Anda di halaman 1dari 9

NAMA : DEWI SYAKIRAH

NIM : H0318350
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI C/2018
1. Indikator seorang guru memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan
tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Identitas kepribadian
b. Tanggung jawab
c. Kepedulian
d. Disiplin
e. Loyalitas
f. Kebanggaan pada tugas
2. Jelaskan masing-masing indikator tersebut, lengkapi dengan contoh-
contoh perilaku praksisnya. Upayakan penjelasan mengandung
argumentasi atau keterangan-keterangan yang meyakinkan.
a. Identitas kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap Pribadi guru
memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan,
khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga sangat
berperan dalam membentuk pribadi peserta didik, karena manusia
merupakan mahluk yang suka mencontoh termasuk mencontoh pribadi
gurunya dalam membentuk pribadi peserta didik. Guru yang memiliki
kinerja yang baik tentunya memiliki komitmen yang tinggi dalam
pribadinya, artinya tercermin suatu kepribadian dan dedikasi yang
paripurna.
b. Tanggung jawab, Jadi didalam komitmen guru terdapat beberapa unsur
antara lain adanya kemampuan memahami diri dan tugasnya, pancaran
sikap bathin (kekuatan bathin) kekuatan dari luar dan tanggap terhadap
perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung jawab
terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang
sehingga tugas tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan. Tanggung
jawab keguruan yang lahir dari komitmen guru profesional adalah
tanggung jawab yang tidak hanya dialamatkan kepada manusia, akan
tetapi juga dipertanggung jawabkan dihadap-an Allah SWT. Jadi
pertanggung jawaban terhadap profesi dalam pandangan islam tidak
hanya bersifat horizontal-formal sesama manusia, tetapi juga bersifat
vertical-moral, yakni taggung jawab terhadap Allah SWT. Tugas guru
yang harus dipenuhi adalah mendidik siswa, mempertanggung
jawabkan hasil penilaian terhadap siswa, bertanggung jawab
memenuhi kewajibannya sebagai tenaga pendidik.
c. Kepedulian, seorang guru yang peduli dengan tugasnya bukan saja
sekedar mengetahui suatu keadaan pekerjaan ataupun terhadap
seseorang, tetapi memberikan perhatian yang sungguh-sungguh
terhadap pekerjaan tersebut ataupun seseorang sehingga apa yang
diharapkan dan yang direncanakan tercapai secara optimal.
Kepedulian dapat timbul bila ada rasa cinta terhadap tugas dan profesi
yang digeluti. Seorang guru yang peduli dengan tugasnya bukan saja
sekedar mengetahui suatu keadaan pekerjaan ataupun terhadap
seseorang, tetapi memberikan perhatian yang sungguh-sungguh
terhadap pekerjaan tersebut ataupun seseorang sehingga apa yang
diharapkan dan yang direncanakan tercapai secara optimal. Jadi
kepedulian juga berupa sikap mengindahkan atau memperhatikan
sesuatu. Kepedulian agar melaksanakan tugas dapat berbekalan
perhatian serta keseriusan penuh dari guru dalam melaksanakan tugas.
d. Disiplin, dalam pelaksanaan tugas seorang guru, banyak faktor yang
dapat mempengaruhi tercapai atau tidaknya suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Disiplin adalah sebagai suatu sikap sadar dalam
menghormati waktu dan patuh terhadap peraturan-peraturan yang
berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi
apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Dengan demikian guru yang disiplin akan melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, dan waktu
yang sudah ditentukan. Guru yang disiplin sangat meghargai waktu
serta patuh melaksanakan tugasnya. Sebagai guru yang memiliki
komitmen yang tinggi akan sangat disiplin dalam melaksanakan
tugasnya. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
komitmen adalah kesungguhan seseorang dalam melaksanakan
tugasnya. Keseriusan itu dilihat dari tanggung jawab dan disiplin
dalam bekerja.
e. Loyalitas, Sifat loyalitas sangatlah diperlukan dalam melaksanakan
tugas seorang guru. loyalitas adalah kualitas kesetiaan seseorang
terhadap negara, bangsa dan tanah air dan terhadap tugas yang
dibebankan kepadanya kesatuan atasan dan bawahannya. Kesetiaan
atau sikap loyal yang ada dalam diri guru yang memiliki komitmen
tinggi terhadap tugasnya. Kesetiaan ini meliputi bersedia bekerja
melebihi kondisi biasa, bersedia menerima berbagai tugas dan
keinginan atau kesediaan guru untuk memberikan hasil yang terbaik
dalam melaksanakan tugas.
f. Kebanggaan pada tugas, Kebanggaan guru dalam menjalankan tugas
merupakan sikap yang timbul dalam diri guru ketika guru tersebut
memiliki komitmen yang tinggi. Maksudnya disini adalah timbulnya
perasaan bangga disaat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dalam organisasi. Komitmen seseorang dapat timbul apabila orang
tersebut mencintai tugas yang diberikan kepadanya. Dalam
melaksanakan tugas seorang guru harus mempunyai perasaan bangga,
karena ia telah diberi amanah atau kepercayaan yang cukup besar
untuk perkembangan anak didiknya.
3. Definisi keterampilan mengelola kelas menurut ahli, yaitu sebagai
berikut :
Muljani A. Nurhadi : Pengelolaan kelas adalah suatu cara yang dilakukan
guru dalam kelas untuk menciptakan dan mempertahankan suasana
(kondisi) kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan
menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan
berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah.
Made Pidarta : Pengelolaan Kelas Adalah suatu cara mempertahankan
kelas agar tetap tertib dan bagaimana cara guru untuk memila serta
menggunakan alat untuk menghadapi prolema yang ada di dalam proses
belajar mengajar. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan
memelihara organisasi kelas sehingga individu dapat memanfaaatkan
kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual.
Suharsimi Arikunto : Pengelolaan Kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan Guru atau penanggungjawab kelas dalam melancarkan proses
belajar mengajar agar tercapai pembelajaran yang efektif sesuati dengan
yang diharapkan.
Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan : Pengelolaan Kelas adalah segala
sesuatu yang dilakukan guru dalam menata ruangan kelas meliputi
perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya,
pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan efisiensi, memantau
kemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin
timbul.
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain : Pengelolaan Kelas adalah
suatu upaya memperdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal
mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan
pembelajaran.
Wiharto : Pengelolaan Kelas adalah suatu tindakan yang dimulai dari
penyususnan data, perencanaan, mengorganisasikan, melaksanakan samapi
dengan pengawasan dan penilaian pengelolaan menghasilkan suatu dan
sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan
pengelolaan selanjutnya. Kelas adalah sekelompok siswa yang pada waktu
yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Abdurrahman : Pengelolaan Kelas adalah Semua upaya dan tindakan
guru dalam membina dan memodalisasi serta menggunakan seumber daya
kelas secara optimal, selektif dan efisien untuk menciptakan kondisi atau
menyelesaikan problema kelas agar proses belajar mengajar dapat
berlangsung wajar.
Sukirman N : Pengelolaan Kelas adalah upaya dalam mendayagunakan
potensi kelas.
4. Rumusan keterampilan mengelola kelas menurut saya adalah suatu cara
dalam menciptakan kondisi kelas yang proses pengelolaan
pembelajarannya berlangsung secara efisien dan optimal, dimana setiap
peserta didik dapat bekerja dengan tertib sehingga dapat tercapai tujuan
pengajaran yang efektif pula.
5. Adapun masalah-masalah yang muncul di dalam kelas ketika guru
mengajar antara lain, sebagai berikut :
a. Siswa yang memiliki perilaku yang bertindak agresif, tidak mau
mengalah dan selalu membuat onar di dalam kelas
b. Siswa yang mencari perhatian, misalnya suka pamer, melawak, dan
tukan rewel di dalam kelas
c. Siswa yang melakukan tindak kekerasan terhadap teman kelasnya
sendiri selama proses pembelajaran
d. Siswa yang merasa tidak mampu memahami materi yang disampaikan
gurunya
e. Siswa yang malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.
6. Uraikan penjelasan anda terhadap masing-masing masalah yang anda
telah sebutkan dalam butir jawaban nomor 5
a. Siswa yang memiliki perilaku yang bertindak agresif, tidak mau
mengalah dan selalu membuat onar di dalam kelas dapat diatasi
dengan memberikan tugas untuk memimpin yang membutuhkan
keberanian atau kekuatan fisik.
b. Siswa yang mencari perhatian, misalnya suka pamer, melawak, dan
suka rewel di dalam kelas dapat diatasi dengan melakukan pendekatan
sosial atau bisa dibiarkan saja.
c. Siswa yang melakukan tindak kekerasan terhadap teman kelasnya
sendiri selama proses pembelajaran, hal ini bisa saja terjadi jika ada
kesalah pahaman atau ketidakpuasan terhadap perilaku sesame siswa,
hal ini dapat diatasi dengan melakukan pendekatan emosional dan
member nasehat atau hukuman agar siswa tersebut tidak melakukan
kesalahannya lagi.
d. Siswa yang merasa tidak mampu memahami materi yang disampaikan
gurunya hal ini dikarenakan minat belajar siswa yang rendah, daya
konsentrasi dan daya pemahaman siswa yang memiliki tingakatan
yang berbeda-beda. Hal ini dapat diatasi dengan member motivasi
belajar kepada siswa dan melakukan proses pembelajaran secara
menarik.
e. Siswa yang malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.
Masalah ini dikarenakan siswa tersebut tidak mempunyai motivasi
belajar, siswa tersebut ber masa bodo dengan apa yang seharusnya dia
kerjakan. Hal ini dapat diatasi dengan member nasehat atau hukuman
dan member motivasi berlajar kepada siswa tersebut.
7. Keterampilan dasar mengajar guru, antara lain :
a. Keterampilan mengelola kelas
b. Keterampilan membuka dan menutup
c. Keterampilan reinforcement
d. Keterampilan menjelaskan
e. Keterampilan bertanya
f. Keterampilan berkolaborasi
g. Keterampilan learning by teaching
h. Keterampilan variasi stimulus
8. Apakah setiap mengajar, kedelapan keterampilan dasar mengajar tersebut
harus ditampilkan oleh guru? Jelaskan jawaban anda lengkap dengan
argumentasi dan contoh-contoh kongkritnya.
Jawab : menurut saya kedelapan keterampilan ini harus ditampilkan oleh
setiap guru pada setiap kali melakukan proses belajar mengajar. Hal ini
dikarenakan seorang guru merupakan profesi yang harus mempunyai
kualifikasi tersebut. Terlepas dari hal itu, keterampilan ini juga
mempunyai kaitan antara satu sama lain, sehingga demi kelancaran dan
keefektifan jalannya proses pembelajaran kedelapan keterampilan dasar ini
harus ada pada setiap pertemuan. Misalnya saja dalam suatu pertemuan
proses belajar mengajar antara siswa dan guru, dimulai dari guru harus
pandai dalam mengelola kelas, mengatur bagaimana tata letak fasilitas
dalam kelas agar terlihat rapih, mampu menenangkan murid yang rebut
agar materi yang disampaikan itu mudah dipahami. Selanjutnya guru harus
membuka kelas dengan mengucap salam dan menanyakan kabar peserta
didik untuk menandakan bahwa kelas akan dimulai, lalu guru akan
mengajukan pertanyaan seputar materi yang dibawakan agar peserta didik
terpacu semangat dan rasa ingin tahunya, segala bentuk respon terhadap
tingkah laku siswa dapat dilakukan dengan memberikan penguatan seperti
ujian, guru harus pandai dalam menjelaskan materi yang dibawakan agar
peserta didik mudah untuk mengerti, guru juga harus mampu membimbing
dan mengatur jalannya diskusi berupa kelompok kecil, setiap pertemuan
juga guru harus mampu mengadakan tindakan disengaja atau spontan
untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat terfokus pada
pelajaran. Setelah pembelajaran berakhir guru harus mampu menarik
kesimpulan dari pelajaran yang dilakukan. Dalam proses ini juga
seharusnya guru dapat memperoleh pengetahuan yang lebih banyak lagi.
9. Apakah program S1 pada prodi pendidikan (berbagai spesifikasi ilmu)
menjamin penguasaan kedelapan keterampilan dasar mengajar yang
dimaksud?
Jawab : seharusnya telah menjamin, karena dalam proses perkuliahan telah
diajarkan berbagai hal tentang penguasaan menjadi guru yang
professional, dalam hal ini mencakup 8 keterampilan dasar mengajar guru.
Prodi pendidikan diajarkan bagaimana cara menjadi guru yang baik, guru
yang mampu menghasilkan peserta didik yang baik pula. Guru dituntut
agar menguasai 8 keterampilan yang merupakan dasar dalam mengajar.
Namun, dalam beberapa kasus ada juga guru yang masih belum menguasai
hal tersebut, tak dipungkiri hal tersebut dikarenakan karena ketidak mauan
selama proses pembelajaran ataukah sikap berbodo amat. Sehingga pada
beberapa kasus, guru hanya memberikan tugas, dan jarang menjelaskan
saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
10. Jika seorang guru yang lulus dari suatu prodi pendidikan belum menguasai
ketrampilan dasar mengajar secara memadai, apa yang harus dilakukan
oleh guru yang bersangkutan?
Jawab : hendaknya guru tersebut sadar akan kewajiban dan sumpahnya
sebagai guru. Guru harus kompeten dalam menjalankan tugasnya, jika
guru tersebut betul-betul ingin focus menjadi guru yang baik, hendaknya
mulailah belajar kembali, sadar akan hal yang seharusnya dilakukan. Tidak
ada kata terlambat untuk belajar. Perlu juga dilakukan pembiasaan yang
menyangkut 8 keterampilan dasar mengajar ini.
11. “Program sertifikasi guru yang telah dijalankan dianggap kurang berhasil
dikarenakan terjadinya miskonsepsi antara pemerintah dan guru. Menurut
pemerintah program sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, namun kebanyakan guru saat ini beranggapan
bahwa sertifikasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para guru.”
Jelaskan tanggapan Anda terkait pernyataan tersebut!
Jawab : menurut saya, dalam penerapan program sertifikasi ini bisa
disebut belum berhasil karena nyatanya masih banyak guru yang belum
professional dalam mengajar, buktinya adalah pengetahuan yang dimiliki
oleh peserta didik bisa dikatakan lemah. Melalui program ini juga dapat
dilihat, dimana pemerintah telah menghabiskan dana yang tidak sedikit
hingga triliun rupiah, namun kita masih bisa melihat kondisi pendidikan di
Indonesia ini masih belum mengalami peningkatan. Hendaknya guru
mengikuti pelatihan-pelatihan dengan baik agar terciptanya kualitas
pendidik yang baik pula.
12. Jelaskan pendapat Anda terkait sejauh manakah urgensi dari kode etik
guru di Indonesia bagi para anggotanya!
Jawab : menurut saya, kode etik sangatlah penting bagi profesionalisme
guru, dengan adanya kode etik para anggotanya dapat membentuk sikap
professional. Kode etik guru juga merupakan pedoman sikap dan perilaku
yang menempatkan guru pada posisi yang terhormat, mulia dan
bermartabat yang dilindungi undang-undang. Kode etik diciptakan untuk
kepentingan anggotanya dalam hal ini guru harus memiliki tanggung
jawab, dan tidak bertindak di luar kewajaran sebagai seorang professional.
13. Berikut 5 contoh kasus yang terjadi di dunia pendidikan yang merupakan
pelanggaran dari kode etik (lengkapi dengan tempat dan waktu kejadian
kasus tersebut)!
a. Terjadi di Bantaeng, Sulawesi Selatan teatnya pada tahun 2016.
Kasus ini mengakibatkan guru yang dipenjara gara-gara mencubit
muridnya. Guru bidang studi Biologi SMP Negeri 1 Bantaeng ini di
bui di Rumah Tahanan Klas II Bantaeng.
b. Terjadi di Tapanuli Utara pada tahun 2017. Seorang oknum guru SD
Negeri Hemnedi Ritonga diduga terlibat judi toto gelap (togel) yang
ditangkap oleh petugas polres, diduga oknum tersebut bertindak
sebagai pengumpul hasil rekapitulasi togel di wilayah tersebut.
c. Terjadi di Jakarta pada tahun 2017. Kasus pelecehan seksual oleh
oknum guru T di SMA 22 Jakarta, diketahui adanya bukti pertemuan
oknum guru T dan siswa MA di Ancol, Sentul, di rumahnya.
d. Terjadi di Purwokerto pada tahun 2018. Seorang guru yang
menampar muridnya. Tindakan kekerasan fisik ini membuat murid
cedera.
e. Terjadi di Jakarta Utara pada tahun 2017. Guru yang direkrut kepala
SMPK Penabur Kelapa Gading mengirim sebuah chat porno kepada
siswinya.

Anda mungkin juga menyukai