Anda di halaman 1dari 18

AKTIVITAS ZAT RADIOAKTIF111Equation Chapter 1 Section 1

Darna1 Warlia2 Marlina3 Abd Karim4 Eksa Arwinsyah Anhar5


Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sulawesi Barat
Jl.Prof. Dr. Baharuddin Lopa, SH, T alumung, Majene Sulawesi
Barat,Tlp/Fax(0422)22559 kode pos:91413
darna14guzel@gmail.com

Abstrak. Percobaan AktivitasZatRadioaktif dirancang untuk menyelidiki


karakteristik pancaran radioaktivitas zat radioaktif, menyelidiki dan
membandingkan daya tembus sinar βdan γ, menyelidiki kemampuan bahan
dalam menyerap radiasi, serta menyelidiki hubungan antara jarak sumber
radioaktif dengan aktivitas sumber. Percobaaninimemerlukantabung G-M,
ratemeter, komputer, sumberradioaktif,sampel holder, beberapa bahan penyerap
dengan tebal yang berbeda, dan mikrometersekrup.
Adapunprosedurumumpraktikuminiyaitupenyetelanalat, pengaktifan program
padakomputer, penentuansumberradioaktifdanhasilcacahannya, pengolahan data.
Berdasarkananalisis datadiperoleh koefisiendayatembusradiasi β γ
untukpenghalangPbdan Al secaraberturut-turutyaitu Beta(β) Al |1,2945 ± 1,7126|,
Pb |0.036 ±0.0325, Gamma (γ) Al |0,0441 ± 0,0085|, Pb|0,0148 ± 0,0145|.
Melalui percobaan ini disimpulkan bahwa jenis sumber radiasi memiliki aktivitas
yang berbeda dan yang lebih aktif dari kedua sumber tersebut adalah sinarγ , dan
sinar β , sumber radiasi yang memiliki daya tembus yang paling besar adalah
sumber radiasi sinar γ dandaya tembus yang kecil adalah sinar βdan
aktivitassumber β, danγ berbanding terbalik dengan kuadratjarak sumber.

Kata Kunci: Daya Tembus Sumber Radioaktif,HukumKebalikanKuadrat,


Radioaktivitas

1. PENDAHULUAN penemuan sinar X.


Dalam fisika banyak temuan PadabulanFebruari 1896, Becquerel
penting yang sebenarnya diperoleh sedangmelakukaneksperimendengan
tanpa sengaja. Salah satunya adalah menggunakanbahanfosforesen.
peristiwa radioaktivitas oleh Antoine Teknikeksperimen yang
Henri Becquerel, seorang ilmuwan digunakancukupsederhana.
Prancis yang lahir pada tanggal 15 Becquerel membungkus sebuah pelat
Desember 1852. Penemuan fotografi dengan menggunakan
radioaktivitas ini dipicu oleh kertas hitam, dengan maksud
melindunginya dari cahaya, lalu eksperimen. Di penghujung tahun
meletakkannya di atas sebuah bahan 1896, Becquerel melaporkan tentang
fosforesen. Becquerel kemudian kemampuan serap berbagai material
menyinarinya dengan cahaya terhadap sinar ini.
matahari langsung beberapa saat Selain Becquerel,
sebelum mencuci pelatnya. Karena pasangansuamiistri Pierre Curie dan
diketahui bahwa sinar x dapat Marie Curie
menembus kertas, pelat fotografi jugamelakukaneksperimenberkaitand
dalam bungkusan kertas akan enganaktivitasradioaktif.
menghitam jika dalam proses ini Atastemuanini, akhirnya Antoine
terbentuk sinar X. Henri Becquerel, Pierre Curie, serta
Awalnya, hasil eksperimen Marie Curie
ini negatif. Tetapi ketika Becquerel dianugerahinobelfisikapadatahun
menggunakan potasium uranil 1903.Dari uraiantersebut, untuk
disulfat K2UO2(SO4)22H2O, akhirnya mengetahui lebih mendalam tentang
dia mengamati gejala. zat radioaktif, maka perlu dilakukan
Becquereltidakmenyerah, dia lalu
meneruskan eksperimennya dalam
tempat yang betul-betul gelap dan
masih diperoleh hasil yang sama. Ini
berarti, disamping sinar X, pastilah
terdapat jenis sinar jenis baru lainnya
yang tampaknya terpancar tanpa
disebabkan oleh sebuah bahan
fosforesens. Dalam tahun 1896
Becquerel terus mempelajari sinar eksperimen
baru itu. Masih pada bulan Maret, “AktivitasZatRadioaktif”.
Becquerel menemukan bahwa sinar- Grafik 1.1 Peluruhan Zat Radioaktif
sinar ini dapat mengosongkan
muatan elektroskop. Artinya, sinar
tersebut menyebabkan udara bersifat
konduktif. Becquerel kemudian
menemukan bahwa semua campuran
uranium, bersifat fosforesensatau
tidak, yang telah ditelitinya selama
ini, memancarkan sinar itu.Dia
menyimpulkan bahwa logam murni
uranium haruslah memancarkan
radiasi yang paling kuat yang Gambar 1.1 Aktivitas Zat
kemudian dibuktikannya melalui Radioaktif
tebal yang berbeda, dan
Eksperimenini bertujuan mikrometersekrup.
untuk menyelidiki karakteristik Perlu diperhatikan tegangan
pancaran radioaktivitas beberapa zat operasional (tegangan kerja)
radioaktif, menyelidiki dan padadetektor GM tersebut agar
membandingkan daya tembus sinar detektor berfungsi dengan baik.
, , dan , menyelidiki kemampuan Tegangan kerja alat ini dapat dipilih
berbagai material (bahan) dalam dalam rentang tegangan pada daerah
menyerap radiasi, serta menyelidiki plateauyaitu800 volt – 900 volt.
hubungan antara jarak sumber Daerah ini disebut daerah discharge.
radioaktif dengan aktivitas sumber. Jadi agar detektor ini bekerja dengan
baik dan aman, pilihlah tegangan
Saat terjadi peluruhan kerja sekitar 500 volt atau 25% di
maka akan terpancarkan sinar sekitar daerah bawah
radioaktif yaitu radiasi sinar alfa, plateau.Selanjutnya
Beta dan Gamma. Radiasi ini menyalakanratemeter dengan
mempunyai kemampuan menembus memutar tombol ratemeter dari posisi
bahan yang berbeda beda untuk tiap off ke posisi on dan aktifkan program
jenisnya daya tembus radiasi ini radiationdetection pada
umumnya menggunakan persamaan. komputer.Kemudian memutar
tombol pengatur tegangan pada
It=I 0 e−µt ratemeter sampai diperoleh
penunjukan tegangan 500 volt pada
Dimana skala ratemeter. kemudian pada
It = aktifitas zat radioaktif program radiationdetector di
tanpa penghalang, komputer, kemudianpilih com 1
𝐼𝑜 = aktifitas zat radioaktif lalutekan enter
tanpa penghalang, danpilihcountpadalayardantekan
t = tebal bahan penghalang enter. Menekan tombol ESC pada
𝜇= koefisien daya tembus keyboard komputer untuk kembali ke
bahan. scaler. Menekan tombol F1 untuk
mengisi waktu pencacahan (misalnya
II. METODE EKSPERIMEN 1 sekon atau 2 sekon), kemudian
Padapercobaanaktivitaszatra enter. Dan menekan F2 untuk
dioaktifadabeberapaalat yang mengisi jumlah data yang diinginkan
digunakanyaitu tabung Geiger- (misalnya 30 kali).
Muller atau GM tube, ratemeter, Untukkegiatanpertamayaitu
komputer, sumberradioaktif ( sumber mengenalaktifitaszatradioaktiflangka
sinarα, β, dan sinar γ),sampel holder, hpertamayaitumemastikan komputer
beberapa bahan penyerap dengan telah dalam keadaan siap merekam
data.Kemudianmeletakkansumberlat mengulangi langkah 3 – 7 dengan
arbelakang( tanpasumberradiasi) mengganti Pb dengan
pada rak aluminium(Al).Selanjutnyamengulan
sampel.kemudianmemutartombol gilangkah 2 – 8 dengan
HV ratemeter ke posisi menggunakan sumber radiasi gamma
count.Kemudian menekanenter pada dan alfa.
komputer agar cacahan terekam pada Untukkegiatanketigayaituhuk
komputerkemudianmenyimpan hasil umkebalikankuadratlangkahpertamay
yang ada pada komputer ke dalam aitumemastikan bahwa komputer
folder yang sudah dengan program radiationdetection
disediakankemudianmengulangi dalam posisi siap merekam
langkah 1 sampai 5 untuk sumber data.Kemudianmeletakkan
radiasi beta dan gamma. sumberradiasi beta pada rak sampel
Untukkegiatankeduayaitume posisi 1. Terlebihdahulumengukur
ngukurdayatembussinarα, β, dan γ. jarak sampel dari ujung tabung G-
Langkahpertamayaitu komputer M.Ratemeter dalam posisi HV.
masihdalam program memutar secara perlahan tombol HV
radiationdetection programdan posisi adjust sampai jarum menunjukkan
siap merekam angka tegangan 500 V
data.Kemudianmeletakkan sumber memindahkan tombol ratemeter ke
radiasibeta pada rak sampel dengan posisi count lalu menekan
spesifikasi SR 90 dan waktu paruh enteruntukmemulaipencacahanpada
28,6 y danaktivitasmula-mula0.1 μci computer. Kemudianmengulangi
dengan jenis pengalang timbal (Pb) langkah 2 – 4 dengan mengubah
dimulai dari penghalang yang paling posisi rak sampel dari 1 ke 3, 5, dan
tipis (Pb )denganterlebih dahulu 7. mengulangi langkah 2-5 untuk
mengukur ketebalan penghalang- sumber gamma dan alfa.
penghalang yang akan Anda gunakan Mencatathasilnyapadatabelpengamat
dengan menggunakan an.
mikrometer.Kemudian memutar III HASIL EKSPERIMEN DAN
tombol ratemeter ke posisi HV. ANALISIS DATA
memutar secara perlahan tombol HV
Kegiatan 1
adjust sampai jarum menunjukkan
MengenalaktifitasZatradioaktif
angka tegangan 500 V kemudian
memindahkan tombol ratemeter ke Berdasarkanpratikum yang
posisi count lalu menekan tombol telahdilakukandiperoleh data
enter dan mencatat hasil yang tampil dangrafik histogram sebagaiberikut :
pada komputer ke dalam tabel
pengamatan, mengulangi langkah 3 – Tabel 1 mengenal aktivitas
zat radioaktif
6 untuk bahan Pb2 danPb 3. Dan
Sumber radiasi beta : Sr-90
Sumber radiasi gamma: Co-60 Table 2.1 hubungan antara ketebalan
Aluminium dengan Cps rata-rats
pada sumber sinar beta (β ¿
a. Jenis penghalang : Aluminium
(Al)

RADIASI SINAR
BETA
(cps)
137 135 145
128 152 137
134 134 137 RADIASI SINAR
RADIASI
GAMMA LATAR
150 147 136 BELAKANG
133 134 141 (cps)
10 (cps)
11 13
152 143 125
144 124 150 112 101 70
150 130 144 81 152 130
131 127 138 101 161 151
13 3 92 121
128 129 130
cps 92 51 124
maksimum 150 133 90 82
cps rata-rata 137,5 113 131 111
13 2 91 121
standar
deviasi 8,4802 125 112 152
Tabel 2 hasil pengamatan 1
cps 1 3
daya tembus daya tembus sinar beta ( cps
maksimum 16
β ¿ dan gamma (γ ¿ maksimum
cps rata- 5
cps
ratarata- 11,2
2. a. sumber radiasi beta : Sr- rata
standar 1,666667
TEBAL= TEBAL= TEBAL= TEBAL=
90 standar
deviasi 2,551538
Waktu paruh : 1 4 1 deviasi
1 1 2 1,154701
0 2 0 0 2 0

28,8 thn 1 0 0 0 1 2 1 1 2 1 1 2

Aktivitas mula-mula : 0,1 1 3 2 0 1 3 1 3 0 1 3 0

µCi 1 1 2 1 2 0 1 1 0 1 1 0
Aktivitas tanpa penghalang : 0 3 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
137,5 0 2 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0
1 3 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1
0 1 2 2 0 0 1 2 2 1 2 2
2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1
3 1 0 0 1 1 1 0 2 1 0 2
cps rata- 1, cps rata- 0, cps rata- 0, cps rata- 0,
rata 2 rata 8 rata 8 rata 8
standar 1, standar 0, standar 0, standar 0,
deviasi 1 deviasi 9 deviasi 8 deviasi 8
Table2.2 hubungan antara TEBAL= TEBAL= TEBAL= TEBAL=
ketebalan Timbal dengan Cps
rata-rats pada sumber sinar beta ( 9 12 8 16 9 11 8 15 11 5 11 14

β ¿¿ 4 7 13 7 16 11 12 10 8 7 13 10
b. Jenis penghalang : Timbal 13 9 12 9 16 15 7 13 12 10 11 13

(Pb) 15 11 13 9 13 15 11 10 6 12 7 14
17 8 4 7 7 11 8 18 6 13 16 6
17 12 11 15 14 13 12 11 10 7 9 13
9 12 16 14 12 9 15 5 15 11 9 7
17 16 11 12 10 21 9 12 9 7 11 13
TEBAL= TEBAL= TEBAL= TEBAL=
14 13 11 9 9 14 12 13 10 8 11 8
7 13 6 9 10 11 10 13 16 1 17 8
cps rata- 11, cps rata- cps rata- cps rata-
56 78 64 56 51 51 20 9 12 3 4 4
rata 3 rata 12 rata 11 rata 10
68 79 63 46 46 47 16 16 9 7 7 1 standar standar standar standar
deviasi deviasi 3 deviasi 3 deviasi 3
78 69 70 55 43 61 6 21 11 3 3 5
76 64 70 63 53 41 9 7 14 6 3 3
87 83 74 65 48 43 7 14 4 6 8 5
75 76 56 31 52 43 11 7 11 4 6 1
Kegiatan 3: hukum kebalikan kuadrat
74 77 72 52 39 37 12 10 8 3 5 4
Tabel 3.1 : sinar beta
67 93 77 50 46 55 10 7 11 2 4 7
65 80 74 51 40 52 7 7 4 5 11 5 Tabel : sinar gamma
75 82 68 35 55 47 10 10 15 0 3 7 SUMBER RADIASI gamma
cps rata- cps rata- cps rata- cps rata- TEBAL= TEBAL= TEBAL= TEBAL=
rata 73 rata 48,5 rata 11 rata 4,5
standar standar standar standar 155 129 141 63 62 56 37 39 33 23 26
deviasi 8,30 deviasi 8 deviasi 4,2 deviasi 2,3
149 141 153 55 41 66 30 31 34 22 21
140 139 124 52 50 66 32 26 33 23 24
121 164 129 57 79 60 31 30 33 27 22
146 132 164 64 64 55 36 30 31 25 25

2.b. sumber radiasi gamma : Co-60 161 151 125 55 45 55 43 40 27 29 19


Waktu paruh :3,27 157 131 160 43 60 63 33 28 32 24 34
tahun 148 130 137 55 57 54 46 38 38 20 19
Aktivitas mula-mula : 1 µCi 151 137 153 54 53 59 33 37 37 20 28
Aktivitas tanpa penghalang : 11,2 139 131 139 61 51 70 37 34 25 18 29
Table2.3 hubungan antara ketebalan cps rata- cps rata- cps rata-
Timbal dengan Cps rata-rats pada cps rata-rata 143 rata 58 rata 34 rata
standar standar standar standar
sumber sinar gamma(γ ¿ deviasi 12 deviasi 7,9 deviasi 4,8 deviasi
a. Jenis penghalang: aluminium

ANALISIS DATA
Kegiatan 1 mengenal aktivitas zat
radioaktif
1. Grafik histogram sumber
radiasi
Gambar 1 grrafik histogram sumber adalah 150 dengan total banyaknya
radisi data adalah 30 data.
SUMBER RADIASI BETA b. Radiasi gamma
TEBAL= TEBAL= TEBAL= TEBAL=

14 10 15 8 6 9 5 2 3 23 26 18
10
11 19 10 4 6 7 8 1 4 22 21 20 9
10 14 11 12 5 6 3 4 3 23 24 23 8
7
8 11 11 5 3 6 7 7 7 27 22 28
6

FRKUENSI
7 10 21 6 4 10 2 3 3 25 25 15 5
10 12 9 8 5 7 5 8 6 29 19 17 4
14 12 10 10 8 8 2 3 1 24 34 23
3
2
16 12 11 12 9 2 2 4 5 20 19 23 1
9 11 13 7 5 9 4 6 4 20 28 19 0
A B C D E F
10 12 19 5 1 8 3 3 5 18 29 26
cps rata- cps rata- cps rata- cps rata- interval cps
rata 12 rata 7 rata 4 rata 4
standar standar standar standar
deviasi 3 deviasi 3 deviasi 2 deviasi 2
a. Radiasi beta
9
8
7
6 Pada sumber radiasi gamma
secara umum bentuk histogramnya
5
terdiri dari enam kelas dimana
frekuensi

4
panjang keas pada tiap kelas adalah
3
dua, dimana A adalah interval 5-6, B
2 adalah interval 7-8, C adalah interval
1 9-10, D adalah interval 11-12 E
0 adalah interval 13-14 dan F adalah
8 6 4 2 0 8
12 13 14 15 16 16 interval 15-16. Kemudian frekuensi
1- 9- 7- 5- 3- 1-
12 12 13 14 15 16 tertinggi terdapat pada kelas ketiga
(11-12) dengan jumlah frekuensi
interval cps
sebanyak 9 dan frekuensi terendah
berada pada kelas interval satu. Nilai
Pada sumber radiasi beta data terendah adalah 5 dan tertinggi
secara umum bentuk hustogramnya adalah 16 dengan total banyaknya
terdiri dari enam kelas dimana data adalah 30 data
panjang keas pada tiap kelas adalah c. Latar belakang
8. Kemudian frekuensi tertinggi
terdapat pada kelas ketiga (137-144)
dengan jumlah frekuensi sebanyak 8
dan frekuensi terendah berada vpada
kelas satu dan enam. Nilai data
terendah adalah 124 dan tertinggi
10  Aktivitas maksimum :
9 150
8
7
 Aktivitas rata-rata :
6 137,5
frekuensi

5  Standar deviasi : 8,48


4 b. Sumber radiasi gamma
3
2  Aktivitas maksimum : 16
1  Aktivitas rata-rata : 11,2
0  Standar deviasi :2,55
A B C D E F
c. Sumber radiasi latar belakang
interval cps
 Aktivitas maksimum : 5
 Aktivitas rata-
1.4 rata : 1,67
1.2
f(x) = 0.17 x
 Standar deviasi :
1 R² = 0.62 1,15
cps rata-rat

0.8 3.
0.6
0.4 Kegiatan 2 mengukur daya
0.2 tembus beta dan gamma
0
a. Grafik 2.1 hubungan
1 2 3 4 5 6 7 8 antara ketebalan
ketebalan (mm) Aluminium dengan
cps rata-rata radiasi
Pada sumber radiasi gamma beta
secara umum bentuk histogramnya
terdiri dari enam kelas dimana
panjang keas pada tiap kelas adalah
satu, dimana A adalah interval 0, B
adalah interval 1, C adalah interval 2,
D adalah interval 3, E adalah interval
4 dan F adalah interval 5. Kemudian
frekuensi tertinggi terdapat pada b. Grafik 2.1 hubungan antara
kelas keempat (3) dengan jumlah ketebalan Timbal dengan cps
frekuensi sebanyak 9 dan frekuensi
terendah berada pada kelas interval rata-rata radiasi beta.
satu. Nilai data terendah adalah 0 c.
dan tertinggi adalah 5 dengan total
banyaknya data adalah 30 data.

2. berdasarkan analisis data


dapat diperoleh :
a. Sumber radiasi beta
f(x) =12
0
R² = 0
10

8
cps rata-rata

4  Interpretasi grafik
a. Dari grafik 2.1 hubungan antara
2
ketebalan aluminium (Al) dan
0 dengan cps rata-rata beta, maka
0 2 4 6 8 10 12
dapat dilihat dan diketahui
ketebalan (mm) bahwa nilai ketebalan plat
aluminium G,J,M,O secara
d. Grafik 2.3 hubungan antara berurut dari paling tipis
ketebalan Aluminium dengan |0,630 ± 0,005|mm;
cps rata-rata radiasi gamma
|0,965 ± 0,005 mm|;
|2,010 ± 0,005|, mm|2,500 ±0,005|mm ,
yang berarti bahwa semakin tebal
plataluminuim maka cps rata-rata
akan semakin kecil dan begitu
pula sebaliknya.
b. Dari grafik 2.2 hubungan antara
ketebalan Timbal (Pb) dan dengan
e. Grafik 2.4 hubungan antara cps rata-rata beta, maka dapat
ketebalan Timbal dengan cps dilihat dan diketahui bahwa nilai
rata-rata radiasi gamma ketebalan plat aluminium Q,R,S,T
secara berurut dari paling
10.5
f(x) = 1.82 x
R² = 0.69 tipis ;
10

9.5
cps rata-rata

8.5 |1,600 ± 0,005|mm


8

7.5
1 2 3 4 5 6 7 8
ketebalan (mm)

|2,265 ± 0,005 mm|;


|3,925 ± 0,005|, mm|7,235± 0,005|mm , ini dapat menembus timbale (Pb)
yang berarti bahwa semakin tebal secara lancar atau signifikan,
plat aluminuim maka cps rata-rata sedangkan radiasi beta memiliki
daya tembus yang lebih kecil
akan semakin kecil dan begitu
daripada radiasi gamma. Radiasi
pula sebaliknya. beta sangat sulit menembus jenis
c. Dari grafik 2.3 hubungan antara penghalang timbale sehingga plot
ketebalan aluminium (Al) dan grafik hamper membentuk garis
dengan cps rata-rata gamma, lurus.
maka dapat dilihat dan diketahui 3. pengaruh ketebalan terhadap daya
bahwa nilai ketebalan plat tembus radiasi yaitu berbanding
terbalik dimana semakin besar
aluminium G,J,M,O secara
ketebalan penghalang maka daya
berurut dari paling tipis tembus radiasinya semakin kecil.
|0,630 ± 0,005|mm; Berdasarkan hasil pengamatan
|0,965 ± 0,005 mm|; dari data yang diperoleh dan
|2,010 ± 0,005|, mm|2,500 ±0,005|mm , grafik hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa percobaan yang
yang berarti bahwa semakin tebal
dilakukan sudah sesuai dengan
plat aluminuim maka cps rata-rata teori.
akan semakin kecil dan begitu 4. grafik hubungan ketebalan (t)
pula sebaliknya. dengan ln (I 0/ I t) untuk
d. Dari grafik 2.2 hubungan antara menentukan koefisien daya
ketebalan Timbal (Pb) dan dengan tembus radiasi (µ).
cps rata-rata gamma, maka dapat a. sumber radiasi beta untuk
penghalang Aluminium (Al)
dilihat dan diketahui bahwa nilai
ketebalan plat aluminium Q,R,S,T 4
secara berurut dari paling tipis 3.5
|1,600 ± 0,005|mm; 3 f(x) = 1.49 x − 0.35
R² = 1
|2,265 ± 0,005|mm; 2.5
|3,925 ± 0,005|, mm|7,235± 0,005|mm , Axis Title2
1.5
yang berarti bahwa semakin tebal 1
plat aluminuim maka cps rata-rata 0.5
akan semakin kecil dan begitu 0
0.5 1 1.5 2 2.5 3
pula sebaliknya.
Axis Title
2. Berdasarkan analisis data beserta
plot grafik hubungan antara grafik 2.5 hubungan antara
ketebalan penghalang dengan ketebalaln Aluminium terhadap ln
cpsrata-rata untuk masing-masing ( I 0 / I t ) beta
sumber, maka dapat diperoleh dari grafik di atas diketahui bahwa
hasil bahwa radiasi yang memiliki semakintebal Aluminium maka
daya tembus yang besar adalah semakin besar pula nilai koefisien
radiasi gamma. Di mana radiasi daya tembus nya
Analisi Grafik
Koefisien daya tembus (µ). 5.2
I t=I 0 e−µ t 5.1
f(x) = 0.05 x + 4.83
R² = 0.39
I t − µt 5
=e
I0 4.9
It Axis4.8
Title
ln =−µ t 4.7
I0
I 4.6
µt=ln 0 4.5
It
4.4
berdasarkan grafik hubungan 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0
ketebalan (t) dengan ln ⁡¿) Axis Title
y=mx+c
I grafik 2.6 hubungan antara
y=ln 0 , x=t sehinggam=µ ketebalaln Timbal terhadap ln (
It
I 0 / I t ) beta
maka diperoleh
y=1,487 x−0,353 dari grafik di atas diketahui nilai
koefisien daya tembus berbanding
R2=0,997
lurus dengan ketebalan timbal
m=1,487
µ=1,487 I t=I 0 e−µ t
 Dk = R2 ×100 % I t − µt
=e
= 0,997 ×100 % I0
= 99,7% It
ln =−µ t
 KR = 100%-DK I0
= 100%-99,7% I
µt=ln 0
= 0,3% It
 ketidakpastian μ ( ∆ μ ) berdasarkan grafik hubungan
∆μ ketebalan (t) dengan ln ⁡¿)
KR = × 100 %
μ y=mx+c
KR × μ m=µ
∆ μ= maka diperoleh
100 %
0,3 % ×1,487 y=0,052 x +4,831
∆ μ=
100 % R2=0,391
∆ μ=0,004461 m=0,052
∆μ µ=0,052
 AB=1−log  Dk = R2 ×100 %
μ
AB=1−log 0,003 = 0,391 ×100 %
AB = 3,52 ; 2 AP =39,1%
 Pelaporan fisika  KR = 100%-DK
|μ ± ∆ μ| = 100%-(39,1%)
|1,5 ± 0,03|×10−1 =60,9%
 ketidakpastian μ ( ∆ μ)
b. sumber radiasi beta untuk ∆μ
KR = × 100 %
penghalang Timbal (Pb) μ
KR × μ =77,7%
∆ μ=
100 %  KR = 100%-DK
60,9% ×0,052 = 100%-(77,7%)
∆ μ=
100 % = 22,3%
∆ μ=0,031668  ketidakpastian μ ( ∆ μ )
∆μ ∆μ
 AB=1−log KR = × 100 %
μ μ
AB=1−log 0,609 KR × μ
AB = 1,2154 ; 2 AP ∆ μ=
100 %
 Pelaporan fisika 22,3 % ×0,068
∆ μ=
|μ ± ∆ μ| 100 %
|0,05 ± 0,03| ∆ μ=0,015164
c. sumber radiasi gamma untuk ∆μ
 AB=1−log
penghalang Aluminium (Al) μ
AB=1−log 0,223
AB = 1,6516 ; 2 AP
0.15  Pelaporan fisika
0.1 |μ ± ∆ μ|
0.05 f(x) = 0.07 x − 0.09 |0,07 ± 0,02|
Axis Title R² = 0.78
0 d. sumber radiasi gamma untuk
0.5 1 1.5 2 2.5 3
-0.05 penghalang Timbal (Pb)
-0.1
Axis Title 0.35

0.3

0.25 f(x) = 0.03 x + 0.06


R² = 0.87
0.2
Axis Title
0.15
grafik 2.7 hubungan antara 0.1
ketebalaln Aluminium terhadap ln
( I 0 / I t ) gamma 0.05
berdasarkan grafik hubungan 0
ketebalan (t) dengan ln ⁡¿) 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0
y=mx+c Axis Title
m=µ grafik 2. hubungan antara ketebalaln
maka diperoleh Timbal terhadap ln ( I 0 / I t ) gamma
y=0,068 xx −0,086 berdasarkan grafik hubungan
R2=0,777 ketebalan (t) dengan ln ⁡¿)
m=0,068 y=mx+c
µ=0,068 m=µ
 Dk = R2 ×100 % maka diperoleh
= 0,777 ×100 % y=0,029 x +0,061
R2=0,872 oleh kurangnya ketelitian pada saat
m=0,029 pengambilan data serta tingginya
µ=0,029 tingkat sensitivitas alat ukur yang
 Dk = R2 ×100 % digunakan dan juga dipengaruhi oleh
= 0,872 ×100 % penurunan daya kerja pada sumber
=87,2% radiasi yang digunakan.
 KR = 100%-DK
= 100%-(87,2%)
2. Grafik hubungan antara cps
= 12,8%
 ketidakpastian μ ( ∆ μ ) rata-rata dan sumber dari
∆μ tabung G-M
KR = × 100 % 1. Hasil kali cps rata-rata
μ
dengan D^2
cps
rata- cps rata- Hasil kali cps rata-rata dengan D^2
sumber jarak D D^2 rata rat x D^2 tidak konstan, hal ini disebabkan
|2,00 ± 0,05
|4,00±
| 0,025| kurangnya ketelitian praktikan pada
142,567 570,268 saat penganbilan data dan tingginya
|4,00± 0,05|16,00 ± 0,025| tingkat sensitivitas alat ukur yang
57,5 920 digunakan. Hal ini juga disebabkan
|6,00 ± 0,05|36,00 ± 0,025| adanya penurunan daya kerja pada
33,8 1216,8 sumbu radiasi yang digunakan
|8,00 ± 0,05|64,00 ± 0,025| sehingga data yang diperoleh tidak
beta 23 1472 sesuai dengan teori
KR × μ 2. Grafik hubungan cps rata-rata
∆ μ=
100 % dengan jarak sumber dari
12,8 % ×0,029
∆ μ= tabung G-M.
100 %
∆ μ=0,003712 a. Grafik 3.1 hubungan antara
∆μ jarak terhadap Cps rata-rata
 AB=1−log Radiasi Beta
μ
AB=1−log 0,128 160
AB = 1,893 1 ; 2 AP 140
 Pelaporan fisika 120
100 f(x) = − 19.12 x + 159.82
|μ ± ∆ μ| R² = 0.83
80
Axis Title
|0,03 ± 0,03|×10−1 60
Kegiatan 3: hukum kebalikan kuadrat 40
Table 3 : hubungan antara jarak 20
dengan sumber radiasi 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Axis Title
1. Hasil kali cps rata-rata
dengan D^2

Hasil kali antara cps rata-rata dengan


D^2 tidak konstan hal ini disebabkan
Dari grafik diatas dapat dilihat Grafik 3.3 hubungan antara
bahwa hubungan antara jarak
terhadap cps rata-rata radiasi beta, |2,00 ± 0,05
|4,00±
| 0,025|
dimana semakin dekat jarak plat 12,0667 48,2668
maka daya tembusnya akan |4,00± 0,05|16,00 ± 0,025|
semakin besar, begitupun 6,7 107,2
sebaliknya. |6,00 ± 0,05|36,00 ± 0,025|
b. Grafik 3.2 antara jarak 4,1 147,6
terhadap cps rata-rata |8,00 ± 0,05|64,00 ± 0,025 |
radiasi gamma gamma 3,86667 247,47
kebalikan kuadrat jarak terhadap Cps
14 rata-rata sumber radiasi beta
12

10 f(x) = − 1.36 x + 13.48


R² = 0.85
8
Axis Title
6

2 14

0 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 f(x) = − 1.36 x + 13.48
Axis Title
R² = 0.85
8
Dari grafik di atas, dapat Axis Title
6
disimpulkan bahwa semakin jarak
plat maka daya tembus atau cps rata- 4
ratanya sekain besar 2
3. Plot hubungan antara cps
rata-rata dengan kebalikan 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
jarak kuadrat Axis Title

160
140
120
f(x) = − 19.12 x + 159.82
100 R² = 0.83

Axis 80
Title
60
40
Dari kedua grafik di atas diketahui
hukum kebalikan kuadrat, dimana
20 semakin besar jarak kebalikan
0 kuadrat maka daya tembus akan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 semakin besar pula.
Axis Title
4. Grafik logaritma plot
hubungan antara CPS rata-
rata dengan jarak sumber ke
tabung G-M
Berdasarkan grafik di atas dapat
a. Grafik 3.5 hubungan antara disimpulkan bahwa jarak sumber
jarak terhadap cps rata-rata untuk sumber radiasi gamma
sumber radiasi beta berbanding terbalik dimana semakin
dekat plat maka akan semakin kecil
160 daya tembusnya
140
120 IV.PEMBAHASAN.
cps rata-rata

100 Analisis Data


80 Kegiatan 1 mengenal aktivitas zat
60 radioaktif.
40 Gambar 1 grrafik histogram sumber
20 radisi.
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
a. Radiasi beta
jarak D
Pada sumber radiasi beta
berdasarkan grafik di atas dapat secara umum bentuk hustogramnya
disimpulkan bahwa jarak untuk terdiri dari enam kelas dimana
sumber radiasi beta berbanding panjang keas pada tiap kelas adalah
terbalik dimana semakin dekat jarak 10. Kemudian frekuensi tertinggi
plat, maka semakin kecil daya terdapat pada kelas ketiga (135-141)
tembusnya dengan jumlah frekuensi sebanyak
10 dan frekuensi terendah berada
b. Grafik 3.5 hubungan antara pada kelas dua dan enam. Nilai data
jarak terhadap cps rata-rata terendah adalah 120 dan tertinggi
sumber radiasi gamma adalah 162 dengan total banyaknya
data adalah 30 data..
14 b. Radiasi gamma
12
10 Pada sumber radiasi beta
cps rata-rata

8 secara umum bentuk hustogramnya


terdiri dari enam kelas dimana
6
panjang keas pada tiap kelas adalah
4
12. Kemudian frekuensi tertinggi
2 terdapat pada kelas ketiga (12-14)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dengan jumlah frekuensi sebanyak
12 dan frekuensi terendah berada
jarak D
pada kelas lima dan enam. Nilai data
terendah adalah 6 dan tertinggi
adalah 21 dengan total banyaknya
data adalah 30 data.
c. Latar belakang |2,500 ± 0,005|mm , yang
berarti bahwa semakin tebal
Pada sumber radiasi gamma
plat aluminuim maka cps
secara umum bentuk histogramnya
terdiri dari enam kelas dimana rata-rata akan semakin kecil
panjang keas pada tiap kelas adalah dan begitu pula sebaliknya.
satu, dimana A adalah interval 0, B b. Dari grafik 2.2 hubungan
adalah interval 1, C adalah interval 2, antara ketebalan Timbal (Pb)
D adalah interval 3, E adalah interval dan dengan cps rata-rata beta,
4 dan F adalah interval 5. Kemudian maka dapat dilihat dan
frekuensi tertinggi terdapat pada
diketahui bahwa nilai
kelas kedua (2) dengan jumlah
frekuensi sebanyak 12 dan frekuensi ketebalan plat aluminium
terendah berada pada kelas interval Q,R,S,T secara berurut dari
lima. Nilai data terendah adalah 0 paling tipis |1,600 ± 0,005|mm
dan tertinggi adalah 5 dengan total ; |2,265 ± 0,005 mm|;
banyaknya data adalah 30 data. |3,925 ± 0,005|, mm
Hasil ini sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa aktifitas |7,235 ± 0,005|mm , yang
sumber radiasi dari yang paling besar berarti bahwa semakin tebal
ke yang paling kecil adalah sumber plat aluminuim maka cps
radiasi ,  dan kemudian latar rata-rata akan semakin kecil
belakang, eksperimen menunjukkan dan begitu pula sebaliknya.
hal yang seperti itu karena c. Dari grafik 2.3 hubungan
berdasarkan referensi detektor
antara ketebalan aluminium
Geiger-Muller tidak peka terhadap
sinar γ sehingga hasil yang diperoleh (Al) dan dengan cps rata-rata
tidak sesuai dengan teori yang gamma, maka dapat dilihat
sebenarnya. dan diketahui bahwa nilai
Kegiatan 2 mengukur daya tembus ketebalan plat aluminium
beta dan gamma G,J,M,O secara berurut dari
1. hubungan antara ketebalan bahan
paling tipis |0,630 ± 0,005|mm
dengan cps rata-rata radiasi
; |0,965 ± 0,005 mm|;
a. Dari grafik 2.1 hubungan
|2,010 ± 0,005|, mm
antara ketebalan aluminium
|2,500 ± 0,005|mm , yang
(Al) dan dengan cps rata-rata
berarti bahwa semakin tebal
beta, maka dapat dilihat dan
plat aluminuim maka cps
diketahui bahwa nilai
rata-rata akan semakin kecil
ketebalan plat aluminium
dan begitu pula sebaliknya.
G,J,M,O secara berurut dari
d. Dari grafik 2.2
paling tipis
hubungan antara ketebalan
|0,630 ± 0,005|mm;
Timbal (Pb) dan dengan cps
|0,965 ± 0,005 mm|;
rata-rata gamma, maka dapat
|2,010 ± 0,005|, mm
dilihat dan diketahui bahwa
nilai ketebalan plat maka daya tembusnya akan
aluminium Q,R,S,T secara semakin besar, begitupun
berurut dari paling tipis sebaliknya.
b. Grafik 3.2 antara jarak
|1,600 ± 0,005|mm;
terhadap cps rata-rata radiasi
|2,265 ± 0,005|mm;
gamma
|3,925 ± 0,005|, mm
Dari grafik di atas, dapat
|7,235 ± 0,005|mm , yang disimpulkan bahwa semakin
berarti bahwa semakin tebal jarak plat maka daya tembus
plat aluminuim maka cps atau cps rata-ratanya sekain
rata-rata akan semakin kecil besar
dan begitu pula sebaliknya. 3. Plot hubungan antara cps rata-rata
dengan kebalikan jarak kuadrat
Hasil ini berbeda dengan data Grafik hubungan antara kebalikan
referensi yang menunjukkan bahwa kuadrat jarak terhadap Cps rata-
secara berturut-turut daya tembus rata sumber radiasi beta dan
sumber radiasi dari yang paling besar gamma.
ke kecil adalah sinar gamma dan Dari kedua grafik hubungan
sinar beta. antara kebalikan kuadrat jarak
Kegiatan 3: hukum kebalikan kuadrat terhadap Cps rata-rata sumber
Hubungan antara jarak dengan radiasi beta dan hubungan antara
sumber radiasi kebalikan kuadrat jarak terhadap
1. Hasil kali cps rata-rata dengan Cps rata-rata sumber radiasi
D^2 gamma.diketahui hukum
Hasil kali antara cps rata-rata kebalikan kuadrat, dimana
dengan D^2 tidak konstan hal ini semakin besar jarak kebalikan
disebabkan oleh kurangnya kuadrat maka daya tembus akan
ketelitian pada saat pengambilan semakin besar pula.
data serta tingginya tingkat 4. Grafik logaritma plot hubungan
sensitivitas alat ukur yang antara CPS rata-rata dengan jarak
digunakan dan juga dipengaruhi sumber ke tabung G-M
oleh penurunan daya kerja pada a. Grafik 3.5 hubungan antara
sumber radiasi yang digunakan. jarak terhadap cps rata-rata
2. Grafik hubungan cps rata-rata
sumber radiasi beta,
dengan jarak sumber dari tabung
berdasarkan grafik di atas
G-M.
dapat disimpulkan bahwa
a. Grafik 3.1 hubungan antara
jarak untuk sumber radiasi
jarak terhadap Cps rata-rata
beta berbanding terbalik
Radiasi Beta
dimana semakin dekat jarak
Dari grafik diatas dapat
plat, maka semakin kecil daya
dilihat bahwa hubungan
antara jarak terhadap cps rata- tembusnya
rata radiasi beta, dimana b. Grafik 3.6 hubungan antara
semakin dekat jarak plat jarak terhadap cps rata-rata
sumber radiasi gamma, radioaktif dengan aktivitas sumber
Berdasarkan grafik di atas adalah berbanding terbalik yang
dapat disimpulkan bahwa disebut hukum kebalikan kuadrat
dimana hanya berlaku pada sinar
jarak sumber untuk sumber
beta dan gamma, sedangkan untuk
radiasi gamma berbanding sinar alfa tidak berlaku.
terbalik dimana semakin dekat UCAPAN TERIMA KASIH
plat maka akan semakin kecil Penulis mengucapkan rasa
daya tembusnya. syukur kepada Tuhan Yang Maha
5. Perilaku radiasi tunduk pada Esa, ucapan terima kasih kepada
hukum kebalikan kuadrat. orang tua tercinta, dosen pengampu
mata kuliah Praktek Fisika Modern,
Berdasarkan analisis grafik yang
kepada pihak laboratorium dalam hal
telah dilakukan, dapt dilihat ini kepala laboratorium Fisika
bahwa perilaku radiasi tunduk Universitas Negeri Makassar,
pada hukum kebalikan kuadrat terkhusus kepada asisten
dimana menurtu hukum kebalikan laboratorium yang senantiasa
kuadrat semakin jauh jarak mendampingi kami selama proses
sumber radioaktif dari ujung pengambilan data percobaan di
laboratorium, kepada rekan-rekan
tabung G-M maka aktivitas
Mahasiswa Universitas Sulawesi
sumber semakin kecil. Adapun Barat program studi Pendidikan
hasil kali CPS rata-rata dengan Fisika angkatan 2017, serta seluruh
kuadrat jarak (D2)tidak konstan. pihak yang terlibat.
Hal ini disebabkan karena
kesalahan dalam metode
DAFTAR PUSTAKA
pengambilan data sehingga data
Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika
yang diperoleh tidak sesuai Modern, Terjemahan : The Houw
dengan teori. Liong, Jakarta: Erlangga.
Laboratorium Fisika FMIPA UNM.
V.KESIMPULAN 2017 Modul Praktikum
Dari hasil praktikum yang telah Eksperimen Fisika 1 Unit Fisika
dilakukan, maka dapat disimpulkan Modern. Makassar: Universitas
bahwa: karakteristik pancaran Negeri Makassar.
radioaktivitas zat itu berbeda-beda. Kenneth S. Krane. 1992. Fisika
Daya tembus yang diperoleh tidak Modern. Jakarta: UI-Press.
sesuai dengan teori dimana daya
tembus yang paling besar secara
berturut-turut yakni gamma, beta,
dan alfa, sedangkan pada hasil
eksperimen daya tembus sinar β >
sinar γ. Kemampuan berbagai
material dalam menyerap energi
bergantung pada ketebalan bahan.
Dan hubungan antara jarak sumber

Anda mungkin juga menyukai