Anda di halaman 1dari 8

PEMBERIAN OBAT MELALUI TOPIKAL DAN MATA

DI SUSUN
OLEH

KELOMPOK
Sulistiawaty Umar
Putri Patricia Abd Latif
Niwayan Nadia Puspasari
Juwita Putri Mamonto

SMK KESEHATAN BAKTI NUSANTARA GORONTALO


TP 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah memberi obat yang aman dan akurat
kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah.
Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan
klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau
berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai
dengan anjuran yang sebenarnya.
Seorang perawat juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping
yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau
respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan
pengetahuan.

Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat serta tempat kerja yang diinginkan. Pemberian obat ikut
juga dalam menentukan cepat lambatnya dan lengkap tidaknya resorpsi suatu obat. Tergantung
dari efek yang diinginkan, yaitu efek sistemik (di seluruh tubuh) atau efek lokal (setempat) dapat
dipilih di antara berbagai cara untuk memberikan obat.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Obat

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan, pengobatan, atau bahkn pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di
dalam tubuh. Dalam pelaksanaannya ,tenaga medis memiliki tanggung jawab dalam
keamanan obat dan pemberian secara lsngsung ke pasien.hal ini semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan pasien.

2. Pengertian Pemberian Obat Secara Topikal

Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan
obat pada permukaan kulit atau membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan
rectum. Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topikal pada kulit adalah obat yang
berbentuk krim, lotion, atau salep. Hal ini dilakukan dengan tujuan melakukan perawatan
kulit atau luka, atau menurunkan gejala gangguan kulit yang terjadi

3. Klasifikasi Obat Secara Topikal

 Lotion

Lotion ini mirip dengan shake lotion tapi lebih tebal dan cenderung lebih emollient

di alam dibandingkan dengan shake lotion. Lotion biasanya terdiri dari minyak

dicampur dengan air, dan tidak memiliki kandungan alkohol. Bisanya lotion akan

cepat mengering jika mengandung alkohol yang tinggi.

 Shake lotion

Shake lotion merupakan campuran yang memisah menjadi dua atau tiga bagian

apabila didiamkan dalam jangka waktu tertentu. Minyak sering dicampur dengan

larutan berbasis air.Perlu dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan.

 Cream/ Krim
Cream adalah campuran yang lebih tebal dari lotion dan akan mempertahankan

bentuknya apabila dikeluarkan wadahnya. Cream biasanya digunakan untuk

melembabkan kulit. Cream memiliki risiko yang signifikan karena dapat

menyebabkan sensitifitas imunologi yang tinggi. Cream memiliki tingkat

penerimaan yang tinggi oleh pasien. Cream memiliki variasi dalam bahan,

komposisi, pH, dan toleransi antara merek generik.

 Salep

Salep adalah sebuah homogen kental, semi-padat, tebal, berminyak dengan


viskositas tinggi, untuk aplikasi eksternal pada kulit atau selaput lendir.Salep
digunakan sebagai pelembaban atau perlindungan, terapi, atau profilaksis sesuai
dengan tingkat oklusi yang diinginkan.Salep digunakan pada kulit dan selaput
lendir yang terdapat pada mata (salep mata), vagina, anus dan hidung.Salep
biasanya sangat pelembab, dan baik untuk kulit kering selain itu juga memiliki
risiko rendah sensitisasi akibat beberapa bahan minyak atau lemak.

4. Cara Pemberian Obat Melalui Topikal

 Alat &Bahan :
a.       Obat dalam tempatnya (seperti losion, krim, aerosal, sprei)
b.      Pinset anatomis
c.       Kain kasa
d.      Balutan
e.       Pengalas
f.       Air sabun, air hangat
g.      Sarung tangan

 Prosedur Kerja :
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dilakukan tindakan
d. Gunakan sarung tangan
e. Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit
mengeras) dan gunakan pinset anatomis
f. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mengoleskan atau
mengompres
g. Jika diperlukan, tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati
e. Cuci tangan
5. Keuntungan Dan Kerugian Pemberian Obat Secara Topikal
 Keuntungan :
Untuk efek lokal, mencegah first-pass effect serta meminimalkan efek samping
sistemik. Untuk efek sistemik, menyerupai cara pemberian obat melalui intravena
(zero-order)

 Kerugian :
Secara kosmetik kurang menarik
Absorbsinya tidak menentu

6. Pengertian Pemberian Obat Melalui Mata

Pemberian obat-obat/ cairan tertentu ke dalam mata dengan cara meneteskan/


mengoleskan pada mata.

7. Keuntungan Dan kerugian Obat Mata


 Keuntungan :
- Larutan mata memiliki kelebihan dalam hal homogeny, bioavailabilitas, dan
kemudahan penanganan.
- Suspense mata memiliki kelebihan dimana adanya partikel zat aktif dapat
memperpanjang waktu tinggal pada mata sehingga meningkatkan waktu
terdisolusinya oleh air mata, sehingga terjadi peningkatan bioavailabilitas dan
efek terapinya.
- Tidak menganggu penglihatan ketika digunakan
 Kerugian :
Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang relatif singkat
antara obat dan permukaan yang terabsorsi.

8. Cara Pemberian Obat Melalui Mata


- Alat Dan Bahan:
- Obat Dalam Tempatnya Dengan Penetes Steril
- Pipet
- Pinset Anatomi Dalam Tempatnya
- Korentang
- Plester
- Kain Kasa
- Ketas Tisu
- Balutan
- Sarung Tangan
- Air Hangat

- Persiapan Pasien
- Beritahukan dan tunjukan pada klien atau keluaranya cara pemberian tetes mata dan
salep mata yang benar.
- Beritahukan klien untuk melaporkan perubahan penglihatan,kabur,atau hilangnya       
penglihatan,kesukaran bernafas,atau kulit kemerahan
- Beritahukan klien untuk tidak menyimpan obat pada tempat yang dapat menahan   
cahaya dan jauh dari panas.
- Beritahukan klien untuk tidak menghentikan pemakaian obat secara mendadak tanpa
terlebih dahulu mendapat persetujuan dokter yang meresepkan obat tersebut.
- Beritahukan klien akan perlunya pemeriksaan medis secara terus – menerus.
- Nasihati klien untuk tidak mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin yang
- berbahaya apabila pandangan terganggu.
- Prosedur :
- Cuci tangan.
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
- Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping
kanan.
- Gunakan sarung tangan.
- Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke
arah
hidung, apabila sangat kotor basuh dengan air hangat.
- Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari
telunjuk
di atas tulang orbita.
- Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva.
- Teteskan sebanyak yang diresepkan ke tengah – tengah Sakus.penetesan langsung
pada
kornea dapat menimbulkan rasa tidak enak atau kerusakan.Usahakan supaya penetes
tidak menyentuh lipatan mata atau bulu mata.
- Dengan lembut tekan duktus lakrimalis dengan bola kapas atau tissue steril 1-2 menit
-  setelah penetesan untuk mencegah absorpsi sistemik melalui kanalis lakrimalis.
- Klien harus menjaga agar mata tetap tertutup selama 1-2 menit selama penetesan
untuk meningkatkan absorpsi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :

Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian
rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat serta tempat kerja yang diinginkan. Pemberian obat ikut juga dalam
menentukan cepat lambatnya dan lengkap tidaknya resorpsi suatu obat. Tergantung dari efek
yang diinginkan, yaitu efek sistemik (di seluruh tubuh) atau efek lokal (setempat) dapat dipilih di
antara berbagai cara untuk memberikan obat.
Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan
obat pada permukaan kulit atau membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rectum.
Pemberian obat-obat/ cairan tertentu ke dalam mata dengan cara meneteskan/ mengoleskan pada
mata.

Saran :

Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak baik jika
kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan akibatnya
bias fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas kita dengan
sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri kita sendiri
maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Riezkhy,amalia. “Makalah Pemberian Obat “. 2 Oktober 2013. From :


https://riezkhyamalia.wordpress.com/2013/10/02/makalah-pemberian-obat/

Natanel,andri. “ Pemberian Obat Secara Topikal “. Oktober 2013. From:


http://mahasiswafarmasibicara.blogspot.co.id/2013/10/pemberian-obat-secara-topikal.html

Bagus, herman. “ Makalah Pemberian Obat Melalui Mata “. 8 Juni 2012. From :
http://www.hermanbagus.com/2012/06/makalah-pemberian-obat-melalui-mata-by.html

Anda mungkin juga menyukai