Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Lembar pengesahan...............................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian......................................................................................................1
1.3 Identifikasi Masalah..................................................................................................1
1.4 Perumusan Masalah..................................................................................................2
1.5 Batasan Masalah.......................................................................................................2
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Dasar Teori...............................................................................................................3
2.2 Hipotesis..................................................................................................................11

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................................12
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................................12
3.3 Populasi dan Sampel................................................................................................12
3.4 Variabel Penelitian...................................................................................................13
3.5 Sumber Data.............................................................................................................13
3.6 Teknik dan Alat pengumpulan Data........................................................................14
3.7 Validasi Data............................................................................................................14
3.8 Prosedur Penelitian..................................................................................................15
3.9 Analisis Data............................................................................................................15

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Hasil Penelitian........................................................................................19
4.2 Pembahasan..............................................................................................................19

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.................................................................................................................21
5.2 Saran.......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................23
Lampiran ...............................................................................................................................24

iii | K a r y a T u l i s I l m i a h
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap makhluk hidup di bumi ini membutuhkan energi untuk tumbuh dan bertahan
hidup. Energi yang diperlukan makhluk hidup berasal dari makanan, dari oksigen dan energy
dari cahaya matahari. Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan makhluk
hidup. Baik bagi manusia, hewan dan tumbuhan.
Tumbuhan hijau membutuhkan cahaya matahari untuk membantu proses fotosintesis,
sehingga dapat menghasilkan oksigen dan glukosa. Bila cahaya matahari yang didapatkan oleh
tumbuhan hijau cukup, maka proses fotosintesis akan berjalan dengan baik dengan indikator
terlihat tumbuhan tersebut tumbuh dengan subur. Sebaliknya apabila tumbuhan kekurangan
cahaya matahari, maka pertumbuhan terhambat dan fotosintesis tidak berjalan dengan baik.
Intesitas cahaya akan menentukan tumbuh suburnya suatu tanaman sehingga melalui penelitian
dan penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan pembaca lebih mengetahui pentingnya cahaya
matahari dalam proses pertumbuhan tumbuhan.

1.2 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan
b. Mengetahui seberapa banyak intensitas cahaya yang baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecambah
3. Mengetahui perbedaan pertumbuhan kecambah di tempat gelap dan pertumbuhan kecambah
ditempat terang

1.3 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang akan diidentifikasi adalah pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau diantaranya sebagai berikut:
1. Banyak faktor eksternal yang berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan kacang hijau.

1|Karya Tulis Ilmiah


2. Cahaya matahari merupakan faktor yang penting terhadap pertumbuhan kacang hijau.
3. Perbedaan intensitas cahaya yang mengenai tumbuhan yang dapat menghasilkan
pertumbuhan kacang hijau yang berbeda pula.

1.4 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari pada pertumbuhan kecambah?
2. Bagaimana arah petumbuhan pada batang kecambah?
3. Apa saja perbedaan pertumbuhan kecambah yang ditempatkan di tempat yang gelap dan
yang ditempatkan di tempat yang terang?

1.5 Batasan Masalah


Masalah yang akan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

1.6 Manfaat Penelitian


 Manfaat untuk penulis
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan
dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
 Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga
menanam kacang hijau dengan intensitas cahaya yang tepat.
 

2|Karya Tulis Ilmiah


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan


Penelitian kali ini dilandasi akan adanya teori mengenai pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya massa, bentuk dan volume yang bersifat Irreversibel
(tidak dapat kembali ke bentuk semula), dimana pertumbuhan ini dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka(kuantatif). Contohnya : tinggi tananaman, berat tanaman, lebar daun, dll.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju atau mencapai kedewasaan dari tanaman itu
sendiri, yang mana perkembangan ini berhubungan dengan organ dalam tumbuhan, dan
perkembanangan ini sendiri tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka(kualitatif).
Contohnya : perkembangan organ reproduksi tanaman(putik dan benag sari), perkembangan
jaringan pengangkut (xylem dam floem), dll.

2.1.2 Objek Penelitian (Kacang Hijau / Phaseolus radiatus L )


Nama umum
Indonesia : Kacang hijau
Pilipina : Balatong
Cina : chi xiao dou
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
3|Karya Tulis Ilmiah
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
Kerabat Dekat
Kacang Ruji, Kacang Emas, Buncis

2.1.3 Morfologi Tanaman Kacang Hijau


Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan
berbulu.Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate
(terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang
dari daunnya.Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.Polong
kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek.Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau
coklat.Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-
kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang
berwarna kuning, cokelat dan hitam .Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar
cabang pada permukaan.

2.1.4 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan perkecambahan biji.
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena pertumbuhan
embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga (calon akar =
radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).

A. Struktur Biji
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas kotiledon) di ujung epikotil
terdapat Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas
yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan Hipokotil (bagian bawah
kotiledon) di ujungnya terdpat  radikula (calon  akar) adalah poros embrio yang tumbuh ke
bawah dan akan menjadi akar primer.

4|Karya Tulis Ilmiah


Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi
menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang
terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu,
pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula.
Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrient dari endosperma (cadangan
makanan) sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya kisut dang lepas.

B. Proses Perkecambahan

Proses Fisika,
(a) Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang
kering.
Proses Kimia,
(b) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberelin (GA).
(c) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk sintesis dan
mengeluarkan enzim.
(d) Enzim bekerja menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap dari
endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

5|Karya Tulis Ilmiah


C. Macam Perkecambahan

Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan, yaitu :
 Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah.
Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon). Perkecambahan ini
umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh : kacang
hijau, kacang kedelai, kapas.

 Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini :
Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap menembus tanah.
Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas kotiledon). Umumnya terjadi pada biji
monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.

6|Karya Tulis Ilmiah


Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan mengalami
pertumbuhan, yaitu :
Pertumbuhan primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem primer.Pertumbuhan ini
disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh prmer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batan
dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Pertumbuhan sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder.Pertumbuhan ini
disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik kembali.
Ciri-ciri jaringan meristemtik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau
tidak bervakuola, stiplasma pekat dan sel-slenya belum berspeliasasi.Ketika pertumbuhan
berlangsung secara aktif, sel-sel meristem membelah dan membentuk sel-sel baru. Sel baru yang
terbantuk itu pada awalnya rupanya sama tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi
menjadi jaringan lain.
2.1.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 Faktor Internal (Dalam)
A) Faktor Intraseluler/Genetis
            Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunnanya.
Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya sintesis protein.
Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen
secara langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan
sintesis-sintesis yang dikendalikan.
B) Faktor Interseluler/Fisiologi
            Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah
regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon
tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
            a. Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman
monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang  serta jaringan yang masih
bersifat meristematis. Fungsi Auksin :

7|Karya Tulis Ilmiah


(1) Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
(2) Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah
(3) Merangsang pembentukan buah dan bunga
(4) Memacu pembentangan dan pembelahan sel
(5) Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
(6) Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
(7) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
(8) Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas ujung
tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan tumbuh.
(9) Memelihara elastisitas dinding sel
            Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan terkumpul disisi
bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan atas dengan bagian bawah sehingga batang
tumbuh membengkok keatas.
            Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian tanaman yang
terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan terhambat. Sehingga tempat
gelap akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena kandungan auksin pada tempat terang lebih
rendah dari tempat gelap. Oleh karena itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya
cahaya.
b. Giberelin.
Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
c. Etilen.
Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
d. Sitokinin.
Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
e. Asam absisat.
Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
f. Kalin.
Berperan dalam proses organogenesis
g. Asam traumalin.
Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.

8|Karya Tulis Ilmiah


 Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)   
A. Air                                                                                                                                           
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan.  Tanpa air, reaksi
kimia dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
B. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih
maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada
intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi. Fotoperiodisme adalah Respon
tumbuhan terhadap lama penyinaran (panjang hari).
Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a) Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang dari
12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya aster, krisan,dahlia, ubi jalar, kedelai,
dan anggrek.
b) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari
12 jam (14 – 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang,
gandum, kol, bit gula, selada, dan tembakau.
c) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsive terhadap panjang hari untuk
pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya  bunga matahari. mawar, kapas,
mentimun dan tomat.
 
C. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara
rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak
air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
  D. Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion.
Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis
berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang

9|Karya Tulis Ilmiah


maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati) Nutrien
dibedekan atas :
 Makronukrien (unsure makro/butuh dalam jumlah banyak). Misalnya : C, H, O
[defisiensi : Pertumbuhan dan metabolisme terhambat,  akhirnya mati ], N (Nitrogen)
[Daun pucat, klorosis/menguning dan gugur), P (Fosfor), K (Kalium), Ca (Kalsium)
[Daun tidak terbentuk] , S (Sulfur), Mg (Magnesium).
 Mikronutrien (unsure mikro/butuh dalam jumlah sedikit). Misalnya : Fe (Besi) [Klorosis],
Cl (Klor) [layu], B (Boron), Mn (Mangan), Mo (Molibdenum), Zn (Seng), Cu
(Tembaga).
 
E. Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi. Pada
suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C).
Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
 
F. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada
tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan,
antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan.
Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.

G. pH medium (Tingkat keasaman)

Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara
yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang diperlukan,
seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang tersedia adalah Al,
Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan. Secara khusus, inti dari penelitian ini adalah
keterkaitan antara Hormon auksin dengan intensitas cahaya matahari yang akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

10 | K a r y a T u l i s I l m i a h
2.2 Hipotesis
a. Cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau
b. Biji kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari pertumbuhannya
lama, sementara yang ditempatkan dalam tempat yang gelap maka akan cepat tumbuh dan tinggi.
c. Kedua kecambah memiliki morfologi yang berbeda.

11 | K a r y a T u l i s I l m i a h
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


            Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen
adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
adanya kontrol (Nazir,2003).

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian


Tempat                       : Kelas XII MIPA 5 – SMAN 1 TALUN
Waktu                         : Kamis, 4 September 2015 - Jumat, 10 September 2015 ( 7 hari )

3.3 Populasi Dan Sampel

Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu
yang tertentu pula. Dalam penilitian ini biji kacang hijau dengan kualitas baik dan besar
dijadikan sebagai populasi
Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti dipandang sebagai suatu pendugaan
terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.Sampel dianggap sebagai perwakilan dari
populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.Dalam penelitian kali ini,
sampel yang digunakan adalah 10 biji kacang hijau dengan kualitas baik dan besar.

12 | K a r y a T u l i s I l m i a h
3.4 Variabel Penelitian
Variable Bebas
- Cahaya Matahari
Variabel Terikat
- Morfologi Kacang hijau
Variabel terkendali
- Kapas, kadar air, penyiraman

3.5 Sumber Data


Dalam penelitian dengan judul “Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Biji Kacang Hijau” yang telah penulis lakukan, tentunya penulis mengacu pada
berbagai sumber. Yaitu menggunakan berbagai metode seperti:
1. Metode Pustaka
Metode pustaka yang kami lakukan yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai
buku-buku yang ada di perpustakaan dan berbagai artikel yang tersedia. Beberapa
diantaranya yaitu buku Campbell reece edisi 8, Biologi esis untuk kelas 3, Biologi erlangga
untuk kelas 3, Biologi grafindo untuk kelas XII, dan berbagai artikel-artikel dan modul
lainnya.
2. Metode Internet
Metode internet yang kami lakukan yaitu dengan mencari berbagai informasi terkait pada
internet. Beberapa alamat yang kami jadikan sumber untuk dipertimbangkan yaitu
en.wikipedia.com, www.scribd.com, dll
3. Metode Observasi
Metode observasi yaitu dengan terjun secara langsung di lapangan untuk mengamati sendiri
berkaitan dengan obyek penelitian. Dengan demikian kami dapat membuktikan sendiri obyek
yang kami teliti beserta perubahan-berubahan yang terjadi secara nyata dan akurat.

13 | K a r y a T u l i s I l m i a h
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu dengan membaca dan mengkaji
teori yang terdapat di dalamnya. Kami juga mengambil informasi dari internet sebagai
pembanding dari teori yang terdapat di buku yang pada umumnya sama. Kemudian kami
melakukan observasi secara langsung untuk membuktikan secara nyata.
Alat pengumpulan data yang kami gunakan yaitu berbagai macam media elektronik
seperti laptop, modem, handphone, printer, camera digital, dll. Kami juga menggunakan alat-alat
pustaka seperti buku yang terdapat di perpustakaan.
Alat dan Bahan yang kami gunakan dalam melakukan penelitian diantaranya:
a. Alat
- Gelas plastic
- Mistar/ penggaris
- Spidol permanen
- Alat tulis

b. Bahan
- Kapas
- Biji kacang hijau (Kualitas baik)
- Air mineral

3.7 Validasi Data


Dalam melakukan penelitian pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau, alat ukur yang digunakan adalah penggaris. Hal ini
dikarenakan dalam sebuah penelitian nilai yang diperoleh harus valid. Nilai yang valid pastinya
diperoleh dari alat pengukur yang juga valid. Salah satunya penggaris dengan tingkat ketelitian 1
mm.
Alat ukur dibedakan menjadi dua, yaitu alat ukur yang valid dan alat ukur yang tidak
valid. Contoh alat ukur yang valid yaitu penggaris, meteran, jangka sorong, milimeter skrup, dll.
Sedangkan alat ukur yang tidak valid diantaranya jengkal, kaki, dll.

14 | K a r y a T u l i s I l m i a h
Apabila dalam penelitian menggunakan alat ukur yang tidak valid, maka penelitian dapat
dikatakan tidak berhasil. Karena dengan alat ukur yang tidak valid dapat memberikan hasil yang
berbeda-beda tergantung siapa yang melakukan penelitian (pengukuran). Dengan demikian, demi
tercapainya penelitian yang berhasil, maka penulis memilih penggaris sebagai alat ukur yang
tepat.

3.8 Prosedur penelitian


1.Menyiapkan gelas plastik
2. Memberi label dengan menggunakan spidol permanen (gelap terang) pada tiap gelas
3. Memasukkan kapas secukupnya pada masing masing gelas yang sudah diberi label
4. Membasahi kapas dengan menggunakan air mineral secukupnya, jangan terlalu basah
5. Menaburkan 5 biji kacang pada masing-masing gelas, beri jarak pada tiap biji
6. Meletakkan satu gelas pada luar ruangan (terkena sinar matahari) dan satu gelas
lainnya pada loker meja
7. Menyirami biji kacang hijau setiap hari pada masing-masing gelas
8. Mengamati perbedaannya dan catat pertumbuhan masing-masing biji kacang dalam
tabel data

3.9 Analisis Data

3.9.1 Tempat Terang

Tabel 1. Pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang (Cahaya Matahari)


Hari Pertumbuhan (cm) Rata-rata
Ke (cm)
I II III IV V
1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80
3 2.70 2.65 2.60 2.70 2.65 2.66
4 7.20 7.30 7.00 7.30 7.30 7.22
5 12.20 10.94 9.50 12.00 11.35 11.19
6 13.30 14.50 12.20 14.20 15.40 13.92
7 14.50 18.00 14.50 16.30 17.40 16.14

15 | K a r y a T u l i s I l m i a h
Tabel 2.perkembangan biji kacang hijau di tempat terang(cahaya matahari)
Har Perkembangan
i
Ke-
1 –
2 Akar mulai menembus tanah dan sebagai plamula mulai tampak
3 Akar mulai menamcap ketanah, Hipokotil keatas dan warna biji hijau muda
4 Akar menancap kokoh ketanah, daun muncul bewarna hijau terbuka dan batang
hijau kuat

5 Daun terbuka semuanya dan mengarah kematahari


6 Daun makin tebal dan bewarna hijau segar
7 Tumbuhan segar dan batang kokoh

3.9.2 Tempat Gelap

Tabel 3. Pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap (loker meja)

Hari Pertumbuhan (cm) Rata-rata


Ke (cm)
I II III IV V
1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 1.40
3 3.80 3.80 3.90 3.90 7.90 4.66
4 9.00 9.00 9.20 9.15 13.10 9.89
5 14.5 14.50 15.50 16.00 18.10 15.72
6 21.00 22.30 21.70 22.40 25.30 22.54
7 26.00 24.50 25.00 27.50 29.50 26.50

Tabel 4.perkembangan biji kacang hijau di tempat gelap (loker meja)

16 | K a r y a T u l i s I l m i a h
Hari Ke- Perkembangan

1 –

2 Akar mulai menembus tanah dan sebagai plamula mulai tampak

3 Akar mulai menamcap ke tanah, Hipokotil keatas dan warna biji kuning muda
dan ada juga bewarna merah muda

4 Akar menancap kokoh ke tanah, daun muncul tapi menguncup kekuningan dan
batang putih pucat

5 Daun masih mengatup,Batang lemah pucat dan tumbuh menyebar

6 Daun kuning tetap menguncup, Batang makin pucat dan lemah

7 Tumbuhan pucat, daun tidak berkembang

Dari data pada tabel 3, dapat diketahui bahwa biji yang ditanam pada tempat yang
gelap akan tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan biji yang ditanam pada tempat yang
terkena cahaya matahari. Biji yang ditanam pada tempat terang tumbuh lambat dibanding
biji yang ditanam di tempat gelap. Hal ini sesuai dengan kajian teori yang menyebutkan
bahwa pertumbuhan pada tanaman dipengaruhi oleh hormon auksin (hormon
pertumbuhan). Hormon auksin tidak dapat bekerja (rusak) apabila terkena cahaya
matahari. Dengan demikian biji yang terletak pada cahaya tumbuh secara perlahan dan
tumbuh membelok ke arah datangnya sinar. Hal ini dapat terjadi karena bagian yang tidak
terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya
matahari. Akibatnya tanaman tumbuh membelok ke arah datangnya sinar. Peristiwa
seperti ini dinamakan fototropi, yaitu sifat tumbuhan yang membelok ke arah datangnya
sinar. Biji yang diletakkan pada tempat gelap tumbuh dengan cepatnya.
Berdasarkan dari hasil percobaan dapat diamati bahwa daun pada tempat tanpa
cahaya memiliki permukaan daun yang berwarna lebih terang atau pucat (sedikit atau
bahkan tidak ada hijaunya) karena tidak berkembangnya klorofil sehingga stomata
kurang berkembang dengan baik dan tidak tampak jelas dan lebih lemas atau halus
permukaannya, sehingga dapat dikatakan kurang berkembang. Sedangkan pada daun

17 | K a r y a T u l i s I l m i a h
yang ditempatkan pada tempat cahaya memiliki permukaan daun yang berwarna lebih
gelap atau hijau karena klorofil berkembang dengan baik pada tempat dengan intensitas
cahaya tinggi sehingga stomata pada daun tampak lebih jelas dan terlihat lebih kokoh,
serta dapat melangsungkan fotosintesis sehingga tanaman tampak lebih subur kaya akan
nutrisi sehingga dapat dikatakan berkembang dengan baik.

BAB IV
DISKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Hasil Penelitian


Data tentang pertumbuhan berisikan data meliputi data gaya kecambah, kurve
pertumbuhan kecambah, tabel pertumbuhan kecambah dan pertumbuhan panjang kecambah.

18 | K a r y a T u l i s I l m i a h
Sedangkan data tentang perkembangan berisikan data meliputi kondisi fisik tanaman berupa
warna bagian tanaman, tekstur permukaan bagian tanaman dan adanya organel-organel maupun
jaringan-jaringan yang berkembang.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan, telah melalui serangkain tahap-tahapan
yang terstruktur dan sistematis serta dilaksnakan secara runtut atau berurutan. Dengan metode
pengamatan langsung, sehingga dapat mengamati, mengikuti, dan mendokumentasi setiap
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan atau
ketidakvalidan data yang diperoleh, dan data yang diperoleh bersifat absolut dan valid.
Kesalahan atau ketidakvalidan data dapat berupa human error ataupun kendala teknis selama
percobaan berlangsung. Pada akhir percobaan memperoleh atau mencapai hasil yang diinginkan
sesuai hipotesis, karena dapat mencapai target yang dikehendaki. Sehingga percobaan ini dapat
dikatakan berhasil.
Pada tempat gelap, pertumbuhan terjadi sangat pesat. Hormon auksin bekerja
maksimal. Namun daunnya lemah dan mudah goyah. Daunnya berwarna kuning pucat.
Perkembangannya terganggu. Lama kelamaan tanaman akan mati karena tidak dapat
melangsungkan fotosintesis. Hal ini dinamakan etiolasi. Awalnya tanaman masih dapat tumbuh
karena adanya cadangan makanan yang mensuplai nutrisi pada biji. Namun seiring dengan
tumbuhnya tanaman, kotiledon yang merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan
mengecil dan lama kelamaan akan menghilang. Setelah kotiledon hilang, umumnya tanaman
masih dapat tumbuh dengan melangsungkan fotosintesis, namun oleh karena tanaman yang
tumbuh ditempat gelap tidak dapat berfotosintesis, maka tanaman tersebut akhirnya mati.

Biji yang ditanam pada tempat terang akan tumbuh perlahan. Paling lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan biji di tempat gelap yang digunakan dalam
percobaan. Namun perkembangannya sempurna. Daunnya hijau banyak terkandung
klorofil didalamnya. Tanaman kokoh tidak mudah goyah.

19 | K a r y a T u l i s I l m i a h
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan

20 | K a r y a T u l i s I l m i a h
cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu
pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai
perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh.
Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih
cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal
ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan
meninggi (primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya
telah benar.

5.2. Saran
 Untuk menghasilkan hasil yang optimal, biji tumbuhan jagung sebaiknya dijemur
hingga kering sempurna. Kira-kira dijemur selama satu hari dibawah paparan cahaya
matahari untuk meningkatkan viskositas.
 Sebaiknya pilih biji yang benar-benar baik saat akan melakukan penelitian, karena
biji yang sudah rusak tidak akan tumbuh.
 Merendam biji di dalam air setelah menjemurnya sebaiknya dilakukan dalam waktu
2-6 jam. Tidak terlalu lama karena perendaman yang terlalu lama dapat menyebabkan
plasmolisis.
 Jika medium tanam menggunakan kapas, maka berikanlah kapas yang cukup dan
tidak terlalu sedikit.
 Jauhkan dari jangkauan anak-anak maupun hewan pengganggu untuk menghindari
kerusakan objek penelitian.
 Saat melakukan penelitian sebaiknya menyiapkan objek penelitian cadangan. Untuk
mengantisipasi adanya kerusakan objek penelitian atau hal lain yang tidak
diharapkan.

21 | K a r y a T u l i s I l m i a h
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, D.2006. Biologi 3 SMA/MA. Jakarta.Esis

Irmaningtyas, Sri Ayu.2013.Biologi Mandiri kelas XII SMA : Erlangga

Kusumawati, Rohana., dan Wigati Hadi Omegawati. 2013. PR Biologi untuk SMA/MA Kelas
XII. Klaten : Intan Pariwara.

22 | K a r y a T u l i s I l m i a h
Rachmawati, Faidah., Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. BSE Biologi Untuk SMA Kelas XII
Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009.

Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas 3A. Malang : Erlangga

en.wikipedia.com
www.scribd.com

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Gambar 1.2


Hari ke 3- terang Hari ke 3- gelap

23 | K a r y a T u l i s I l m i a h
Gambar 2.1 Gambar 2.2
Hari ke 4 – terang Hari ke 4 - gelap

Gambar 3.1 Gambar 3.2


Hari ke 5 - terang Hari ke 5 - gelap

24 | K a r y a T u l i s I l m i a h
Gambar 4.1 Gambar 4.2
Hari ke 6 – terang Hari ke 6 - gelap

Gambar 5.1 Gambar 5.2


Hari ke 7 – terang hari ke 7 - gelap

25 | K a r y a T u l i s I l m i a h
Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Tanggal Keterangan


Pembuatan rancangan percobaan, Pencarian biji,
1 28 Agustus 2015
dan kapas
2 29 Agustus 2015 penanaman hari pertama (gagal)
3 30 Agustus 2015 Penanaman hari ke dua (gagal)
4 31 Agustus 2015 Penanaman hari ke tiga (gagal)
5 1 September 2015 Penanaman hari ke empat (gagal)
6 2 September 2015 Penanaman hari ke lima (gagal)
7 3 September 2015 Penanaman hari ke enam (gagal)
8 4 September 2015 Penanaman hari pertama (mengulang)
9 5 September 2015 Penanaman hari ke dua
10 6 September 2015 Penanaman hari ke tiga
11 7 September 2015 Penanaman hari ke empat
12 8 September 2015 Penanaman hari ke lima
13 9 September 2015 Penanaman hari ke enam
14 10 September 2015 Penanaman hari ke tujuh dan pengumpulan data

15 11 – 22 September 2015 Pembuatan serta penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah

26 | K a r y a T u l i s I l m i a h

Anda mungkin juga menyukai