P17120018011 Dita Wahyu F-Miokarditis
P17120018011 Dita Wahyu F-Miokarditis
KARDIOVASKULAR MIOKARDITIS
disusun oleh:
Dita Wahyu Febrianti
P17120018011
3) Sirkulasi
· Gejala: riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital,
bedah jantung, palpitasi, jatuh pingsan
· Tanda: takikardia, disritmia, friction rub, murmur, gallop (S3 dan
S4), edema
4) Eliminasi
· Gejala: riwayat penyakit ginjal/ gagal ginjal: penurunan frekuensi/
jumlah urine
· Tanda: urin pekat gelap
5) Nyeri
· Gejala: nyeri seperti tertimpa beban berat dan terasa terbakar
· Tanda: perilaku distraksi, misalnya gelisah
6) Keamanaan
· Gejala: riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan sistem immune
· Tanda: demam
2. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan miokardium ditandai dengan klien
mengatakan nyeri pada daerah dada/perasaan tidak enak pada dada.
2. Aktual/resiko tinggi pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan pengembangan
paru tidak optimal.
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peradangan pada miokardium ditandai
dengan klien mengeluh sesak napas, takikardia, suara jantung abnormal, hipotensi,
berdebar-debar dan rasa lemah.
4. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan penurunan
intake,mual dan anoreksia
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbanagan suplai dan pemakaian
oksigen ditandai dengan klien mengungkapkan kelelahan yang menetap, napas cepat,
takikardia dengan pengerahan tenaga minimal.
6. Cemas yang berhubungan dengan rasa takut akan kematian, penurunan status kesehatan,
situasi krisis, ancaman, atau perubahan kesehatan
3. Intervensi Keperawatan
3. Mengarahkan
3. Berikan kembali
aktivitas perhatian,
hiburan memberikan
yang tepat distraksi dalam
tingkat aktivitas
individu
Kolaboratif 4. Menghilangkan
4. Berikan nyeri,
obat obatan menurunkan
sesuai respon
indikasi inflamasi.
Agen non-
steroid
misalnya,
indometasin
(Indocin),
ASA
(aspirin)
Menurunkan
Antipiretik demam dan
missal, meningkatkan
ASA/aseta kenyamanan
minofen
(Tylenol) :
Diberikan untuk
Steroid gejala yang
lebih berat
5. Menurunkan
5. Berikan beban kerja
oksigen jantung dan
suplemen menurunkan
sesuai ketidaknyamana
indikasi n berkenaan
dengan iskemia
4. Mengetahui
4. Timbang perubahan dari
berat badan berat badan
menunjukkan
gangguan
keseimbangan
cairan
5. Memenuhi
5. Pertahankan kebutuhan
pemasukan cairan tubuh
total cairan orang dewasa,
2000ml/24 tetapi
jam dalam memerlukan
toleransi pembatasan
kardiovasku dengan adanya
lar dekompensasi
jantung
Kolaborasi 6. Mengurangi
6. Berikan diet dampak
tanpa garam peningkatan
volume plasma
yang
berdampak
terhadap
peningkatan
beban kerja
jantung dan
akan
meningkatkan
kebutuhan
miokardium
meningkat
7. Menurunkan
7. Berikan volume plasma
diuretic dan retensi
contohnya : cairan
furosemide, dijaringan
sprinolakton sehingga
, dan menurunkan
hydronolakt resiko
on terjadinya
edema paru.
8. Mengetahui
8. Pantau data adanya
laboratoriu hipokalemia
m elektrolit yang dapat
kalium membatasi
keefektifan
terapi.
3. Penurunan Setelah dilakukan 1. Pantau 1. Mengetahui
curah jantung tindakan frekuensi/ir adanya
b.d. keperawatan selama ama jantung peningkatan
peradangan 3x24 jam klien curah jantung
pada meunjukkan curah berespon pada
miokardium jantung adekuat demam,
d.d. klien dengan kriteria hipoksia dan
mengeluh hasil : asidosis karena
sesak napas, 1. Menunjukka iskemia
takikardia, n penurunan
suara jantung episode 2. Catat tanda 2. Memberikan
abnormal, dsypnea dan gejala deteksi dini dari
hipotensi, angina dan penurunan terjadinya
berdebar- distritmia curah komplikasi
debar dan 2. Mengidentifi jantung misalnya: GJK,
merasa lemah kasi perilaku tamponade
untuk jantung
menurunkan
beban kerja 3. Observasi 3. Mengetahui
jantung TTV adanya
perubahan pada
pola denyut
jantung klien
4. Observasi 4. Mengetahui
status apakah fungsi
kardiovasku jantung klien
lar semakin
membaik dan
memantau
adanya
perubahan pada
jantung klien
5. Dorong 5. Menurunkan
tirah baring beban kerja
dalam posisi jantung,
semi-fowler memaksimalkan
curah jantung
6. Berikan 6. Meningkatkan
tindakan relakasi dan
kenyamana mengarahkan
n misalnya kembali
gosokkan perhatian
punggung
dan
perubahan
posisi dan
aktivitas
hiburan
dalam
toleransi
jantung
7. Peggunaan 7. Mengetahui
Teknik perilaku yang
manajemen bermanfaat
stress untuk
misalnya: mengontrol
bimbingan ansietas,
imajinasi, meningkatkan
latihan relaksasi dan
pernapasan menurunkan
beban kerja
jantung
8. Evaluasi 8. Mengetahui
keluhan manifestasi
Lelah, klinis dari GJK
dsypnea, yang dapat
palpitasi, menyertai
nyeri dada endocarditis
continue. atau miokarditis
Perhatikan
adanya
bunyi napas
adventisius,
demam
Kolaborasi
9. Pemberian 9. Mengontrol
terapi anti denyut jantung
aritmia dan mengurangi
sesuai nyeri pada
kebutuhan. pasien dengan
gangguan
jantung.
Edukasi
10. Instruksikan 10. Memberikan
klien dan informasi
keluarga kepada keluarga
tentang dan klien untuk
pembatasan dapat
aktivitas mengurangi
aktivitas yang
berat pada klien
untuk
mengurangi
beban kerja
jantung.
4. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Kaji respon 1. Mengetahui
aktivitas b.d. tindakan pasien adanya
ketidakseimb keperawatan selama terhadap kerusakan
angan suplai 3x24 jam klien dapat aktivitas. fungsi sel-sel
oksigen d.d. menunjukkan Perhatikan miokardial yang
klien toleransi terhadap adanya disebabkan oleh
mengungkap aktivitas, dengan perubahan infamasi
kan kelelahan kriteria : dalam miokarditis dan
yang 1. Melaporkan keluhan, merupakan
menetap, atau kelemahan, akibat dari GJK
napas cepat, menunjukka keletihan
takikardia n dan dsypnea
dengan peningkatan bekenaan
pengerahan yang dapat dengan
tenaga diukur dalam aktivitas
minimal toleransi
aktivitas 2. Pantau TTV 2. Respon klien
2. Mendemonst sebelum dan terhadap
rasikan sesudah aktivitas dapat
penurunan aktivitas mengindikasika
tanda n penurunan
fisiologis oksigen
intoleransi. miokard.
3. Mengungkap
kan 3. Anjurkan 3. Dengan
pemahaman menghindar mengejan dapat
tentang i mengakibatkan
pembatasan peningkatan bradikardi,
terapeutik tekanan menurunkan
yang abdomen, curah jantung
diperlukan misalnya dan takikardi
4. Klien tidak mengejan serta
mengeluh pada saat peningkatan
pusing. Dan defekasi tekanan darah
sakit kepala
5. Alat dan 4. Pertahankan 4. Menurunkan
sarana untuk tirah baring kerja
memenuhi selama miokard/mengk
aktivitas periode onsumsi
tersedia dan demam dan oksigen
mudah klien sesuai
jangkau. indikasi
6. TTV dalam
batas normal. 5. Merencanak 5. Memberikan
7. CRT < 3 an keseimbangan
detik perawatan dalam
8. Otot tidak periode kebutuhan
nyeri istirahat dimana aktivitas
9. Tidak atau tidur bertumpu pada
mengantuk. tanpa jantung,
gangguan meningkatkan
proses
penyembuhan
dan kemampuan
koping
emosional.
4. Mengurangi
4. Mulai rangsangan
melakukan eksternal yang
tindakan tidak perlu
untuk
mengurangi
kecemasan.
Beri
lingkungan
yang tenang
dan suasana
penuh
istirahat.
5. Mengontrol
5. Tingkatkan sensasi klien
control (dalam
sensasi menurunkan
klien. ketakutan) serta
memberikan
respon balik
yang positif.
6. Orientasi dapat
6. Orientasika menurunkan
n klien kecemasan.
terhadap
prosedur
rutin dan
aktivitas
yang
diharapkan. 7. Dapat
menghilangkan
7. Beri ketegangan
kesempatan terhadap
kepada kekhawatiran
klien untuk yang tidak
mengungka diekspresikan.
pkan
ansietasnya. 8. Memberi waktu
untuk
mengekspresika
8. Berikan n perasaan,
privasi menghilangkan
untuk klien cemas, dan
dan orang perilaku
terdekat adaptasi serta
menurunkan
perasaan
terisolasi
9. Meningkatkan
relaksasi dan
menurunkan
Kolaborasi kecemasan
9. Berikan
anticemas
sesuai
indikasi,
contohnya
diazepam
4. Evaluasi Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan : Nyeri akut
a. Klien mengidentifikasi metode penghilang nyeri
b. Klien melaporkan tidak ada nyeri atau nyeri terkontrol.
c. Klien mendemonstrasikan keterampilan teknik relaksasi dan distraksi sesuai indikasi
2. Diagnosa : Actual/resiko tinggi pola napas tidak efektif
a. Klien tidak merasakan sesak saat bernapas
b. RR dalam batas normal
c. Klien melaporkan bahwa respon batuk berkurang
3. Diagnosa : penurunan curah jantung
a. Klien melaporkan atau menunjukkan penurunan episode dispneu ,angina, dan
disritmia
b. Klien mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.
4. Diagnosa : intoleransi aktivitas
a. Klien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas
b. Klien mendemonstrasikan penurunan tanda fisiologis intoleransi aktivitas.
c. Klien mengungkapkan pemahaman tentang pembatasan terapi yang diperlukan
5. Diagnosa : kecemasan
a. Klien mengatakan kecemasan berkurang.
b. Klien dapat mengidentifikasi perasaannya.
c. Dapat mengidentifikasi penyebab atau factor yang mempengaruhinya
d. Klien dapat Koperatif terhadap tindakan
e. Klien menunjukkan wajah rileks
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E,M.F. Moorhouse, dan Alice C Geissler. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan;
Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien Edisi ke 3.
Jakarta:EGC
Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika
Moorhead, S.,Jhonson, M., Maas,M., & Swanson, L. 2008. Nursing Outcomes Classification
(NOC) Edisi 5. Unitesd States of America: Mosby Elseiver
Reny Yuli Aspiani. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular:
Aplikasi NIC & NOC. Jakarta : EGC