A. Tujuan
1. Mengetahui cara penggunaan dan membaca alat-alat ukur; jangka sorong, dan
mikrometer sekrup.
2. Membaca dan menuliskan skala dengan benar dan hasil pengukuran atau
perhitungan.
B. Dasar Teori
menggunakan alat ukur dengan suatu satuan. Pengukuran besaran relatif terhadap suatu
standar atau satuan tertentu. Dikatakan relatif di sini, maksudnya adalah setiap alat ukur
diperoleh berbeda pula. Ketelitian dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang
dapat dihasilkan dalam suatu pengukuran, dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil
dari alat ukur yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran. Sebagai contoh,
dan mikrometer sekrup. Ketiga alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-
beda (Zemansky).
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki bagian utama yaitu
rahang tetap dan rahang geser. Alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup
tinggi, yaitu berkisar antara 0,01 mm sampai 0,05 mm. Skala panjang yang tertera pada
rahang sorong disebut nonius atau vernier. Jangka sorong yang akan digunakan
memiliki skala nonius yang panjangnya 10 cm dan terbagi atas 20 bagian, sehingga
beda satu skala nonius dengan skala utama adalah 0,05 mm (Sutrisno, 2001).
2) Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup juga merupakan alat ukur panjang, biasanya alat ini
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda yang memerlukan ketelitian tinggi.
Sebuah mikrometer sekrup, ditunjukkan pada gambar 2, memiliki dua macam skala, yaitu
skala tetap dan skala putar. Skala luar yang berada di selubung luar terbagi atas 50 bagian
(garis). Ketika selubung luar ini diputar lengkap 1 kali putaran, maka rahang geser dan
selubung luar akan bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm. 1 bagian pada skala putar
bernilai 0,01 mm, angka ini diperoleh dari: (0,5/50) x 1 mm = 0,01 mm. Angka ini
1. Jangka Sorong
2. Mikrometer Sekrup
3. Gelas Kaca
5. Uang logam
D. Langkah-langkah percobaan
1. Ukurlah diameter bagian luar gelas, diameter bagian dalam gelas, kedalaman
air dalam gelas, masing-masing sebanyak 5 kali dan catat hasil pengukurannya
2. Dari tabel di atas hitung rata-rata diameter ketiga objek yang diukur.
3. Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata, kemudian tuliskan
1. Ukurlah ketebalan dinding gelas minumam, ketebalan kertas HVS dan tebal
dalam table.
2. Dari tabel di atas hitung rata-rata dari ketebalan gelas, uang logam dan
3. Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata dan catat pada table.
Gelas
Tabel 1.2. Tabel Selisih Nilai Dengan Rata Rata Pengukuran Dengan
Jangka Sorong
5
Tabel 2.3.
Pengukuran Ketebalan Gelas,
Ketebalan Kertas, Dan Ketebalan
Uang Logam
No Logam
micrometer
Logam
5
MODUL PRAKTIKUM 2
PENGUKURAN GAYA
(Kakas)
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Umumnya gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda dapat melalui setiap
bagian benda tersebut seperti halnya gaya
gravitasi, atau melalui sebuah permukaan
(seperti ketika orang mendorong sesuatu dengan
tangan).
Gambar 2.3
Gaya dalam kesetimbangan
Resultan dua gaya atau lebih adalah satu gaya yang mempunyai
pengaruh yang sama ke benda seperti pengaruh dua atau lebih gaya tersebut.
Resultan beberapa gaya disebut juga jumlah gaya-gaya tersebut. Untuk
mendapatkan resultan gaya adalah sama dengan menjumlahkan gaya-gaya yang
beraksi. Dalam percobaan ini kita akan mencari resultan dua gaya menggunakan
cara yang didefinisikan di atas. Sebagai benda tempat kerja gaya akan digunakan
sebuah benda cincin. Masa benda cincin cukup kecil sehingga dapat diabaikan
dibandingkan dengan besar gaya yang bekerja padanya. Ukurannya juga kecil
sehingga dapat dianggap sebagai sebuah titik.
1) Persiapan Percobaan
Gambar 3.1
Alat uji percobaan
2) Langkah-Langkah Percobaan
ΔF = ΔX = X-X0
No m (kg) X(m) K= ΔF /ΔX
mg (m)
1
2
3
4
5
6
MODUL PRAKTIKUM 3
GERAK KERETA DINAMIKA PADA BIDANG MIRING
A. Tujuan
D. Dasar Teori