurnal Pendidikan Fisika.
2(1), 1-5.
Sampurno, P. J., Maulidiyah, R. &
Puspitaningrum, H. Z. 2015. Implementasi
Kurikulum 2013: MOODLE (Modular
Object Oriented Dynamic Learning
Environment) Dalam Pembelajaran Fisika
Melalui Lembar Kerja Siswa Pada Materi
Optik Di SMA. Jurnal Pendidikan
Indonesia, 19(56), 54-58.
Saver, J. L. 2006. Time is brain—
quantified. Stroke, 37(1), 263-266.
Sohn, B 2005. E-learning and primary and
secondary education in Korea. Korea
education & Research Information Service.
Sohn, T., Li, K., Lee, G., Smith, I., Scott, J., &
Griswold, W. 2005. Place-its: A study of
location-based reminders on mobile
phones. UbiComp 2005: Ubiquitous
Computing, 903-903.

206

Anda mungkin juga menyukai