P17120018016 Fitri Sundari-Katarak
P17120018016 Fitri Sundari-Katarak
KATARAK
DISUSUN OLEH
Fitri Sundari
P17120018016
2019
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan disini semua data
dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien, dilakukan secara
komperhensif terkait aspek biologis, psikologi, sosial maupun spiritual klien.
Tujuan pengkajian adalah untuk megumpulkan informasi dan membuat data dasar
klien. Pengumpulan data dasar adalah seluruh informasi tentang status kesehatan klien
meliputi data umum, data demografi, riwayat keperawatan, pola fungsi kesehatan dan
pemeriksaan.
Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasi yang sistematik tentang
klien termasuk kekuatan dan kelemahan klien. Data dikumpulkan dari klien, keluarga,
orang terdekat, masyarakat grafik, dan medik. Klien merupakan sumber data primer,
sedangkan hal diluar klien merupakan sumber data sekunder.Adapun metode yang
dapat dilakukan dalam pengumpulan data antara lain:
Observasi
Dilakukan dengan mengamati perilaku dan keadaan pasien, mencakup aspek
bio-psiko-sosial & spiritual.
Wawancara
Metode pengumpulan data dimana pewawancara ,perawat, mendapatkan
respon dari klien dengan tatap muka
Konsultasi
Seorang spesialis diminta untuk mengidentifikasicara cara untuk pengobatan
dan menangani masalah-masalah klien.
Pemeriksaan
Proses inspeksi tubuh dan sistem tubuh untuk menentukan ada atau tidak
adanya penyakit yang didasarkan pada temuan fisik yaitu secara
inspeksi,palpasi,perkusi dan auskultasi.Untuk pemeriksaan laboratorium yaitu
urinalisis, pemeriksaan darah dan kultur serta rontgen visualisasi bagian
tubuh dan fungsinya.
Pasien dengan katarak meliputi: identitas dan keterangan lain, Pada pasien dengan
katarak konginetal biasanya sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun, sedangakan
pasien dengan katarak juvenile terjadi pada usia < 40 tahun, pasien dengan katarak
presenil terjadi pada usia sesudah 30-40 tahun, dan pasien dengan katark senilis terjadi
pada usia > 40 tahun.
A. Diagnose
Menurut SDKI (2016) Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap
pengalaman atau respon individu, keluarga, atau komunitas pada masalah kesehatan atau
pada proses kehidupan.
Menurut sumber dalam sdki terdapat diagnosa :
- Gangguan persepsi sensori b.d gangguan penglihatan
- Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi)
- Resiko infeksi b.d prosedur invasif (pengangkatan katarak)
- Defisit pengetahuan tentang kondisi dan pengobatan katarak b.d kurang terpapar
informasi, ketidaktahuan menemukan sumber informasi
- Risiko cidera b.d terpapar agen nosocomial
B. Intervensi
3 Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan 1. Cuci tangan sebelum 1. Biasakan klien
prosedur invasif tindakan keperawatan dan sesudah kontak mencuci tangan
selama 3x24 jam klien dengan klien setiap mau
dapat : 2. Pertahankan teknik melakukan
aseptik aktivitas
-Menurunkan atau 3. Anjurkan 2. Pertahankan
mencegah tanda tanda meningkatkan asupan teknik aseptic
infeksi nutrisi 3. Berikan klien
asupan nutrisi
yang bagus
4 Risiko cidera b.d Setelah dilakukan 1. Sediakan cahaya yang 1. Berikan cahaya
terpapar agen tindakan keperawatan memadai yang tidak
nosocomial selama 3x24 jam klien 2. Pastikan barang-barang menganggu klien
dapat : pribadi mudah 2. Dekatkan barang
dijangkau yang dibutuhkan
-Menurunkan dan 3. Pastikan bel dan klien
mencegah hal yang telepon mudah 3. Dekatkan bel dan
memungkinkan dijangkau telepon didekat
terjadinya cidera klien
D. Evaluasi
1. Klien dapat Meningkatkan kemampuan persepsi sensori penglihatan yang baik
2. menghilangkan rasa nyeri yang klien rasakan
3. Menurunkan atau mencegah tanda tanda infeksi
4. Menurunkan dan mencegah hal yang memungkinkan terjadinya cidera
5. klien mampu Meningkatnya informasi kognitif