Anda di halaman 1dari 9

179 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm.

179-187

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION


UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI BELAJAR BIOLOGI
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA PADA
SISWA KELAS VIII SMP St. THERESIA
LANGGUR – MALUKU TENGGARA

Magdalena Sumanik

Alumni Program Studi Pendidikan Biologi

E-mail: lada_manik@yahoo.com

Abstract

Background: This study aimed to determine how to use learning model group investigation in biology
learning material human circulatory system in class VIII SMP St. Theresia Langgur Southeast Maluku.
Methods: This study used quantitative descriptive method by providing an overview of the achievement
of learning outcomes biological material on the human circulatory system. The way of data collection is
done through initial and final test and observation during the learning process. Data analysis techniques
with descriptive analysis based on the results of the pre and posttest.
Results: The results showed that there is progress learning outcomes achieved by students after
learning by using a model group investigation. The students were on a pre-test value is taken KKM,
after corrective action in learning the value rises past the KKM.
Conclusions: The use of learning model group investigation in biology learning material human
circulatory system in class VIII SMP St. Theresia Langgur Southeast Maluku experienced a significant
increase.

Keywords: learning, group investigation, biology.

Abstrak

Latar Belakang: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan model
pembelajaran group investigation dalam pembelajaran biologi materi sistem peredaran darah manusia
pada siswa kelas VIII SMP St. Theresia Langgur Maluku Tenggara.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yakni dengan memberikan gambaran
tentang pencapaian hasil belajar biologi dengan materi sistem peredaran darah pada manusia. Cara
pengambilan data dilakukan melalui test awal dan akhir serta observasi selama proses pembelajaran.
Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif berdasarkan nilai hasil pre dan post test.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada kemajuan hasil belajar yang dicapai oleh para siswa
setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model group investigation. Para siswa yang
pada waktu pre test nilainya dibawa KKM, setelah dilakukan perbaikan tindakan dalam pembelajaran
maka nilainya naik melewati KKM.
Kesimpulan: Penggunaan model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran biologi materi
sistem peredaran darah manusia pada siswa kelas VIII SMP St. Theresia Langgur Maluku Tenggara
mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kata Kunci: pembelajaran, group investigation, biologi.

PENDAHULUAN sehingga siswa tidak termotivasi untuk


Sekolah menengah pertama SMP St. mempelajari materi tersebut. Oleh sebab itu,
Theresia langgur, kenyataan di lapangan guru harus dapat mengubah proses
lebih sering guru memberikan pengetahuan pembelajaran dikelas. Salah satu upaya
kepada siswa secara pasif. Guru mengajar yang dilakukan guru adalah dengan
dengan menggunakan metode ceramah menerapkan model pembelajaran yang

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 179


180 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 179-187

dapat merangsang siswa untuk aktif selama didalam dan diluar kelas. Siswa
proses pembelajaran (Krismanto, 2003: 6). mengevaluasi dan mensistesiskan semua
Salah satu model pembelajaran yang informasi yang disampaikan oleh masing-
mendukung keterlibatan siswa untuk aktif masing anggota kelompok dan akhirnya
dalam proses pembelajaran yaitu model dapat menghasilkan produk berupa
Group Investigation (GI) model kelompok”.
pembelajaran, yang dapat membantu siswa Berdasarkan pernyataan diatas dapat
mengembangkan kemampuan berpikir. disimpulkan bahwa model Cooperative
Materi sistem peredaran darah pada Group Investigation merupakan suatu
manusia merupakan materi dalam proses pembelajaran yang bersifat
pembelajaran yang tidak terlalu sulit untuk kooperatif atau kelompok dimana peserta
dipahami oleh siswa. Namun kenyataan didik akan berusaha untuk menemukan
yang ditemukan bahwa kemampuan suatu informasi (gagasan, opini, data solusi)
menyerap, dan menyelesaikan soal-soal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
dalam materi sistem peredaran darah pada pembelajaran dari berbagai sumber
manusia kurang memuskan sedangkan pendukung yang terkait, dimana pada
informasi dari siswa dalam proses akhirnya siswa akan berusaha untuk
pembelajaran guru lebih aktif dari siswa, mengevaluasi dan mensintesis kebenaran
sehingga menyebabkan siswa cepat bosan informasi yang telah diperoleh secara
dan malas belajar biologi. Untuk bersama, dimana pada model pembelajaran
memperbaiki suasana belajar seperti ini ini peserta didik diharapkan mampu berfikir
diperlukan suatu stategi dalam mencapai mandiri, dan mengembangkan kemampuan
tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar sosial-emosionalnya dalam bekerja
mengajar biologi materi sistem peredaran berkelompok.
darah pada manusia, pada siswa kelas VIII Ibrahim, dkk (2000:23) menyatakan
SMP St. Theresia Langgur, dengan “dalam kooperatif tipe Group Investigation
menggunakan model pembelajaran Group (GI) guru membagi kelas menjadi kelompok-
Investigation (GI). kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan heterogen dengan mempertimbangkan
guru mata pelajaran biologi SMP keakraban dan minat yang sama dalam
St.Theresia Langgur bahwa saat mengajar topik tertentu. Siswa memilih sendiri topik
siswa tidak berminat, dan tidak termotivasi yang akan dipelajari, dan kelompok
menekuni pelajaran biologi materi sistem merumuskan penyelidikan dan menyepakati
peredaran darah pada manusia, siswa yang pembagian kerja untuk menangani konsep-
aktif hanya 40% sehingga penulis tertarik konsep penyelidikan yang telah
untuk menggunakan model pembelajaran dirumuskan. Dalam diskusi kelas ini
Group Investigation (GI) dengan kelebihan diutamakan keterlibatan pertukaran
dan kekurangan. Hal ini dimaksudkan agar pemikiran para siswa.” Sedangkan menurut
dalam proses pembelajaran guru harus Slavin (2005:28) mengemukakan hal
menciptakan suasana belajar sedemikian penting untuk melaksanakan pembelajaran
rupa sehingga siswa aktif, kreatif, dan Group Investigation antara lain: “1)
mengemukan gagasan. Dalam penggunaan membutuhkan kemampuan kelompok 2)
model pembelajaran yang tepat adalah membutuhkan rencana kooperatif, 3)
salah satu jalan keluar yang terbaik untuk membutuhkan peran guru sebagai penyedia
mengatasi kejenuhan siswa. Model ini sumber dan fasilitator.”
secara langsung melibatkan siswa baik
secara aktif dan kreatif dalam pembelajarn
instruksional yang menyenangkan. METODE
Sedangkan menurut Nurasma (2006:62) Tipe penelitian yang digunakan dalam
model Group Investigation adalah: “model penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif
pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan kuantitatif yaitu memberikan gambaran
dengan cara mencari dan tentang pencapaian hasil belajar biologi
menemukaninformasi (gagasan, opini, data, siswa materi sistem peredaran darah pada
solusi) dari berbagai macam sumber (buku- manusia dengan menggunakan model
buku, institusi-institusi, orang-orang) pembelajaran Group Investigation (GI)

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 180


181 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 179-187

pada siswa kelas VIII SMP St. Theresia berlangsung. Penilaian ini
Langgur. berkaitan dengan partisipasi aktif
1. Tes pengetahuan awal. dalam kelompok, kerjasama dalam
Sebelum proses pembelajaran peneliti kelompok, menghargai pendapat
melakukan tes awal untuk mengetahui teman, dan mendengar informasi
kemampuan awal siswa terhadap c) Penilaian psikomotor
materi yang diajarkan. Hal ini Penilaian dilakukan selama proses
dimaksudkan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar
apakah siswa telah memahami materi berlangsung, penilaian ini
yang diajarkan. berkaitan dengan keterampilan
2. Observasi penilaian selama proses siswa dalam menggunakan alat
pembelajaran. dan membaca hasil.
a) Penilaian kognitif
Penilaian aspek ini dilakukan
setelah lembar kegiatan siswa HASIL DAN PENELITIAN
(LKS) dibagikan pada saat KBM Deskripsi Hasil Penelitian
berlangsung dengan Hasil Tes Awal
menggunakan model Sebelum ada perlakuan kegiatan
pembelajaran Group Investigation belajar mengajar (KBM) dengan
(GI) di mana siswa dibagi menjadi menerapkan model pembelajaran Group
beberapa kelompok untuk Investegation (GI) dilakukan tes awal untuk
berdiskusi, dan menjawab mengetahui kemampuan awal siswa.
pertanyaan yang ada dalam LKS Secara klasifikasi dapat dilihat pada tabel 1
tersebut. Untuk klasifikasi pengetahuan awal siswa
b) Penilaian afektif secara individu dapat dilihat pada gambar 1.
Pada aspek ini dilakukan selama
proses kegiatan belajar mengajar

Tabel 1. Klasifikasi Presentase Pencapaian Siswa pada Tes Awal

Tingkat Penguasaan Frekuensi Presentase (%) Klasifikasi


85-100% - - Sangat Baik
75-84% - - Baik
65-74% - - Cukup
< 64 30 100 Gagal
Jumlah 30 100
Sumber: Data Penelitian

Gambar 4.1. Grafik Pencapaian Kemampuan Awal

Dari klasifikasi skor pencapaian dapat dikategorikan siswa gagal, dimana


kemampuan awal siswa sebelum ada rata-rata skor pencapaian yang diperoleh
perlakuan kegiatan belajar mengajar (KBM) sebesar 36,1%. Hal ini terbukti dari 25 siswa

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 181


182 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 179-187

yang mengikuti tes awal tersebut belum Hasil Belajar Kognitif dengan
mampu menjawab indikator yang akan menerapkan Model Pembelajaran Group
dipelajari. Investegation (GI)
Penilaian kognitif siswa selama
Hasil Belajar (Aspek Kognitif, Afektif dan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan
Psikomotor) dengan Menerapkan Model menggunakan Group Investegation (GI)
Pembelajaran Group Investegation (GI). secara individu dapat dilihat pada lampiran
18. Kualitfikasi hasil penilaian kemampuan
kognitif dapat dilihat pada table 4.2.

Tabel 2. Kualifikasi dan Penguasaan Kemampuan Kognitif Siswa (Penelitian Pada LKS)

Tingkat Penguasaan Frekuensi Presentase (%) Klasifikasi


85-100% 14 46,67 Sangat Baik
75-84% 11 36,67 Baik
65-74% 5 16,67 Cukup
< 64 - - Gagal
Jumlah 30 100

Tabel 2 terlihat bahwa tingkat sebanyak 46,67% siswa, kualifikasi baik


penguasaan siswa tentang materi sistem (75-84) sebanyak 36,67% siswa dan
peredaran darah pada manusia selama kualifikasi cukup (65-74) sebanyak 16,67%
kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat siswa. Secara keseluruhan rata-rata skor
menggunakan group Investigation berada perolehan yang diperoleh sebesar 83,55
pada kualifikasi sangat baik (85-100) dan dapat dikategorikan baik.

Gambar 2. Grafik Pencapaian Siswa pada Aspek Kognitif.

Hasil Belajar Afektif Siswa dengan mengajar (KBM) dengan menerapkan


Menerapkan Group Investigation Group Investigation secara individu,
Penguasaan penilaian kemampuan sedangkan kualifikasi hasil penilaian dapat
afektif siswa selam proses kegiatan belajar dilihat pada tabel 3.

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 182


183 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 179-187

Table 3. Klarifikasi Penguasaan Kemampuan Afektif Siswa

Tingkat Penguasaan Frekuensi Presentase (%) Klasifikasi


85-100% 19 63,33 Sangat Baik
75-84% 6 20 Baik
65-74% 5 16,67 Cukup
< 64 - - Gagal
Jumlah 30 100
Sumber: Data Penelitian

Table 3 memperlihatkan bahwa tingkat penguasaan siswa pada aspek kemampuan


afektif selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung dengan menetapkan
Group Investigation yang berada pada kualifikasi sangat baik (85-100) sebanyak 63,33 dan
kualifikasi baik (74-84%) sebanyak 20%, dan kualifikasi cukup (65-74) sebanyak 16,67% dan
tidak ada siswa yang dikategorikan dalam kualifikasi gagal. Secara keseluruhan rata-rata skor
perolehan yang diperoleh sebesar 86,10 dan dapat dikategorikan sangat baik.

Hasil belajar Psikomotor Siswa dengan mengajar (KBM) berlangsung dengan


Menerapkan Model Pembelajaran Group menerapkan Group Investigation secara
Investigation individu sedangkan kualifikasi hasil
Penilaian penguasaan kemampuan penilaian dapat dilihat pada table 4.
psikomotor siswa selama kegiatan belajar

Table 4. Kualifikasi dan Penguasaan Kemampuan Psikomotor Siswa

Tingkat Penguasaan Frekuensi Presentase (%) Klasifikasi


85-100% 16 53,33 Sangat Baik
75-84% 10 33,33 Baik
65-74% 4 13,33 Cukup
< 64 - - Gagal
Jumlah 30 100
Sumber: Data Penelitian

Tabel 4 terlihat bahwa tingkat baik (74-85%) sebanyak 33,33% dan


penguasaan kemampuan psikomotor siswa kualifikasi cukup (65-74%) sebanyak
selama proses kegiatan belajar mengajar 13,33%, dan tidak ada siswa yang
dengan menerapakan Group Investigation dikategorikan gagal. Secara keseluruhan
yang berada pada kaulifikasi sangat baik rata-rata skor yang diperoleh sebesar 85,26
(85-100%) sebanyak 53,33%, kualifikasi dan dapat dikategorikan sangat baik.

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 183


184 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 179-187

Skor Perolehan dan Presentase (%) Pencapaian Siswa pada Aspek Psikomotor

Gambar 4. Grafik Pencapaian Kemampuan pada Aspek Psikomotor.

Pembahasan
Deskripsi Pengetahuan Awal Siswa Deskripsi Pengelolaan Pembelajaran
Kelas VIII SMP Theresia Langgur Biologi dengan Menerapkan Model
Kemampuan awal siswa sebelum Pembelajaran Group Investegation (GI)
mengikuti proses belajar mengajar dengan Model pembelajaran yang ideal, Group
menerapkan model pembelajaran Group Investegation (GI) dengan
Investigation (GI) kemampuan awal siswa mengembangkan materi pembelajaran
sangat rendah. Hal ini terbukti melalui hasil yang akan diajarkan, sehingga dapat
pretest siswa yang menunjukkan presentasi menempatkan siswa sebagai subjek yang
ketuntasannya belum mencapai KKM belajar aktif membangun pemahaman
kompetensi dasar yaitu 36,1% sehingga dengan merangkai pengalaman yang telah
dapat dikategorikan gagal. Menurut Dick dimikili dengan pengalaman baru dijumpai,
dan Carey (Wenno, 2010:67) kemampuan sehingga menunjukkan minat dan prestasi
awal adalah kemampuan yang telah dalam meningkatkan hasil belajar siswa
dipunyai oleh siswa sebelum mengikuti dengan menerapkan Group Investegation
pelajaran yang diberikan.Kemampuan awal (GI).
ini penting untuk diketahui guru biologi Dalam pengelolaan Group
sebelum memulai dengan pelajaran Investegation (GI) diajarkan materi system
berikutnya. Dengan demikian, guru biologi peredaran darah pada manusia yang
dapat mengetahui: 1) apakah siswa telah diterapkan dengan model pembelajaran
mempunyai keterampilan atau pengetahuan dengan 3 kali pertemuan yaitu:
yang merupakan prasyarat untuk mengikuti Informasi yang didapatkan sehingga
pembelajaran. Dengan adanya prasarat ini, siswa kreatif untuk lebih terpacuh
siswa tidak dapat dihadapkan untuk mampu mendapatkan informasi tentang masalah
mengikuti pembelajaran dengan baik. 2). yang dikemukakan. Dengan demikian,
Sejauh mana siswa telah mengetahui materi pembelajaran ini dikatakan efektif karena
sains yang akan disajikan. Belajar lebih guru membentuk kompetensi siswa ke
mudah terjadi apabila kegiatan belajar tujuan yang ingin dicapai sehingga adanya
mengajar selalu memperhatikan interaksi antara guru dan siswa dalam
pengetahuan awal siswa.Pengetahuan awal proses pembelajaran yang menyenangkan.
yang relevan dengan pengetahuan baru Dengan demikian, model pembelajaran
harus dimiliki oleh siswa (Muismani, Group Investegation (GI) siswa dapat
2009:157). terpacu sikap rasa keingintahuannya
tentang sesuatu yang ada dilingkungan
belajarnya.Dalam pengolaan Group
Investegation (GI) pembelajaran tidak

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 184


185 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 179-187

hanya terpaku menggunakan suatu menitikberatkan pada keterlibatan siswa


pendekatan tetapi dengan menggunakan dalam kegiatan pembelajaran bukan pada
berbagai pendekatan, dan model dominasi guru dalam penyampaian materi.
pembelajaran yang beragam.Group Pembelajaran lebih bermakna karena siswa
Investegation (GI) dengan berbagai diberikan kesempatan untuk berpartisipasi
kegiatan yang terjadi selama kegiatan aktif dalam kegiatan pembelajaran,
belajara mengajar (KBM) pada saat yang sementara guru berperan sebagai fasilitator,
sama, gambaran tersebut menunjukkan sehingga siswa dapat mampu berpartisipasi
kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk dalam pembelajaran berlangsung. Menurut
menciptakan suasana pembelajaran yang Usman (2011:323), pembelajaran aktif
menyenangkan, sehingga pengelolaan merupakn pendekatan pembelajaran yang
materi system peredaran darah pada lebih banyak melibatkan aktivitas siswa
manusia dengan menerapkan Group dalam mengakses berbagai informasi dan
Investegation (GI) dalam pembelajaran pengetahuan untuk dibahas, serta dikaji
biologi diterapkan sedemikian rupa agar dalam proses pembelajaran di kelas,
pembelajaran dapat memacu siswa untuk sehingga mereka mendapat berbagai
mencapai hasil belajar. pengalaman yang dapat meningkatkan
pemahaman dan kompetensinya.
Deskripsi Kompetensi Siswa dengan Pembelajaran aktif memungkin untuk siswa
Menerapkan Model Pembelajaran Group mengembangkan kemampuan tingkat
Investegation (GI) tingginya serta melakukan penilaian
Selain hasil pre tes dan post tes yang terhadap berbagai peristiwa belajar,
mengukur kemampuan siswa, dapat dilihat, sedangkan menurut Rusman (2011:328),
dan diukur pada saat proses kegiatan pembelajaran dikatakan afektif karena
belajar mengajar (KBM) berlangsung. Hal ini mampu memberikan pengalaman baru
digambarkan pada hasil penelitian proses kepada siswa dalam bentuk kompetensi
dalam mengerjakan lembaran kegiatan siswa, serta mengantarkan mereka ketujuan
siswa (LKS). Hasil penelitian yang akan dicapai secara optimal dalam
menggambarkan bahwa dalam penerapan pembelajaran Group Investegation (GI)
Group Investegation (GI) sebagian besar dengan menggunakan model pembelajaran
(46,67%) siswa dikategorikan sangat baik, perhatiannya, sehingga suasana belajar
(36,67%) siswa dikategorikan baik dan dapat kondusif dan terarah pada tujuan dan
(16,67%) siswa berada pada kategori pembentukan kompetensi siswa. Oleh
cukup. Hal ini karena proses pembelajaran karan itu, guru harus mampu mengolah
dalam setiap tatap muka mampu siswa dalam kegiatan pembelajaran serta
menciptakan suasana belajar yang menciptakan suasana kelas yang afektif dan
menyenangkan, dimana siswa dapat menyenangkan untuk meningkatkan hasil
berpartisipasi aktif dalam proses belajar siswa.
pembelajaran berlangsung. Siswa benar-
benar aktif membangun pengetahuan yang Kemampuan Afektif siswa dengan
berbeda-beda sesuai Group Investegation menerapkan Model Pembelajaran Group
(GI) dengan langkah-langkah dalam model Investegation (GI)
pembelajaran Group Investegation Ranah afektif meliputi ranah yang
(GI).Dengan aktivitas yang bervariasi dapat berkaitan dengan sikap dan nilai siswa. Dari
memacu siswa untuk mengelola secara ranah afektif akan tampak pada peserta
maksimal materi yang dipelajari.Hal ini didik dalam tingkahlaku seperti keaktifan
dilihat pada kualifikasi hasil belajar yang dalam kelompok, kerjasama dalam
berada diatas ketuntasan (KKM) adalah 65, kelompok, menghargai pendapat guru dan
maka pelajaran ini dikatakan efektif. teman. Hasil yang diperoleh pada aspek
Model pembelajaran Group afektif, scat siswa mengikuti kegiatan
Investegation (GI) guru melakukan kegiatan belajar mengajar, dipresentasikan
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa, kualifikasi sangat baik (63,33%), kualifikasi
sehingga menciptakan atau membuat baik (20%) dikategorikan baik dan cukup
karya, gagasan atau ide berdasarkan (16,67%).
penemuan dan uasahanya sendiri yang

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 185


186 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 179-187

Proses kegiatan belajar mengajar Hasil evaluasi formati menggambarkan


dengan menerapkan model pembelajaran tentang keberhasilan siswa setelah
Group Investegation (GI) memberikan mengikuti proses belajar mengajar dengan
peluang untuk siswa mengembangkan menggunakan model pembelajaran Group
kemampuan keaktifisan dalam kelompok, Investegation (GI) dapat dikatakan bahwa
menghargai pendapat guru dan teman. siswa menguasai ketuntasan komptensi
Pada aspek ini banyak hal yang didapat yang telah ditentukan. Keberhasilan siswa
yakni keaktifan siswa mengungkapkan dapat mencapai ketuntasan ini disebabkan
gagasan, memberikan pertanyaan dan karena proses kegiatan belajar mengajar
berinteraksi dengan kelompok lain. Hal ini berlangsug, benar-benar membuat siswa
mengingkatkan hasil belajar siswa yang belajar untuk memahami dan menguasai
baik sehingga apa yang diperoleh sangat dengan baik apa yang diajarkan. Seperti
memuaskan. Dengan demikian, yang dilakukan oleh Ratumanan (2004:10)
keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat belajar merupakan suatu kegiatan mental
dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang menghasilkan kemampuan baru yang
tetapi juga dari proses belajar mengajar bersifat parmanen pada diri siswa. Belajar
(Sujana: 1990:5). akan berhasil jika keseluruhan potensi
siswa dilibatkan secara optimal.
Kemampuan Psikomotor Siswa Dengan Nilai evaluasi formati yang
Menerapkan Model Pembelajaran Group menggambarkan tingkat pencapaian hasil
Investegation (GI) belajar merupakan kontribusi dari
Ranah psikomotor meliputi pencapaian tes formati dan penilaian
keterampilan atau kemampuan bertindak selama proses. Nilai akhir evaluasi formati
setelah seseorang menerima pengalaman memberikan gambaran penguasaan
belajar tertentu dan dapat dikualifikasi kompetensi yakni kompetensi dalam ranah
sangat baik (53,33%) dan (33,33%) kognitif, afektif dan psikomotor.
dikategorikan baik. Kualifikasi cukup Keberhasilan siswa dengan menggunakan
(13,33%). Dalam proses kegiatan belajar model pembelajaran Group Investegation
mengajar dengan menerapkan Group (GI) dengan ketuntasan belajar klasikal
Investegation (GI) terdapat banyak cara 100% dan individu 25 orang siswa sudah
yang dilakukan siswa melalui pengalaman tuntas belajarnya karena pembelajaran ini
langsung yaitu penjelasan, Tanya jawab, membantu siswa untuk belajar sendiri,
saling bertanya, memberikan umpan balik, bekerja sama dalam kelompok, berani
menjawab pertanyaan/usul dari kelompok- mengemukakan ide atau gagasan dalam
kelompok lain. Hal ini disebabkan karena menguasai indikator-indikator pembelajaran
dalam menerapkan Group Investegation yang dicapai.
(GI), siswa dituntut melalui tugas-tugas
yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melakukan berbagai kegiatan. SIMPULAN
Aktifitas yang dilakukan siswa Berdasarkan hasil penelitian dan
menghasilkan sebuah kegiatan baru yang pembahasan tersebut di atas, dapat
diperoleh dari berpikir kreatif dan inovatif disimpulkan bahwa: 1) Pengetahuan awal
dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dimiliki oleh siswa kelas VIII SMP St.
(KBM) berlangsung. Hal ini sejalan dengan Theresia Langgur; 2) Pengelolaan
pendapat yang dikemukakan oleh Hamalik pembelajaran dengan menerapkan model
(2007:28), yang menyatakan bahwa pembelajaran Group Investigation dapat
pembelajaran adalah upaya menciptakan memungkinkan siswa melakukan kegiatan
kondisi hasil belajar yang memotivasi siswa (proses pembelajaran) yang beragam untuk
untuk selalu berusaha dan dapat mengembangkan ketrampila sikap dan
membangun pengetahuan yang dimilikinya. pemahaman agar pelajaran lebih menarik,
menyenangkan, dan efektif serta membantu
Hasil Belajar Siswa Dengan Menetapkan siswa memacu sikap rasa keingintahuannya
Model Pembelajaran Group tentang materi yang diajarkan; dan 3)
Investegation (GI) Kompetensi siswa selama proses kegiatan
belajar mengajar dengan menerapkan

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 186


187 Biopendix, Volume 1, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 179-187

model pembelajaran Group Investegatio Supandi.2005. Penerapan Pembelajaran


berada, pada kualifikasi baik dengan rata- Kooperatif dengan Metode GI untuk
rata presentase pencapaian adalah 86,10% Meningkatkan Aktifitas dan Hasil
untuk aspek kognitif, afektif 83,49% untuk Belajar Siswa Kelas X SMAN 2 Trawas
aspek kognitif, dan 85,24% untuk aspek Mojokerto.Malang: Universitas Negeri
psikomotor. Malang
Slavin. Robert. 2005. Coorperative
Learning: Theori, Research dan
DAFTAR PUSTAKA Practise. Bandung: Penerbit Nusa
Media
Ali, M. 1992. Guru dalam Proses Belajar Soli Abinanyu, dkk. 2008. Strategi
Mengajar.Jakarta: Sinar Bandung Pembelajaran. Jakarta: DEPDIKNAS
Kanginan.M. 2002. KTSP 2006, IPA Surhasimi Arikunto, dkk. 2006. Penelitian
BIOLOGI SMP Untuk Kelas VIII. Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Bumi
Mundilarto, 2008.Seri IPA Biologi kelas Aksara.
VIII.Jakarta: Yudhistira. Aryanta, I Made Swarika. 2001.
Nasution, M. A. 1997. Berbagai Pendekatan Peningkatan Kualitas Prses Belajar dan
dalam Proses Belajar Hasil Belajar, Melalui Pembelajaran
Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara. Kooperatif Tipe Group Investegation
Purwanti, 2004.Pengantar Interaksi Belajar pada Siswa Kelas VIII, SMP PGRI 5
Mengajar dan Metodologi Dempasar Tahun Pembelajaran 2009-
Pengajaran.Bandung-Tarsito 2010. Jurnal Santiaji Pendidikan. Tahun
Purwant0, M.M. 1984. Prinsip dan Teknik 2011. Dempasar: Universitas
Evaluasi Pengajaran.Bandung: Remaja Mahasaraswati Denpasar
Rosdakarya. Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning,
Ratumanan, T.G. 2002. Belajar dan Second Edition. Masssachusets: Allyn
Pembelajaran. Surabaya: UNIESA & Bacon. Dalam Maesaroh, Siti. 2005.
University PKKS. Efektivitas Penerapan Pembelajaran
Sadirman, A. 2001.Interaksi dan Motivasi Kooperatif dengan Motede Group
Belajar Mengajar.Jakarta: Sinar Baru Investigation terhadap Hasil Belajar.
Sudjana, 1990.Metode Statistik. Bandung: Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Sinar Baru Hidayatullah.
Sudjatmiko, 2003.Belajar dan Sharan, S. 1999. Handbook of Cooperative
Pembelajaran.Jakarta: Rineke Cipta Learning Methods, New York: Praeger.
Sudijono. A. 1995. Pengantar Evaluasi Dalam Supandi, 2005. Penerapan
Pendidikan. Yogyakarta Pembelajaran Kooperatif dengan
Sukardi, 2005. Metodologi Penelitian Metode GI untuk meningkatkan
Pendidikan Kompetensi dan Aktivitas dan hasil belajar.Universitas
Praktiknya: Jakarta: Bumi Askara Malang
Trianto, 2007.Model-model Pembelajaran Sumarno, Alim, 2011. Model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi Kooperatif Tipe Group Investigation
Konstruktivistik.Jakarta: Presasi http.//elearning.unesa.ac.id/myblog/ali
Pustaka m-sumarno/2011/08/ (diakses tanggal 3
Wenno, I.H. 2008.Desain Penelitian Agustus 2012
Pendidikan dan Teknik Analisis Sudjana, Nama, 2009. Penelaian Hasil
Data.Yogjakarta: Grafinda Indah Proses Belajar Mengajar.Bandung:
Karwapi, 2012. Manfaat dan Keterbatasan Remaja Rosadakarya.
Model Pembelajaran Kooperatif
Learning

Lodian Johanis, Penerapan Strategi Guided … 187

Anda mungkin juga menyukai