Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

KOMUNIKASI DAN KONSELING

“STUDI KASUS”

OLEH :

NAMA : MUAMAR ABDILLAH

NIM : O1A1 17 104

KELAS :C

DOSEN : Apt. SABARUDIN, S.Far., M.Si.

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
TUGAS

1. Remaja datang ke apotek untuk membeli laxative. Dia memang membeli laxative
secara regular. Bagaimana anda sebagai seorang farmasis untuk mengatasi
persoalan ini? Apa yang anda pikirkan dari situasi tersebut?
Jawab :
Sebagai seorang farmasis, kita harus menanyakan konstipasi yang terjadi terlebih
dahulu pada keadaan remaja tersebut. Apabila konstipasinya berlangsung kurang
dari seminggu maka seorang farmasis dapat memberikan laxative kepada remaja
tersebut serta informasi mengenai penggunaan laxative, selain itu dapat juga
memberitahukan informasi mengenai terapi non farmakologinya seperti
mengonsumsi air putih dengan cukup dan makanan yang berserat seperti buah-
buahan dan sayur-sayuran. Jika konstipasi yang dirasakan tidak kunjung sembuh
dalam waktu seminggu maka penggunaan laxative harus dihentikan karena akan
menyebabkan efek samping dan harus dikonsultasikan ke dokter, atau jika
konstipasi telah sembuh (BAB sudah lancar) maka harus menghentikan
penggunaan laxative karena bahaya akan efek samping jika penggunaan jangka
panjang.

2. Seorang pecandu datang ke apotek untuk membeli spuitinsulin 1 ml. Apa yang
anda nasehatkan pada orang tersebut? Bagaimana kira-kira reaksi orang tersebut?
Jawab :
Hal pertama yang dilakukan farmasis adalah harus menanyakan untuk apa dibeli
dan digunakannya spoit tersebut. Apabila diberikan jawaban yang tidak sesuai,
maka seorang apoteker memberikan informasi kepada orang yang membeli spoit
tersebut bahwa penjualan spoit di apotek tersebut memilki batasan misalnya spoit
insulin tidak dapat dibeli dalam selang waktu yang berdekatan kecuali ada resep
dari dokter bahwa pasien tersebut memerlukan insulin.
3. Anda menerima resep pethidine injeksi dari RS dan yang menulisnya adalah
perawat. Bagaimana anda menjelaskan kepada dokter? Bagaimana dokter akan
bereaksi?
Jawab :
Pertama yang harus dilakukan Seorang farmasis yaitu harus melihat terlebih
dahulu apakah pada resep tersebut tertera tanda tangan dari dokter atau arahan dari
dokter. Jika tidak terdapat tanda tangan atau arahan dari dokter pada resep tersebut,
maka seorang apoteker tidak boleh memberikan obat kepada pasien karena resep
adalah permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker. Selain itu, Pethidine
merupakan golongan obat narkotika sehingga harus dengan resep dari dokternya
langsung. Tetapi jika terdapat tanda tangan ataupun arahan dari dokter maka
seorang apoteker harus menghubungi dokter penanggung jawab dan bisa
memberikan resep tersebut kepada pasien.
4. Anda bekerja di industry farmasi. Bos anda meminta merealese obat yang tidak
memenuhi persyaratan. Bagaimana anda menyampaikan kepada menejer anda?
Jawab :
Saya akan menyampaikan kepada menejer saya bahwa obat-obatan yang tidak
memenuhi persyaratan tidak bisa direlease, karena dikhawatirkan akan
memberikan efek terapi yang kurang baik dan bahkan dapat memberikan efek
samping yang lebih besar pada pasiennya.

5. Seorang ibu menemukan obat di kamar anaknya. Anda melihat adanya


penyalahgunaan obat. Bagaimana anda mengatasi situasi ini? Bagaimana orang tua
tersebut akan bereaksi?
 Cara saya mengatasi situasi ini adalah dengan cara mengkonsultasikan secara
baik dan sopan kepada orang tua anak tersebut, bahwa anak mereka telah
menggunakan obat terlarang, serta menyarankan kepada orang tua anak tersebut
untuk memberikan nasehat-nasehat dan mendampingi anaknya dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
 Sikap orang tua yang pertama dilakukan adalah orang tua anak tersebut tentu
saja memarahi anaknya karena telah melakukan hal yang sangat buruk yaitu
telah menyalahgunakan obat dan pastinya anak tersebut akan sadar bahwa dia
telah melakukan kesahalan dan telah membuat orang tuanya kecewa karena
perbuatannya. Akan tetapi, orang tua jangan memarahi anaknya secara terus
menerus ataupun melakukan tindakan yang kurag pantas yang dapat membuat
anaknya akan melakukan hal yang lebih parah dari itu (seperti kabur dari rumah
dan melakukan pergaulan bebas karena dia berpikir untuk apa dirumah jika
selalu dimarahi). Orang tua memarahi anaknya saat mengetahui anaknya telah
berbuat salah pertama kalinya sehingga anaknya sadar bahwa ia telah berbuat
kesalahan dan telah mengecewakan orang tuanya serta untuk orang tua juga
senantiasa memberikan pencerahan-pencerahan dan mengajak anaknya
berbicara atau ngobrol.
6. Seorang bapak datang ke apotek. Dia marah-marah karena anda memberi obat
yang salah kekuatan/dosisnya. Bagaimana anda menanganinya? Apa reaksi bapak
tersebut?
Jawab :
 Saya (sebagai seorang farmasis) menengani masalah ini, terlebih dahulu
meminta maaf kepada bapak tersebut, kemudian mengecek kembali dosis obat
yang telah diberikan serta menanyakan kembali mengenai penyakit bapak
tersebut. Jika terdapat kesalahan dalam dalam pemberian dosis, maka apoteker
memberi dosis yang baru dan meminta maaf lagi kepada bapak tersebut.
 Reaksi bapak tersebut mungkin mengarti akan masalah tersebut dengan melihat
apoteker memberikan respon yang baik dan sopan, bapak tersebut akan mau
menerima dan memaafkan apoteker yang mengakui kesalahannya.
7. Ada seorang ibu datang ke apotek membeli sebotol obat batuk codipront. Selang
10 menit dia kembali mengatakan bahwa obatnya jatuh pecah karena tas sobek.
Ibu tersebut mengklaim minta tukar. Apa yang anda lakukan?
Jawab :
Sebagai seorang apoteker, harus menanyakan apakah obat tersebut benaran jatuh
dan pecah atau tidak, karena obat ini merupakan obat golongan narkotik sehingga
tidak boleh digunakan secara berlebihan karena akan memberikan efek yang tidak
diinginkan. Jika obat tersebut benar-benar jatuh maka ibu tersebut harus membeli
kembali obat tersebut tetapi dengan catatan harus resep lagi.

Anda mungkin juga menyukai