Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN

KARDIOVASKULAR MIOKARDITIS

disusun oleh:
Dita Wahyu Febrianti
P17120018011

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA I


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
1. Pengkajian
Keluhan utama:
· Demam
· Nyeri dada
· Palpitasi
· Sesak napas
a. Pemeriksaan Fisik
1) B1 (Breathing) : sesak napas
2) B2 (Blood) : demam, takikardia, nyeri dada
3) B3 (Brain) : kesadaran compos mentis, pasien mengalami sakit kepala,
pusing karena suplai O2 dan darah ke otak menurun
4) B4 (Bladder) : penurunan jumlah/ frekuensi urine
5) B5 (Bowel) : mual, muntah, anoreksia, tidak nafsu makan, dan penurunan
berat badan
6) B6 (Bone): tidak ada kelainan tulang, kelamahan pada otot saat aktivitas,
tidak dapat tidur, kelamahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
b. Tanda Penting
· Takikardi
· Kardiomegali (cepat terjadi)
· Bunyi jantung melemah
· Irama gallop
c. Pengkajian Pola
1) Aktivitas/ istirahat
· Gejala: kelelahan, kelemahan
· Tanda: takikardia, penurunan tekanan darah, dipnea
2) Pernapasan
· Gejala: napas pendek (napas pendek kronis memburuk pada malam
hari)
· Tanda: DNP (dipnea nocturnal paroxysmal): batuk, inspirasi
mengi, takipnea, krekels, dan ronkhi: pernapasan dangkal

3) Sirkulasi
· Gejala: riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital,
bedah jantung, palpitasi, jatuh pingsan
· Tanda: takikardia, disritmia, friction rub, murmur, gallop (S3 dan
S4), edema
4) Eliminasi
· Gejala: riwayat penyakit ginjal/ gagal ginjal: penurunan frekuensi/
jumlah urine
· Tanda: urin pekat gelap
5) Nyeri
· Gejala: nyeri seperti tertimpa beban berat dan terasa terbakar
· Tanda: perilaku distraksi, misalnya gelisah
6) Keamanaan
· Gejala: riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan sistem immune
· Tanda: demam

2. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan miokardium ditandai dengan klien
mengatakan nyeri pada daerah dada/perasaan tidak enak pada dada.
2. Aktual/resiko tinggi pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan pengembangan
paru tidak optimal.
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peradangan pada miokardium ditandai
dengan klien mengeluh sesak napas, takikardia, suara jantung abnormal, hipotensi,
berdebar-debar dan rasa lemah.
4. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan penurunan
intake,mual dan anoreksia
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbanagan suplai dan pemakaian
oksigen ditandai dengan klien mengungkapkan kelelahan yang menetap, napas cepat,
takikardia dengan pengerahan tenaga minimal.
6. Cemas yang berhubungan dengan rasa takut akan kematian, penurunan status kesehatan,
situasi krisis, ancaman, atau perubahan kesehatan
3. Intervensi Keperawatan

No Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


hasil
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Selidiki 1. Mengetahui
b.d tindakan keluhan letak nyeri yang
peradangan keperawatan selama nyeri dada, dirasakan klien
miokarditis 3x24 jam klien dapat perhatikan dan untuk
d.d. klien 1. Mengidentifi awitan dan mengidentifikas
menyatakan kasi metode factor i tingkat nyeri
nyeri pada yang dapat pemberat yang dirasakan
daerah dada memperinga atau oleh klien untuk
atau merasa n nyeri dada penurun. dapat
tidak enak pada klien Perhatikan memberikan
pada dada 2. Melaporkan petunjuk tindakan
nyeri hilang non verbal mengurangi
atau dari nyeri
terkontrol ketidaknya
3. Mendemonst manan ,
rasikan missal
penggunaan berbaring
keterampilan dengan
relaksasi dan diam atau
aktivitas gelisah,
pengalih tegangan
sesuai otot,
indikasi menangis
untuk situasi
individual 2. Memeberik 2. Menurunkan
an ketidaknyamana
lingkungan n fisik dan
yang tenang emosional klien.
dan
tindakan
kenyamana
n, missal
perubahan
posisi,
menggosok
kan
pungung,
penggunaan
kompres
panas atau
dingin,
dukungan
emosional.

3. Mengarahkan
3. Berikan kembali
aktivitas perhatian,
hiburan memberikan
yang tepat distraksi dalam
tingkat aktivitas
individu

Kolaboratif 4. Menghilangkan
4. Berikan nyeri,
obat obatan menurunkan
sesuai respon
indikasi inflamasi.
Agen non-
steroid
misalnya,
indometasin
(Indocin),
ASA
(aspirin)
Menurunkan
Antipiretik demam dan
missal, meningkatkan
ASA/aseta kenyamanan
minofen
(Tylenol) :

Diberikan untuk
Steroid gejala yang
lebih berat

5. Menurunkan
5. Berikan beban kerja
oksigen jantung dan
suplemen menurunkan
sesuai ketidaknyamana
indikasi n berkenaan
dengan iskemia

2 Actual/resiko Dalam waktu 3x24 1. Auskultasi 1. Indikasi edema


tinggi pola jam klien tidak bunyi napas paru, sekunder
napas tidak mengalami/tidak (krakles) akibat
efektif yang terjadi perubahan dekompensasi
b.d. pola napas. Dengan jantung
pengembang kriteria hasil :
an paru tidak 1. Klien tidak 2. Kaji adanya 2. Mencurigai
optimal d.d. merasakan edema gagal jantung
sesak napas sesak kongestif/kelebi
dan disypnea 2. RR dalam han volume
batas normal cairan
(18-20 kali
permenit) 3. Mengetahui
3. Respon 3. Ukur intake adanya
batuk dan output gangguan
berkurang perfusi ginjal,
retensi
natrium/air,
penurunan
pengeluaran
urine.

4. Mengetahui
4. Timbang perubahan dari
berat badan berat badan
menunjukkan
gangguan
keseimbangan
cairan

5. Memenuhi
5. Pertahankan kebutuhan
pemasukan cairan tubuh
total cairan orang dewasa,
2000ml/24 tetapi
jam dalam memerlukan
toleransi pembatasan
kardiovasku dengan adanya
lar dekompensasi
jantung

Kolaborasi 6. Mengurangi
6. Berikan diet dampak
tanpa garam peningkatan
volume plasma
yang
berdampak
terhadap
peningkatan
beban kerja
jantung dan
akan
meningkatkan
kebutuhan
miokardium
meningkat

7. Menurunkan
7. Berikan volume plasma
diuretic dan retensi
contohnya : cairan
furosemide, dijaringan
sprinolakton sehingga
, dan menurunkan
hydronolakt resiko
on terjadinya
edema paru.

8. Mengetahui
8. Pantau data adanya
laboratoriu hipokalemia
m elektrolit yang dapat
kalium membatasi
keefektifan
terapi.
3. Penurunan Setelah dilakukan 1. Pantau 1. Mengetahui
curah jantung tindakan frekuensi/ir adanya
b.d. keperawatan selama ama jantung peningkatan
peradangan 3x24 jam klien curah jantung
pada meunjukkan curah berespon pada
miokardium jantung adekuat demam,
d.d. klien dengan kriteria hipoksia dan
mengeluh hasil : asidosis karena
sesak napas, 1. Menunjukka iskemia
takikardia, n penurunan
suara jantung episode 2. Catat tanda 2. Memberikan
abnormal, dsypnea dan gejala deteksi dini dari
hipotensi, angina dan penurunan terjadinya
berdebar- distritmia curah komplikasi
debar dan 2. Mengidentifi jantung misalnya: GJK,
merasa lemah kasi perilaku tamponade
untuk jantung
menurunkan
beban kerja 3. Observasi 3. Mengetahui
jantung TTV adanya
perubahan pada
pola denyut
jantung klien

4. Observasi 4. Mengetahui
status apakah fungsi
kardiovasku jantung klien
lar semakin
membaik dan
memantau
adanya
perubahan pada
jantung klien

5. Dorong 5. Menurunkan
tirah baring beban kerja
dalam posisi jantung,
semi-fowler memaksimalkan
curah jantung

6. Berikan 6. Meningkatkan
tindakan relakasi dan
kenyamana mengarahkan
n misalnya kembali
gosokkan perhatian
punggung
dan
perubahan
posisi dan
aktivitas
hiburan
dalam
toleransi
jantung

7. Peggunaan 7. Mengetahui
Teknik perilaku yang
manajemen bermanfaat
stress untuk
misalnya: mengontrol
bimbingan ansietas,
imajinasi, meningkatkan
latihan relaksasi dan
pernapasan menurunkan
beban kerja
jantung

8. Evaluasi 8. Mengetahui
keluhan manifestasi
Lelah, klinis dari GJK
dsypnea, yang dapat
palpitasi, menyertai
nyeri dada endocarditis
continue. atau miokarditis
Perhatikan
adanya
bunyi napas
adventisius,
demam

Kolaborasi
9. Pemberian 9. Mengontrol
terapi anti denyut jantung
aritmia dan mengurangi
sesuai nyeri pada
kebutuhan. pasien dengan
gangguan
jantung.
Edukasi
10. Instruksikan 10. Memberikan
klien dan informasi
keluarga kepada keluarga
tentang dan klien untuk
pembatasan dapat
aktivitas mengurangi
aktivitas yang
berat pada klien
untuk
mengurangi
beban kerja
jantung.
4. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Kaji respon 1. Mengetahui
aktivitas b.d. tindakan pasien adanya
ketidakseimb keperawatan selama terhadap kerusakan
angan suplai 3x24 jam klien dapat aktivitas. fungsi sel-sel
oksigen d.d. menunjukkan Perhatikan miokardial yang
klien toleransi terhadap adanya disebabkan oleh
mengungkap aktivitas, dengan perubahan infamasi
kan kelelahan kriteria : dalam miokarditis dan
yang 1. Melaporkan keluhan, merupakan
menetap, atau kelemahan, akibat dari GJK
napas cepat, menunjukka keletihan
takikardia n dan dsypnea
dengan peningkatan bekenaan
pengerahan yang dapat dengan
tenaga diukur dalam aktivitas
minimal toleransi
aktivitas 2. Pantau TTV 2. Respon klien
2. Mendemonst sebelum dan terhadap
rasikan sesudah aktivitas dapat
penurunan aktivitas mengindikasika
tanda n penurunan
fisiologis oksigen
intoleransi. miokard.
3. Mengungkap
kan 3. Anjurkan 3. Dengan
pemahaman menghindar mengejan dapat
tentang i mengakibatkan
pembatasan peningkatan bradikardi,
terapeutik tekanan menurunkan
yang abdomen, curah jantung
diperlukan misalnya dan takikardi
4. Klien tidak mengejan serta
mengeluh pada saat peningkatan
pusing. Dan defekasi tekanan darah
sakit kepala
5. Alat dan 4. Pertahankan 4. Menurunkan
sarana untuk tirah baring kerja
memenuhi selama miokard/mengk
aktivitas periode onsumsi
tersedia dan demam dan oksigen
mudah klien sesuai
jangkau. indikasi
6. TTV dalam
batas normal. 5. Merencanak 5. Memberikan
7. CRT < 3 an keseimbangan
detik perawatan dalam
8. Otot tidak periode kebutuhan
nyeri istirahat dimana aktivitas
9. Tidak atau tidur bertumpu pada
mengantuk. tanpa jantung,
gangguan meningkatkan
proses
penyembuhan
dan kemampuan
koping
emosional.

6. Bantu klien 6. Klien mampu


dalam melakukan
program aktivitas yang
latihan diinginkan,
progresif kecuali
bertahap kerusakan
sesegera miokard
mungkin permanen.
untuk turun
dari tempat
tidur,
mencatat
respon TTV
dan
toleransi
pasien pada
peningkatan
aktivitas

7. Evaluasi 7. Dorongan dan


respon dukungan akan
emosional diperlukan
terhadap untuk mengatasi
situasi/berik frustasi
an terhadap tinggal
dukungan di rumah sakit
yang lama atau
periode
pemulihan
Kolaborasi
8. Berikan
oksigen 8. Peningkatan
seperlunya ketersediaan
oksigen untuk
mengimbangi
peningkatan
konsumsi
oksigen yang
terjadi dengan
aktivitas
5. Kecemasan Setelah dilakukan 1. Bantu klien 1. Mengurangi
b.d rasa takut tindakan mengekspes cemas
akan keperawatan selama ikan berlebihan yang
kematian, 3x24 jam kecemasan perasaan akan
ancaman atau klien berkurang marah, memberikan
perubahan dengan kriteria : kehilangan, dampak
kesehatan 1. Klien dan takut. serangan
mengatakan jantung
kecemasan selanjutnya.
berkurang.
2. Mengenal 2. Menunjukkan
perasaannya. 2. Kaji tanda rasa agitasi,
3. Dapat verbal dan marah, dan
mengidentifi nonverbal gelisah.
kasi kecemasan,
penyebab damping
atau factor klien, dan
yang lakukan
mempengaru tindakan
hinya bila
4. Koperatif menunjukka
terhadap n perilaku
tindakan merusak.
5. Wajah rileks 3. Menghindari
3. Hindari peningkatan
konfrontasi rasa marah,
penurunan kerja
sama, dan
perlambatan
proses
penyembuhan.

4. Mengurangi
4. Mulai rangsangan
melakukan eksternal yang
tindakan tidak perlu
untuk
mengurangi
kecemasan.
Beri
lingkungan
yang tenang
dan suasana
penuh
istirahat.
5. Mengontrol
5. Tingkatkan sensasi klien
control (dalam
sensasi menurunkan
klien. ketakutan) serta
memberikan
respon balik
yang positif.

6. Orientasi dapat
6. Orientasika menurunkan
n klien kecemasan.
terhadap
prosedur
rutin dan
aktivitas
yang
diharapkan. 7. Dapat
menghilangkan
7. Beri ketegangan
kesempatan terhadap
kepada kekhawatiran
klien untuk yang tidak
mengungka diekspresikan.
pkan
ansietasnya. 8. Memberi waktu
untuk
mengekspresika
8. Berikan n perasaan,
privasi menghilangkan
untuk klien cemas, dan
dan orang perilaku
terdekat adaptasi serta
menurunkan
perasaan
terisolasi
9. Meningkatkan
relaksasi dan
menurunkan
Kolaborasi kecemasan
9. Berikan
anticemas
sesuai
indikasi,
contohnya
diazepam

4. Evaluasi Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan : Nyeri akut
a. Klien mengidentifikasi metode penghilang nyeri
b. Klien melaporkan tidak ada nyeri atau nyeri terkontrol.
c. Klien mendemonstrasikan keterampilan teknik relaksasi dan distraksi sesuai indikasi
2. Diagnosa : Actual/resiko tinggi pola napas tidak efektif
a. Klien tidak merasakan sesak saat bernapas
b. RR dalam batas normal
c. Klien melaporkan bahwa respon batuk berkurang
3. Diagnosa : penurunan curah jantung
a. Klien melaporkan atau menunjukkan penurunan episode dispneu ,angina, dan
disritmia
b. Klien mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.
4. Diagnosa : intoleransi aktivitas
a. Klien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas
b. Klien mendemonstrasikan penurunan tanda fisiologis intoleransi aktivitas.
c. Klien mengungkapkan pemahaman tentang pembatasan terapi yang diperlukan
5. Diagnosa : kecemasan
a. Klien mengatakan kecemasan berkurang.
b. Klien dapat mengidentifikasi perasaannya.
c. Dapat mengidentifikasi penyebab atau factor yang mempengaruhinya
d. Klien dapat Koperatif terhadap tindakan
e. Klien menunjukkan wajah rileks
DAFTAR PUSTAKA

Dochterman, J. M & Bulechek, G M. 2004. Nurshing Interventions Classification (NIC) Ed 5.


United States ofAmerica: Mosby Elseiver.

Doenges, M.E,M.F. Moorhouse, dan Alice C Geissler. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan;
Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien Edisi ke 3.
Jakarta:EGC

Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika

Moorhead, S.,Jhonson, M., Maas,M., & Swanson, L. 2008. Nursing Outcomes Classification
(NOC) Edisi 5. Unitesd States of America: Mosby Elseiver

Reny Yuli Aspiani. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular:
Aplikasi NIC & NOC. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai